(26 November February 1913) By: Ubaidillah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

SEJARAH ALIRAN LINGUISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

1. Identitas Mata Kuliah 2. Tujuan Mata Kuliah 3. Deskripsi Mata Kuliah 4. Pendekatan Pembelajaran

Apa yang Dipelajari oleh Ilmu Bahasa (linguistik)? (Bahan Kuliah Sosiolinguistik)

Tokoh-Tokoh Linguistik Abad 20

Ferdinand de Saussure

PERBEDAAN TEORI LINGUISTIK FERDINAND DE SAUSSURE DAN NOAM CHOMSKY. Abdullah Hasibuan 1. Abstrak

Bahasa sebagai Sistem. Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif

Strukturalisme (Ferdinand de Saussure) (26 November February 1913)

PEMBENTUKAN KATA PADA LIRIK LAGU EBIET G. ADE

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan, konsep, ide, atau pemikiran. Oleh karena itu, bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu

Bahasa sebagai realisasi budaya manusia mengalami perubahan dan. dan perkembangan pola kehidupan manusia sebagai pemilik dan pengguna

2/27/2017. Kemunculan AK; Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

PRESENTASI LINGUISTIK UMUM SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK

PENGANTAR. 1. Pengertian Sosiolinguistik 2. Masalah Yang Dikaji Sosiolinguistik

BAB 8. SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK

LINGUISTIK SEBAGAI ILMU

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.

Klasifikasi Bahasa (Abdul Chaer) Klasifikasi Genetis Klasifikasi Tipologis Klasifikasi Areal Klasifikasi Sosiolinguistik.

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

ANALISIS PEMAKAIAN BENTUK-BENTUK PRONOMINA PERSONA DALAM NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI E. Rafhiqi Pratama, Sujoko

BAB VIII SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK

ILMU BAHASA DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGAJARAN BAHASA DI INDONESIA

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu perlawanan kata. Perlawan kata dalam pelajaran bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

WHAT PSYCHOLINGUISTICS IS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB I PENDAHULUAN. dipilih umat manusia dalam berkomunikasi dibanding berbahasa non lisan. Hal ini

BAB V PENUTUP. burung lawet ini adalah elips (pelesapan S,P,O,K) hal ini dilakukan untuk

DESKRIPSI DAN SILABUS. Linguistik Umum DR 400. Hernawan, S.Pd., M.Pd. NIP

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

Setiap kegiatan yang bersifat ilmiah tentu mempunyai objek. Begitu juga dengan linguistik, yang mengambil bahasa sebagai objeknya.

Dra. Sulistyawati, M. Hum. Abdul Rahman Jupri, M. Pd Drs. Dede Hasanudin, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

Cabang Linguistik & Manfaat Linguistik Bagi Guru Bahasa. Pertemuan Ketiga-Munif 1

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa dalam berbahasa Perancis yang baik dan benar. Selayaknya

BAB I PENDAHULUAN. menanggapi sesuatu yang terjadi di sekitarnya juga berkembang. Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. (2009:10) bahwa bahasa merupakan ucapan pikiran, perasaan dan kemauan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada bentuknya yang sekarang sudah pasti bahasa-bahasa itu mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan

KLASIFIKASI LEKSIKOSTATISTIK BAHASA MELAYU LANGKAT, BAHASA MELAYU DELI, DAN BAHASA DAIRI PAKPAK

Aliran - Aliran Linguistik

PERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA

Sejarah Perkembangan Ilmu Linguistik

Nama : Eryca Sherina P. NIM :

Volume 6, No. 2, September 2017 p ISSN e ISSN LANGUE BAHASA INDONESIA UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian dalam bidang struktur atau kaidah bahasa-bahasa di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAHASA INDONESIA; SEBUAH PIJINKAH? Restu Sukesti Balai Bahasa Yogyakarta

Bahasa dan Linguistik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB II KERANGKA TEORETIS. Studi komparatif pertama yang meliputi seluruh rumpun bahasa Austronesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I Pendahuluan... 1 BAB II Pembahasan... 2 BAB III Penutup Daftar Pustaka... 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PROGRAM PASCA SARJANA

BAB II LANDASAN TEORI. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota

Pengertian Universal dalam Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia memiliki daya pikat tersendiri bagi peneliti asing. Meskipun

BAHASA DAN MASYARAKAT. Oleh: Ikhsanudin (Pendidikan Bahasa, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa itu beragam, artinya meskipun sebuah bahasa mempunyai kaidah atau pola

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

PEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA

b. Untuk memperkenalkan bahasa Batak Toba kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional.

Transkripsi:

TEORI LINGUISTIK STRUKTURAL Ferdinand de Saussure (26 November 1857 22 February 1913) Sumber Bacaan: 1. Sampson, Geoffrey. 1980. Schools of Linguistics, Competition and Evolution. Hutchinson: London, Melbourne, Sydney, Auckland, Johannesburg. 2. Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rieneka Cipta 3. Budiman, Kris. Ed. 2002. Analisis Wacana: Dari Lingguistik Sampai Dekontruksi, Kanal, Yogyakarta. 4. Soeparno. 2003. Dasar-dasar Linguistik. Yogyakarta: Mitra Gama Widya. 5. Culler, Jonathan. 1996. Saussure (Terj.). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 6. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. By: Ubaidillah

Biografi Singkat Ferdinand de Saussure Saussure dilahirkan di Jenewa, Swiss tahun 1857 Pada usia 15 tahun ia sudah mempelajari bahasa Yunani, Sansekerta, Perancis, Jerman, Inggris, dan Latin. Pada usia yang muda ini dia menemukan suatu sistem bahasa yang umum: semua bahasa berakar pada 2 atau 3 konsonan dasar. Ia mempelajari penelitian bahasa ini mula-mula kpd Adolf Pictet (Filolog teman keluarganya). (J. Culler, 1996: 1-2). Keluarganya adalah ilmuwan natural (saintis), sehingga ia diminta untuk kuliah di Jurusan Fisika dan Kimia tahun 1875 di Universitas Jenewa. Setahun kemudian ia memaksa pindah ke Universitas Leipzig, Berlin untuk mempelajari bahasa Indo-Eropa slm 4 thn

KELAHIRAN LINGUISTIK STRUKTURALISME Perbedaan mendasar linguistik Tradisional dan Linguistik Struktural adalah: linguistik tradisional selalu menerapkan pola-pola bahasa Yunani dan Latin dalam mendeskripsikan suatu bahasa, Linguistik struktural berusaha mendeskripsikan bahasa berdasarkan ciri khas yang dimiliki bahasa (Chaer:346 346). Aliran struktural (Strukturalisme Strukturalisme) bahasa lahir pada abad XX (1916), ditandai terbitnya buku Course de Linguistiqué Genéralé, karya de Saussure (Soeparno Soeparno, 2003:38 38). Strukturalisme adalah gerakan linguistik yang berpandangan bahwa hubungan antara unsur-unsur bahasa lebih penting daripada unsur-unsur bahasa itu sendiri (Kridalaksana, 203) Buku ini diterbitkan oleh koleganya, Charles Bally dan Albert Sechehaye secara anumerta, 3 tahun setelah wafatnya de Saussure (Sampson, 1980: 36; cf Chaer, 2003:346 346)

KONSEP DIKOTOMI LINGUISTIK SAUSSURE Konsep-konsep kebahasaan yang tertuang dalam buku Course de Linguistiqué Genéralé nya de Saussure dapat dilihat pada skema berikut. Berdasar skema ini terlihat bahwa, pada level bahasa, Saussure lebih menaruh perhatian pada aspek langue. Satuan kebahasaan yang dipelajari terutama adalah fonem, morfem, frasa, klausa, kalimat. Adapun level di atas kalimat, seperti wacana, bukan menjadi perhatiannya, karena tidak terjangkau dengan prespektif struktural (Soeparno, 2003: 40 cf Budiman, 2002:83 83).

ANTARA LANGAGE LANGUE - PAROLE Sebenarnya, menurut de Saussure, ada satu istilah lagi yang menjadi induk dari langue dan parole (baca: longge dan paγol), yaitu Langage (baca: longgaj). Langage dimaknai sebagai bahasa yang dimiliki khusus pada manusia. Langue adalah keseluruhan sistem tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara sekelompok anggota masyarakat tertentu, yang sifatnya abstrak. Parole adalah pemakaian langue oleh masing-masing anggota masyarakat, yang sifatnya konkrit (Chaer, 2003: 347 cf Sampson: 45-46). Objek kajian linguistik yang konkrit adalah parole karena bisa diamati, diobservasi, dan nyata. Kajian terhadap parole (bersifat individual) untuk mendapatkan kaidah-kaidah suatu langue (bersifat sosial), dan kajian terhadap langue akan diperoleh kaidah-kaidah language (kaidah bahasa universal) (Chaer: 31; Culler:18)

BEDAKAN MAKNA BAHASA BERIKUT! Dika belajar bahasa belajar bahasa Arab Manusia mempunyai sedangkan binatang tidak. Inggris, Nita bahasa, Bahasa Pak De, penuh dengan kata dari pada, akhiran ken Kami tidak mengutus seorang Rasul pun, kecuali dengan bahasa kaumnya. Nabi Sulaiman mengerti bahasa semut. Katakanlah dengan bahasa bunga!

TELAAH DIAKRONIS DAN SINKRONIS Telaah bahasa secaradiakronis adalah telaah bahasa dari waktu ke waktu (sepanjang zaman). Telaah yang dihasilakan adalah Linguistik Historis (Soeparno:95; Chaer:347). Mis, telaah bahasa sejak zaman orde lama hingga reformasi, pada kata orang yang berkelainan mental: idiot, autis, anak berkebutuhan khusus Telaah bahasa secarasinkronis sinkronis adalah telaah bahasa pada waktu tertentu saja. Telaah yang dihasilkan adalah Linguistik Deskriptif (Soeparno:95 95; Chaer:347 347).. Mis, telaah bahasa pasca reformasi, pada kata-kata yang digunakan Gus Dur: Istighosah, Ijma, dll. Sebelum era Saussure, bahasa ditelaah secara diakronis, untuk mengungkapkan perkembangan bahasa, bahkan menemukan bahasa proto. Ini gencar dilakukan pada abad 18-19. Pada era Saussure, ia menelaah bahasa tanpa melihat dari sejarahnya.

RELASI SINTAGMATIK & PARADIGMATIK RELASI SINTAGMATIK adalah Hubungan linier antara unsur-unsur bahasa dalam tataran tertentu; misal hubungan antara kami, bermain, dan bola dalam kalimat: Kami bermain bola. Hubungan itu dikatakan hubungan in praesentia. (Kridalaksana: 199 cf Sampson:49 49; ) Relasi sintagmatik terdapat dalam tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis. Jika relasi ini diubah nisacaya akan mengubah makna bahasa, tetapi ada juga yang maknanya tetap, misalnya k i t a (relasi fonologis) segitiga (relasi morfologis) Hari ini barangkali dia sakit (relasi sintaksis)

Contoh Perubahan Relasi Sintagmatik tataran Sintaksis Pola Kalimat dalam Bahasa Inggris S P O He plays the ball P S O plays he the ball

RELASI PARADIGMATIK adalah Hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam satu tuturan tertentu dengan unsur-unsur lain di luar tuturan tersebut, yang dapat dipertukarkan; misal dalam kalimat kami bermain bola. Kata kami dapat dipertukarkan dengan orang itu, saya, dia dsb. Tujuan: untuk mencari/menentukan unsur-unsur bahasa (Kridalaksana: 154 cf Sampson:49; ) S P O Kami Bermain Bola Saya Bu Bone Orang itu Menteri Didik Mr. P Berbelanja Membeli Menendang Membersihkan Membawa Melihat Boneka Tali PS Petak Umpet Musik Kartu

Penanda dan Petanda Menurut Saussure, Tanda (sign/signé) terbentuk dari: 1. Penanda (signifier/signifiant/bentuk urutan fonem) 2. Petanda (signified/signifié/makna/konsep). Dua sisi dalam tanda ini tidak terpisahkan Sebagai contoh kalau kita mendengar kata rumah langsung tergambar dalam pikiran kita konsep rumah (Culler:7 cf Chaer:348 348).

house [haus] bangunan tempat tinggal