Salah satu materi biologi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah mengenal dunia hewan. Salah satu sub materi dalam dunia hewan yaitu filum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pendidikannya (Rusman, 2012 : 93). kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terabaikan demikian pula sebaliknya. Merosotnya kualitas pendidikan. para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya

I. PENDAHULUAN. diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses

I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pradja. AL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang terencana yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan segala potensi

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model, pendekatan, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan yang harus dikuasai oleh siswa mulai dari tingkat SD hingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang mampu mendukung dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat tercermin dari hasil prestasi belajar siswa.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Vina Agustina, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerjemahkan pengalaman kedalam simbol-simbol yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah semakin maju dan berkembang, hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Menurut Undang-Undang Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bertujuan agar guru menjadi lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 HUBUNGAN KEMAMPUAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. mendukung lancarnya proses belajar mengajar disekolah. Seperti yang dikemukakan Norris

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PUBLIKASI ILMIAH. Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan untuk membentuk manusia yang berkualitas, dan berguna untuk kemajuan hidup bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Unnes Journal of Biology Education

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

BAB 1 PENDAHULUAN. Berita dengan Metode Latihan Terbimbing pada Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 1

yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication), koneksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala tersebut disebabkan kurangnya kreatifitas guru-guru dalam

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

Amanda Defi Nuraini Sapir Dwi Wulandari. Abstract. Keywords: Quantum Learning, Mind Mapping, Think Pair Share, Results Learning.

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor salah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Menurut Sriwenda (2013) Guru harus berperan sebagai seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan pada semua aspek kehidupan. Menurut Buchori

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tenaga kependidikan merupakan suatu komponen yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan, yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Salah satu unsur tenaga kependidikan adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya adalah mengajar. Karena tugasnya mengajar, maka ia harus mempunyai wewenang mengajar berdasarkan kualifikasi sebagai tenaga pengajar. Setiap pengajar harus memiliki kemampuan professional dalam proses belajar mengajar atau pembelajaran (Hamalik, 2013). Sebagaimana dikemukakan Sardiman (2011) bahwa mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik. Menurut pengertian ini berarti tujuan belajar dari siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan atau menguasai pengetahuan. Mengajar itu sendiri pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Dan proses mengajar ini dilakukan oleh guru instruktur dengan menggunakan suatu teknik mengajar yang variatif demi tercapainya tujuan pembelajaran. Hasil observasi yang dilakukan di SMA Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan dan wawancara langsung kepada guru bidang studi biologi menyatakan guru sudah melakukan variasi teknik mengajar yang baik, namun dalam pencapaian hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari nilai harian maupun ulangan semester yang jauh dari kategori lulus. Siswa dikatakan lulus apabila mencapai KKM 78, dalam kenyataannya persentasi kelulusan hanya sekitar 55%. Selain itu, beban materi yang banyak dengan alokasi waktu terbatas, menyebabkan guru kurang berinovasi mengembangkan model pembelajaran. Dampaknya adalah kemampuan siswa membangun konsep kurang, memori jangka panjang rendah, hasil belajar siswa tidak maksimal. 1

2 Salah satu materi biologi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah mengenal dunia hewan. Salah satu sub materi dalam dunia hewan yaitu filum Mollusca. Materi ini terdapat dalam pembelajaran biologi pada kelas X semester dua. Materi filum Mollusca yang dibahas mengenai ciri-ciri, struktur tubuh, klasifikasi dan peranannya dalam kehidupan. Banyaknya materi yang harus dipelajari menuntut kemampuan memori dalam mengingat, yang dapat beresiko terjadinya lupa. Sedangkan 80% dari apa yang kita pelajari akan terlupakan hanya dalam jangka waktu 24 jam. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan suatu teknik mengajar yang dapat meningkatkan daya ingat siswa, diantaranya dengan menggunakan teknik mnemonik dan teknik peta pikiran. Mnemonik adalah teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu. Secara lebih khusus, mnemonik berarti rumusan atau ungkapan untuk membantu mengingat-ingat sesuatu. Mnemonik adalah kemampuan otak untuk menghubungkan kata-kata, ide, dan khayalan. Karena sifatnya memudahkan guru mengingat sesuatu, maka teknik mnemonik sangat bermanfaat bagi siswa untuk memudahkan mereka belajar. Melalui teknik ini, hambatan belajar yang dialami siswa selama ini dapat diselesaikan, sehingga akan terus membangkitkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar dan memperoleh hasil belajar yang optimal (Suyanto dan Asep, 2013). Peta pikiran adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran otak. Mind mapping dapat menghubungkan ide baru dan unik dengan ide yang sudah ada, sehingga menimbulkan adanya tindakan spesifik yang dilakukan oleh siswa. Dengan penggunaan warna dan simbol-simbol yang menarik akan menciptakan suatu hasil pemetaan pikiran yang baru dan berbeda. Pemetaan pikiran merupakan salah satu produk kreatif yang dihasilkan oleh siswa dalam kegiatan belajar (Buzan, 2006). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dan Meida (2014) jurusan biologi pada materi pokok dunia tumbuhan (Plantae) dengan penerapan teknik

3 mnemonik bahwa data yang diperoleh dari hasil perhitungan nilai rata-rata sebelum dilakukan strategi mnemonik adalah 50,26 sedangkan setelah diterapkan strategi mnemonik diperoleh nilai rata-rata kelas 78,68. Hasil penelitian Ristiasari, Bambang dan Sri dalam Jurnal Pendidikan Biologi (2012) di SMP Negeri 6 Temanggung mengenai model pembelajaran problem solving dengan mind mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini melibatkan 2 kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas control. Hasil penelitian diperoleh peningkatan tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen sebesar 0,40 (sedang) sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 0,23 (rendah). Hasil uji t test menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen berbeda signifikan dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Solving dengan Mind Mapping berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis di SMP Negeri 6 Temanggung. Berdasarkan hal-hal dan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Teknik Mnemonik dan Teknik Peta Pikiran pada Sub Materi Mollusca di Kelas X SMA Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2014/2015. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi pokok-pokok masalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan tahun pembelajaran 2014/2015 masih rendah. 2. Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengingat dan memahami konsep materi biologi. 3. Siswa sulit mengingat materi dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. 4. Penggunaan teknik mengajar yang kurang menarik dan variatif.

4 1.3. Batasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup masalah yang akan diteliti dan agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Penelitian ini dibatasi pada penggunaan teknik mnemonik dan peta pikiran. 2. Sub materi pokok mollusca di kelas X SMA Swasta Setia Budi Abadi 3. Penelitian ini dibatasi pada hasil belajar pada aspek kognitif siswa (C 1, C 2, C 3, C 4, C 5 dan C 6 ). 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan teknik mnemonik pada sub materi mollusca di kelas X SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2014/2015? 2. Bagaimanakah nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan teknik peta pikiran pada sub materi mollusca di kelas X SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2014/2015? 3. Apakah ada perbedaan nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan teknik mnemonik teknik dan teknik peta pikiran pada sub materi mollusca di kelas X SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2014/2015? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan teknik mnemonik pada sub materi mollusca di kelas X SMA Setia Budi Abadi

5 2. Untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan teknik peta pikiran pada sub materi mollusca di kelas X SMA Setia Budi Abadi 3. Untuk mengetahui perbedaan nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan teknik mnemonik dan teknik peta pikiran pada sub materi mollusca di kelas X SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2014/2015. 1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk memilih metode dan teknik pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. 2. Bagi peneliti lain, sebagai bahan pertimbangan dalam menciptakan metode atau teknik pembelajaran biologi yang inovatif yang mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. 3. Bagi siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar, minat dan hasil belajar terhadap bidang studi biologi.