BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang lain seperti: Wisata Edukasi Kampung Coklat, Candi. disekitar kita dengan plat nomor yang berbeda-beda.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai pengelolah kawasan perkotaan adalah menyediakan prasarana parkir,

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata. 1. Menjaga kelancaran Arus Lalu Lintas di kawasan Wisata;

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah (cara)

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. menyendiri tetapi manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai banyak

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK TARIF PARKIR PROGRESIF DI PUSAT PERBELANJAAN MATAHARI KAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. A. Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Manusia hidup

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat dapat menghasilkan suatu peristiwa-peristiwa tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan mereka. Para pihak ini berdiri berhadap-hadapan dalam kutub-kutub

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daerah yang memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik minat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN WISATA CANDI PENATARAN DI BLITAR JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 3 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 14 TAHUN 2001

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. turis-turis tersebut di berbagai kota dan daerah di Indonesia, sehingga. berbagai wilayah dan belahan dunia.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendayagunaan potensi daerah secara optimal. Daerah berwenang untuk mengurus dan mengatur kepentingan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai Khalifah di muka bumi, diperintahkan untuk berlaku adil sebagimana

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa, serta fasilitas pendukung lainnya sebagai pelengkap yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kewenangan dan kemampuan menggali sumber. keuangan sendiri, yang didukung oleh pemerintah pusat dan daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Subekti dan Tjitrosudibio, Cet. 34, Edisi Revisi (Jakarta: Pradnya Paramita,1995), pasal 1233.

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dilepaskan dari tanggung-jawab pemerintah, yang dalam ajaran Islam. bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya.

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. memaksa untuk keperluan negara yang diatur oleh undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan bahagia dan berusaha agar kebahagiaan itu tetap menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bepergian kesuatu tempat dengan nyaman dan dapat terlindungi dari

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui otonomi daerah, maka ditetapkan Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. jalan penggantian berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Allah SWT agar

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau didalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. segi sarana dan prasarana (Ajeng, 2012). Pengunjung wisata merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

PERLINDUNGAN HUKUM UNTUK KONSUMEN PENGGUNA PARKIR KENDARAAN BERMOTOR (Studi Pasar Tavip Kota Binjai)

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa otonomi

BAB I PENDAHULUAN. berdaulat, memiliki wilayah (daerah) tertentu, adanya rakyat yang hidup teratur,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu prinsip dasar pembangunan kesehatan yaitu setiap orang

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal penting bagi suatu negara. Pariwisata bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB V PENUTUP. maka bab ini akan mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai penyempurnaan Undang-undang Nomor 22

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah kewenangan untuk mengelola potensi daerah dalam rangka menggali

PERJANJIAN E-COMMERCE DITINJAU DARI HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI

TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hukum Perlindungan konsumen dewasa ini mendapat cukup

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat penghubung pengangkutan antar daerah, untuk pengangkutan orang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

BAB V PENUTUP. dihasilkanlah beberapa simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memperbesar pendapatan asli daerah maka pemerintah perlu. pariwisata dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Blitar merupakan salah satu daerah tujuan wisata dengan beraneka ragam destinasi wisata yang berada di Jawa Timur. Blitar juga merupakan tempat presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno dikebumikan. Tidak mengherankan jika Blitar banyak dikunjungi wisatawan yang ingin berziarah ke Makam Bung Karno ataupun wisatawan yang ingin menikmati destinasi pariwisata yang lain seperti: Wisata Edukasi Kampung Coklat, Candi Penataran, Candi Kotes, Waterpark Sumber Udel, Arung Jeram Soko Adventure, Petilasan Rambut Monte, Pantai Pangi, Pantai Tambakrejo, Pantai Jolosutro, Goa Embultuk, dan masih banyak lagi. Banyaknya wisatawan yang ada di Blitar terbukti dengan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang disekitar kita dengan plat nomor yang berbeda-beda. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, pemerintah kabupaten/kota Blitar harus menyiapkan banyak sarana dan prasarana. Salah satu prasarana yang harus dipenuhi oleh pemerintah adalah menyediakan prasarana parkir disetiap tempat wisata yang berada di Blitar. Banyaknya kendaraan yang masuk diwilayah Blitar harus menjadi perhatian pemerintah guna penyediaan prasarana parkir yang memadai di area wisata. 1

2 Parkir adalah keadaan Kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya. 1 Oleh karena itu, pelayanan parkir, kenyamanan parkir, dan tarif parkir harus diperhatikan oleh pemerintah mengingat parkir merupakan tempat berhentinya kendaraan yang ditinggalkan pengemudinya untuk beberapa saat. Dalam hal tersebut, tarif parkir sering kali menjadi permasalahan yang serius. Permasalahan tersebut harusnya menjadi perhatian tersendiri oleh pemerintah mengingat pemerintah mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir jika tarif parkir di lingkungan pasar atau fasilitas umum lainnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar No. 23 Tahun 2011 tentang Jasa Umum. Namun jika lingkungan parkir berada di kawasan wisata seperti yang akan peneliti jadikan lokasi penelitian yaitu parkir Wisata Edukasi Kampung Coklat yang merupakan lahan milik pribadi penduduk setempat, bagaimanakah cara pengambilan tarif parkir? Apakah disesuaikan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar No. 23 Tahun 2011 tentang Jasa Umum ataukah membuat kesepakatan sendiri?. Dalam usaha parkir yang berada di kawasan Wisata Edukasi Kampung Coklat merupakan suatu prasarana yang melibatkan banyak pihak dan didalamnya terdapat dua akad atau perjanjian. Akad pertama yang dilakukan adalah antara pihak Wisata Edukasi Kampung Coklat dan pengelola parkir yang tertuang dalam akta perjanjian yang salah satu isinya mengatur mengenai tarif parkir. Akad kedua adalah antara pengelola parkir Jalan 1 Pasal 1 ayat 15 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

3 dengan pemilik kendaraan yang harus membayar sejumlah tarif yang tertuang dalam karcis parkir. Sudah jelas akad yang dilakukan oleh beberapa pihak terbukti dengan adanya akta perjanjian dan karcis parkir. Oleh karena itu, dengan adanya akta perjanjian dan karcis parkir yang ada menimbulkan akibat hukum yang mana para pihak harus memenuhi akad-akad tersebut. Dalam Islam seseorang atau lebih yang telah melakukan akad (perjanjian) maka kedua belah pihak atau lebih harus melaksanakannya sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Perjanjian tersebut bisa melalui perbuatan maupun ucapan sesuai dengan urf (kebiasaan) sekitar. 2 Hal itu berdasarkan firman Allah dalam Q.S. Al-Maidah ayat 1 yang berbunyi: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu, 3 Dalam firman Allah yang lain juga disebutkan: (Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. 4 Tidak hanya dalam Islam saja perjanjian diatur. Dalam KUH Perdata Pasal 1338 ayat (1) menyebutkan bahwa: Semua persetujuan yang dibuat secara sah sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang 2 Feriyanto, Penarikan Retribusi Parkir Perspektif Normatif, Yuridis dan Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus di Taman Parkir Plaza Sriwedani), digilib.uin-suka.ac.id, hal. 3 3 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Jakarta: Sari Agung), hal. 106 4 Ibid., hal. 59

4 bagi mereka yang membuatnya. 5 Dapat diartikan bahwa kata semua menunjukkan adanya kebebasan bagi setiap orang untuk membuat perjanjian dengan siapa saja dan tentang apa saja, asalkan tidak dilarang oleh hukum. Artinya bahwa semua ketentuan dalam perjanjian yang telah disepakati para pihak mengikat dan wajib dilaksankan oleh para pihak yang membuatnya. Apabila salah satu pihak tidak melaksanakan perjanjian maka pihak yang dirugikan dapat menuntut ganti rugi kepada pihak yang tidak melaksanakan tadi. 6 Meskipun demikian banyak praktik perjanjanjian yang tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dalam akad. Contoh kasus yang terjadi di parkir Wisata Edukasi Kampung Coklat yang mana tarif retribusi yang telah disepakati oleh pengelola parkir dan Wisata Edukasi Kampung Coklat sebesar Rp. 2000,- untuk kendaraan roda dua namun dalam praktiknya pengelola parkir membebankan biaya parkir sebesar Rp. 3000,-. Ini merupakan sebuah penyimpangan yang harus diluruskan. Mengingat menepati janji merupakan kewajiban bagi orang yang membuatnya dan berakibat fatal apabila salah satu pihak tidak memenuhinya. Berangkat dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata Edukasi Kampung Coklat dalam Perspektif Hukum Islam. 5 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; Burgerlijk Wetboek, (Bandung: Citra Umbara, Cet. V, 2011), hal. 347 6 M. Erza Pahlevi, Hubungan Antara Pasal 1338 dan Pasal 1320 KUHPerdata dalam Hukum Perjanjian dalam http://butonlondon.blogspot.co.id/2012/04/hubungan-antara-pasal- 1338-dan-pasal.html, diakses 02 Mei 2016

5 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata Edukasi Kampung Coklat? 2. Bagaimana Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata Edukasi Kampung Coklat dalam Perspektif Hukum Islam? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata Edukasi Kampung Coklat. 2. Untuk mengetahui Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata Edukasi Kampung Coklat dalam Perspektif Hukum Islam. D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat baik dari segi teoritis maupun praktis sebagai berikut: 1. Sumbangan teoritis, penelitian ini nantinya diharapkan mampu memberikan sumbangan intelektual bagi kelengkapan data teoritis dalam upaya mengkaji pemahaman tentang pelaksanaan perjanjian dalam perspektif hukum Islam. 2. Dalam ranah praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran baru bagi bagi para akademisi muslim dan masyarakat pada umumnya untuk lebih bijak dalam menerapkan teori di lapangan.

6 E. Penegasan Istilah 1. Perjanjian Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. 7 Dalam penelitian ini yang dimaksud perjanjian adalah kesepakatan yang dilakukan oleh pengelola parkir dan pengelola wisata tentang pengambilan tarif atau biaya parkir yang dibebankan kepada pengunjung. 2. Penarikan Tarif Retribusi Parkir Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan penarikan adalah proses, cara, perbuatan menarik. 8 Sedangkan pengertian tarif adalah harga satuan jasa, aturan pungutan, atau daftar bea masuk. 9 Kemudian pengertian retribusi menurut UU no. 28 tahun 2009 adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. 10 Dan pengertian parkir adalah keadaan Kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya. 11 Jalan 7 Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Intermasa, cet. XII, 1990), hal. 1 8 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 1145 9 Ibid., hal. 1144 10 https://id.wikipedia.org/wiki/retribusi, diakses tanggal 22 Juni 2016 pukul 09.09 WIB 11 Pasal 1 ayat 15 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

7 Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan penarikan tarif retribusi parkir adalah proses atau cara yang dilakukan oleh pengelola parkir dalam menarik biaya kepada pengunjung yang menitipkan kendaraannya. 3. Wisata Edukasi Kampung Coklat Wisata Edukasi Kampung Coklat merupakan sebuah destinasi wisata yang beralamat di Jl. Banteng-Blorok No.18 RT. 01 RW. 06 Desa Plosorejo-Kademangan-Blitar. Merupakan tempat wisata yang mengolah coklat mulai dari pembibitan sampai produksi menjadi makanan coklat. 4. Hukum Islam Hukum Islam adalah aturan-aturan (hukum) Allah SWT., yang ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan keduniaan atau urusan yang berkaitan dengan urusan duniawi dan sosial kemasyarakatan. 12 Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan buku-buku fiqih muamalah sebagai rujukan. F. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan penelitian ini secara khusus mengikuti kaidah penulisan ilmiah yang menjadi pedoman baku pedoman penyusunan skripsi IAIN Tulungagung dan metode ilmiah secara umum. Adapun penulisannya terdiri dari enam bab yang mana pada setiap bab ada pembagian sub bab masing-masing. 12 Rachmat Syafe i, Hukum Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hal. 15

8 Bab pertama, Pendahuluan, dengan pembagian sub bab: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, dan Sistematika Penulisan Skripsi. Bab kedua, Kajian Pustaka: berisi tentang tinjauan umum perjanjian menurut Hukum Islam dan Peraturan Daerah tentang parkir yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan analisa pada bab V. Bab ketiga, Metode Penelitian, dengan pembahasan: Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian, Kehadiran Peneliti, Data dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Temuan, dan Tahap-tahap Penelitian. Bab keempat berisi tentang paparan data dan temuan penelitian yang peneliti temukan di lapangan berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian yang dilakukan oleh pengelola parkir Wisata Edukasi Kampung Coklat. Bab kelima berisi pembahasan hasil temuan, yang mana dalam bab ini peneliti menganalisa kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori dalam kajian pustaka yang berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian yang dilakukan oleh pengelola parkir Wisata Edukasi Kampung Coklat. Bab keenam, Kesimpulan yang berisi: Kesimpulan dan Saran.