LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

dokumen-dokumen yang mirip
KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9

pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

LEMBAR KERJA 1. Kalor berpindah karena perbedaan suhu

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 2. Klasifikasi BendaLatihan Soal 2.1

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

KALOR DAN KALOR REAKSI

HEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR PERCOBAAN 1 PERPINDAHAN KALOR SECARA KONVEKSI

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KALOR. Peta Konsep KALOR. Pengaruh Kalor. Perubahan. Wujud Zat. Kalor yang Dibutuhkan untuk Perubahan Wujud

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

Sistem pengering pilihan

LEMBAR KEGIATAN SISWA IPA TERPADU

KAJIAN JURNAL : PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL BATA MERAH PEJAL

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

Silabus. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015

LEMBAR KEGIATAN SISWA IPA TERPADU

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama jam

LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

V. HASIL UJI UNJUK KERJA

steady/tunak ( 0 ) tidak dipengaruhi waktu unsteady/tidak tunak ( 0) dipengaruhi waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan tentang aplikasi sistem pengabutan air di iklim kering

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

II. TINJAUAN PUSTAKA A. SAMPAH

PEGAS DAUN DENGAN METODE HOT STRETCH FORMING.

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

BAB II LANDASAN TEORI

SILABUS IPA KELAS VII. Objek IPA dan pengamatannya Pengukuran Besaran Pokok dan turunan Satuan baku dan tak baku

BAB 6 KALOR. Energi Kalor. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi:

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

ILMU PENGETAHUAN ALAM SD dan MI Kelas IV ATIKAH RAHMAH

MODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

3. Pernyataan yang benar untuk jumlah kalor yang diserap menyebabkan perubahan suhu suatu benda adalah... a. b. c. d.

BAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN. Nama Guru : Windi Agustine NIM : : SMP N 1 Kota Mungkid Tahun Pelajaran : 2016/ 2017

Penggunaan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

KALOR (HEAT) Kalor. padat KALOR PERPINDAHAN KALOR

METODE PENELITIAN. Penentuan parameter. perancangan. Perancangan fungsional dan struktural. Pembuatan Alat. pengujian. Pengujian unjuk kerja alat

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber energi pengganti yang sangat berpontensi. Kebutuhan energi di

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

KALORIMETRI A. Pendahuluan

Antiremed Kelas 7 Fisika

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALATIHAN SOAL BAB 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Thermosiphon Reboiler adalah reboiler, dimana terjadi sirkulasi fluida

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar. Belajar tidak hanya dapat

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

WUJUD ZAT LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. Wujud apakah aku? Kalau aku? Gambar (a) es batu, (b) air mendidih, (c) air Sumber : arifkristanta wordpress.

BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu. Pemuaian

MATERI SUHU DAN KALOR

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

Studi Eksperimen Konversi Biomassa menjadi SynGas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed Gasifier

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C.

I. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi

BAB II LANDASAN TEORI

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALatihan Soal 11.3

Embun merupakan zat cair yang terbentuk karena proses pengembunan. yaitu perubahan zat gas menjadi zat cair. Wujud zat dibedakan atas zat padat,

9/17/ KALOR 1

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

Fluida Dan Kalor. ρ = massa jenis zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi P t = tekanan total P o = tekanan udara luar

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR I. TUJUAN PERCOBAAN Menyelidiki peristiwa konveksi di dalam zat cair. II. ALAT DAN BAHAN Pembakar Spritus Statif 4 buah Korek api Tabung konveksi Serbuk teh Air Thermometer III. LANDASAN TEORI Perpindahan kalor secara konveksi berlangsung pada zat cair dan gas. Proses perpindahan kalor diikuti oleh perpindahan partikel-partikel perantaranya. Perpindahan kalor secara konveksi merupakan proses perpindahan antara konduksi panas, gerakan percampuran dan proses penyimpanan energi. Konveksi ini sangat besar pengaruhnya dalam proses perpindahan kalor antara permukaan padat dan cairan atau gas yang ada di dekatnya. Mekanisme perpindahan kalor ini terjadi dengan urutan sebagai berikut: 1. Kalor mengambil secara konduksi dari permukaan zat padat ke partikelpartikel fluida (cairan atau gas) yang berbatasan dengan permukaan zat padat tersebut. 2. Kalor yang diterima fluida akan menaikkan suhu partikel-partikel penyusun fluida tersebut. 3. Partikel fluida yang bersuhu lebih tinggi akan bergerak ke daerah yang bersuhu lebih rendah, kemudian bercampur dan melepaskan sebagian kalor yang dimilikinya. Jadi, dalam proses konveksi terjadi aliran energi dalam bentuk kalor dan aliran 1

materi fluida. Energi yang diterima fluida disimpan oleh partikel-partikel fluida terebut, kemudian diangkut oleh gerakan massa fluida, sehingga konveksi dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor dari suatu bagian fluida ke bagian fluida yang lain yang diikuti bergerakan fluida tersebut. IV. LANGKAH KERJA 4.1 Set Up Percobaan 4.2 Teknik Pengambilan Data 1. Menyiapkan alat dan bahan percobaan. 2. Memasukkan air ke dalam tabung konveksi sampai terisi penuh namun tidak terlalu penuh hingga ke corong. 3. Memasukkan serbuk teh ke dalam tabung kaca. 4. Menyalakan pembakar spiritus dan meletakkannya sesuai dengan set up percobaan. 5. Mengamati peristiwa yang terjadi. V. TEKNIK ANALISIS DATA Dalam praktikum ini, tidak menggunakan analisis dalam bentuk perhitungan, namun hanya menyelidiki pengaruh perbedaan cairan terhadap kecepatan gerakan partikel pada peristiwa konveksi zat cair. Hasil percobaan tersebut kemudian dibahas hingga menemukan kendala-kendala yang menghambat. VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 2

a. Hasil Konveksi Berdasarkan data hasil percobaan dan analisis data, diperoleh hasil bahwa pergerakan serbuk teh seperti gambar di bawah. Gambar 1 sesuai dengan landasan teori, namun masih terdapat penyimpangan yang disebabkan oleh kesalahan yang terjadi dalam percobaan. Sedangkan gambar 2 mengalami pergerakan yang sedikit tidak teratur, dengan adanya gerakan serbuk teh yang naik dan turun. b. Pembahasan Adapun kesalahan yang terjadi dalam percobaan kali ini diantaranya: Konveksi: Pada saat air dipanaskan, ada sebagian kecil serbuk teh yang bergerak tidak sesuai dengan pergerakan serbuk teh yang lain, peristiwa tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: a. Serbuk teh yang digunakan memiliki massa jenis yang lebih kecil dari massa jenis air, sehingga pergerakan serbuk teh dipengaruhi oleh gaya ke atas air (hukum Archimedes) b. Pada gambar 2 3

ditunjukkan gerakan serbuk teh yang sedikit tidak teratur. Ada kemungkinan air di dalam tabung konveksi mengalir yang diakibatkan oleh konveksi itu sendiri. Hal ini disebabkan letak pemanas berada di tenagah-tengah, sehingga terjadi pemanasan di tengahtengah tabung, yang memungkinkan zat cair yang panas mengalir di kedua sisi tabung. Hal ini yang memungkinkan terjadinya konveksi dengan dua pergerakan yang berbeda. Adapun kendala-kendala yang kami alami dalam melakukan percobaan ini diantaranya: Konveksi 1. Kesalahan dalam pembuatan petunjuk praktikum di mana dalam set up percobaan kami merencanakan percobaan ini dilakukan dengan merubah jenis-jenis air yang digunakan dalam percobaan. Awalnya kami ingin melihat apakah ada pengaruh cepat lambat terjadinya aliran konveksi apabila air yang digunakan berbeda (massa jenisnya yang berbeda). Namun rencana tersebut tidak dapat dilaksanakan karena dalam hal ini yang diperlukan adalah melihat aliran konveksi yang terjadi. Sehingga semua yang telah dipersiapkan tidak jadi digunakan, sehingga waktu yang dibutuhkan dalam praktikum cukup lama. 2. Susahnya memasukkan air kedalam tabung karena konveksi, karena kami memasang tabung terlebih dahulu daripada mengisi air. Hal ini menyebabkan adanya lubang-lubang udara dalam tabung konveksi. 4

VII. SIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan : 1. Peristiwa konveksi yang terjadi di dalam air berlangsung seperti sebuah siklus karena ketika partikel diberikan kalor, maka partikel tersebut akan menjadi lebih ringan dan bergerak ke arah partikel yang mempunyai massa jenis yang lebih besar. Begitu pula partikel yang mempunyai massa jenis lebih besar bergerak ke arah partikel yang mempunyai massa jenis yang lebih kecil sehingga terjadi peristiwa siklus. Aliran serbuk teh menandakan terjadinya peristiwa konveksi. 5