SEJARAH SENI RUPA BARAT ZAMAN PRASEJARAH. (Palaeolithikum, Neolithikum, Megalithikum) Oleh : Nilna Muna Izdiharusshofa ( )

dokumen-dokumen yang mirip
SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah

MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 2003: 13). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang

BAB I. PENDAHULUAN. Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

02/10/2012. Cupture 2. Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia. Oleh: Handriyotopo, M.Sn NEOLITIKUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah

HANDOUT SEJARAH KEBUDAYAAN BAB I ASAL MULA TIMBULNYA MANUSIA DAN PERADABAN

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal ,2,3,4, dan 5. 2,3,4,5, dan 1. 3,4,5,1, dan 2.

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah

TUGAS KLIPING IPS KEHIDUPAN MANUSIA PURBA YANG HIDUP PADA MASA PRA-AKSARA

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

Gambar 1. GUSTAVE COURBET. Anak Pemecah Batu. (1849). Kapur. Gambar 2. GUSTAVE COURBET. Pemecah Batu. (Detail) (1849). Cat Minyak di atas Kanvas.

PERSEPSI BENTUK. Bahasa Rupa Modul 13. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB III ZAMAN PRASEJARAH

LEMBARAN SOAL TRYOUT UJIAN SEKOLAH. Hari/Tanggal : Waktu :

SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari budaya karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

BAB V PENUTUP. rumah limas di desa Sirah Pulaupadang dan arsitektur rumah limas di Palembang

Perspektif mata burung : dilihat secara keseluruhan dari atas. Perspektif mata normal : dilihat secara keseluruhan dengan batas mata normal

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nias merupakan salah satu pulau yang kaya dengan peninggalan megalitik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : Era Neolitikum Pertemuan 2

Belajar Melukis dari Gambar Prasejarah dan Gambar Anak-anak Oleh: Taswadi

Budaya Banten Tingkat Awal

TINGGALAN MEGALITIK DI DESA TUHAHA KECAMATAN SAPARUA KABUPATEN MALUKU TENGAH

MASA PRA AKSARA DI INDONESIA

ORNAMEN Pengertian ornamen secara umum Istilah ornamen berasal dari kata Ornare (bahasa Latin) yang berarti menghiasisedang dalam bahasa Inggris

PERADABAN MACHUPICCHU

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

Hasil Kebudayaan masa Praaksara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Mars, Dewa Perang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bentuk imajinasi dan ide ide kreatif yang diwujudkan dalam

BAB 1: SEJARAH PRASEJARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB II KAJIAN LITERATUR

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi

INTERAKSI KEBUDAYAAN

KONDISI GEOGRAFIS CHINA

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia

PERADABAN PALMYRA. Sejarah Perkembangan Arsitektur Barat dan Timur

BAB. Bentuk Permukaan Bumi

Sejarah Umum Seni Lukis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif,

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MODE BUSANA

BAB 1 PENDAHULUAN Kematian

I. PENDAHULUAN. sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap

BAB II KAJIAN SEJARAH SENI RUPA DAN SUNDA. A. Tinjauan Umum Tentang Seni Rupa

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: KELUARGA NELAYAN

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu yang namanya bilangan karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi,

Contoh Soal Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas 8 SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

1. PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia adalah tuan rumah budaya megalitik Austronesia di masa lalu

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia. SMA kelas X Semester 2 Tahun 2008/2009 Artmy Tirta Ikhwanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Patung adalah karya seni rupa 3 Dimensi, bisa dilihat dari sudut mana saja

Art Nouveau. Ciri-ciri

03FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Wilangan 17 Kota Emas

BAB II LANDASAN TEORI. sudah tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tembikar atau keramik atau porselen

+ 3,63 + 2,60 ± 0, ,00

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

JEJAK MIGRASI PENGHUNI PULAU MISOOL MASA PRASEJARAH

ANALISIS BATU BATA. A. Keletakan

KAJIAN KERAJINAN UKIRAN KAYU SUKU ASMAT

Transkripsi:

SEJARAH SENI RUPA BARAT ZAMAN PRASEJARAH (Palaeolithikum, Neolithikum, Megalithikum) Oleh : Nilna Muna Izdiharusshofa (16206244004) Maghfiroh Hanif Annisa (16206244007) Pendahuluan Sejarah tidak akan terlepas dari tiga dimensi sebagai titik focus kajiannya yakni manusia (human), waktu (time), dan tempat (space). Dalam pandangan ini berarti sejarah dapat dipahami sebagai sebuah kajian yang berfokus pada perkembangan manusia pada suatu wilayah tertentu. Eropa mulai didiami oleh manusia pada sekitar Kala Pleistosen yang berlangsung antara 3.000.000 tahun dan 10.000 tahun yang lalu dimana terdapat es yang menyelimuti bumi. Seni rupa pra sejarah merupakan waktu dimana manusia masih hidup nomaden secara berkelompok untuk mencari sumber makanan. Keadaan bumi pada zaman itu sangatlah jauh berbeda dengan bumi pada saat sekarang. Kondisi alam masih tidak menentu iklimnya membuat manusia harus beradaptasi dengan menggunakan kreativitasnya untuk mencari makan dan bertahan hidup. Karya-karya seni rupa zaman prasejarah hadir sebagai saksi zamannya dan harus dipahami dalam konteks kehidupan yang lain, khususnya dengan bidang religi/kepercayaan. Karya seni yang mereka ciptakan menunjukkan sesuatu yang sangat mengesankan. Penelitianpenelitian yang dilakukan oleh para ahli mengungkapkan, betapa karya-karya seni mereka merupakan suatu prestasi dari kemampuan fisik serta intelektual yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak, pada masa itu manusia sudah bisa mengembangkan daya pikir mereka. Sehingga mereka dapat menghasilkan karya seni yang sederhana pada media di sekitar mereka, seperti dinding gua. A. Zaman Batu Tua (Palaeolithicum), + 30.000 8.000 SM Masyarakat pada zaman batu tua hidup di dalam gua-gua. Peninggalan seni rupa yang terkenal pada zaman ini adalah lukisan-lukisan pada dinding gua. Jenis lukisan ini ditemuakan terbentang dari Eropa Barat ke ujung paling selatan dari Afrika. Lukisan gua di Eropa yang paling terkenal Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 1

yang berasal dari zaman ini adalah lukisan Gua Al-Tamira di Pangel Utara dan Lascaux (baca:laskou) di Perancis. Obyek yang dilukiskan di Gua Al-Tamira adalah binatang dengan kesan tiga dimensional dengan warna kemerah-merahan, oker dan hitam. Kesan monumental tercermin pada lukisan itu. Lukisan di gua Lascaux dekat Montignac di daerah Dordogne, Perancis ditemukan pada tahun 1941. Lukisan Bison di Gua At Tamira Lukisan-lukisan yang ditampilkan di gua ini adalah lukisan dengan objek binatang seperti bison, rusa kutub, kuda dan srigala. Gambar-gambar tersebut menceritakan tentang perburuan dan halhal yang bersifat kepercayaan. Lukisan-lukisan pada dinding gua itu menceritakan tentang bagaimana pola hidup masyarakat prasejarah dalam hal berburu dan berdoa, mereka percaya apabila mereka menggambar bisson maka mereka akan mendapat restu dari roh leluhur yang dapat membantu mereka mencapai hasil dalam perburuan tersebut. gambar itu juga bertujuan sebagai informasi untuk generasi mereka selanjutnya. Dengan adanya gambar itu anak cucu mereka dapat mengerti bagaimana cara berburu yang sukses. Dan juga adanya kepercayaan roh dan arwah yang membuat perburuan berhasil. Dalam membuat lukisan-lukisan di gua tersebut mereka menggunakan warna-warna yang terdapat pada alam. Mulai dari warna merah darah hingga warna hitam pada bebatuan yang mereka gunakan untuk melukis di dalam gua Pada banyak tempat, terdapat lukisan-lukisan berupa jari-jari tangan dalam bantuk negatif yang diperoleh dengan cara menempatkan jari-jari tangan pada dinding dengan cara menenpatkan jarijari tangan pada dinding gua untuk kemudian dicat atau ditiupkan warna disekitarya. Kadangkadang pula ditemukan lukisan jari-jari tangan dalam bentuk positif yang diperoleh dengan cara menempelkan jari-jari tangan yang sebelumnya telah dilumuri dengan cat putih. Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 2

Motif-motif geometris yang ditemukan diantara obyek-obyek binatang seperti kotak-kotak, persegi panjang dan berbagai bentuk garis, juga dimaksudkan untuk tujuan magis. Sebuah bentuk yang mirip bentuk perangkap, mungkin dimaksudkan untuk memperoleh kesuksesan dalam perburuan. Penggambaran manusia secara tidak realistis itu, mungkin dimaksudkan untuk membedakan lukisan binatang. Selain meninggalkan karya-karya seni lukis, seniman pemburu dari zaman Palaeolithicum ini juga meninggalkan karya-karya seni rupa yang lain seperti seni patung dan ukiran. Peninggalan seni patung yang terkenal pada zaman ini adalah patung wanita yang oleh arkeolog dijuluki sebagai patung Venus. Patung ini lebih menonjolkan beberapa bagian wanita, namun wajahnya tidak terlalu diperhatikan. Contoh yang paling terkenal dari jenis patung Venus ini adalah Venus dari Willendorf. Ada anggapan yang mengatakan bahwa patung ini adalah sebuah hasil dari pemikiran manusia pada saat itu tentang sebuah dambaan akan kehidupan yang layak dimana seperti kita ketahui kondisi zaman pada saat itu yang sangat keras, pencitraan akan tubuh yang gemuk menunjukan bahwa itu merupakan sesuatu yang mereka dambakan. Patung Venus dari Willendorf Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 3

B. Zaman Batu Muda (Neolitichum), +3.000-1.000 SM Pada zaman ini, manusia telah mulai hidup menetap pada suatu tempat, bertani dan berternak; suatu cara hidup yang lebih stabil. Mereka juga mulai mempercayai animism atau dinamisme. Karya seni rupa yang penting pada zaman ini adalah monumen-monumen batu. Kehadiran monumen-monumen batu ini erat hubunganya dengan kebiasaan baru mereka seperti cara penguburan dan pemberian tanda tempat-tempat sakral. Dari Spanyol dan Portugal, budaya mendirikan monumen-monumen batu berkembang ke arah utara menelusuri pantai Atlantik hingga mencapai Inggris. Di Eropa yang paling barat seperti Inggris, Irlandia dan Belanda.berdiri monumen-monumen yang masif yang terdiri dari batu-batu besar yang dipotong secara kasar. Monumen-monumen batu yang muncul dan berkembang di Eropa ini terdiri dari beberapa jenis yaitu dolmen, menhir, dan cromlech. Dolmen memiliki bentuk seperti meja, berfungsi sebagai tempat penguburan. Sedangkan menhir adalah tiang batu yang dimaksudkan untuk keperluan keagamaan pemujaan arwah nenek moyang. Untuk pemujaan matahari, disebut cromlech. Cromlech terdiri dari batu yang disusun secara melingkar. Salah satu cromlech yang paling mengesankan adalah Stonehenge. Di lembah Salisbury, sebelah barat-daya London, Inggris. Lingkaran pertama terdiri dari batu sarsen (batu pasir keras). Tiap dua batu menopang bentangan batu (lintel). Lingkaran berikutnya terdiri dari batu blusteno yang kecilkecil dan berikutnya lagi lingkaran bentuk ladam kuda dengan bagian tebuka menghadap ke timur. Batu yang menyusun bentuk ladam kuda ini terdiri dari lima pasang batu sarsen penopang batu melintang seperti pada lingkaran paling luar. Tiap batu mempunyai berat kira-kira 45-50 ton dengan ketinggian sekitar 20 kaki. Bangunan Stonehenge ini merupakan contoh nyata karya manusia zaman ini, yang sangat menakjubkan. Bahkan apabila manusia pada zaman ini, pastinya belum pasti dapat membuat hal yang serupa tanpa teknologi canggih seperti manusia pada zaman Neolithikum. Stonehenge sendiri proses pembangunannya masih menjadi perdebatan. Tentang arti dan tujuan Stonehenge ini telah lahir berbagai macam teori. Descar Monteiius, Inigo Jones dan Stukeley, menduga Stonehenge sebagai kuil. Dugaan lain tentang fungsi mengenai Stonehenge, adalah sebagai komplek pemakaman. Teori-teori terbaru mengenai Stonehenge mengatakan bahwa Stonehenge merupakan bangunan yang berhubungan dengan astronomi (perbintangan). Stonehenge berfungsi untuk meramalkan musim. Jadi sebagai kalender dan usianya kemudian diperkirakan telah mencapai 3.500 tahun. Meskipun keadaan Stonehenge tidak selengkap dahulu, namun Stonehenge tetap terlihat keagungannya seperti dahulu. Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 4

Stonehenge Kerbsone Engravings Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 5

C. Megalithikum (9000-2000 SM) - Arsitektur 1. Tidak ada struktur kompleks makam (contoh: Newgrange) yang terkonstruksi tanpa sumber yang jelas dan tersusun sama bagusnya dengan system kepercayaan/agama yang kuat. 2. System garis matahari atau bulan pada monument-monumen di era ini menunjukkan kesadaran mengenai alam. 3. Penataan yang rumit pada beberapa monument adalah untuk menyiapkan upacara, pertemuan, dan aktivitas social lainnya Dari sudut pandang teknis, arsitektur pada masa Megalithikum adalah sebagai upaya manusia yang paling pertama kali untuk mengkonstruksi struktur yang kompleks sejak akhir masa Palaeolitikum, berburu dan meramu dan pada awal masa Neolitikum, menetap/bermukim. Membelah, membentuk, memindahkan dan kemudan disusun menjadi serangkaian batu-batuan besar, seberat 30 ton atau lebih, tanpa semen. Baik desain batu dengan bentuk tertentu, penggunaan kombinasi tegak lurus serta batu nisan, atau penggunaan arsitektur seperti bentuk Taula yang dibuat dengan batu tegak lurus debagai bagian atasnya; saling bertautan. Serta Trilithon, yaitu dua batu tegak lurus yang ada di atasnya dengan garis horizontal seperti Stonehenge. Semua itu adalah hal umum yang dpaat dijumpai pada bangunan masa Megalithikum. Setelah 3000 SM, batuan melingkar menjadi banyak sekali di Inggris dan Irlandia. Sayangnya, ketika masa Megalithikum berakhir, pengetahuan mengenai maksud serta penggunaan monument pada masa itu hilang. Sejak saat itu, banyak tata letak prasejarah dan monumen-monumen menghilang untuk selamanya, akan tetapi kita masih harus bersyukur pada monumenn-monumen yang selamat meskipun kondisinya sudah rusak dikarenakan cuaca ekstrim, kurangnya perawatan, kesalahpahaman, dan beberapa karena berubahnya dataran atau permukaan laut. Selain itu, manusia pada masa itu yang membangun monument adalah manusia yang buta huruf, sehingga tidak meninggalkan penjelasan mengenai maksud serta penggunaan konstruksi yang sangat dicintai oleh mereka itu. Sekalipun ada beberapa petunjuk yakni tulang, tembikar, benda-benda dalam pemakaman, artefak dan karya seni, dan harus dicatat bahwa berbagai macam petunjuk dalam simbol-simbol Lithikum, gambar serta garis-garis. Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 6

Ukiran batuan hewan Kesimpulan Karya seni yang mereka ciptakan menunjukkan sesuatu yang sangat mengesankan. Penelitianpenelitian yang dilakukan oleh para ahli mengungkapkan, betapa karya-karya seni mereka merupakan suatu prestasi dari kemampuan fisik serta intelektual yang sangat luar biasa Karya seni pada masa prasejarah, banyak digunakan sebagai media untuk menceritakan peristiwa yang terjadi, seperti berburu. Lukisan serta bangunan pada masa prasejarah bukan semata-mata hanya sebagai karya seni, namun memiliki arti/makna tersendiri. Karya-karya seni rupa zaman prasejarah hadir sebagai saksi dan harus dipahami dalam konteks kehidupan, khususnya dengan bidang religi/kepercayaan, contohnya adalah monument-monumen batu, yang merupakan tempat sacral/religious. Maka,sudah seharusnya dari kita untuk selalu mengapresiasi sejarah yang terkait dengan seni rupa pada zaman batu tua, zaman batu tengah, dan zaman batu muda, serta berbagai karya seni lainnya, supaya kita bisa mengenal lebih dalam lagi dan mengkaji makna atau symbol didalamnya. Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 7

Referensi Meaden, Terence G. (2017) Editorial: Advances in Understanding Megaliths and Related Prehistoric Lithic Monuments in Journal of Lithic Studies, vol. 4, nr. 4, p. 1-4. Wijaya, Daya. Pengantar Sejarah Eropa. Available from http://academia.edu/7212671/pengantar_sejarah_eropa Riski Sagara, Muhammad (2012) SENI RUPA PRASEJARAH. Available from http://kikisagara.blogspot.co.id/2012/04/sejarah-seni.html?m=1 Encyclopedia of Stone Age Art. Megalithic Art. Available from http://visual-arts-cork.com/prehistoric/megalithic-art.htm Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 8