STUDI RELEVANSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR MESIN DENGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA DI SMK

dokumen-dokumen yang mirip
2015 RELEVANSI MATA PELAJARAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK SEPED A MOTOR SMK D ENGAN KOMPETENSI KERJA YANG D IBUTUHKAN D ALAM BID ANG SERVICE SEPED A MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

KONTRIBUSI HASIL UJIAN TEORI TERHADAP HASIL UJIAN PRAKTIK PADA UJI KOMPETENSI KEAHLIAN SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN TEKNIK REFRIGERASI DI PERGURUAN TINGGI DAN DI SMK DENGAN STANDAR UJI KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH GAMBAR TEKNIK DAN MATERI MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DENGAN MATERI STANDAR UJI KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI KETERLAKSANAAN PRAKERIN TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilham Fahmi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yulqi Azka Shiyami, 2015

KESESUAIAN KURIKULUM 2013 SMK AKOMODASI PERHOTELAN DENGAN KURIKULUM PRODI PERHOTELAN POLTEK NSC SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN BERDASARKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

STUDI TENTANG KETERCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PADA MATERI PENGISIAN REFRIGERAN DI UNIT TATA UDARA DOMESTIK

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Menurut Nursid dalam Edward (2013), pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

KONTRIBUSI KOMPETENSI MEMBACA GAMBAR TEKNIK TERHADAP KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN BUBUT SISWA SMK

EVALUASI IMPLEMENTASI ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASIKAN PRODUK KRIYA LAS TERALIS DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH BODI OTOMOTIF DAN MATERI MATA PELAJARAN TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF DENGAN MATERI UJI KOMPETENSI STANDAR BSNP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mufti Ghaffar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dalam masyarakat, juga untuk menjawab tentang masa depan.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

RELEVANSI MATERI EKSTRAKURIKULER AEROMODELLING TERHADAP STANDAR MATERI MATA PELAJARAN MDTPU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbuka untuk saling bekerja sama dan saling melengkapi. Di sisi lain, era

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dalam pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum SMK edisi 2004 juga menjelaskan tujuan SMK antara lain: melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembangunan di Indonesia antara lain diarahkan untuk

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan. kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH FISIKA TEKNIK DAN KIMIA TEKNIK DENGAN MATERI MKKBS PRODUKSI DAN PERANCANGAN DI DPTM FPTK UPI

STUDI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SIWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum program keahlian teknik kendaraan ringan 1) menghasilkan

ABDUL ROHMAN, 2015 KORELASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FISIKA DAN KIMIA TERHADAP PENGUASAAN TEORI MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang

STUDI EKSPLORASI PERALATAN PRAKTIKUM PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF DITINJAU DARI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan adanya peluang kerja tenaga terampil di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

Transkripsi:

198 STUDI RELEVANSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR MESIN DENGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA DI SMK Muhammad V. Ramdani 1, Aam Hamdani 2, Dede Suhayat 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 mvramdani@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan deskripsi relevansi materi Mata Pelajaran Produktif Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin dengan SKKNI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan teknik pengumpulan data berupa teknik dokumentasi, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa materi mata pelajaran Teknik Gambar Mesin di SMK Negeri 2 Bandung dengan SKKNI secara keseluruhan memiliki tingkat kesesuaian dengan persentase 80,09% dengan kategori relevan. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan sekolah, dapat mensosialisasikan kerelevanan materinya, kepada guru pengampu di Sekolah khususnya Guru Pengampu Mata Pelajara Produktif Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin. Tujuan yang ingin dicapai sekolah dapat terwujud. Guru pengampu paket keahlian dapat membantu terlaksananya pembelajaran yang optimal dengan memberikan ilustrasi pengaplikasian materi dalam mata pelajaran ke dunia industri berdasarkan pemetaan sekuen untuk merangsang minat siswa dalam mengikuti pengajaran. Kata kunci: gambar mesin, SKKNI, kompetensi gambar, gambar teknik PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak pengaruh era globalisasi yang menimbulkan perubahan di segala bidang. Kondisi kebutuhan dan tantangan dunia kerja yang semakin kompleks menuntut tenaga kerja sebagai sumber daya manusia harus mampu berkompetisi dengan bekal keahlian yang profesional (Idi, 2011). Majunya perkembangan dunia tersebut, diharapkan lahir generasi bangsa yang cerdas dan terampil serta berkependidikan untuk membangun kemajuan bangsa. Salah satu institusi yang menyiapkan lulusannya untuk langsung terjun ke dunia kerja adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK merupakan suatu lembaga pendidikan yang menghasilkan SDM yang diharapkan memenuhi kebutuhan dunia kerja atau industri. Selaras dengan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1990 Pasal 1 ayat (3) tentang pendidikan menengah kejuruan yaitu: Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK, UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK, UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK, UPI

199 tujuan pendidikan menengah kejuruan, yaitu: 1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, 2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan 4) Membekali peserta didik dengan kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Sekolah menengah kejuruan untuk menciptakan tenaga kerja yang berkompetensi di bidang keahliannya masing masing. SMK dikatakan berhasil apabila lulusan sekolah tersebut diserap oleh dunia pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada Februari tahun 2016 yang menyatakan jumlah pengangguran sampai Februari mencapai 6,6 juta orang dan 9,84 persen di antaranya merupakan lulusan SMK. Kepala BNSP dan Direktorat Pembinaan SMK juga mengatakan bahwa banyaknya lulusan SMK yang tidak bekerja disebabkan kurang sesuainya kompetensi peserta didik SMK dengan kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan industri. Dilihat dari data BPS dan berita tersebut kurang adanya sinergi antara kompetensi SMK dengan standarisasi kompetensi sesuai kebutuhan kerja (Arifin, 2011). Hasil wawancara dengan instruktur Drafting Mesin dan CAM BPPLK Bandung yang rutin setiap tahun untuk melakukan TNA (Training Need Analysis) yaitu kegiatan observasi ke setiap perusahaan di Indonesia tentang kompetensi yang dibutuhkan para perusahaan dan permasalahan kompetensi SDM yang ditempatkan di perusahaan. Pada dasarnya kompetensi yang digunakan pada setiap perusahaan sesuai dengan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang dibuat oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan yaitu KEP. 240/MEN/X /2004 keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. SKKNI memiliki banyak sektor, salah satunya di sektor logam dan mesin (Susilana, 2011). SKKNI sektor logam dan mesin terdapat beberapa bidang salah satunya adalah bidang menggambar, merencana dan mendesain (drawing, drafing and designing). SKKNI bidang mengambar, merencana dan mendesain ada 11 judul Unit SKKNI diantaranya sebagi

200 berikut: ) menggambar dan menginterpretasikan sketsa, 2) membaca gambar teknik, 3) mempersiapkan gambar teknik (dasar), 4) merancang gambar detail pada gambar elektrik/elektronik, 5) merancang gambar tehnik secara rinci (dasar), 6) merancang gambar teknik secara rinci (lanjut), 7) menggambar bagian mesin secara rinci (lanjut), 8) merancang struktur bagian secara rinci (lanjut), 9) menggambar 2D dengan sistem CAD, 10) membuat model 3D dengan sistem CAD (11) menerapkan konsep dasar rancangan teknik. Dari 11 judul unit tersebut dijelaskan dalam deskripsi unit apa yang harus dipelajari dan diuraikan dalam kriteria unjuk kerja. Kompetensi bidang menggambar, merencana dan mendesain adalah suatu kompetensi yang penting dalam dunia kerja sebagai pemberi informasi dalam instruksi pekerjaan yang menekankan aspek teknologi, ergonomi, fungsi, bahan, rekayasa, dan proses kerja (Arikunto, 2008). Pentingya kompetensi drawing, designing dan drafting ini penulis tertarik untuk meneliti keterkaitan SKKNI tersebut dengan mata pelajaran di SMK yang mempelajari drawing, designing dan drafting tersebut. Di Sekolah Menengah Kejuruan, menurut Struktur Kurikulum 2013, mata pelajaran yang mempelajari kompetensi menggambar, merencana dan mendesain adalah Mata Pelajaran Kelompok C3 Paket Keahlian yaitu Mata Pelajaran Produktif Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin dari Program Keahlian Teknik Mesin, yang didalamnya terdiri dari tujuh mata pelajaran diantaranya: 1) teknik gambar produksi dan kontruksi mesin 1, 2) desain gambar CAM, 3) teknik gamber mesin 2Dd dengan CAD, 4) teknik produksi dan mesin perkakas, 5) teknik gamber mesin 3D dengan CAD 1, 6) teknik gambar produksi dan kontruksi mesin 2, 7) teknik gamber mesin 3D dengan CAD 1. Mata Pelajaran Prorduktif Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin ini diajarkan pada kelas XI dan XII SMK. Pada Kelas X mempelajari Mata Pelajaran Kelompok C1 yaitu Dasar Bidang Keahlian yang didalamnya terdapat mata pelajaran Fisika, Kimia dan Gambar Teknik. Di kelas X juga mempelajari Mata Pelajaran Kelompok C2 yaitu dasar program keahlian diantaranya teknologi mekanik, kelistrikan dan konversi energi, dan mekanika teknik. Materi yang diajarkan dari setiap mata pelajaran berdasarkan Kompetensi Inti lalu turun menjadi Kompetensi Dasar setelah itu keluarlah materi-materi yang harus diajarkan pada setiap mata pelajaran berdasarkan Kompetensi Dasar (Ruhimat, 2009). Hasil wawancara kepada empat orang lulusan Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin Tahun 2016 SMK Negeri 2 Kota Bandung diantaranya, satu lulusan kerja di bidang drafter di perusahaan milik kerabatnya, satu orang bekerja sebagai adminstrasi disekolah swasta, satu orang mengikuti pelatihan CNC dan satu orang lagi masih belum bekerja

201 (Sudarmanto, 2014). Setelah itu penulis melakukan observasi data melihat lulusan Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin dari angkatan 2012 sampai 2014 dengan datanya sebagai berikut: Tabel 1. Jumlah lulusan paket keahlian teknik gambar mesin No Profesi Tahun Lulusan 2012 2013 2014 2016 1 Bekerja 13 16 15 21 2 Lanjut Pendidikan 8 6 9 9 3 Tidak bekerja atau tanpa keterangan 17 14 13 3 (Sumber: Hub. Industri SMKN 2 Bandung, 2016) Data pada Tabel 1, menunjukkan mulai tahun 2012 kecederungan jumlah yang bekerja terus naik, yang melanjutkan cenderung stabil dan yang tidak bekerja atau tanpa keterangan cenderung menurun. Lebih dari 30% lulusan Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin SMK Negeri 2 Bandung belum terserap bekerja di Industri. Berdasarkan hasil observasi data nilai dari mata pelajaran produktif Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin sudah diatas KKM yaitu di atas 7.4. Oleh karena itu, materi yang terdapat dari Mata Pelajara Paket Kaahlian Teknik Gambar Mesin perlu dianalisis. Lulusan Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin masih belum terserap dalam dunia industri sesuai dengan bidang kompetensinya. Sehingga diperlukannya penelitian mengenai keterkaitan Mata Pelajaran Produktif Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin dengan SKKNI bidang drawing, drafting and designing. Keterkaitan inilah yang dinamakan dengan prinsip relevansi, yang terdiri atas dua jenis, yaitu relevansi eksternal dan relevansi internal. Relevansi eksternal menunjukkan relevansi antara kurikulum dengan lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat dan perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang. Relevansi internal menunjukkan relevansi di antara komponen kurikulum itu sendiri (Widiaty, 2013). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Partisipan dalam penelitian ini adalah guru pengampu mata pelajran Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin. Materi dan kesesuaian atau relevansi materi Mata Pelajaran Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin di SMK Negeri 2 Bandung dengan SKKNI. Pada penelitian ini digunakan beberapa instrumen, yaitu: dokumentasi dan wawancara. Dokumentasi adalah instrumen berupa literatur yang dianggap relevan dengan pokok permasalahan yang diangkat, sehingga dapat

202 dijadikan sebagai referensi untuk penelitian. Adapun dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen Silabus Mata Pelajaran Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin, KI dan KD Mata Pelajaran Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin, dan file SKKNI sektor logam dan mesin. Ketiga dokumen tersebut digunakan untuk menghimpun data awal berupa Kompetensi dasar Mata Pelajaran Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin dan Deskripsi Unit SKKNI Drawing, Designing and Drafting lalu dikonfirmasikan kesesuaiannya kepada Guru Mata Pelajaran pengampu. Lembar wawancara yang digunakan meliputi lembar wawancara dengan guru pengampu Mata Pelajan Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin, Narasumber dari BPPLK Bandung dengan wawancara semi terstruktur dan alumni lulusan siswa jurusan Teknik Gambar Mesin SMK Negeri 2 Bandung. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian dirangkum pada Tabel 1, sebagai berikut: Tabel 1. Persentase Relevansi Mata Pelajaran Keahlian Teknik Gambar Mesin dengan SKKNI No Mata Pelajaran Keahlian Teknik Gambar Mesin Relevansi (%) 1 Teknik Gambar Produksi dan Konstruksi Mesin I 83,6 2 Teknik Gambar Mesin 2D dengan CAD 74 3 Teknik Produksi dan Mesin Perkakas 64,5 4 Teknik Gambar Mesin 3D dengan CAD 75,5 5 Teknik Gambar Produksi dan Kosntruksi Mesin II 85 6 Teknik Gambar Mesin 3D dengan CAD II 84 7 Teknik Desain Gambar dengan CAM 94 Rata-rata 80,09 Rata-rata persentase Relevansi (Tabel 1) Mata Pelajaran Produktif Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin dengan SKKNI adalah 80,1%. Angka ini dihasilkan dari perhitungan rata-rata persentase dari tiap mata pelajaran produktif Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin. Persentase tersebut Kategori relevansi dari Mata Pelajaran Produktif Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin dengan SKKNI adalah relevan. Mata pelajaran Teknik Desain Gambar dengan CAM tingkat relevansinya dengan SKKNI paling tinggi lalu yang kedua Teknik Gambar Produksi dan Kontruksi II dan untuk yang paling akhir adalah Teknik Produksi dan Mesin Perkakas dengan tingkat relevansi relevan. Berdasarkan hasil relevansi tiap mata pelajaran dapat di rata-ratakan tingkat relevansi dari tiap mata pelajaran (Mulyasa, 2006).

203 Diketahui bahwa materi Mata Pelajaran Produktif Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin sudah relevan atau belum dengan SKKNI. Deskripsi Materi Mata Pelajaran Teknik Gambar Produksi dan Kontruksi Mesin I sangat relevan dengan SKKNI bidang drawing, designing dan drafting. Persentase deskripsi materi yang relevan sebesar 83,6% dan 16,4% yang tidak relevan dengan uraian deskripsi unit SKKNI yaitu diantaranya judul unit merancang gambar detail pada gambar elektrik dan elektronik; menggambar 2D dengan sistem CAD; dan membuat Model 3D dengan sistem CAD. Deskripsi Materi Mata Pelajaran Teknik Gambar Mesin 2D dengan CAD relevan dengan SKKNI bidang drawing, designing dan drafting. Persentase deskripsi materi yang relevan sebesar 74% dan 26% yang tidak relevan dengan uraian deskripsi unit SKKNI yaitu diantaranya: merancang gambar detail gambar elektronik; perhitungan teknik dalam maerancang gambar tekni secara rinci; membuat model 3D dengan sistem CAD dan penentuan harga dalam konsep dasar rancangan teknik. Deskripsi Materi Mata Pelajaran Teknik Produksi Mesin dan Perkakas relevan dengan SKKNI bidang drawing, designing dan drafting. Persentase deskripsi materi yang relevan sebesar 64,5% dan 35,5% yang tidak relevan dengan uraian deskripsi unit SKKNI yaitu diantaranya identifikasi bagian-bagian gambar; menerbitkan gambar; dokumentasi gambar sesuai prosedur; merancang gambar detail pada gambar elektronik; penentuan persyaratan part atau bahan sesuai katalog; merancang gambar struktur; menggambar 2D dengan sistem CAD; dan membuat model dengan sistem CAD. Deskripsi Materi Mata Pelajaran Teknik Gambar Mesin 3D dengan CAD I relevan dengan SKKNI bidang drawing, designing dan drafting. Persentase deskripsi materi yang relevan sebesar 75,5% dan 24,5% yang tidak relevan dengan uraian deskripsi unit SKKNI yaitu diantaranya: merancang gambar detal pada gambar elektronik dan penentuan harga dalam konsep dasar rancangan teknik. Deskripsi Materi Mata Pelajaran Teknik Gambar Produksi dan Kontruksi Mesin II sangat relevan dengan SKKNI bidang drawing, designing dan drafting. Persentase deskripsi materi yang relevan sebesar 85% dan 15% yang tidak relevan dengan uraian deskripsi unit SKKNI yaitu diantaranya: merancang gambar detail pada gambar elektronik; menggambar 2D dengan sistem CAD; dan membuat model 3D dengan sistem CAD. Deskripsi Materi Mata Pelajaran Teknik Gambar Mesin 3D dengan CAD II sangat relevan dengan SKKNI bidang drawing, designing dan drafting. Persentase deskripsi materi yang relevan sebesar 84% dan 16% yang tidak relevan dengan uraian deskripsi unit

204 SKKNI yaitu merancang gambar detail pada gambar elektronik;penentuan harga dalam dasar perancangan teknik. Deskripsi Materi Mata Pelajaran Teknik Desain Gambar dengan CAM sangat relevan dengan SKKNI bidang drawing, designing dan drafting. Persentase deskripsi materi yang relevan sebesar 94% dan 6% yang tidak relevan dengan uraian deskripsi unit SKKNI yaitu diantaranya merancang gambar detail pada gambar elektronik, penentuan harga dalam dasar perancangan teknik. Data ini dapat disosialisasikan kerelevanan materi kepada guru pengampu di Sekolah khususnya Guru Pengampu Mata Pelajara Produktif Paket Keahlian Teknik Gambar Mesin. Tujuan yang ingin dicapai sekolah dapat terwujud dan untuk merealisasikan bagian materi yang belum relevan, bisa dintregasikan pada mata pelajaran yang berhungan dengan materi atau dimasukan pada muatan lokal. Hal ini memungkinkan guru pengampu memperoleh gambaran relevansi mata pelajaran yang diampunya dengan SKKNI (Meredith and Burkle, 2008), sehingga memudahkan dalam mengilustrasikan pengaplikasian materi yang diajarkannya kepada siswa. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini, sebagai berikut: materi mata pelajaran dalam Mata Pelajaran Teknik Gambar Mesin secara keseluruhan memiliki tingkat kesesuaian dengan SKKNI sebesar 80,1% dan masuk dalam kategori relevan. Mata Pelajaran Teknik Gambar Mesin dihasilkan suatu pemetaan sekuen yang relevan antara deskripsi materi Mata Pelajaran Teknik Gambar Mesin dengan deskripsi unit SKKNI bidang drawing, designing dan drafting. REFERENSI Arifin, Z. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Idi, A. (2011). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Widiaty, I. (2013). Relevansi kurikulum SMK berbasis industri kreatif dengan metode extrapolation and the econometric approach. Invotec, IX (1). hal. 29-42.

205 Meredith, S. and Burkle, M. (2008). Building bridges between university and industry: Theory and practice. Journal Education and Training 50 (3) hal. 199-215. Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya. Ruhimat, Dkk. (2009). Kurikulum dan pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Sudarmanto. (2014). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susilana, R. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.