BAB I PENDAHULUAN. global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Antena merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan dalam sistem

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

PERANCANGAN ANTENA HELIX UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

PERANCANGAN ANTENA HELIX UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi secara real time, dimana keterbatasan jarak, waktu dan ruang

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for

Desain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 430 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. internet telah menjadi kebutuhan primer. Perkembangan teknologi mobile telah

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI UDA UNTUK MEMPERKUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (WI-FI) FREKUENSI 2,4 GHz PADA JARAK 300 METER

SIMULASI LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SELULAR DI DAERAH URBAN DENGAN METODE WALFISCH IKEGAMI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul dan Definisi Antena 1.2 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN JARAK JANGKAUAN WIRELESS LAN DENGAN CIRCULAR WAVEGUIDE

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

Perancangan Antena Dipole-Helix pada Frekuensi 137 MHz untuk Aplikasi Receiver NOAA

SKRIPSII BOLIC DISUSUN OLEH: JURUSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 430 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

: Widi Pramudito NPM :

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh adanya penempatan BTS (Base Tranceiver Station) untuk

RANCANG BANGUN ANTENA SLOT OMNIDIRECTIONAL 13 dbi UNTUK APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (LAN) Rahmi Sari Marina Daulay NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman kebutuhan manusia akan bidang telekomunikasi juga semakin meningkat,

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial dengan teknologi sebagai media yang digunakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pertemuan ke 5. Wireless Application Protocol

STUDI PERENCANAAN JARINGAN SELULER INDOOR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL..i ABSTRAKSI...v KATA PENGANTAR.vi DAFTAR ISI..viii DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR TABEL..xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena dengan spektrum inilah data dapat ditransmisikan.

I. PENDAHULUAN. telekomunikasi ke arah teknologi konektivitas nirkabel. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan seperti SMS (Short Message Service), MMS. (Multimedia Messaging Service), WAP (Wireless Application Protocol),

Bab I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN. analog AMPS (Advanced Mobile Phone System), diikuti suara digital GSM

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dengan adanya telekomunikasi, orang bisa saling bertukar

Antena. Prinsip dan Aplikasi

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul dan Definisi Hibrida Rekayasa Hibrida 90, (900±90)MHz Berterminal 50

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI ANTENA MIKROSTRIP DAN WIRELESS LAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGUKURAN PARAMETER ANTENA HORN PIRAMIDA

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini dan bertambah ketat persaingan diantara operator telepon bergerak membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, di dalamnya terkandung berbagai arti yang dapat memberikan

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 5 - Join : Follow

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA. OMNIDIRECTIONAL 2.4 GHz

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sinyal paling tinggi. Metode ini memperlihatkan banyaknya handover yang tidak

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

[Type the document title]

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan dengan siapa saja. Teknologi wireless merupakan teknologi yang dapat

DESAIN ANTENA HELIX DAN LOOP PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 430 MHz UNTUK PERANGKAT GROUND STATION SATELIT NANO

2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Antena mikrostrip..., Slamet Purwo Santosa, FT UI., 2008.


BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP

Transkripsi:

Laporan Tugas Akhir-BAB I BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan sebuah standar bersama telepon bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada daerah frekuensi 900 MHz. GSM saat ini banyak digunakan di negara-negara di dunia. Pada awalanya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 Kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi. Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada awalnya adalah Wireless Application protocol (WAP). Kemudian diperkenalkan teknologi General Packet Data Radio Services (GPRS) dengan kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20 30 Kbps. GPRS juga memungkinkan untuk dapat mengirim Mobile Multimedia Message (MMS) dan juga menikmati berita langsung dari Handphone secara real time. Pemakaian GPRS lebih ditunjukkan untuk akses internet yang lebih flexibel dimana saja, kapan saja, kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS. Namun pada implementasinya muncul permasalahan pada teknologi GSM tersebut yaitu sinyal yang tidak kuat, terbatasnya area cakupan base station-nya sehingga terdapat lokasi atau pun daerah yang tidak tercover dengan baik sehingga pada daerah tersebut perangkat mobile station tidak memperoleh sinyal 1

Laporan Tugas Akhir-BAB I 2 atau hanya memperoleh sinyal lemah. Hal tersebut mengakibatkan sering terjadinya drop call dan failed sending message. Salah satu solusi yang dapat menolong untuk menaikkan perolehan sinyal GSM adalah menggunakan antena tambahan pada perangkat mobile station. Untuk itu penulis mencoba merancang sebuah antena yang dapat membantu dalam memperoleh sinyal dengan jenis antena yaitu antena Helix. Antena Helix merupakan antena yang mempunyai bentuk tiga dimensi. Bentuk antena Helix menyerupai per atau pegas dengan diameter lilitan serta jarak antar lilitan berukuran tertentu. Antena Helix dapat dioperasikan dalam dua mode, yaitu mode transmisi dan mode radiasi. Mode transmisi digunakan untuk menjelaskan bagaimana gelombang elektromagnetik dipropagasikan disepanjang Helix mengingat Helix dapat diasumsikan sebagai saluran waveguide, dimana beberapa mode transmisi yang berbeda dapat dioperasikan. Mode radiasi digunakan untuk mengetahui bentuk dari medan jauh (far field pattern) dai sebuah Helix. Pada mode radiasi dikenal dua macam mode, yaitu mode axial dan mode normal. Mode axial adalah saat circumference dari antena Helix dalam satu kali panjang gelombang, dengan arah radiasi power density direksional dengan arah sumbunya. Daerah radiasi pada mode ini berpolarisasi lingkaran dengan arah sumbunya. Dalam penambahan polarisasi lingkaran pada mode ini dapat dibangun melebihi dari lebar frekuensi. Dengan mode axial ini memiliki karakteristik radiasi relatif konstan. Mode normal adalah mode dimana memiliki dimensi yang lebih kecil dari panjang gelombangnya. Radiasi maksimum terjadi pada bidang yang tegak lurus

Laporan Tugas Akhir-BAB I 3 terhadap sumbu Helix. Radiasi pada mode berbentuk elips ke segala arah akan tetapi dalam kondisi tertentu, dapat terpolarisasi sirkular. Karena memiliki dimensi yang lebih kecil dibandingkan panjang gelombangnya, mode normal memiliki efisiensi yang rendah dan bandwidth yang sempit. Dari permasalahan adanya daerah yang tidak tercover dengan baik oleh base station maka akan dirancang sebuah antena yang dapat membantu dalam meningkatkan perolehan sinyal dengan jenis antena yaitu antena Helix. Berdasarkan hal inilah penulis mengambil judul PERANCANGAN ANTENA HELIX SEBAGAI PENGUAT SINYAL GSM. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan yang perlu dikaji lebih lanjut, yaitu bagaimana merancang dan membuat sebuah antena Helix yang dapat berfungsi sebagai penguat sinyal GSM? C. TUJUAN PEMBUATAN TUGAS AKHIR Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah : 1. Mampu merancang antena Helix sebagai penguat sinyal GSM. 2. Mampu mengimplementasikan antena Helix sebagai penguat sinyal GSM.

Laporan Tugas Akhir-BAB I 4 D. MANFAAT PEMBUATAN TUGAS AKHIR Manfaat dari Tugas Akhir ini: 1. Dapat membantu dalam menguatkan sinyal dengan membuat sebuah antena sederhana. 2. Antena Helix dapat diimplementasikan sebagai penguat sinyal GSM dalam membantu memperoleh kualitas sinyal yang baik untuk daerah dengan kualitas sinyal yang rendah. E. BATASAN MASALAH Adapun batasan masalah dari Tugas Akhir ini adalah : 1. Antena yang akan dirancang adalah antena jenis Helix dengan mode axial. 2. Alat yang dibuat untuk memperkuat sinyal GSM. 3. Tidak membahas parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas antena seperti cuaca, obstacle, redaman karena panjang kabel, dan rugi-rugi lintasan ruang bebas. 4. Tidak membahas mengenai metode akses data yang digunakan pada teknologi seluler yang akan digunakan sebagai jalur komunikasi. F. KAITAN JUDUL DENGAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengambilan judul PERANCANGAN ANTENA HELIX SEBAGAI PENGUAT SINYAL GSM berkaitan dengan bentuk pengaplikasian dari mata kuliah Teknik Seluler dalam proses komunikasi bergerak. Selain itu pada judul ini juga berkaitan dengan mata kuliah Antena dan Propagasi dimana

Laporan Tugas Akhir-BAB I 5 pemanfaatan antena sebagai media transmisi komunikasi dan membantu dalam menguatkan sinyal. G. METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Menggunakan metode eksperimen, yaitu merancang antena Helix sebagai solusi alternatif yang dapat memperkuat sinyal GSM agar dapat melakukan komunikasi dengan baik. 2. Instrumen Penelitian Dalam perancangan ini penulis memerlukan beberapa komponen antara lain yaitu : a. Pipa PVC diameter 1,5 inci b. Doff 2 inci (tutup PVC) c. N-Male RG58 konektor d. N-Female Panel e. Kawat 2.5 mm 2 f. Plat aluminium 1 mm g. Copper foil h. Mur-baut 2 pasang untuk N-Female Panel i. Mur-baut untuk doff pipa PVC j. Kabel coaxial k. Laptop dengan software TEMS Investigation 8.0.4 l. Hand Phone (HP) Sony Ericsson K800i

Laporan Tugas Akhir-BAB I 6 m. Kabel Data untuk Sony Ericsson K800i n. Aluminium Foil 3. Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Yaitu pengumpulan berbagai referensi pendukung berupa jurnal ilmiah dan buku pustaka yang berhubungan dengan proses perancangan antena Helix. b. Interview Ialah metode pengumpulan bahan atau referensi yang berkaitan dengan materi-materi Tugas Akhir seperti proses perancangan dan perhitungannya yang dilakukan dengan mewawancarai pihak-pihak yang ahli dalam bidangnya dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. c. Eksperimen Tujuan dari metode ini adalah untuk mendapatkan rangkaian alat yang akan dibuat. Metode ini dilakukan dengan cara mencari, memodifikasi rangkaian-rangkaian elektronika untuk tugas akhir serta melakukan pengujian terhadap rangkaian yang telah dibuat. d. Observasi Studi observasi dilakukan dengan pengamatan, perhitungan dan pengukuran atas parameter-parameter pada antena Helix dan kualitas sinyal yang didapat pada mobile station. Dalam proses pengukuran untuk memperoleh data kualitas sinyal dilakukan dengan dua cara yaitu pertama pengukuran atau pengamatan kuat sinyal pada mobile station pada daerah

Laporan Tugas Akhir-BAB I 7 dengan kualitas sinyal rendah tanpa menggunakan tambahan antena Helix. Disini akan dilihat apakah sinyal yang diperoleh dalam kondisi bagus atau tidak. Pengukuran atau pengamatan kedua dilakukan dengan menambahkan antena Helix pada mobile station sebagai alat penguat sinyal. Disini akan dilihat kuat sinyal yang diperoleh setelah menambahkan antena Helix. 4. Variabel Penelitian Variabel yang diperlukan dalam analisis perbandingan kinerja ini adalah Gain antena, Impendansi, signal strength, RX qual, RX level. Mulai Pengumpulan Data Perancangan Perangkat Persiapan Komponen & Alat Pembuatan Perangkat Pengujian Perangkat Terdapat Kesalahan? Ya Perbaikan Kesalahan Tidak Implementasi Perangkat Selesai Gambar 1.1. Flowchart pengerjaan Tugas Akhir

Laporan Tugas Akhir-BAB I 8 Antena Helix Kabel Coaxial Handphone Gambar 1.2. Rangkaian Tugas Akhir 5. Metode Analisa Data Metode analisa data dialakukan dengan cara melakukan perbandingan antara hasil pengukuran antara mobile station tanpa menggunakan tambahan antena dan menggunakan tambahan antena Helix sebagai penguat sinyal. Analisa akan melihat besarnya kuat sinyal yang diperoleh dengan dua hasil pengukuran tersebut. H. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penulisan Tugas Akhir ini akan dibagi menjadi lima bab pembahasan, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, manfaat penulisan dan metodologi penelitian. BAB II : DASAR TEORI Bab ini berisi tentang teori dasar yang menunjang tugas akhir, seperti tentang antena Helix dan GSM dan teori yang lainnya.

Laporan Tugas Akhir-BAB I 9 BAB III : PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang perancangan pembuatan alat yang akan digunakan dalam proses pembuatan tugas akhir. BAB IV : PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN HASIL Bab ini berisi tentang analisa dan hasil pengujian dari tiap-tiap blok diagram alat yang akan dirancang mengenai kekurangan dan kelebihannya. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan akhir dan hasil pengamatan dan saran dari Tugas Akhir.