MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INPONESIA SALIN AN

dokumen-dokumen yang mirip
2018, No Penjualan Langsung Benda Sitaan atau Barang Rampasan Negara atau Benda Sita Eksekusi dan untuk mendukung optimalisasi penerimaan negar

2017, No kementerian/lembaga tanpa pernyataan dirampas, serta relevansi harga wajar benda sitaan Rp300,00 (tiga ratus rupiah) yang dapat dijual

2017, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 175/PMK.06/2010 tentang Pejabat Lelang Kelas II (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

2017, No Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 51); 4. P

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INQONESIA fsalinan

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2017, No Instruksi Lelang (Vendu Instructie, Staatsblad 1908:190 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Staatsblad 1930:85)

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pedoman Pelaksanaan Lelang dengan Penawaran Secara Tertulis Tanpa Kehadiran Peserta Lela

2016, No Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan dan Pasal 64D ayat (4) Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALINAN

MENTERIKEUANGAN REPUBL!K INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK!NQONES!A SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK JNQONES!A SALIN AN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 174/PMK.06/2010 TENTANG PEJABAT LELANG KELAS I

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 270/PMK TENTANG

MENTERlKEUANGAN REPUBUK lndonesla SALINAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 243/PMK.04/2011 TENTANG PEMBERIAN PREMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERJKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 243/PMK.04/2011 TENTANG PEMBERIAN PREMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.06/2013 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INQONESlA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87/PMK.02/2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.258, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Penghentian Penyidikan. Prosedur.

MENTEHIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pe

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017, telah tersedia pagu anggaran untuk subsidi Pajak Penghasilan ditanggung o

BERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2013 TENTANG

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONES!A SALIN AN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129/PMK.03/2012 TENTANG

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK JNDONESIA SALIN AN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.03/2017 TENTANG RINCIAN JENIS DATA DAN INFORMASI SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2017, No c. bahwa untuk melaksanakan simplifikasi ketentuan yang mengatur mengenai rincian jenis data dan informasi serta tata cara penyampaia

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.05/2016

2011, No tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pe

2016, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2016 tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.908, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pemberian Premi. Tata Cara.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara; 13.

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK JNQONESIA SALIN AN

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK!NDONES!A SALIN AN

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.05/2016

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 47/Menhut-II/2009 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK!NDONESIA SALIN AN

MENTER!KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALINAN TENTANG PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 175/PMK.06 /2010 TENTANG PEJABAT LELANG KELAS II DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK lndones!a SALINAN

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 ten

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PMK.03/2016 TENTANG

2017, No unit akuntansi kuasa pengguna anggaran pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESJA SALINAN

MENTERlKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2016, No penyelesaian sengketa di luar pengadilan, perlu mengatur mengenai mekanisme pemblokiran dan pembukaan pemblokiran akses sistem admini

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 39/PMK.04/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK.010/2017 TENTANG PAJAK PENGHASILAN DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS PENGHASILAN DARI

2016, No Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Permintaan Penghentian Penyidika

MENTERIKEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALIN AN

130/PMK.03/2009 TATA CARA PENGHENTIAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN UNTUK KEPENTINGA

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.06/2017 TENTANG PENILAIAN BARANG MILIK NEGARA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 175/PMK.06 /2010 TENTANG PEJABAT LELANG KELAS II

2017, No Perpajakan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pa

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INQONES!A SALIN AN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 /PMK.08/2017 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging

2018, No Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-

2017, No Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5900); 2. tentang Rekening Panas Bumi (Berita Negara Republik Indonesia

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No nilai kekayaan awal Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2017, No tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan; Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 253/PMK.03

2016, No ); 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 Tahun 2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara; 5. Peraturan Menteri

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 304/KMK.01/2002 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN LELANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 8 -

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.05/2012 TENTANG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara; 11.

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 /PMK.06/2016 TENT ANG PETUNJUK PELAKSANAAN LELANG

Transkripsi:

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INPONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO MOR 13/PMK. 06/2018 TENTANG LELANG BENDA SITAAN, BARANG RAMPASAN NEGARA, ATAU BENDA SITA EKSEKUSI YANG BERASAL DARI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27 /PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, telah mengatur secara umum pelaksanaan lelang untuk benda sitaan, barang rampasan negara, atau benda sita eksekusi; b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Jaksa Agung Nomor PER-002/A/JA/05/2017 tentang Pelelangan dan Penjualan Langsung Benda Sitaan atau Barang Rampasan Negara atau Benda Sita Eksekusi, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27 /PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang belum mengatur jenis dan persyaratan lelang terhadap objek lelang sebagaimana diatur dalam Peraturan Jaksa Agung tersebut;

- 2 - c. bahwa untuk memjerikan pedoman dalam pelaksanaan lelang benda sitaan, barang rampasan negara, atau benda sita eksekusi yang dilaksanakan dengan mengacu pada Peratura:i Jaksa Agung Nomor PER-002 /A/ JA/ 05/2017 tentang Pelelangan dan Penjualan Langsung Benda Sitaan atau Barang Rampasan Negara atau Benda Sita Eksekusi dan untuk mendukung optimalisasi penenmaan negara, perlu pengaturan mengenai persyaratan lelang benda sitaan, barang rampasan negara, atau benda sita eksekusi dalam suatu Peraturan Menteri Keuangan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peratu:an Menteri Keuangan tentang Lelang Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, atau Benda Sita Eksekusi yang Berasal dari Kejaksaan Republik Indonesia; Mengingat 1. Undang-Undang Lelang (Vendu Reglement, Ordonantie 28 Februari 1908 Staatsblad 1908: 189 sebagaimana telah beberapa kali diuba terakhir dengan Staatsblad 1941 :3); 2. Instruksi Lelang (Vendu Instructie, Staatsblad 1908:190 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Staatsblad 1930:85); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1947 tentang Mengurus Barang Barang yang dirampas dan Barang Barang Bukti sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1947 dari Hal Barang Barang yang dirampas atas Kekuatan Putusan Pengadilan, serta Barang Barang Bukti yang tidak diambil oleh yang Berhak; 4. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 51);

- 3-5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27 /PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 270); 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Lelang dengan Penawaran Secara Tertulis Tanpa Kehadiran Peserta Lelang Melalui Internet (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 818); Menetapkan MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG LELANG BENDA SITAAN, BARANG RAMPASAN NEGARA, ATAU BENDA SITA EKSEKUSI YANG BERASAL DARI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Lelang adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan/ atau lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului dengan Pengumuman Lelang. 2. Lelang Eksekusi adalah lelang untuk melaksanakan putusan atau penetapan pengadilan, dokumen-dokumen lain yang dipersamakan dengan itu, dan/ atau melaksanakan ketentuan dalam peraturan perundangundangan. 3. Benda Sitaan adalah benda yang disita oleh Negara untuk keperluan proses peradilan. 4. Barang Bukti adalah Benda Sitaan dan/ atau benda lainnya yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum ke depan persidangan untuk pembuktian perkara atau terkait dengan perkara pidana yang disidangkan.

- 4-5. Barang Rampasan Negara adalah Barang Milik Negara yang berasal dari Benda Sitaan atau Barang Bukti yang ditetapkan dirampas untuk Negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, atau barang lainnya yang berdasarkan penetapan hakim atau putusan pengadilan dinyatakan dirampas untuk Negara. 6. Benda Sita Eksekusi adalah aset atau barang milik terpidana atau keluarga terpidana, aset terkait terpidana, termasuk korporasi terkait terpidana, yang disita oleh Jaksa Eksekutor atau Jaksa Pemulihan Aset untuk dijual atau dilelang dalam rangka pelaksanaan Denda atau Uang Pengganti yang dibebankan kepada terpidana. 7. Denda atau Uang Pengganti adalah kewajiban yang dibebankan Negara kepada terpidana untuk membayar sejumlah uang tertentu sesuai dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. 8. Penetapan Kepala Kejaksaan Negeri adalah Penetapan Kepala Kejaksaan Negeri untuk melelang Benda Sitaan yang tidak diambil oleh pemilik atau yang berhak, atau pemilik atau yang berhak atas Benda Sitaan tidak ditemukan. 9. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang selanjutnya disingkat SPTJM adalah surat jaminan Kepala Kejaksaan Negeri, yang berisi pernyataan pertanggungjawaban Kejaksaan atas pelelangan Benda Sita Eksekusi atau Benda Sitaan atau Barang Rampasan Negara yang tidak ditemukan lagi dokumen pendukungnya. 10. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang yang selanjutnya disingkat KPKNL, adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

- 5-11. Pejabat Lelang Kelas I adalah Pejabat Lelang Pegawai DJKN yang berwenang melaksanakan Lelang Eksekusi, Lelang Noneksekusi Wajib, dan Lelang Noneksekusi Sukarela. 12. Penjual dalam Lelang Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, atau Benda Sita Eksekusi yang selanjutnya disebut Penjual adalah Kejaksaan Negeri atau Pusat Pemulihan Aset yang berdasarkan peraturan perundang-undangan berwenang untuk menjual Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, atau Benda Sita Eksekusi secara Lelang. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Lingkup Peraturan Menteri ini mengatur Lelang Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, atau Benda Sita Eksekusi yang berasal dari Kejaksaan Republik Indonesia. BAB III JENIS LELANG Pasal 3 ( 1) J enis Lelang se bagaimana dimaksud dalam Pas al 2 merupakan Lelang Eksekusi. (2) Lelang se bagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilaksanakan oleh Pejabat Lelang Kelas I pada KPKNL. Pasal 4 ( 1) Lelang Eksekusi se bagaimana dimaksud dalam Pas al 3 ayat (1) terdiri atas: a. Lelang Eksekusi Benda Sitaan yang pemilik atau yang berhak tidak ditemukan;

- 6 - b. Lelang Eksekusi Benda Sitaan yang pemilik atau yang berhak menolak menerima; c. Lelang Eksekusi Benda Sitaan yang tidak diketahui putusan clan berkas perkaranya; d. Lelang Eksekusi Benda Sitaan atau Barang Bukti yang putusannya dikembalikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tanpa pernyataan dirampas; e. Lelang Eksekusi Benda Sitaan atau Barang Bukti yang putusannya dikembalikan kepada Kementerian/Lembaga tanpa pernyataan dirampas; f. Lelang Eksekusi Barang Rampasan Negara yang dokumennya tidak lengkap; g. Lelang Eksekusi Barang Rampasan Negara berupa sertifikat atau surat tanah; h. Lelang Eksekusi Barang Rampasan Negara yang berbeda data dalam putusan, surat perintah penyitaan, berita acara penyitaan clan/ atau identitas fisik; clan i. Lelang Eksekusi Benda Sita Eksekusi untuk membayar Denda atau Uang Pengganti. (2) Lelang Eksekusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf d merupakan Lelang Eksekusi selain barang yang dirampas untuk negara. (3) Lelang Eksekusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e sampai dengan huruf i merupakan Lelang Eksekusi barang yang dirampas untuk negara.

- 7 - BAB IV PERMOHONAN DAN PERSYARATAN LELANG Pasal 5 (1) Penjual yang akan melakukan penjualan barang secara Lelang harus mengajukan surat permohonan Lelang kepacla Kepala KPKNL untuk meminta jaclwal pelaksanaan Lelang. (2) Surat permohonan sebagaimana climaksucl pacla ayat (1) harus menyebutkan jenis Lelang sebagaimana climaksucl clalam Pasal 4, clan clilengkapi clokumen persyaratan Lelang. (3) Dokumen persyaratan Lelang sebagaimana climaksucl pacla ayat (2) tercantum clalam Lampiran yang merupakan bagian ticlak terpisahkan clari Peraturan Men teri ini. Pasal 6 Kepala KPKNL ticlak boleh menolak permohonan Lelang yang cliajukan kepaclanya sepanjang clokumen persyaratan Lelang suclah lengkap clan telah memenuhi legalitas formal subjek clan objek Lelang. BABV PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM Pasal 7 (1) Penjual bertanggung jawab sepenuhnya terhaclap segala permasalahan hukum, tuntutan piclana, gugatan perclata, clan/ atau gugatan tata usaha negara yang timbul akibat pelaksanaan Lelang. (2) Pernyataan pertanggungjawaban Penjual sebagaimana climaksucl pacla ayat (1) clituangkan clalam Surat Pernyataan Penjual bermeterai cukup clengan ketentuan sebagai berikut:

- 8 - a. untuk jenis Lelang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf g, dan huruf i, berpedoman pada format tercantum dalam Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Men teri ini; dan b. untuk jenis Lelang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f dan huruf h, berpedoman pada format tercantum dalam Lampiran II huruf B yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 8 Ketentuan mengenai pelaksanaan Lelang Eksekusi terhadap Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, atau Benda Sita Eksekusi dari Kejaksaan yang tidak diatur dalam Peraturan Menteri m1, berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Lelang. Pasal 9 Kementerian/Lembaga sebelum menyampaikan permintaan tertulis penyerahan Benda Sitaan atau Barang Bukti yang putusannya dikembalikan kepada Kementerian/Lembaga tanpa pernyataan dirampas dalam bentuk uang kepada Jaksa Agung Muda c.q Kepala Pusat Pemulihan Aset, memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan di bi dang Barang Milik Negara. Pasal 10 Permohonan Lelang sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini disampaikan paling lam bat tanggal 31 Desember 2020.

- 9 - BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 11 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua ketentuan terkait Lelang Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, atau Benda Sita Eksekusi dinyatakan masih tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 10 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Februari 2018 MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 8 Februari 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 231,.. wono.) 21997031001

- 11 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO MOR 13/PMK. 06/2018 TENTANG LELANG BENDA SITAAN, BARANG RAMPASAN NEGARA, ATAU BENDA SITA EKSEKUSI YANG BERASAL DARI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DOKUMEN PERSYARATAN LELANG BENDA SITAAN, BARANG RAMPASAN NEGARA, ATAU BENDA SITA EKSEKUSI A. DOKUMEN PERSYARATAN UMUM Merupakan dokumen persyaratan Lelang yang berlaku untuk semua jenis Lelang yang disampaikan pada saat permohonan Lelang: 1. salinan atau fotokopi Keputusan Penunjukan Pejabat Penjual atau Surat Tugas Pejabat Penjual; 2. daftar barang yang akan dilelang; 3. surat persetujuan dari pemegang Hak Pengelolaan, dalam hal objek Lelang berupa tanah dan/ atau bangunan dengan dokumen kepemilikan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai di atas tanah Hak Pengelolaan; 4. informasi tertulis yang diperlukan untuk penyerahan/penyetoran hasil bersih Lelang berupa: a. data yang diperlukan untuk peng1sian Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) atau Sistem Informasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Online (SIMPONI) sekurang-kurangnya meliputi kode Satuan Kerja Penjual, kode Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kode Mata Anggaran Penerimaan (MAP), apabila hasil bersih Lelang sesuai ketentuan harus disetorkan langsung ke Kas Negara oleh Bendahara Penerimaan; atau

- 12 - b. nomor rekening Penjual atau surat pernyataan bermeterai cukup dari Penjual yang menerangkan tidak mempunyai rekening khusus dan bersedia mengambil atau menerima hasil bersih Lelang dalam bentuk eek tunai atas nama Pejabat Penjual, apabila hasil bersih harus disetorkan ke Penjual yang mengajukan permohonan Lelang; 5. surat penetapan nilai limit dari Penjual; 6. surat pernyataan atau surat keterangan dari Penjual bahwa fisik objek Lelang dalam penguasaan Penjual, dalam hal objek Lelang berupa barang bergerak yang berwujud; 7. gambar / foto objek Lelang clalam hal Lelang melalui internet; clan 8. selain clokumen persyaratan Lelang yang climaksucl pacla angka 1 sampai clengan angka 7, Penjual clapat mengajukan syarat Lelang tambahan clengan ketentuan sebagai berikut: a. syarat Lelang tambahan kepacla peserta Lelang, yaitu: 1) jangka waktu bagi Peserta Lelang untuk melihat, meneliti secara fisik barang yang akan clilelang; 2) jangka waktu pengambilan barang oleh Pembeli; 3) jadwal penjelasan Lelang kepacla Peserta Lelang sebelum pelaksanaan Lelang ( aanwijzing), sepanjang ticlak bertentangan clengan peraturan perunclangunclangan. b. syarat Lelang tambahan selain pada huruf a, dapat cliajukan sepanjang acla Peraturan Perunclang-unclangan yang mendukungnya. c. syarat Lelang tambahan sebagaimana dimaksud pada huruf a clan huruf b clan Peraturan Perunclang-unclangan sebagaimana climaksucl pacla huruf b, clilampirkan clalam surat permohonan Lelang.

- 13 - B. DOKUMEN PERSYARATAN KHUSUS Merupakan dokumen persyaratan Lelang yang berlaku khusus sesua1 jenis Lelang: 1. Lelang Eksekusi Benda Sitaan yang pemilik atau yang berhak tidak ditemukan. a. dokumen yang disampaikan pada saat permohonan Lelang terdiri atas: 1) salinan atau fotokopi Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; 2) salinan atau fotokopi surat panggilan kepada pemilik atau yang berhak untuk mengambil Benda Sitaan; 3) salinan atau fotokopi bukti pengumuman untuk mengambil Benda Sitaan di papan pengumuman kantor Kecamatan atau Kelurahan atau Desa tempat tinggal terakhir pemilik atau yang berhak atas Benda Sitaan, serta di Pengadilan Negeri yang memutus perkara, clan/ atau melalui media massa; 4) salinan atau fotokopi bukti pengumuman kembali untuk mengambil Benda Sitaan yang tempel di kantor Kecamatan atau Kelurahan atau Desa tempat tinggal terakhir pemilik atau yang berhak atas Benda Sitaan, serta di Pengadilan Negeri yang memutus perkara, dan/ atau melalui media massa; 5) salinan atau fotokopi Surat Penetapan Status Benda Sitaan Yang Tidak Diambil Pemilik Atau Yang Berhak Untuk Dilelang dari Kepala Kejaksaan Negeri; 6) asli surat Pernyataan Penjual sesuai ketentuan pada Pasal 7 ayat (2) huruf a; clan 7) a) asli dan/ atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan diperlukan adanya bukti kepemilikan/hak; a tau b) surat pernyataan atau surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya, dalam hal bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai. L

- 14 - b. dokumen yang disampaikan sebelum pelaksanaan Lelang terdiri atas: 1) bukti pengumuman Lelang yang disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari setelah diterbitkan; dan 2) Berita Acara pelaksanaan aanwijzing dalam hal barang yang dilelang berupa barang bergerak dengan nilai limit keseluruhan objek Lelang dalam 1 (satu) permohonan Lelang di atas Rpl. 000. 000. 000,00 (satu miliar rupiah). 2. Lelang Eksekusi Benda Sitaan yang pemilik atau yang berhak menolak menerima. a. dokumen yang disampaikan pada saat permohonan Lelang terdiri a tas: 1) salinan atau fotokopi Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; 2) salinan atau fotokopi Berita Acara Penolakan Benda Sitaan; 3) salinan atau fotokopi Surat Penetapan Status Benda Sitaan Yang Ditolak Penerimaannya Oleh Pemilik Atau Yang Berhak Untuk Dilelang dari Kepala Kejaksaan Negeri; 4) asli surat Pernyataan Penjual sesuai ketentuan pada Pasal 7 ayat (2) huruf a; 5) a) asli dan/ atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan diperlukan adanya bukti kepemilikan/hak; a tau b) surat pernyataan atau surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya, dalam hal bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai. b. dokumen yang disampaikan sebelum pelaksanaan Lelang terdiri atas: 1) bukti pengumuman Lelang yang disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari setelah diterbitkan; clan 2) Berita Acara pelaksanaan aanwijzing dalam hal barang yang dilelang beru pa barang bergerak dengan nilai limit keseluruhan objek Lelang dalam 1 (satu) permohonan Lelang di atas Rpl.000.000. 000,00 (satu miliar rupiah).

- 15-3. Lelang Eksekusi Benda Sitaan yang tidak diketahui Putusan clan Berkas Perkaranya. a..dokumen yang disampaikan pada saat permohonan Lelang terdiri atas: 1) salinan atau fotokopi Penetapan Pengadilan sebagai pengganti Putusan clan Berkas Perkara yang hilang; 2) salinan atau fotokopi Berita Acara Hasil Pencarian Berkas Perkara, yang paling kurang memuat nama Terpiclana clan obj ek yang akan dilelang; 3) salinan atau fotokopi bukti pengumuman yang menerangkan putusan pengadilan dan/ atau berkas perkaranya tidak diketahui di papan pengumuman Kejaksaan Negeri, Cabang Kejaksaan Negeri dan/ atau media massa setempat; 4) salinan atau fotokopi Surat Penetapan Status Benda Sitaan untuk Dilelang dari Kepala Kejaksaan Negeri; 5).Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak {SPTJM); 6) asli surat Pernyataan Penjual sesuai ketentuan pada Pasal 7 ayat (2) huruf a; 7) salinan atau fotokopi Laporan Penilaian KPKNL, Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) atau Pejabat yang berwenang lainnya; dan 8) a) asli dan/ atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti kepemilikan/hak; atau b) surat pernyataan atau surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang terse but tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya, dalam hal bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai. b. dokumen yang disampaikan sebelum pelaksanaan Lelang terdiri atas: 1) bukti pengumuman Lelang yang disampaikan paling lambat 3 ( tiga) hari setelah di ter bi tkan; 2) Surat Keterangan Tanah (SKT)/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dalam hal objek yang dilelang berupa tanah atau tanah clan bangunan; dan

- 16-3) Berita Acara pelaksanaan aanwyzmg dalam hal barang yang dilelang beru pa barang bergerak dengan nilai limit keseluruhan objek Lelang dalam 1 (satu) permohonan Lelang di atas Rpl.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 4. Lelang Eksekusi Benda Sitaan atau Barang Bukti yang putusannya dikembalikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tanpa pernyataan dirampas. a. dokumen yang disampaikan pada saat permohonan Lelang terdiri a tas: 1) salinan atau fotokopi Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; 2) salinan atau fotokopi Surat Perintah Penyitaan; 3) salinan atau fotokopi Berita Acara Sita; 4) salinan atau fotokopi Surat permintaan dari pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kepada Kejaksaan yang berisi permintaan agar Barang Bukti dikembalikan dalam bentuk uang hasil Lelang; 5) asli surat pernyataan Penjual sesuai ketentuan pada Pasal 7 ayat (2) huruf a; 6) salinan atau fotokopi Surat Keputusan/ Perintah Lelang dari Kejaksaan; dan 7) a) asli dan/ atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti kepemilikan/hak; atau b) surat pernyataan atau surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya, dalam hal bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai. b. dokumen yang disampaikan sebelum pelaksanaan Lelang terdiri atas: 1) bukti pengumuman Lelang yang disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari setelah diterbitkan; 2) Surat Keterangan Tanah (SKT)/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dalam hal objek yang dilelang berupa tanah atau tanah dan bangunan; dan 1-.

- 17-3) Berita Acara pelaksanaan aanwijzing dalam hal barang yang dilelang berupa barang bergerak dengan nilai limit keseluruhan objek Lelang dalam 1 (satu) permohonan Lelang di atas Rpl.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 5. Lelang Eksekusi Benda Sitaan atau Barang Bukti yang putusannya dikembalikan kepada Kementerian/Lembaga tanpa pernyataan dirampas. a. dokumen yang disampaikan pada saat permohonan Lelang terdiri atas: 1) salinan a tau fotokopi Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; 2) salinan atau fotokopi Surat Perintah Penyitaan; 3) salinan atau fotokopi Berita Acara Sita; 4) salinan atau fotokopi Surat Perintah Sita Eksekusi terhadap fisik tanah dan bangunan, dalam hal Benda Sitaan yang dikembalikan kepada K/ L berupa sertifikat atau surat tanah; 5) salinan atau fotokopi Berita Acara Sita Eksekusi terhadap fisik tanah dan bangunan, dalam hal Benda Sitaan yang dikembalikan kepada K/ L berupa sertifikat a tau surat tanah; 6) salinan atau fotokopi surat permintaan dari p1mp1nan Kementerian/Lembaga kepada Kejaksaan yang berisi permintaan agar Barang Bukti atau Benda Sitaan dikembalikan dalam bentuk uang hasil Lelang; 7) asli surat pernyataan Penjual sesuai ketentuan pada Pasal 7 ayat (2) huruf a; 8) salinan a tau fotokopi Surat Keputusan/ Perintah Lelang dari Kejaksaan; dan 9) a) asli dan/ atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti kepemilikan/hak; atau b) surat pernyataan atau surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya, dalam hal bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai.

- 18 - b. dokumen yang disampaikan sebelum pelaksanaan Lelang terdiri atas: 1) bukti pengumuman Lelang yang disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari setelah diterbitkan; 2) Surat Keterangan Tanah (SKT)/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT} dalam hal objek yang dilelang berupa tanah atau tanah dan bangunan; clan 3) Berita Acara pelaksanaan aanwijzing dalam hal barang yang dilelang beru pa barang bergerak dengan nilai limit keseluruhan objek Lelang dalam 1 (satu} permohonan Lelang di atas Rpl.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 6. Lelang Eksekusi Barang Rampasan Negara yang dokumennya tidak lengkap. a. dokumen yang disampaikan pada saat permohonan Lelang terdiri atas: 1) salinan atau fotokopi Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; 2) salinan atau fotokopi Berita Acara Hasil Pencarian Berkas Perkara; 3) salinan atau fotokopi Surat Penetapan Status Barang Rampasan Negara untuk Dilelang; 4) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM}; 5) asli surat Pernyataan Penjual sesuai ketentuan pada Pasal 7 ayat (2) huruf b; clan 6) a) asli dan/ atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti kepemilikan/hak; atau b) surat pernyataan atau surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya, dalam hal bukti kepemilikan / hak tidak dikuasai. b. dokumen yang disampaikan sebelum pelaksanaan Lelang terdiri atas: 1) bukti pengumuman Lelang yang disampaikan paling lambat 3 (tiga} hari setelah diterbitkan;

- 19-2) Surat Keterangan Tanah (SKT)/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dalam hal objek yang dilelang ben pa tanah atau tanah clan bangunan; clan 3) Berita Acara pelaksanaan aanwijzing dalam hal barang yang dilelang beru pa barang bergerak dengan nilai limit keseluruhan objek Lelang dalam 1 (satu) permohonan Lelang di atas Rpl.000. 000.000,00 (satu miliar rupiah). 7. Lelang Eksekusi Barang Rampasan Negara berupa sertifikat atau surat tanah. a. dokumen yang disampaikan pada saat permohonan Lelang terdiri a tas: 1) salinan atau fotokopi Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; 2) salinan atau fotokopi Surat Perintah Penyitaan, yang berisi penyitaan sertifikat atau surat tanah; 3) salinan atau fotokopi Berita Acara Penyitaan, yang berisi penyitaan sertifikat atau surat tanah; 4) salinan atau fotokopi Surat Perintah Sita Eksekusi yang diterbitkan untuk kepentingan Lelang, yang berisi penyitaan fisik tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam sertifikat atau surat tanah; 5) salinan atau fotokopi Berita Acara Sita Eksekusi yang diterbitkan untuk kepentingan Lelang, yang berisi penyitaan fisik tanah clan/ atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam sertifikat atau surat tanah; 6) salinan atau fotokopi Surat Keputusan/ Perintah Lelang dari Kejaksaan; 7) asli surat Pernyataan Penjual sesuai ketentuan pada Pasal 7 ayat (2) huruf a; clan 8) a) asli dan/ atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti kepemilikan/hak; atau b) surat pernyataan atau surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya, dalam hal bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai.

- 20 - b. dokumen yang disampaikan sebelum pelaksanaan Lelang terdiri atas: 1) bukti pengumuman Lelang yang disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari setelah diterbitkan; 2) Surat Keterangan Tanah (SKT)/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dalam hal objek yang dilelang berupa tanah atau tanah clan bangunan; clan 3) Berita Acara pelaksanaan aanwijzing dalam hal barang yang dilelang beru pa barang bergerak dengan nilai limit keseluruhan objek Lelang dalam 1 (satu) permohonan Lelang di atas Rpl.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 8. Lelang Eksekusi Barang Rampasan Negara yang berbeda data dalam putusan, surat perintah penyitaan, berita acara penyitaan clan/ atau id en ti tas fisik. a. dokumen yang disampaikan pada saat permohonan Lelang terdiri a tas: 1) salinan atau fotokopi Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; 2) salinan atau fotokopi Surat Perintah Penyitaan; 3) salinan atau fotokopi Berita Acara Penyitaan; 4) salinan atau fotokopi Surat Keterangan dari Kepala Kejaksaan Negeri yang menjelaskan perbedaan data; 5) asli surat Pernyataan Penjual sesuai ketentuan pada Pasal 7 ayat (2) huruf b; 6) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM); 7) salinan a tau fotokopi Surat Keputusan/ Perintah Lelang dari Kejaksaan; dan 8) a) asli dan/ atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti kepemilikan/hak; atau b) surat pernyataan atau surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya, dalam hal bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai.

- 21 - b. dokumen yang disampaikan sebelum pelaksanaan Lelang terdiri atas: 1) bukti pengumuman Lelang yang disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari setelah diterbitkan; 2) Surat Keterangan Tanah (SKT)/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dalam hal objek yang dilelang berupa tanah atau tanah dan bangunan; dan 3) Berita Acara pelaksanaan aanwijzing dalam hal barang yang dilelang beru pa barang bergerak dengan nilai limit keseluruhan objek Lelang dalam 1 (satu) permohonan Lelang di atas Rpl. 000.000. 000,00 (satu miliar rupiah). 9. Lelang Eksekusi Barang Rampasan Negara yang berasal dari Benda Sita Eksekusi untuk membayar Denda Atau Uang Pengganti. a. dokumen yang disampaikan pada saat permohonan Lelang terdiri a tas: 1) salinan atau fotokopi Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; 2) salinan atau fotokopi Surat Perintah Sita Eksekusi; 3) salinan atau fotokopi Berita Acara Sita Eksekusi; 4) salinan a tau fotokopi surat rincian jumlah Denda A tau U ang Penggan ti; 5) salinan atau fotokopi Surat Keputusan/ Perintah Lelang dari Kejaksaan; 6) asli surat pernyataan Penjual sesuai ketentuan pada Pasal 7 ayat (2) huruf a; dan 7) a) asli dan/ atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti kepemilikan/hak; atau b) surat pernyataan atau surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya, dalam hal bukti kepemilikan / hak tidak dikuasai. b. dokumen yang disampaikan sebelum pelaksanaan Lelang terdiri dari: 1) bukti pengumuman Lelang yang disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari setelah diterbitkan; l.._

- 22-2) Surat Keterangan Tanah (SKT)/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dalam hal objek yang dilelang berupa tanah atau tanah dan bangunan; dan 3) Berita Acara pelaksanaan aanwijzing dalam hal barang yang dilelang beru pa barang bergerak dengan nilai limit keseluruhan objek Lelang dalam 1 (satu) permohonan Lelang di atas Rpl. 000.000.000,00 (satu miliar rupiah). C. LEGALISASI DOKUMEN PERSYARATAN LELANG Dokumen persyaratan Lelang yang berupa fotokopi harus dilegalisasi atau diberi catatan "fotokopi sesuai dengan aslinya" dan ditandatangani oleh Penjual. MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI

- 23 - LAMPIRAN II PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PMK. 06/2018 TENTANG LELANG BENDA SITAAN, BARANG RAMPASAN NEGARA, ATAU BENDA SITA EKSEKUSI YANG BERASAL DARI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA A. Format Surat Pernyataan Penjual I KOP SURAT DINAS SURAT PERNYATAAN PENJUAL Nomor:... Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Kejaksaan Negeri.../Kepala Pusat Pemulihan Aset, *) bertindak untuk dan atas nama Penjual: Nam a NIP/NRP Pangkat/Gol dengan ini menyatakan bertanggung jawab penuh terhadap: 1. segala permasalahan hukum, tuntutan pidana, gugatan perdata, d2n/atau gugatan tata usaha negara yang timbul akibat pelaksanaan lelang. 2. kebenaran formal dan materiil dokumen persyaratan lelang yang disaripaikan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Dibuat di:... Pada tanggal:... Kepala Kejaksaan Negeri.../Kepala Pusat Pemulihan Aset *) (meterai 6000) *) coret yang tidak perlu NIP/NRP

- 24 - B. Format Surat Pernyataan Penjual II KOP SURAT DINAS SURAT PERNYAT AAN PE NJ UAL Nomor:... Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Kejaksaan Negeri.../Kepala Pusat Pemulihan Aset, *) bertindak untuk dan atas nama Penjual Nam a NIP/NRP Pangkat/Gol dengan ini menyatakan bertanggung jawab penuh terhadap: 1. dokumen tidak lengkap atau berbeda data dalam putusan, surat perintah penyitaan, berita acara penyitaan dan/atau identitas fisik, untuk jenis lelang:**) a. Lelang Eksekusi Barang Rampasan Negara yang dokumennya tidak lengkap. b. Lelang Eksekusi Barang Rampasan Negara yang berbeda data dalam putusan, surat perintah penyitaan, berita acara penyitaan dan/atau identitas fisik. 2. kebenaran formal dan materil dokumen persyaratan lelang yang disampaikan. 3. segala permasalahan hukum, tuntutan pidana, gugatan perdata, dan/atau gugatan tata usaha negara yang timbul akibat pelaksanaan lelang. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Dibuat di:... Pad a tanggal:... Kepala Kejaksaan Negeri.../Kepala Pusat Pemulihan Aset *) (meterai 6000) *) coret yang tidak perlu **) pilih jenis lelang yang sesuai NIP/NRP --- -----,,.---- MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI. Kementerian