BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu di mana umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2014 2. Perusahaan sektor perbankan yang menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan untuk periode yang berakhir 31 Desember selama periode 2010-2014. 3.2 Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan sektor perbankan tahun 2010-2014. Sumber data yang digunakan merupakan publikasi laporan keuangan dan laporan tahunan masing-masing perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang diperoleh di Pojok BEI 34
Universitas Islam Indonesia, www.idx.co.id, dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 3.3 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Dokumen yang dimaksud adalah laporan tahunan perusahaan yang disediakan oleh Pojok BEI dan www.idx.co.id, serta data yang tersedia di Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 3.4 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah risk management disclosure sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional domestik, kepemilikan institusional asing, kepemilikan publik, ukuran perusahaan dan profitabilitas. 3.4.1 Risk Management Disclosure Risk management disclosure (RMD) adalah jumlah pengungkapan risiko yang disajikan di dalam laporan tahunan perusahaan. Pengungkapan risiko ini dikelompokan ke dalam 8 (delapan) jenis risiko yang diungkapkan oleh manajemen risiko di dalam laporan tahunan perusahaan yaitu risiko kredit, risiko pasar, 35
risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stategik dan risiko kepatuhan. Risk management disclousre (RMD) dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: di mana :??? =?????? RMD = Risk Management Disclosure Score = 1 jika manajemen risiko diungkapkan dalam laporan tahunan dan 0 jika manajemen risiko tidak diungkapkan dalam laporan tahunan M = total jumlah item yang diukur (8 item). 3.4.2 Variabel Independen 1. Kepemilikan Manajemen (MAN) Menurut Nur Aeni (2010) kepemilikan manajerial adalah proporsi saham biasa yang dimiliki oleh pihak manajemen yang secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan perusahaan. Menurut Prayoga dan Almilia (2013) kepemilikan manajemen dapat diukur dengan rumus :??? =??????????????????????????????? 36
2. Kepemilikan Institusional Domestik (InstD) Kepemilikan institusi domestik yaitu kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh instansi non-pemerintah atau biasanya berbentuk perseroan terbatas yang beroperasi dan berasal dari dalam negeri.(widiastuti, 2012 dalam Tamba, 2011).Menurut Prayoga dan Almilia (2013) kepemilikan institusional domestik dapat diukur dengan rumus:????? =??????????????????????????????????????????? 3. Kepemilikan Institusional Asing (InstA) Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 pada pasal 1 angka 6 kepemilikan asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing dan pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah Republik Indonesia. Menurut Prayoga dan Almilia (2013) kepemilikan institusional asing dapat diukur dengan rumus:????? =???????????????????????????????????????? 4. Kepemilikan Publik (Publik) Kepemilikan publik adalah kepemilikan saham yang dimiliki oleh masyarakat (Anisa, 2012 dalam Rizky et.al, 2013). 37
Menurut Prayoga dan Almilia (2013) kepemilikan publik dapat diukur dengan rumus:?????? =???????????????????????????? 5. Ukuran Perusahaan (SIZE) Ukuran perusahaan menurut Riyanto (2011), yaitu besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan atau total aktiva. Menurut Prayoga dan Almilia (2013) persamaan yang digunakan untuk menghitung ukuran perusahaan adalah sebagai berikut: Size = ln (Total Asset) 6. Profitabilitas Tingkat profitabilitas merupakan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan laba (Rizki et.al, 2013). Tingkat profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan return on asset. Menururt Rizki et.al (2013) profitabilitas dapat diukur dengan ROA:??? =?????????????????? 38
3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel utama keuangan yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangan untuk kurun waktu tahun 2010 sampai tahun 2014. Statistik deskriptif menjelaskan tentang rata-rata, maksimal, minimal, dan standar deviasi variabel- variabel penelitian. 3.5.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi data yang normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian normalitas data menggunakan analisis Kolmogorov- SmirnovZ (1-Sample K-S). Menurut Ghozali (2011) dasar pengambilan keputusan pada analisis Kolmogorov-Smirnov Z (1- Sample K-S) adalah: a. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka Ho ditolak. Hal ini berarti data residual terdistribusi tidak normal. b. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal 39
2. Multikolonieritas Multikolonieritas adalah situasi adanya korelasi antara variabel bebas (independen) satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini multikolonieritas terindikasi apabila terdapat hubungan linier antara variabel-variabel independen dalam model regresi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, yaitu Variance Inflation Faktor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2011). 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas yang digunakan untuk menguji apakah di dalam model regresi mengandung perbedaan variansi residu dari kasus pengamatan satu ke kasus pengamatan lainnya. Jika variansi residu dari kasus pengamatan satu ke kasus pengamatan lainnya mempunyai nilai tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika mempunyai perbedaan maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki homoskedastisitas dan bukannya memiliki heteroskedastisitas. 40
Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residunya (SRESID). Menurut Ghozali (2011) dasar analisisnya adalah: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda Metode analisis regresi linierberganda, digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi linear berganda ditunjukkan oleh persamaan berikut ini. RMD = α - β1 MAN+ β2 InstD + β3 InstA + β4 Publik + β5 SIZE+ β6 ROA + e Keterangan : RMD α = Risk Management Disclousre = Konstanta β1-β6 = Koefisien regresi Man = Kepemilikan manajemen 41
InstD = Kepemilikan instansi domestik InstA = Kepemilikan instansi asing Publik = Kepemilikan publik SIZE ROA e = Ukuran perusahaan = Profitabilitas = Standard error 3.5.3.1 Uji Determinasi Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi berarti semakin besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai koefisien determinasi berarti semakin kecil kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen atau sangat terbatas. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai adjusted R Square bukan R Square dari model regresi karena R Square bias terhadap jumlah variabel dependen yang dimasukkan ke dalam model, sedangkan adjusted R Square dapat naik turun jika suatu variabel independen ditambahkan dalam model (Ghozali, 2011). 42
3.5.3.2 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji Parsial (Uji t). Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk melakukan pengujian untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%. Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah jika nilai pvalue < 0,05 berarti variabel independen bepengaruh signifikan terhadap variabel dependen sedangkan jika pvalue> 0,05 berarti variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 3.5.4 Pembahasan Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil pengujian hipotesis dengan cara membandingkan hasil dari hipotesis tersebut dengan hasil dari penelitian-penelitian terdahulu dan landasan teori atau konsep-konsep yang relevan yang telah diuraikan pada bagian depan. 43