Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah.

dokumen-dokumen yang mirip
Instrumen Review. Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) Dokumen 1. Terdapat logo sekolah/daerah

PANDUAN PENELAAHAN KTSP

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN KTSP

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP

PANDUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENYUSU S NA N N KTSP

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KTSP KOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD SMA NEGERI 1 PARE Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa No. 41 (0354) Pare

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

PEMBELAJARAN IPS DALAM KTSP

RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN MENYUSUN KTSP DOKUMEN I

VALIDASI. DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013 ) Tahun Pelajaran 2014 / 2015 INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

IMPLIKASI PENGEMBANGAN KTSP TERHADAP TUGAS GURU MATEMATIKA SMP/MTs

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

SOSIALISASI PERMEN NO 22, NO 23, DAN NO 24*)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 2006 SEKOLAH MENENGAH ATAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Panduan Pengembangan KTSP

KURIKULUM Pedoman Implementasi Kurikulum

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

MATERI KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MULOK. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd

PENGEMBANGAN KTSP dengan Model Sistematik. Oleh Wachyu Sundayana

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

BSNP PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Implikasinya terhadap Tugas Guru Matematika SMP/MTs dalam Pengembangan KTSP)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 BAB III BEBAN BELAJAR 17. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 20 A. Alokasi Waktu 20 B. Penentapan Kalender Pendidikan 21

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Djuharis Rasul Peneliti di Pusat Kurikulum Diknas Sosialisasi KTSP

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

KAJIAN MANAJEMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

PENGUATAN DAN PENATAAN ULANG KURIKULUM DENGAN MEMBERDAYAKAN TPK PUSAT DAN DAERAH

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Unit-6 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PENDAHULUAN Tentu Anda sering bertanya mengapa Indonesia menggunakan KTSP?

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

EVALUASI PELAKSANAAN KTSP OLEH TIM PENGEMBANG KURIKULUM PROPINSI

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM BSNP, SATUAN PENDIDIKAN, PUSAT KURIKULUM,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN. Sosialisasi KTSP

BAB II LANDASAN TEORITIS

I. STANDAR ISI. Muatan KTSP. 1 Mata Pelajaran 1) 11) 2) 12) 3) 13) 4) 14) 5) 15) 6) 16) 7) 17) 8) 18) 9) 19) 10) 20) 2 Muatan lokal:

Transkripsi:

TELAAH KURIKULUM DOC. 1 BAGIAN AWAL A. Cover Deskripsi 1. Ada logo sekolah. 2. Terdapat judul yang tepat (Kurikulum Sekolah dan Tahun Pelajaran) 3. Menulis alamat sekolah dengan lengkap B. Lembar Pemberlakuan 1. Terdapat rumusan kalimat pengesahan yang baik dan benar. 2. Terdapat tanda tangan kepala sekolah sebagai pihak yang mengesahkan beserta cap sekolah. 3. Terdapat tanda tangan ketua komite sekolah sebagai pihak yang menyetujui. 4. Terdapat tanda tangan kepala Dinas Pendidikan kab/kota untuk SD/MI dan SMP/MT sebagai pihak yang mengetahui. C. Kata Pengantar 1. Puji syukur atas tersusunnya Kurikulum Sekolah. 2. Ucapan teruma kasih. 3. Permohonan saran dan masukan. D. Daftar isi 1. Mempunyai daftar isi sesuai dengan kerangka Kurikulum Sekolah. 2. Penulisan daftar isi sesuai dengan aturan penulisan yang benar (Judul, Bab, Subbab, dst.) sistematis Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang 1. Berisi dasar pemikiran penyusunan Kurikulum Sekolah. a. Kondisi sekolah ideal yang diharapkan. b. Kondisi riil. c. Tantangan. d. Upaya yang akan dilakukan. 2. Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan benar. B. Landasan Penyusunan Kurikulum Sekolah 1. Landasan Filosofis a. Pancasila b. Nilai-nilai luhur kehidupan bangsa Indonesia dan nilai-nilai yang berlaku universal. 2. Landasan Yuridis: a. (Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan Kurikulum Sekolah) b. Ditambah dengan: 1) Inpres No. 6 Th. 2009 ttg Pengembangan Ekonomi Kreatif 2) Inpres No. 1 Th 2010 ttg Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 (Pengembangan Karakter) 3. Landasan Konseptual Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah. C. Tujuan Penyusunan Kurikulum Sekolah 1. Menguraikan tujuan penyusunan Kurikulum Sekolah 2. Memberikan pedoman dan arah bagi peserta didik dan pendidik. 3. Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan benar

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Sekolah Minimal berisi prinsip yang terdapat dalam Panduan Penyusunan Kurikulum Sekolah dari BSNP (7 prinsip yang diuraikan dengan bahasa yang baik dan benar), yaitu: 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. 2. Beragam dan terpadu 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5. Menyeluruh dan berkesinambungan 6. Belajar sepanjang hayat 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Bab II. Tujuan A. Tujuan Pendidikan Dasar/ Menengah UUSPN & PP. No. 19 Th 2005 1. Tujuan Pendidikan Nasional 2. Sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan dasar/ menengah yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan. B. Visi Sekolah 1. Cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa datang 2. Memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sek/mad dan segenap pihak yang berkepentingan 3. Selaras dengan visi institusi di atasnya dan visi pendidikan nasional 4. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh KS dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah. 5. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan Penjelasan Visi sekolah bukan sekedar jargon/motto tetapi harus bisa dicapai dan terealisasi dalam perencanaan (Silabus dan RPP serta program secara keseluruhan) dan proses pembelajaran serta penilaian. o Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan benar C. Misi Sekolah 1. Memberikan arah dalam mewujudkan visi sek/mad sesuai dg tujuan pdd nas 2. Merupakan tujuan yang akan dicapai dlm kurun waktu ttt. 3. Menjadi dasar program pokok sek/mad 4. Menekankan pd kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan 5. Memuat pernyatan umum dan khusus yang berkait-an dg program sek/mad 6. Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembang- an kegiatan satuan-satuan unit sek/mad yang terlibat 7. Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yg berkepentingan termasuk komite sek/mad dan diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh KS 8. Disosialisasikan kepada warga sek/mad dan segenap pihak yang berkepentingan Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan benar

D. Tujuan Sekolah 1. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan) 2. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pdd nas serta relevan dg kebutuhan masyarakat. 3. Mengacu pada SKL yg sudah ditetapkan oleh sek/mad dan Pemerintah 4. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yg berkepentingan termasuk komite sek/mad dan diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yeng dipimpin oleh KS 5. Disosialisasikan kepada warga sek/mad dan segenap pihak yang berkepentingan Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan benar E. Nilai-nilai karakter Memuat nilai-nilai karakter utama yang dikembangkan satuan pendidikan (18 Nilai Karakter utama: 1. Religius 2. Jujur 3. Toleransi 4. Disiplin 5. Kerja keras 6. Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa ingin tahu 10. Semangat kebangsaan 11. Cinta tanah air 12. Menghargai prestasi 13. Bersahabat/komunikatif 14. Cinta damai 15. Gemar membaca 16. Peduli lingkungan 17. Peduli sosial 18. Tanggung jawab. Satuan Pendidikan boleh memilih satu atau dua nilai karakter yang dikembangkan. Bab III. Struktur dan Muatan Kurikulum A. Struktur Kurikulum Standar Isi dan Panduan Penyusunan Kurikulum Sekolah dari BSNP 1. Memuat struktur dan muatan kurikulum yg tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mapel dengan cakupan dan kegiatan masing-masing. 2. Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah yg sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah serta mengacu pada Standar Isi 3. Terdapat alokasi waktu utk setiap mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri 4. Tambahan alokasi waktu keseluruhan tidak melebihi 4 jam pelajaran 5. Tambahan maksimum 4 jam pembelajaran per minggu digunakan untuk apa dan alasannya. 6. Ada mata pelajaran yang ditambah alokasi waktunya (dari mana tambahan tsb dan alasan) 7. Ada mata pelajaran yang dikurang alokasi waktunya dan alasan B. Muatan Kurikulum: 1. Mata Pelajaran Wajib Terdapat muatan kurikulum yang meliputi sejumlah mapel dengan tujuannya masingmasing.

2. Muatan Lokal a. Terdapat beberapa mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan dan alasan pemilihannya b. Muatan lokal sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah/sekolah c. Ada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi (SK dan KD) mulok d. Ada mulok wajib dan pilihan 3. Pengembangan Diri a. Terprogram: 1) Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler, pelayanan konseling, dan/atau pembiasaan serta alasan pemilihan 2) Terdapat kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan 3) Terdapat jenis pengembangan diri yg ditetapkan satuan pendidikan lengkap dengan nilai yg ditanamkan 4) Pengembangan diri yang dipilih sesuai dengan karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah 5) Utk SMK pengembangan diri terutama ditujukan utk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. b. Tidak Terprogram: Pelaksanaan kegiatan rutin, spontan, dan keteladanan dengan contohnya. 4. Pendidikan Karakter Deskripsi tentang pengintegrasian pendidikan karakter di satuan pendidikan dan bentuk penilaiannya C. Beban belajar Standar Isi dan Panduan Penyusunan Kurikulum Sekolah dari BSNP 1. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan: a) SD/MI/SDLB... 35 menit b) SMP/MTs/SMPLB... 40 menit c) SMA/MA/SMALB/SMK/MAK... 45 menit 2. Jumlah jam pembelajaran per minggu 26 28 jp untuk klas I s.d. III SD/MI/SDLB*) dan 32 jp untuk kelas IV - VI 3. Jumlah jam pembelajaran per minggu 32 jp untuk SMP/MTs/SMPLB*) 4. Jumlah jam pembelajaran per minggu 38 39 jp utk SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 5. Minggu efektif per tahun ajaran 34 38 minggu 6. Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SD/MI/SDLB maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran ysb. 7. Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMP/MTs/ SMPLB maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran ysb. 8. Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMA/MA/SMALB /SMK/MAK maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran ysb. D. Ketuntasan belajar 1. Tercantum tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran (KKM) 2. Ketuntasan belajar yang dirumuskan diperkirakan sudah mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas, dan dukungan SDM yang tersedia 3. Program Remedial (Perbaikan) 4. Program Pengayaan

E. Kenaikan kelas dan kelulusan 1. Merumuskan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait 2. Merumuskan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 3. Terdapat strategi penanganan siswa yang tidak naik kelas atau tidak lulus. F. Penjurusan 1. Penjurusan dilakukan di kelas XI dan XII di SMA/MA kriteria penjurusan mengacu pada aturan dari direktorat teknis terkait. 2. Penjurusan pada SMK/MAK didasarkan pada spektrum pendidikan kejuruan yang diatur oleh direktorat pembinaan SMK. G. Pendidikan Kecakapan hidup Terdapat kompetensi-kompetensi yang berisi pendidikan kecakapan hidup yang dapat diintegrasikan ke mata pelajaran yang ada. H. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global Terdapat kompetensi-kompetensi yang merupakan keunggulan lokal dan daya saing global (yang materinya tidak bisa masuk ke mata pelajaran yang ada). Bab. IV Kalender Pendidikan Standar Isi dan Panduan Penyusunan KURIKULUM SEKOLAH 1. Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yg ada di Standar Isi 2. Kalender pendidikan tersebut disusun berdasarkan kebutuhan dan karakteristik sekolah, serta peserta didik dan masyarakat. 3. Minggu efektif belajar per tahun ajaran minimum 34 dan maksimum 38 minggu 4. Jeda tengah semester maksimum 2 minggu (satu minggu setiap semester) 5. Jeda antar semester maksimum 2 minggu (antara semester I dan II) 6. Libur akhir tahun pelajaran maksimum 3 minggu 7. Hari libur keagamaan 2 4 minggu 8. Hari libur umum/nasional maksimum 2 minggu 9. Hari libur khusus maksimum 1 minggu 10. Kegiatan khusus sekolah/ madrasah maksimum 3 minggu Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya TELAAH KURIKULUM TERBARU HASIL DARI TIM PENGEMBANG KURIKULUM TK PROV. JATENG DAN TPK PUSAT hasan_enha@yahoo.co.id h454n2907@gmail.com