PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK SISWA DENGAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI KEMAMPUANKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNETED MATHEMATICS PROJECT (CMP)

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

Mosharafa Jurnal Pendidikan Matematika Volume 3, Nomor 3, September 2014

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PERBANDINGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN TTW

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

Perbedaan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Menggunakan Pembelajaran Tipe NHT dan Tipe TPS Pada Materi Pecahan

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DISERTAI TUGAS PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang perlu

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

Penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Keywords: Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Learning Outcomes

KEEFEKTIFAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MAHASISWA

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Volume 2 Nomer 1 Juli 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI MATEMATIK SISWA SMP MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SATU ATAP KEPENUHAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, JULI 2011

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

IMPLEMENTASI STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP 1 KARAWANG TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat tidak bisa. dipungkiri berdampak pada pendidikan,khususnya terhadap kualitas

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII MTs N DI KABUPATEN PESISIR SELATAN. Yanti Nazmai Ekaputri 1)

Mosharafa Jurnal Pendidikan Matematika Volume 5, Nomor 1, April 2015

Penerapan Model Pembelajaran Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI AKTIVITAS MENULIS MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK SISWA

EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

KEEFEKTIFAN METODE GUIDEDDISCOVERY LEARNING BERNUANSA MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

Yusi Yusniati 1), Novaliyosi 2), Khairida Iskandar 3) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

PENERAPAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP

Automotive Science and Education Journal

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 PAKISJAYA

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT

Pengaruh Metode Discovery

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP Rohantizani Pendidikan Matematika, Universitas Malikussaleh Email: rohantizani@unimal.ac.id Abstract: The purpose of this research is to determined the effect of CIRC type of cooperative learningto mathematical connection ability. This research was conducted at SMP Citra BangsaPanton Labu. The method that used in this research is quasi experimental which are VIII A students for experimental group and VIII B for control group which selected byrandom sampling technique on 8th graders. The results showed that the cooperative learning modelcirc type effect on the ability of student s mathematical connection. The students whoare taught with the cooperative learning CIRC type have mean score of student smathematical connectionability is higher than the students who are taught with conventional learning model. Keywords : Cooperative Learning CIRC type, Mathematical connection ability Abstrak: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan koneksi matematis siswa SMP. Penelitian ini dilakukan dengan desain kuasi eksperimen dengan Kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Penelitian dilakukan di SMP Citra Bangsa Panton Labu, Aceh Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model CIRC mempengaruhi kemampuan koneksi matematis siswa SMP.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berpengaruh terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Rata-rata kemampuan koneksi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi dari rata-rata kemampuan koneksi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Kata kunci : model pembelajaran circ, kemampuan koneksi matematis. Kemampuan koneksi matematika adalah kemampuan seseorang dalam memperlihatkan hubungan internal dan eksternal matematika yang meliputi: koneksi antar topik matematika, koneksi dengan disiplin ilmu lain, dan koneksi dengan kehidupan seharihari. Koneksi matematis merupakan pengaitan matematika dengan pelajaran lain, atau dengan topik lain. Pentingnya siswa perlu diberikan masalah yang berkenaan dengan koneksi adalah bahwadalam matematika semua konsep berkaitan satu sama lain seperti dalil dengan dalil, 76

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran.. (Rohantizani) antara teori dengan teori, antara topik dengan topik, dan antara cabang matematika. Oleh karena itu agar siswa berhasil belajar matematika, siswa harus diberi banyak kesempatan untuk menemukan kaitan itu (koneksi matematik). Kemampuan koneksi matematis penting karena dapat memperluas wawasan siswa, maksudnya dengan koneksi matematik, siswa akan memperoleh suatu materi yang cakupan permasalahannya menjangkau banyak aspek termasuk dalam kegiatan seharihari. Dengan demikian, siswa tidak hanya bertumpu pada materi saja, tetapi secara tidak langsung siswa memperoleh pengalaman dan banyak pengetahuan yang pada akhirnya dapat menunjang peningkatan kualitas hasil belajar secara menyeluruh. Koneksi matematis merupakan suatu kemampuan yang penting dimiliki siswa karena kemampuan ini memandang matematika sebagai satu hal yang padu bukan sebagai materi yang berdiri sendiri, maksudnya topik-topik dalam matematika dapat dikaitkan satu sama lain dan hendaknya jangan terpisah, matematika tidak diajarkan sebagai topik yang terpisah. Masing-masing topik tersebut bisa dilibatkan atau terlibat dengan topik lainnya. Dengan adanya kemampuan koneksi matematis, siswa dapat menyatakan relevansi dan manfaat matematik baik di sekolah ataupun di luar sekolah maksudnya, melalui koneksi matematik siswa diajarkan keterampilan dan konsep dalam memecahkan masalah dari berbagai bidang yang relevan, baik dengan matematika itu sendiri maupun dengan bidang di luar matematika. Melihat beberapa poin tentang pentingnya kemampuan koneksi matematis, maka ada baiknya pula melihat fakta yang ada seputar rendahnya kemampuan koneksi matematis tersebut. Karena, kenyataan dilapangan mengungkapkan bahwa rata-rata nilai kemampuan koneksi matematika siswa sekolah menengah rendah, nilai rata-ratanya kurang dari 60 pada skor 100 meliputi koneksi matematika dengan topik matematika, matematika dengan topik lain, dan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Hasil observasi awal yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa siswa kurang mampu menjawab soal yang berkaitan dengan koneksi matematis meskipun soal tersebut sudah diarahkan pada kehidupan sehari-hari mereka. Sebagai contoh, sebuah kolam berbentuk persegi panjang. Panjang taman tersebut 3 meter lebihnya dari lebarnya. Keliling taman tersebut adalah 50 m. Berapa panjang dan lebar taman tersebut? Untuk menyelesaikan 77

soal tersebut siswa harus mampu menuliskan permasalahan dalam bentuk persamaan linear satu variabel, dimana untuk menyelesaikannya dibutuhkan kemampuan koneksi matematis yaitu koneksi antar topik matematika. Banyak siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Mereka hanya mampu menuliskan, misalnya lebar = y dan panjang = y + 3, namun sulit menghitung penyelesaian dari soal tersebut. Dari 35 orang siswa tidak satu pun menjawab dengan benar. Rendahnya kemampuan koneksi matematis siswa sedikit banyak disebabkan oleh kurangnya minat siswa mempelajari matematika. Siswa kurang mengetahui manfaat dari mempelajari matematika. Di samping itu, faktor soal yang biasa didapat juga merupakan soal rutin yang dikerjakan hanya dengan menghafal rumus-rumus,. Pembelajaran yang dilakukan pun belum mampu membantu siswa menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan masalah sehari-hari. Koneksi dengan topik lain juga jarang dikaitkan. Pembelajaran di kelas menurut siswa hanya duduk mendengar penjelasan guru atau duduk berkelompok mengerjakan soal bersama-sama. Jarang sekali mereka mengeksplorasi masalah yang berkaitan dengan materi. Oleh karena itu sedikit susah untuk mengajak siswa menanamkan pikiran bahwa belajar matematika itu sangat luas dan dengan matematika banyak sekali kemampuan yang mereka bisa miliki salah satunya yaitu kemampuan koneksi matematis. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan penulis merasa bahwa perlu adanya perubahan dalam hal perbaikan kemampuan siswa. Dan melihat adakah pengaruh antara model pembelajaran dengan kemampuan koneksi matematis siswa. Dengan ini penulis menganggap bahwa model pembelajaraan kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) adalah model pembelajaran yang sesuai dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model CIRC lebih baik daripada siswa yang diajarkan melalui pembelajaran biasa. 78

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran.. (Rohantizani) KAJIAN PUSTAKA Koneksi matematik dapat diartikan sebagai hubungan ide-ide matematik. National Council Teacher Mathematics (NCTM) (Yulianti, 2012: 2) membagi koneksi matematika menjadi dua jenis yaitu 1) hubungan antara dua representasi yang ekivalen dalam matematika dan prosesnya yang saling berkorespondensi, 2) hubungan antara matematika dengan situsi masalah yang berkembang di dunia nyata atau pada disiplin ilmu lain. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa koneksi matematika tidak hanya menghubungkan antar topik dalam matematika, tetapi juga menghubungkan matematika dengan berbagai ilmu lain dan dengan kehidupan. Lebih lanjut, Ulep menguraikan indikator koneksi matematik, sebagai berikut (Yulianti, 2012: 2): 1. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan grafik, hitungan numerik, aljabar, dan representasi verbal. 2. Menerapkan konsep dan prosedur yang telah diperoleh pada situasi baru. 3. Menyadari hubungan antar topik dalam matematika. 4. Memperluas ide-ide matematik. Bruner (Yulianti, 2012: 3) juga mengemukakan bahwa agar siswa dalam belajar matematika lebih berhasil, siswa harus lebih banyak diberi kesempatan untuk melihat kaitan-kaitan, baik kaitan antara dalil dan dalil, antara teori dan teori, antara topik dan topik, maupun antara cabang matematika (aljabar dan geometri misalnya). Jika suatu topik diberikan secara tersendiri, maka pembelajaran akan kehilangan satu momen yang sangat berharga dalam usaha meningkatkan prestasi siswa dalam belajar matematika secara umum. Koneksi matematika merupakan bagian penting yang harus mendapatkan penekanan di setiap jenjang pendidikan. Menurut National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) (2000: 274), berpikir matematis melibatkan mencari koneksi dan membuat koneksi dalam membangun pemahaman matematika. Tanpa koneksi, siswa harus belajar dan mengingat terlalu banyak konsep. Dengan koneksi, mereka dapat membangun pemahaman baru tentang pengetahuan sebelumnya. Fokus matematika penting untuk siswa kelas menengah dalam menghadapi beragam topik matematika baru agar mereka memiliki kesempatan untuk menggunakan dan membuat koneksi. Koneksi 79

matematika adalah keterkaitan antara topik matematika, keterkaitan antara matematika dengan disiplin ilmu yang lain dan keterkaitan matematika dengan dunia nyata atau dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran CIRC merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan memberikan wacana sesuai topik pembelajaran, kemudian siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana dan ditulis dalam selembar kertas serta mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok dan diakhiri dengan pengambilan kesimpulan secara bersama (guru dan siswa) (Istarani, 2011 : 211). Model CIRC ini memiliki kelebihan diantaranya: 1. Membuat suasana belajar lebih menyenangkan karena siswa dikelompokkan dalam kelompok yang heterogen. Jadi tidak cepat bosan karena mendapat teman baru dalam pembelajaran. 2. Dapat membuat siswa lebih rileks belajar karena ditempatkan dalam kelompok. 3. Dengan adanya presentasi akan dapat meningkatkan semangat siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Di samping beberapa kelebihan yang dimiliki, ada beberapa kekurangan yang terdapat pada model CIRC ini; yaitu: 1. Tidak mudah bagi guru menentukan kelompok yang heterogen. 2. Siswa yang lemah akan merasa minder jika digabungkan dengan siswa yang kuat atau ada siswa yang merasa tidak senang dengan teman yang bertentangan pikiran dengannya. 3. Dalam diskusi ada kalanya hanya dikerjakan satu atau beberpa orang saja. Waktu yang sangat terbatas sehingga tidak semua kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusinya. (Istarani, 2011: 114) METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Citra Bangsa Panton Labu. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Citra Bangsa Panton Labu. Sampel penelitian dari penelitian ini adalah kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII B sebagai kelas kontrol. 80

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran.. (Rohantizani) Pemilihan siswa kelas VIII sebagai populasi dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan tingkat perkembangan kognitif siswa pada masa ini ada pada tahap operasional konkrit, sehingga sesuai dengan pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Pengambilan sampel dengan cara random sampling dimungkinkan karena menurut informasi dari pihak sekolah pendistribusian siswa pada tiap kelas merata secara heterogen berdasarkan nilai rapor sebelumnya. Salah satu cara memilih sampel yang mewakili populasi adalah cara random sederhana, yaitu cara bila setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan dan kebebasan yang sama untuk terpilih. Sampel yang diambil yaitu kelas VIII-1 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-2 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah tentang kemampuan koneksi matematis antara kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran tipe CIRC terhadap kelompok siswa yang tidak memperoleh pembelajaran tipe CIRC, dengan demikian penelitian ini merupakan suatu studi kuasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian Randomized Subjects, Pretes-Postest Control Group Design sebagai berikut: Tabel 1 Desain Penelitian Grup Pretes Variabel Terikat Postes (R) Eksperimen O 1 X O 2 (R) Kontrol O 1 - O 2 Keterangan : R = Pemilihan sampel secara random (acak) X = Perlakuan berupa model pembelajaran berbasis masalah O 1 = Pretes kemampuan koneksi matematis O 2 = Postes kemampuan koneksi matematis. Adapun alasan dilakukannya pretes sebelum dilakukannya pembelajaran adalah untuk mengetahui sejauh mana kesiapan siswa menerima materi baru. Jika ada pertanyaan tentang apa yang akan diteliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian (Sugiyono, 2008: 38). Variabel penelitian ini terdiri atas dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah pembelajaran kooperatif tipe CIRC, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan koneksi matematis. Instrumen pretes dan postes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian yang terdiri dari 4 soal tentang koneksi matematis yaitu koneksi antar topik matematika, 81

koneksi matematika dengan topik bidang studi lain, dan koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Setelah dilakukan proses belajar mengajar melalui pembelajaran CIRC pada kelompok eksperimen dan pembelajaran biasa pada kelas kontrol, diperoleh data yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 2 Ringkasan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyajian Data Statistika Rata-rata Kelas Jumlah Siswa Pre-test Post-test VIII-A 30 54,00 88,79 VIII-B 30 50 65,50 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata pre-test 54,00 dan posttest 88,79 sehingga terlihat selisih dan dapat disimpulkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa meningkat atau model pembelajaran CIRC memiliki pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada kemampuan koneksi matematis. Pembahasan Hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori pembelajaran konstruktivisme yang yang diungkapkan oleh Piaget, teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme, yang memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksiinteraksi mereka. Selanjutnya ada teori dari Jerome Bruner yang dikenal dengan belajar penemuan (Discovery Learning) (Trianto, 2009 : 38). Bruner menekankan pentingnya membantu siswa untuk memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu dan kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar dan keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui penemuan. Selanjutnya Bruner menyatakan bahwa dalam belajar matematika akan berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsepkonsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur. Pada 82

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran.. (Rohantizani) penelitian ini guru memberi wacana untuk didiskusikan siswa untuk kemudian siswa membaca dan kemudian memaparkan atau mempresentasikan hasil bacaannya. Dan terlihat bahwa rata-rata postest kelompok kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata postest kelompok kontrol yang hanya diajarkan melalui pembelajaran biasa. Siswa kelompok eksperimen telah mampu menjawab permasalah atau soal yang berhubungan dengan koneksi matematika karena telah diajarkan melalui model CIRC. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian selama pembelajaran melalui penerapan model CIRC secara umum dapat dibuat kesimpulan mengenai kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis siswa sebagai berikut: Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui penerapan model CIRC (kelompok eksperimen) lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa (kelompok kontrol). Saran Penelitian mengenai pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran CIRC masih merupakan awal dari upaya meningkatkan kompetensi guru mengajar, maupun kompetensi siswa dalam belajar. Oleh karena itu, berkaitan dengan temuan dan kesimpulan dari studi ini, dipandang perlu agar rekomendasi-rekomendasi berikut dilaksanakan oleh guru matematika yaitu pembelajaran melalui penerapan model CIRC dapat dijadikan guru sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa, pembelajaran melalui penerapan model CIRC perlu disosialisasikan oleh sekolah dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa, dan untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi dengan meneliti kemampuan lain secara lebih terperinci yang belum terjangkau oleh peneliti, misalnya pada kemampuan penalaran matematis, kemampuan berpikir kreatif ataupun kemampuan komunikasi matematis yang menggunakan penerapan model CIRC. 83

DAFTAR PUSTAKA Dahar, R.W. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Hake, R.R. (2007). Design-Based Research In Physics Education: A Reviewin A.E.Kelly, R.A. Lesh, & J.Y. Baek, eds. (in press), Handbook of Design Research Methods in Mathematics, Science, andtechnology Education. Erlbaum. (Online) www.physics.indiana.edu./~hake/dbr-physics3.pdf. Diakses tanggal 28 Januari 2014. Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. ISBN 0-87353-480-8. United States of America: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc. Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sulistyaningsih,D.,Waluya,S.B & Kartono. (2012). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Dengan Pendekatan Kontruktivisme Untuk Meningkatkan Koneksi Matematik. (Online). (http://journal.unnes,ac,id/sju/index/php/ujmar/article/download/648/628.htm l). Diakses pada 16 Oktober 2017 Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Penerbit Prestasi Pustaka. 84