PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA

Disampaikan oleh: Kasubdit Tanggap Darurat dan Non Institusi Jakarta, 23 November 2017

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Harmonisasi. Klasifikasi. Label.

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT. BINA KARYA KUSUMA

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

PENGELOLAAN LIMBAH B3 [PP 101 TAHUN 2014]

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembaran Data Keselamatan Bahan

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

PENGELOLAAN LIMBAH B3. Disampaikan oleh: Deputi MENLH Bidang Pengeloaan B3, Limbah B3, dan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup

LEMBARAN DATA KESELAMATAN

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.

LEMBARAN DATA KESELAMATAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lem Vip. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya : 3. Komposisi / Informasi dari zat zat yang digunakan :

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Pedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3

Lembaran Data Keselamatan Bahan

2014, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disin

Lembaran Data Keselamatan Bahan

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN

PT. BINA KARYA KUSUMA

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

Lenkote Alkali Resisting Primer

Lembaran Data Keselamatan Bahan

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembaran Data Keselamatan Bahan

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

LEMBAR DATA KESELAMATAN

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembaran Data Keselamatan Bahan

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Lembar Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) atau LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB)

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Lembar Data Keselamatan Bahan

PT. BINA KARYA KUSUMA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

: FLUORESCENT TRACKING GEL

Lembaran Data Keselamatan Bahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Pemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembar Data Keselamatan Bahan

Lembar Data Keselamatan Bahan

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN

Lembaran Data Keselamatan Bahan

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembaran Data Keselamatan Bahan

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembaran Data Keselamatan Bahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

Transkripsi:

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 Disampaikan pada tanggal 23 November 2017 DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

I. PENDAHULUAN II. OUTLINE PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU PEDOMAN III. PELAKSANAAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN B3 DAN LIMBAH B3 IV. PETUNJUK PENANGGULANGAN KEDARURATAN B3 DAN LIMBAH B3 LAMPIRAN 1 DAFTAR NOMOR PETUNJUK PEDOMAN LAMPIRAN 2 JARAK ISOLASI AWAL DAN TINDAKAN PERLINDUNGAN LAMPIRAN 3 DAFTAR BAHAN GAS TOXIC INHALATION HAZARD LAMPIRAN 4 JARAK ISOLASI AWAL DAN TINDAKAN PERLINDUNGAN UNTUK TUMPAHAN BESAR

https://www.youtube.com/watch?v=ufwhma2qadg&index=19&list=plkyqqwhmybnrx0e VuaOmcNWlmz-eoyYkR

1. PENDAHULUAN Pendekatan yang digunakan: Klasifikasi bahaya B3 atau Karakteristik Limbah B3 Jenis kecelakaan: tumpahan, kebocoran, ledakan, kebakaran Keterbatasan Pedoman: 1. Terbatas hanya untuk memberikan acuan dalam penanggulangan kecelakaan yang berupa tumpahan, kebocoran, ledakan, dan kebakaran 2. Tidak menyebutkan cara untuk menentukan tempat perlindungan (harus diungsikan atau perlindungan setempat) tetapi menyebutkan jarak evakuasi atau jarak isolasi awal

SEKILAS DESKRIPSI B3 Klasifikasi B3 yang berbahaya secara fisik meliputi: eksplosif (mudah meledak); mudah menyala; pengoksidasi; gas di bawah tekanan; bahan yang dapat bereaksi sendiri (swareaksi); cairan piroforik; padatan piroforik; swapanas; peroksida organik; korosif pada logam; dan kelas bahaya lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3 menyebutkan bahwa B3 yang kadaluwarsa dan atau tidak memenuhi spesifikasi dan atau bekas kemasan, wajib dikelola sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pengelolaan Limbah B3. Klasifikasi B3 yang berbahaya terhadap kesehatan manusia ditentukan berdasarkan kelas bahaya yang meliputi: toksisitas akut; korosi/iritasi kulit; kerusakan mata serius/iritasi pada mata; sensitisasi saluran pernafasan atau pada kulit; mutagenitas sel nutfah; karsinogenisitas; toksisitas terhadap reproduksi; toksisitas pada organ sasaran spesifik setelah paparan tunggal; toksisitas pada organ sasaran spesifik setelah paparan berulang; bahaya aspirasi; dan kelas bahaya lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Klasifikasi B3 yang berbahaya terhadap lingkungan hidup ditentukan berdasarkan kelas bahaya yang meliputi: bahaya akuatik akut atau jangka pendek; bahaya akuatik kronis atau jangka panjang; berbahaya terhadap lapisan ozon; dan/atau kelas bahaya lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

SEKILAS DESKRIPSI LIMBAH B3 Limbah B3 kategori 1: berdampak akut dan langsung terhadap manusia dan dapat dipastikan berdampak negatif terhadap lingkungan hidup Limbah B3 kategori 2: Limbah B3 yang mengandung B3, memiliki efek tunda (delayed effect) dan berdampak tidak langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup serta memiliki toksisitas sub-kronis atau kronis Karakteristik Limbah B3: mudah meledak; mudah menyala; reaktif; infeksius; korosif; dan/atau beracun. Identifikasi Limbah B3 dapat dilakukan dengan cara menentukan unsur dominan yang terkandung di dalamnya. Misalnya slag dari sisa peleburan aki bekas memiliki unsur dominan Pb (timbal). Jika hal tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan dalam waktu singkat, maka identifikasi Limbah B3 tersebut dapat dilakikan melalui identifikasi karakteristiknya.

IDENTIFIKASI AWAL KECELAKAAN IDENTIFIKASI JENIS KECELAKAAN MENGENALI B3 ATAU LIMBAH B3 DI LOKASI LIHAT KEMASAN LIHAT SIMBOL LIHAT JENIS PENGANGKUT (JIKA KECELAKAAN TERJADI PADA PROSES PENGANGKUTAN) WAKTU KEJADIAN (SIANG ATAU MALAM) KECEPATAN DAN ARAH ANGIN

PETUNJUK PENGGUNAAN PEDOMAN Identifikasi Material Lihat kemasan, label, MSDS Jika hanya alat angkut yang teridentifikasi, lihat Halaman Identifikasi Alat Transportasi (Bab II D) DIKETAHUI TIDAK DIKETAHUI Identifikasi 3 Digit Nomor Petunjuk Pedoman (LAMPIRAN I) DIKETAHUI Buka Nomor Petunjuk Pedoman, Baca dengan seksama (BAB IV) DIKETAHUI Hubungi Nomor Telepon Darurat Jika simbol satu-satunya yang teridentifikasi, buka Halaman yang Memuat Simbol dan Label lalu lanjutkan ke Nomor Petunjuk Pedoman (Lampiran I) Jika tidak tersedia informasi lain dan dalam kejadian ditemukan bahan yang berbahaya: Gunakan Pedoman 111, hingga informasi tambahan ditemukan Gunakan Pedoman 112, Bahan Peledak Gunakan Pedoman 114, Bahan Peledak

LABEL B3 DAN LIMBAH B3 Identifikasi jenis B3 dan Limbah B3 dapat dilakukan melalui label yang terdapat pada kemasannya. Label B3 adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3. Label Limbah B3 adalah setiap keterangan mengenai limbah B3 yang berbentuk tulisan yang berisi informasi penghasil, alamat penghasil, waktu pengemasan, jumlah dan karakteristiknya.

LABEL B3

LABEL LIMBAH B3

IDENTIFIKASI ALAT TRANSPORTASI Identifikasi alat transportasi digunakan untuk mengenali potensi bahaya yang dihadapi serta terkait dengan jarak evakuasi yang harus digunakan. Alat transportasi yang digunakan biasanya dapat berupa angkutan berbasis rel dan angkutan jalan raya.

IDENTIFIKASI 3- DIGIT NOMOR PETUNJUK PEDOMAN Prinsip pembacaan pedoman ini adalah dengan mengetahui nama material serta dengan mengidentifikasi 3 Digit Nomor Petunjuk Pedoman sesuai dengan karakteristik material yang ditemukan atau mengalami kedaruratan. Tabel 3 (tiga) Digit Nomor Petunjuk Pedoman dapat dilihat dalam LAMPIRAN I. Dalam mengidentifikasi nomor petunjuk pedoman harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut ini: Nomor pedoman dengan huruf (P) menunjukkan bahwa material tersebut dapat mengalami polimerisasi hebat jika terkena panas atau kontaminasi. Indeks dengan keterangan TIH adalah material TIH (Toxic Inhalation Hazard - Bahaya Beracun jika Terhirup), senyawa kimia atau Material Reaktif Air Berbahaya (menghasilkan gas beracun jika terpapar dengan air). Identifikasi Nomor ID dan Nama Material di Tabel yang memuat Isolasi Awal dan Jarak Tindakan Perlindungan (Lampiran II)

BAB III PELAKSANAAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN B3 DAN LIMBAH B3 Berisi: Prinsip-prinsip Pelaksanaan Penanggulangan Langkah-langkah Pelaksanaan Penanggulangan APD yang dibutuhkan

Gambar 3.3 Skema penanggulangan kedaruratan

LANGKAH-LANGKAH PENANGGULANGAN KEDARURATAN SECARA UMUM berdasarkan PP 101/2014 Skema Penanggulangan Kedararuatan Pengelolaan Limbah B3 Secara Umum berdasarkan PP Nomor 101 Tahun 2014 tentang PLB3

Gambar 3.2 Skema Tahapan Pelaksanaan Penanggulangan Kedaruratan

APD YANG DIGUNAKAN SESUAI DENGAN JENIS KECELAKAAN Alat pelindung diri digunakan untuk memberikan perlindungan individu bagi petugas tim tanggap darurat serta memberikan penahan bagi tubuh dari kontak dengan B3/LB3 secara kimia, biologi, termal maupun fisik. Alat pelindung diri dapat terdiri dari alat perlindungan terhadap seluruh tubuh serta alat pelindung pernafasan Faktor yang menentukan pemilihan APD adalah: Risiko yang dihadapi Kemungkinan paparan Jenis material (apakah kering atau partikulat) Potensi penyebaran Sifat zat yang dihadapi, asam atau basa Reaktifitas bahan

BAB IV PETUNJUK PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 Bab ini berisi petunjuk pelaksanaan penanggulangan kedaruratan sesuai dengan sifat materialnya. Daftar material/bahan yang terdapat di dalam masing-masing nomor petunjuk pedoman terdapat dalam Lampiran I. Bab IV merupakan bagian terpenting dari buku pedoman ini, karena semua rekomendasi keselamatan disediakan. Tersedia 62 nomor petunjuk pedoman. Setiap nomor petunjuk pedoman memberikan rekomendasi keamanan dan informasi tanggap darurat untuk melindungi diri dan masyarakat. Terdapat petunjuk untuk penanggulangan pada situasi kebakaran, tumpahan atau kebocoran. Setiap nomor petunjuk pedoman dirancang untuk sekelompok bahan/material yang memiliki bahan kimia dan karakteristik toksikologi serupa. Sebagai contoh: PETUNJUK 124 digunakan untuk Gas-Beracun dan/atau Korosif-Oksidator.

Bagian pertama: potensi bahaya dalam bentuk dampak dari adanya api/ledakan dan dampak terhadap kesehatan potensi paling berbahaya disebutkan pada baris awal. Bagian kedua: isolasi langsung dari lokasi kejadian jenis pakaian pelindung dan perlindungan pernafasan. informasi tindakan evakuasi, jarak untuk tumpahan kecil dan tumpahan besar dan untuk situasi kebakaran (bahaya fragmentasi). kelengkapan informasi mengenai jarak isolasi awal dan tindakan perlindungan disediakan pada Tabel I Lampiran II. jarak isolasi awal dan tindakan perlindungan untuk jenis bahan tertentu dengan alat angkut tertentu, pada situasi tumpahan besar, pada Tabel 3 Lampiran IV. Informasi mengenai Toxic Inhalation Hazard y pada Tabel 2 Lampiran III. Bagian ketiga mencakup tindakan tanggap darurat, termasuk pertolongan pertama. tindakan pencegahan khusus untuk insiden kebakaran, tumpahan atau paparan bahan kimia. informasi mengenai tindakan pertolongan pertama merupakan panduan secara umum sebelum korban mendapatkan perawatan medis secara komprehensif.

LAMPIRAN 1 Berisi Daftar Nomor Petunjuk Pedoman dimulai dari 112 s.d 173 LAMPIRAN 2 Berisi Jarak Isolasi Awal dan Tindakan Perlindungan LAMPIRAN 3 Berisi daftar bahan yang menghasilkan sejumlah besar gas berbahaya jika terhirup Toxic Inhalation Hazard (TIH) saat tumpah di air dan gas TIH yang dihasilkannya LAMPIRAN 4 Berisi Jarak Isolasi Awal dan Tindakan Perlindungan untuk Tumpahan Besar.

Kasus I https://www.youtube.com/watch?v=l9z2k7q_geq Sebuah trailer mengangkut-propyl chloroformate, truk menikung ke kanan dan menghantam batas jembatan tepat setelah persimpangan jalan. Orang-orang mendengar suara decitan ban dan mencari sumber suara untuk menyaksikan tabrakan truk. Akibat tabrakan truk tersebut maka muatan yang diangkutnya tumpah ke bahu jalan.

Kasus II Di sebuah lahan tak bertuan, dilaporkan adanya oknum yang membuang Limbah B3 dengan bau yang sangat menyengat. Orangorang yang mencoba mendekat untuk mengetahui jenis limbah tersebut mengalami sesak napas dan salah satu diantaranya bahkan pingsan. Di lokasi kejadian tidak ditemukan adanya label pada kemasan, bahkan kemasannya pun rusak. Meskipun demikian masih dapat teridentifikasi simbol Limbah B3 yag menunjukkan bahwa karakteristiknya adalah mudah menyala.

SEKIAN dan TERIMA KASIH