PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CTL DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI AMPIH TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

Keywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN PENDEKATAN RME

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PATEMON TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD N MUJUR 01 TAHUN AJARAN 2015/2016

Keywords: problem solving, essay problem, fraction

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

agar menjadi manusia yang beriman, cakap, aktif, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENGGUNAAN MODEL KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI ORI TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

662 Aplikasi Model Sains...

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN 5 KEBUMEN

PENGGUNAAN MODEL CTL DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN QUANTUM TEACHING

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL MIND MAP

PENGGUNAAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING

Transkripsi:

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN 2015/2016 Atsani Rohmatun Nisa 1, Triyono 2, Joharman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen e-mail: sun_nieza.moedz@yahoo.co.id 1 Mahasiswa, 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Application of Contextual Approach Using Concrete Media in Improving Learning about Geometry for the Fifth Grade Students of SD Negeri Gumilir 04 in the Academic Year of 2015/2016. The objectives of this research are to improve learning about the characteristics of prism through the application of Contextual Approach using concrete media for the fifth grade students of SD Negeri Gumilir 04 in the academic year of 2015/2016. This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR) conducted within three cycles. Each cycle consisted of planning, action, observation, and reflection. Subjects of the research were 28 students of the fifth grade of SD Negeri Gumilir 04 in the academic year of 2015/2016. Keywords: Contextual approach, concrete media, geometry Abstrak: Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Bangun Ruang pada siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pembelajaran tentang sifat-sifat bangun prisma melalui penerapan pendekatan pada siswa kelas V SDN Gumilir 04 Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 28 siswa. Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan dapat meningkatkan pembelajaran bangun ruang pada siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016. Kata Kunci: pendekatan kontekstual, media konkret, bangun ruang PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, efektif dan efisien. Pembelajaran di SD pada hakikatnya bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis, hitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa. Pembelajaran di SD terbagi ke dalam beberapa bidang studi, salah satunya adalah Matematika. KTSP 2006 matematika SD, ada beberapa kajian materi yang harus dikuasai siswa SD salah satu bahan kajian itu adalah bangun ruang. 191

192 Penerapan Pendekatan Kontekstual... Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di kelas V SD Negeri Gumilir 04, menunjukkan bahwa salah satu materi yang membutuhkan waktu lama untuk dipahami oleh siswa adalah materi bangun ruang tentang sifat-sifat bangun ruang. Siswa kesulitan dalam hal mengidentifikasi atau menentukan jumlah maupun letak sisi yang sejajar dan kongruen, titik sudut yang sama besar dan rusuk yang sama panjang yang terdapat pada bangun ruang. Diperoleh fakta bahwa pembelajaran matematika di SDN Gumilir 04, guru masih menggunakan pendekatan pembelajaran teacher center atau berpusat pada guru, hanya terpaku pada konsep intinya saja yaitu menekankan pada menjelaskan materi secara lisan (ceramah), melakukan tanya jawab dan memberi soal latihan untuk dikerjakan siswa (penugasan) serta menilai pekerjaan siswa. Ketika mengenalkan bentuk-bentuk bangun ruang, guru sudah menggunakan media model, namun siswa hanya melihat saja bangun ruang yang ditunjukkan oleh guru, guru belum mengaitkan materi dengan situasi alami siswa dan siswa masih belum aktif dalam pembelajaran, kurang bersemangat, mudah jenuh dan malu bertanya saat belum memahami materi yang dipelajarinya. Kondisi pembelajaran tersebut pada akhirnya berimbas pada nilai ulangan harian matematika materi bangun ruang tahun ajaran 2014/2015 siswa yang kurang mencapai batas maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih terdapat siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah yaitu 70, Dari 25 siswa kelas V, terdapat 16 siswa yang telah mencapai KKM atau sebanyak 64 % sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 9 siswa atau 36 %. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa untuk pembelajaran Matematika materi sifat-sifat bangun ruang di SD Negeri Gumilir 04 masih rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan agar pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang sifat-sifat bangun tegak segitiga yang memungkinkan siswa mengkonstruksi pemikirannya sendiri untuk menemukan konsep dan prinsip tersebut, serta mengetahui untuk apa konsep tersebut dipelajari, siswa dapat belajar lebih aktif, kreatif, dan menumbuhkan kesan bermakna bagi siswa. Penerapan pendekatan berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga dapat dijadikan upaya untuk meningkatkan pembelajaran matematika khususnya pembelajaran tentang sifat-sifat bangun tegak segitiga. Penerapan pendekatan berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga berhubungan dengan pengertian Matematika yang merupakan suatu bahan kajian dengan objek abstrak, pemunculan masalah atau hal secara nyata menggunakan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga yang berhubungan dengan kehidupan siswa dapat menyalurkan materi Matematika yang abstrak tersebut ke dalam pemikiran siswa. Selain itu juga sesuai dengan tahap perkembangan siswa kelas V SD yaitu tahap operasional konkret. Pada tahap ini segala sesuatu yang dipahami oleh siswa merupakan sesuatu yang sesuai dengan kenyataan yang mereka alami.

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 2.1, hlm. 191 197 193 Pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, 2003: 5) Menurut Wahyudi (2015: 68) Matematika adalah suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dibangun dengan pola pemikiran deduktif dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenaran nya melalui pemecahan masalah, sehingga berlaku secara umum. Siswa kelas V SD berada pada rentang usia 10-11 tahun berada pada tahap perkembangan operasional konkret, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, tertarik pada dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri, aktif bergerak, suka bermain dan hal-hal yang menggembirakan, suka mencoba hal-hal baru, memiliki sifat kooperatif dan dapat bekerja sama dan bergaul dengan teman secara baik, mulai belajar dengan menggunakan prinsip ilmiah sederhana, belajar dengan bekerja mengamati, berinisiatif, mencoba, dapat mengikuti peraturan yang ada, serta mulai terdorong untuk berprestasi. Anak telah mampu berpikir secara logis dan sistematis serta mulai melihat sesuatu berdasarkan persepsinya tetapi hanya melalui pengertian konkret belum mampu berpikir secara abstrak. Peningkatan pembelajaran Matematika siswa kelas V SD adalah suatu proses perubahan dari keadaan awal menuju ke arah keadaan yang lebih baik atau ke arah yang positif dengan melakukan interaksi antara siswa dan guru, yang merupakan usaha sadar dan terarah yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh guru untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang memungkinkan siswa turut serta berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sehingga pembelajaran matematika pada siswa kelas V yang berada pada fase operasional konkret, belajar dengan mengamati dan mencoba, masih senang dengan dunia sekitar, aktif bergerak, masih senang bermain dan bekerjasama, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta masih berpikir konkret akan lebih bermakna bagi siswa serta hasil belajarnya pun akan mengalami peningkatan. Menurut Trianto (2012: 107), Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Media konkret dapat juga diartikan sebagai media nyata, realita atau relia. Asyhar mengemukakan bahwa benda nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh siswa sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka (2011: 54). Penerapanpendekatan kontekstual dengan media konkret adalah suatu penerapan pendekatan pembelajaran dengan cara mengaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan tentang apa yang dimiliki dengan penerapan pada kehidupan sehari-hari dalam konteks pribadi, sosial dan budaya yang dikombinasikan dengan media benda asli berdimensi tiga yang memiliki panjang, lebar dan tinggi yang masih dalam keadaan utuh, ukuran yang sebenarnya dan dikenali sebagai wujud

194 Penerapan Pendekatan Kontekstual... asli untuk memudahkan konsep yang akan disampaikan kepada siswa sehingga siswa merasa tertarik, dan benar-benar memperoleh pemahaman tentang apa yang telah dipelajarinya. Menurut Nurhadi (dalam Sagala, 2012: 88) Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki tujuh komponen utama. Tujuh komponen pendekatan kontekstual tersebut adalah konstruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar, permodelan, refleksi dan penilaian autentik. Rumusan masalah dari penelitian tindakan kelas secara kolaboratif ini yaitu: Apakah penerapan pendekatan dapat meningkatkan pembelajaran tentang sifat-sifat bangun prisma pada siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016? Tujuan dari penelitian tindakan kelas secara kolaboratif ini yaitu: meningkatkan pembelajaran tentang sifat-sifat bangun prisma melalui penerapan pendekatan kontekstual dengan media konkret pada siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Gumilir 04 Cilacap, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes dan teknik nontest. Instrumen pada teknik tes yaitu tes tertulis sedangkan instrumen pada teknik nontest menggunakan lembar observasi berupa ratingscale, pedoman wawancara, dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik Triangulasi sumber meliputi siswa kelas V, guru kelas V, observer. Triangulasi teknik pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Prosedur penelitian ini menggunakan tahapan pada model spiral yang dipaparkan oleh Arikunto (2010: 137) sebagai berikut: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian tindakan kelas kolaboratif ini dilaksanakan dalam tiga siklus pada bulan Februari Maret 2016. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan sesuai langkah-langkah pendekatan sesuai dengan pendapat Rusman (2012: 199) yaitu: (1) Constructivisme, (2) Questioning, (3) Inquiry, (4) Learning Community, (5) Modelling, (6) Reflection, and (7) Authentic Assesment. Data hasil observasi dari tiga observer terhadap guru dan siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil Observasi Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret terhadap Guru dan Siswa Siklus I, II dan III Guru Siswa Siklus I Persentase 77,70 69,69 Siklus II Persentase 81,43 77,74 Siklus III Persentase 86,76 85,88 Tabel 1, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil observasi terhadap guru dan siswa dalam

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 2.1, hlm. 191 197 195 penerapan pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun tegak segitiga. Dari segi guru, persentase rata-rata hasil observasi terhadap guru pada siklus I sebesar 77,70%, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 81,43%, siklus III meningkat menjadi 86,76%. Dari segi siswa, persentase rata-rata hasil observasi terhadap siswa pada siklus I sebesar 69,69%, siklus II mengalami peningkatan menjadi 77,74% dan pada siklus III meningkat menjadi 85,88%. Selain proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dan siswa dalam menerapkan pendekatan berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga berikut disajikan tabel ketuntasan proses dan hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III. Persentase ketuntasan proses belajar siswa dalam penerapan konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga sebagai berikut. Tabel 2. Persentase Ketuntasan Proses Belajar Siswa Siklus I, II, dan III Ketuntasan Proses Belajar Siswa Siklus Belum Siklus 1 54,70% 45,30% Siklus 2 71,43% 28,57% Siklus 3 87,04% 12,96% Tabel 2, menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa selalu mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada siklus I persentase ketuntasan proses belajar siswa yaitu 54,70%, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 71,43% dan pada siklus III mengalami peningkatan menjadi 87,04%. Sedangkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun tegak segitiga sebagai berikut. Tabel 3. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III Ketuntasan Hasil Belajar Belum Siklus 1 74,67% 25,33% Siklus 2 83,93% 16,07% Siklus 3 98,15% 1,85% Tabel 3, menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa selalu mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 74,67%, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 83,93% dan pada siklus III mengalami peningkatan menjadi 98,15%, ini merupakan hasil yang sangat baik serta telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 85%. Pembelajaran yang dilaksanakan dalam tiga siklus melalui penerapan konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga pada siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016 mengalami peningkatan dalam segi proses dan hasil. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh M. Amin Rois dengan judul Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika tentang Sifat-Sifat Bangun Ruang Pada Siswa Kelas IV SDN 7 Kutosari Tahun

196 Penerapan Pendekatan Kontekstual... Ajaran 2014/2015. Hasil penelitiannya telah menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa pada setiap siklusnya dalam menggunakan konkret (2015: 245-246). Dari penelitian ini ada beberapa kendala yang ditemui, yaitu: (1) Ada beberapa siswa yang bermain sendiri ketika guru menjelaskan materi dan pada saat diskusi; (2) siswa masih terlihat malu untuk mengeluarkan pendapat maupun bertanya, (3) siswa belum menyatu dengan kelompok, (4) belum semua siswa ikut aktif dalam pembelajaran. Sedangkan solusi untuk kendala tersebut yaitu: (1) guru melakukan kegiatan pembelajaran yang menarik dalam penyampaian materi pembelajaran maupun dalam diskusi kelompok kecil; (2) siswa terus menerus diberi semangat agar lebih aktif dan percaya diri dalam bertanya; (3) siswa meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok dalam menyelesaikan permasalahan; dan (4) guru memberi semangat dan dorongan agar siswa aktif dalam pembelajaran serta senantiasa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Kendala dan solusi pada setiap siklus berbeda. Hal ini sesuai dengan pendapat Shoimin (2014: 55). SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga yang dilaksanakan sesuai langkahlangkah yang tepat dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang sifatsifat bangun prisma siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016. Peningkatan ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pembelajaran di setiap siklusnya. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru meningkat, pada siklus I sebesar 77,70%, pada siklus II sebesar 81,43% dan pada siklus III sebesar 86,76%. Pembelajaran yang dilakukan oleh siswa juga meningkat yakni pada siklus I sebesar 69,69%, siklus II sebesar 77,74% dan siklus III sebesar 85,88%. Proses dan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan proses belajar siswa pada siklus I sebesar 54,70%, siklus II sebesar 71,43% dan siklus III sebesar 87,04%. Sedangkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 74,67%, siklus II sebesar 83,93% dan siklus III sebesar 98,15%. Implikasi dari penelitian ini yaitu, penerapan pendekatan melalui langkah konstruktivisme, berakibat siswa akan terbiasa berpikir logis, konkret dan kontekstual; melalui langkah bertanya berakibat siswa menjadi terbiasa berpikir kritis dan aktif dalam pembelajaran; melalui langkah inkuiri berakibat siswa menjadi kreatif; melalui masyarakat belajar, membentuk siswa memiliki sikap kerjasama yang baik, tanggung jawab, saling menghargai orang lain, dan berani dalam menyampaikan pendapat; langkah permodelan dengan menggunakan media konkret berupa seperti kardus bungkus pasta gigi, kotak kapur berakibat siswa semangat dan tidak bosan dalam pembelajaran; langkah refleksi dapat meningkatkan daya ingat siswa; dan penilaian autentik dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab.

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 2.1, hlm. 191 197 197 Peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Bagi siswa, sebaiknya siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik supaya keberhasilan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. (2) Bagi guru, seorang guru khususnya guru SD sebaiknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik belajar dan kondisi siswa, salah satunya adalah menggunakan konkret. (3) Bagi lembaga pendidikan, pihak-pihak penentu kebijakan sebaiknya melaksanakan monitoring maupun pembinaan pelaksanaan pembelajaran yang inovatif seperti pembelajaran melalui pendekatan pada guru-guru sekolah dasar. (4) Bagi peneliti lain, sebaiknya lebih kritis dalam menghadapi masalah yang muncul dalam dunia pendidikan, khususnya dalam masalah pembelajaran sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam memberikan informasi tentang pelaksanaan pendekatan kontekstual dengan media konkret. Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas IV SDN 7 KutosariTahun Ajaran 2014/2015. Skripsi Tidak dipublikasikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Depok: Raja Grafindo Persada. Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kuri-kulum Tingkat Satuan Pendi-dikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Wahyudi. (2015). Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Surakarta: FKIP UNS. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Asyhar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta. Depdikbud. (2005). Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional 2003) (UU RI No. 20 Tahun 2003). Jakarta: Sinar Grafika. Rois, M. A. (2015). Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret dalam Peningkatan