32 BAB III INSTALASI PERALATAN UJI 3.1 Tujuan Pengujian Pengujian dilakukan untuk memperoleh data-data kondisi refrigeran pada sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh kemudian dihitung dan dianalisa sehingga diketahui performasi sistem pengkondisian udara ini. Data pengujian diambil pada berbagai variasi massa refrigeran dengan tujuan untuk mengetahui perubahan yang mungkin terjadi pada kondisi tersebut. Peralatan uji sistem pengkondisian udara, ditunjukan seperti dibawah ini : Gambar 3.1 Visualisasi peralatan uji
33 3.2 Instalasi Peralatan Uji Instalasi peralatan uji dirangkai sedemikian rupa agar identik dengan instalasi sistem pengkondisian udara kendaraan pada umumnya, dimana semua komponen utama disesuaikan dengan kondisi sebenarnya. Perbedaan terletak pada penggunaan motor listrik untuk menggerakan kompresor dan penambahan alat ukur yang dipakai untuk menentukan kondisi pada saat pengujian. Instalasi peralatan uji terdiri dari komponen utama sistem pengkondisian udara, yaitu berupa evaporator, kondensor, katup ekspansi dan kompresor yang digerakan oleh motor listrik. Alat ukur yang dipakai antara lain termometer digital, pressure gauge. Pemasangan alat-alat ukur ditunjukan pada gambar peralaatan uji berikut : Evaporator P4 T4 T1 P1 Katup ekspansi Kompresor Reciever P3 T3 T2 P2 Kondensor Gambar 3.2 Skema Instalasi Peralatan Uji 3.3 Spesifikasi Alat
34 3.3.1 Motor Listrik Gambar 3.3 Motor Listrik Merek : WUMA Tipe : YC90L 2-2 Putaran maks : 2800 RPM 3.3.2 Kompresor Gambar 3.4 Kompresor Merek : Sanden Tipe : 505 Jenis Bore Stroke : Reciprocating open type : 28 mm : 24,8 mm Jumlah silinder : 5 Putaran maks : 6000 rpm
35 Belt : V-Typpe (12,5x8) 3.3.3 Kondensor Gambar 3.5 Kondensor Tipe : Kondensor bersirip Luas : 0,07435 m 2 3.3.4 Evaporator Gambar 3.6 Evaporator Tipe : Evaporator setengah basah Luas : 0,02276 m 2 Jarak fin : 16 fins/ inch 3.3.5 Katup Ekspansi
36 Gambar 3.7 Katup Ekspansi Jenis : Thermostatic Expansion Valve 3.3.6 Rceiver Drier Gambar 3.8 Receiver Drier Merk : Sanden 3.4 Peralatan Ukur 3.4.1 Termometer
37 Gambar 3.9 Termometer Digital Termometer digital Merk : Hanna instruments : - 40 0 C sampai 150 0 C Pemakaian pada : Temperatur udara masuk evaporator Temperatur udara keluar evaporator Temperatur udara masuk kondensor Temperatur udara keluar kondensor 3.4.2 Pressure gauge Gambar 3.10 Pressure gauge Gambar 3.11 Compound Pressure a Pressure gauge Merk : Retard : 0 500 Psi
38 Pemakaian : Tekanan refrigeran keluar kompresor Tekanan refrigeran keluar kondensor b Coumpound Pressure Merk : Retard : -30 in Hg sampai 250 Psi Pemakaian : Tekanan refrigeran masuk evaporator Tekanan refrigeran masuk kompresor 3.4.3 Timbangan Gambar 3.12 Timbangan Merk Ketelitian Pemakaian pada : Misaki : 0-20 kg : 50 gram : Pengukuran berat refrigeran yang di uji 3.4.4 Digital photo tachometer
39 Gambar 3.13 Digital photo tachometer Tipe Power Display : Protex 2234 A : 4 x 1,5 V DC : 2,5 99,999 rpm : 5 digit Ketelitian : 0,1 rpm (2,5-9.00) 1 rpm (diatas 1000 rpm) Pemakaian pada : Putaran kompresor 3.4.5 Regulator Gambar 3.14 Regulator Tipe Power Pemakaian : TDGC 2 2 KVA : 250 Volt : Menaikan dan menurunkan putaran motor listrik 3.4.6 Vane anemometer
40 Gambar 3.15 Vane anemometer Merk Pemakaian pada : ISC : 0 90 m/detik : Kecepatan udara keluar dari evaporator dan Kondensor 3.4.7 Stopwatch Merek Ketelitian Pemakaian pada : Hanhart : 0-60 detik : 1/10 detik : Waktu pengujian
41 3.5 Langkah Pengujian 3.5.1 Pemeriksaan sebelum pengujian Pemeriksaan seluruh peralatan uji dan perlengkapannya merupakan langkah pertama yang mungkin dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kondisi peralatan agar senantiasa baik Hal yang perlu mendapat perhatian adalah : 1. Memeriksa seluruh kondisi peralatan uji antara lain seperti power supply dan sistem kelistrikan. 2. Memastikan sabuk (belt) kompresor terpasang dengan benar dan kencang 3. Memeriksa kebersihan sirip-sirip kondensor dan evaporator 4. Memastikan kipas kondensor dan blower evaporator bekerja dengan baik 5. Memeriksa kondisi kerja magnetic clutch pada kompresor 6. Menempatkan wadah air kondensat 3.5.2 Pemvakuman sistem Sebelum sistem pengkondisian udara ini diisi refrigeran, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah ada tidaknya uap air dalam sistem, Uap air dapat membeku di dalam alat ekspansi dan mengakibatkan penyumbatan (moisture clogging). Oleh sebab itu, uap air ini harus dikeluarkan dahulu dengan cara pemvakuman. Langkah-langkah pemvakuman sistem dapat dilakukan adalah : 1. Memasang manifold gauge untuk kedua katup pada kompresor 2. Menutup kedua katup pada manifold gauge
42 3. Menghubungkan hose tekanan tinggi (merah) pada manifold gauge ke sisi buang kompresor dan hose tekanan rendah (hijau) ke sisi hiap kompresor 4. Menyambungkan hose tengah (kuning) pada manifold gauge ke saluran hisap pompa vakum (vacuum pump) 5. Membuka kedua katup pada manifold gauge 6. Menghidupkan pompa vakum sekitar 15 menit, sehingga tekanan pada manifold gauge mencapai 30 in Hg 7. Menutup kedua katup pada manifold gauge dan mematikan pompa vakum 8. Membiarkan kondisi ini lebih dari 15 menit, dan memperhatikan tekanan pada manifold gauge 9. Jika terdapat kenaikan tekanan setelah langkah no. 8 berarti terdapat kebocoran dari sistem, memeriksa dan memperbaikinya 10. Mengulangi langkah pemvakuman 1-8 kembali hingga tidak terdapat kebocoran 3.5.3 Pengisian refrigeran R-12 Pengisian refrigeran R-12 dapat dilakukan dengan dua kondisi yang berbeda, hal ini dilakukan sebagai upaya aplikasi pada kendaraan sebenarnya. Kedua kondisi yang ditempuh adalah 3.5.3.1 Kondisi mesin mati 1. Meletakan tabung R-12 diatas timbangan dan mencatat berat awal 2. Menghubungkan nipple pada tabung R-12 dengan hose tengah pada manifold gauge
43 3. Membuka katup tabung R-12 sehingga refrigeran dapat masuk ke hose tengah ke manifold gauge dengan posisi kedua katup pada manifold gauge tetap tertutup 4. Memutar sedikit conection pada manifold gauge dengan hose tengah untuk membuang udara yang terdapat pada hose tengah tersebut kemudian mengencangkan kembali 5. Membuka kedua katup pada manifold gauge untuk memasukan refrigeran 6. Menutup kedua katup pada manifold gauge 3.5.3.2 Kondisi mesin hidup 1. Mengidupkan motor listrik pada putaran 1400 rpm 2. Menempatkan saklar pengkondisian udara pada posisi ON dan memutar saklar blower evaporator pada posisi high 3. Membuka katup tekanan rendah sepertiga bagian pada manifold gauge untuk memasukan refrigeran sesuai berat pengujian 4. Jika berat refrigeran yang masuk telah tercapai kemudian menutup katup tekanan rendah pada manifold gauge 5. Mematikan mesin dan sistem telah siap untuk pengambilan data 3.5.4 Pengambilan Data Adapun langkah-langkah pengambilan data adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapakan alat tulis dan lembar pengambilan data 2. Mempersiapakan dan menempatkan seluruh alat ukur pada posisinya dan memastikannya dalam kondisi baik
44 3. Menghidupkan mesin uji dan menunggu hingga kondisinya benarbenar stabil 4. Menempatkan saklar pengkondisi udara pada posisi ON dan memutar saklar blower evaporator pada posisi high 5. Mengatur putaran motor yaitu pada 1400 rpm, 1700 rpm, 2000 rpm dan mengukurnya menggunakan tachometer. 6. Menunggu sampai kondisi refrigeran dalam sistem sampai keadaan stabil sekitar 1,5 menit 7. Mengukur parameter-parameter tekanan dan suhu refrigeran yang masuk dan keluar dari kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator 8. Mengukur parameter parameter kecepatan udara keluar dari kondensor dan evaporator 9. Mengukur parameter suhu udara yang masuk dan keluar dari kondensor dan evaporator 10. Mencatat semua data dari hasil pengamatan 11. Mematikan mesin uji sistem pengkondisian udara 12. Mengulangi langkah 1 sampai 10 untuk massa refrigeran yang berbeda mulai 200 gram hingga 500 gram dengan kenaikan setiap 100 gram 13. Mengulangi langkah 5 11 sebanyak 5 kali dengan selang waktu 1,5 menit 14. Mematikan mesin dan menata kembali perlengkapan yang digunakan