BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi ukuran penentu penilaian. keberhasilan kesehatan pada masyarakat. Angka kematian ibu di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia angka kematian ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) mengacu pada jumlah wanita yang meninggal

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia, perlu diketahui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan selama periode masa nifas perlu mendapat perhatian karena sekitar

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih menggunakan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah jaminan kesehatan. Asuransi kesehatan memberi jaminan berupa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

BAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-Undang (UU) No.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas yang

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang penting, jika tidak ditanggulangi bisa menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan. kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Timbal baliknya setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang layak. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. untuk mengoperasikan BPJS Kesehatan atas perintah UU BPJS. Undang-undang BPJS adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya, karena

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MGD s) atau tujuan pembangunan milenium

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

1

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

DETERMINAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAMPALAGIAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya perilaku dalam perawatan bayi baru lahir disebabkan kurangnya. pengetahuan akan perawatan bayi baru lahir.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang memperlihatkan perbedaan yang mencolok bila dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. ditangani adalah tinggi nya angka kematian ibu (AKI) yang mencapai 307 per

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei

BAB I PENDAHULUAN. Negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) terendah pada tahun 2011

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam Undang-Undang Nomor

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat hidup masyarakat, sehingga semua negara berupaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu melahirkan menjadi 118 per kelahiran hidup; dan 4) Menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs)

Motivator KIA. Buku Saku. Edisi 1, September Motivator KIA 1

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya termasuk hak

BAB I PENDAHULUAN. maju bahkan telah menggeser paradigma quality kearah paradigma quality

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB I PENDAHULUAN. orangan, keluarga maupun masyarakat. Pelayanan antenatal adalah pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memajukan kesehatan didalam Indonesia pemerintah membuat. sembilan prinsip menurut UU No 40/2004 tentang SJSN, agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

Analisis Implementasi Kebijakan Jaminan Persalinan Dalam Meningkatkan Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi ukuran penentu penilaian keberhasilan kesehatan pada masyarakat. Angka kematian ibu di Indonesia menempati posisi tertinggi dibanding Negara dikawasan ASEAN yang meliputi Thailand sebesar 44, Malaysia 39, dan Singapura 6 per 100000 kelahiran hidup. Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mencatat jumlah ibu yang meninggal di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. (1) Jumlah AKI di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 sebanyak 619/100.000, mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2014 yang mencapai 711/100.000. Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. (2) Penyebab AKI sendiri terbagi menjadi penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung diantaranya masalah yang terjadi pada masa hamil, bersalin, dan nifas (postpartum). Penyebab tidak langsung yaitu perdarahan sesudah persalinan, eklamsi, pre eklamsi, dan infeksi. Infeksi menjadi salah satu penyebab kedua setelah perdarahan sehingga perlu perhatian khusus dari tenaga kesehatan dan masyarakat. (3) 1

Masa nifas penting dilakukan pemantauan karena pada masa nifas besar kemungkinan dapat terjadi kematian ibu. Rendahnya derajat kesehatan menyebabkan kematian ibu dikarenakan sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan yang dapat dilihat dari faktor ekonomi. (4) Guna menjamin masyarakat akan pelayanan kesehatan seperti di amanatkan dalam Undang Undang Dasar 1945, pada tahun 2005 dilaksanakan program jaminan pemeliharaan masyarakat. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diatur menurut UU nomor 24 tahun 2011, terdiri dari BPJS Kesehatan dan ketenagakerjaan. Tanggal 1 Januari 2014 dimulai penyelenggaraan program yang dikenal dengan program Jaminan Kesehatan Nasional. Tata cara pelaksanaan kegiatan tertuang dalam berbagai peraturan baik pemerintah, presiden, menteri kesehatan, keputusan menteri kesehatan, panduan praktis. (5) Perilaku merupakan kegiatan yang dilakukan manusia yang dapat dilihat langsung ataupun yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. perilaku adalah ekspresi individu terhadap rangsangan dari luar. Pengetahuan didefinisikan sebagai hasil tahu, dilaksanakan apabila individu telah menjalankan penginderaan terhadap suatu hal. Penginderaan dilaksanakan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan yaitu kata yang digunakan bila seseorang mengetahui akan suatu hal. (6) Program penanggulangan masalah kesehatan ibu dan anak membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga diperlukan peran lintas sektor baik dari pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk memudahkan penurunan AKI. Sejak dileburnya jaminan persalinan (jampersal) dalam

program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS, maka ibu akan bersalin di tenaga kesehatan karena pada Jampersal semua ibu hamil yang akan melahirkan ditanggung bebas bayar melakukan persalinan oleh bidan. (4) Penelitian Sastradimulya (2014) mengungkapkan bahwa sebagian besar yang memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu 45 responden (37,5%). Sebagian besar telah mengikuti program JKN yaitu 68 responden (56,67%). (7) Penelitian Amalina (2015) didapatkan hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan JKN diperoleh bahwa ada sebanyak 74 (74%) responden memiliki pengetahuan kurang pada peserta PBI JKN, sedangkan pengetahuan baik hanya pada 8 (8%) peserta. Pada peserta non PBI JKN terdapat sebanyak 3 (3%) responden dengan pengetahuan kurang, sedangkan pengetahuan baik terdapat sebanyak 80 (80%). (8) Berdasarkan hasil survei awal terhadap 10 ibu hamil di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang, sebanyak 7 ibu (70%) mengatakan tidak tahu tentang pengertian, tujuan, dan fasilitas kesehatan jaminan kesehatan nasional, sehingga tidak menggunakan kartu BJPS kesehatan saat memeriksakan kehamilanya di Puskesmas. Dan hanya 3 (30%) ibu mengetahui tentang jaminan kesehatan nasional dan menggunakan kartu BPJS untuk memeriksakan kehamilanya di puskesmas. Menurut teori Green, bahwa faktor perilaku ditentukan oleh 3 faktor. Pertama, factor predisposisi (pre disposing factor), yaitu factor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain : Pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya. Kedua, factor pemungkin (enabling factor), yaitu faktor yang

memungkinkan atau yang menfasilitasi perilaku atau tindakan, antara lain : prasarana, sarana, ketersediaan sumber daya manusia. Ketiga, factor penguat (reinforcing factor), yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku, antara lain : sikap petugas kesehatan, sikap tokoh masyarakat, dukungan suami, dukungan keluarga, tokoh adat, dan sebagainya. (9) Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya faktor pengetahuan mengenai program jaminan kesehatan, mengingat prosedur dalam program BPJS adalah dengan metode subsidi silang, sehingga setiap keluarga yang mendaftar dalam program jaminan ini harus membayar premi setiap bulan, baik melalui Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang preminya dibayar oleh pemerintah, maupun non PBI yang preminya dibayar sendiri oleh setiap keluarga. Perilaku memanfaatkan kartu BPJS Kesehatan pada ibu hamil dipengaruhi oleh pengetahuan ibu, lingkungan, sosial ekonomi, kebudayaan, yang menyebabkan perbedaan sikap. Kurangnya sosialisasi tentang BPJS kepada masyarakat, serta pengetahuan ibu akan mempengaruhi perilaku dalam penggunaan kartu BPJS Kesehatan. 6 Dilandaskan pada penjelasan yang telah diuraikan, peneliti hendak melaksanakan penelitian Hubungan antara pengetahuan dan akses informasi ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional dengan penggunaan kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang tertera didapatkan rumusan masalah yakni Adakah hubungan antara pengetahuan dan akses informasi ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional dengan penggunaan kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan akses informasi ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional dengan penggunaan kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan pengetahuan ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang. b. Mendeskripsikan akses informasi tentang Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang. c. Mendeskripsikan penggunaan kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang. d. Menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional dengan penggunaan kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang. e. Menganalisis hubungan akses informasi tentang Jaminan Kesehatan Nasional dengan penggunaan kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang Studi pustaka tentang hubungan antara pengetahuan dan akses informasi ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional dengan penggunaan kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang. 2. Bagi Responden Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai Jaminan Kesehatan Nasional dan akses informasi dengan penggunaan kartu BPJS Kesehatan. 3. Bagi Perkembangan Ilmu Kesehatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengembangan ilmu kesehatan mengenai hubungan pengetahuan dan akses informasi ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional dengan penggunaan kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang. 4. Bagi Profesi Manfaat penelitian ini bagi Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang diharapkan dapat dijadikan sarana peningkatan mutu pelayanan kesehatan Puskesmas khususnya pelayanan BPJS Kesehatan.

E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Nama Judul Variabel, sasaran dan rancangan penelitian Hasil Penelitian 1 Sastradimulya, F (2014) (7) Hubungan tingkat pengetahuan pasien tentang Jaminan Kesehatan Nasional dengan status kepesertaan BPJS pada pasien di Puskesmas Majalaya 2 Amalina, R Tingkat Pengetahuan (2015) 8 Jaminan Kesehatan Nasional Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di Puskesmas Plered Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 3 Tyas, A.I (2014) 10 Hubungan pengetahuan dengan sikap kepala keluarga Tentang program jaminan kesehatan nasional di Kelurahan Purwosari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Variabel tingkat pengetahuan pasien tentang Jaminan Kesehatan Nasional dan status kepesertaan BPJS. Sasaran adalah pasien di Puskesmas Majalaya. Jenis penelitian analitik observasional, dengan cross sectional Variabel tingkat pengetahuan Jaminan Kesehatan Nasional Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Sasaran adalah 200 responden yang merupakan peserta BPJS Kesehatan PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan non PBI (non Penerima Bantuan Iuran). penelitian deskriptif secara cross sectional Variabel pengetahuan dan sikap kepala keluarga Tentang program jaminan kesehatan nasional. Populasi dan sampel yaitu kepala keluarga yang tinggal di Kelurahan Purwosari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta sebanyak 96 orang. Jenis penelitian korelasi, pendekatan cross sectional Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik 45 orang (37,5%) dan sebanyak 68 orang (56,67%) mengikuti program JKN Hasil analisis perbandingan tingkat pengetahuan JKN diperoleh bahwa ada sebanyak 74 (74%) responden memiliki pengetahuan kurang pada peserta PBI JKN, sedangkan pengetahuan baik hanya pada 8 (8%) peserta. Pada peserta non PBI JKN terdapat sebanyak 3 (3%) responden dengan pengetahuan kurang, sedangkan pengetahuan baik terdapat sebanyak 80 (80%). Responden dalam kategori cukup 66 orang (68,8%). 59 orang (61,5%) memiliki sikap mendukung terhadap jaminan kesehatan nasional.

Perbedaan dengan penelitian Sastradimulya (2014) terletak pada variabel dan sasaran. Variabel yang akan diteliti adalah pengetahuan dan akses informasi ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional dan penggunaan kartu BPJS Kesehatan dengan sasaran ibu hamil di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang. Perbedaan dengan penelitian Amalina (2015) terletak pada variabel dan jenis penelitian. Variabel yang akan diteliti adalah pengetahuan dan akses informasi ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional dan penggunaan kartu BPJS Kesehatan dengan Jenis penelitian korelasi. Perbedaan dengan penelitian Tyas (2014) terletak pada variabel dan sasaran. Variabel yang akan diteliti adalah pengetahuan dan akses informasi ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional dan penggunaan kartu BPJS Kesehatan dengan sasaran ibu hamil di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang. F. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Fokus penelitian ini pada kesehatan masyarakat yaitu pengetahuan dan akses informasi ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional dengan penggunaan kartu BPJS Kesehatan yang berhubungan dengan kebijakan kesehatan. 2. Lingkup Materi Lingkup materi penelitian ini yaitu pengetahuan dan akses informasi ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional.

3. Lingkup Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Purwoharjo Comal Pemalang. 4. Lingkup Metode Metode penelitian ini yaitu analitik dengan metode kuantitatif. 5. Lingkup Sasaran Sasaran penelitian yaitu pasien ibu hamil yang mempunyai kartu BPJS Kesehatan. 6. Lingkup Waktu Penelitian ini diselenggarakan bulan Maret dan April 2017.