Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DALAM PEMILIHAN JENIS GIGITIRUAN DI PULAU KODINGARENG SKRIPSI PRAPRIMADANI MURSYID J

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Kesehatan Gigi dan Mulut Mahasiswa Timor Leste.

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

BAB I PENDAHULUAN. cepat dibandingkan kelompok umur lainya. 1 Badan Pusat Statistik (BPS)

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehilangan gigi menyebabkan pengaruh psikologis, resorpsi tulang

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Kata kunci: kecemasan dental, pencabutan gigi, mahasiswa program profesi pendidikan dokter gigi, rumah sakit gigi dan mulut maranatha.

ABSTRAK. Kata kunci: pengetahuan orang tua, cara menyikat gigi, tingkat kebersihan rongga mulut. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki permasalahan pada gigi dan mulut sebesar 25,9%,

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHILANGAN GIGI TETAP DENGAN MINAT PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

HUBUNGAN UMUR DAN SIKAP MENGENAI GIGI TIRUAN DENGAN LAMA PENGGUNAAN GIGI TIRUAN PADA PASIEN DI KLINIK GIGI ILHAM BANJARMASIN 2016

ABSTRAK KORELASI ANTARA BENTUK WAJAH DAN BENTUK GIGI INSISIVUS SENTRAL MAKSILA PADA ETNIS TIONGHOA USIA TAHUN

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

BAB I PENDAHULUAN. memeliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu mastikasi atau pengunyahan, estetik,

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU ORANG TUA DALAM MENCEGAH KEKERASAN PADA ANAK. Di Dusun Pondok Desa Sendang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo

ABSTRAK. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan karies, indeks karies gigi sulung

Aulia, et al., Hubungan Pengetahuan Pemeliharaan Gigi Tiruan Lengkap Terhadap Kebersihan Gigi

ABSTRAK HUBUNGAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI III BADUNG

PERSEPSI PASIEN PENGGUNA GIGI TIRUAN LEPASAN BERBASIS AKRILIK YANG MENGGUNAKAN JASA DOKTER GIGI DI KOTAMOBAGU

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PASIEN GERIATRI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG YANG MENDAPAT PERAWATAN GIGI DAN TIDAK MENDAPAT PERAWATAN GIGI

PERSEPSI PENGGUNA GIGI TIRUAN LEPASAN TERHADAP PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, perawatan ortodontik cekat, pasien ortodontik

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 DENPASAR SELATAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) di dunia diprediksi akan meningkat

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

Kata kunci: Penyakit periodontal, Gingivitis, Kualitas Hidup, OHIP-14

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk gigi tiruan cekat (fixed) atau gigi tiruan lepasan (removable). Salah

ABSTRAK. Kata kunci: sikap, perilaku, kesehatan gigi dan rongga mulut, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Kristen Maranatha

KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN KELUARGA DALAM KUNJUNGAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA. Di Desa Karanglo Lor Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo

SKRIPSI HUBUNGAN SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA. di Posyandu Lestari Lansia Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

KARYA TULIS ILMIAH MOTIVASI LANSIA DALAM MENGIKUTI SENAM. Di Dusun Karangan Desa Karangan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo

PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM PENCEGAHAN NYERI SENDI Di Desa Tatung Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Oleh: ENDAH AYU PRATIWI NIM:

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010

ABSTRAK. Kata kunci : Tingkat pengetahuan sanitasi makanan, pemilihan tempat makan.

GAMBARAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GTL AKRILIK PADA MASYARAKAT KELUHARAN BATU PUTIH BAWAH

BAB I PENDAHULUAN. cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang, seperti

PERSEPSI MASYARAKAT KECAMATAN TOMPASO TERHADAP PEMAKAIAN GIGI TIRUAN

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS KEBERSIHAN MULUT PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN SEBAGAI LEPASAN DI KELURAHAN BATU KOTA KECAMATAN MALALAYANG

Perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan pada masyarakat Desa Kema II Kecamatan Kema

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

Pengaruh tingkat pendidikan masyarakat terhadap upaya pemeliharaan gigi tiruan di Kelurahan Upai Kecamatan Kotamobagu Utara

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP CAKUPAN KUNJUNGAN PERTAMA (K1) DI PUSKESMAS LEMAH WUNGKUK KOTA CIREBON TAHUN 2007

Analisis pemakaian jasa pemasangan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik pada dokter gigi dan tukang gigi di desa Peuniti Banda Aceh

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU ANAK USIA SEKOLAH DALAM CUCI TANGAN. Kabupaten Ponorogo

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkat. Hal tersebut menyebabkan kemungkinan penurunan kondisi tidak

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

ANGKA KEJADIAN STOMATITIS YANG DIDUGA SEBAGAI DENTURE STOMATITIS PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN DI KELURAHAN BATU KOTA MANADO

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

ABSTRAK. Kata kunci: intensi, determinan intensi, Ibu hamil, oral hygiene

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

ABSTRAK. Pembimbing I : DR. Felix Kasim, dr, M.Kes Pembimbing II : drg. Winny Suwendere, MS

GAMBARAN PERAWATAN GIGI TIRUAN DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PRODI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT TAHUN

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG VERBAL ABUSE (KEKERASAN VERBAL) PADA ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. anatomis, fisiologis maupun fungsional, bahkan tidak jarang pula menyebabkan

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

Persepsi pengguna gigi tiruan lepasan terhadap fungsi estetik dan fonetik di komunitas lansia Gereja International Full Gospel Fellowship Manado

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjanastrata-1 pendidikan dokter

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

SKRIPSI HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI ANAK PRASEKOLAH DI TK AZ-ZAHRA GEDANGAN SIDOARJO

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP PENGASUHAN DARI ORANG TUA DENGAN ANAK PENYANDANG RETARDASI MENTAL DI SLB-C KOTA BANDUNG

SKRIPSI HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI DI POSYANDU LANSIA DESA TRIYAGAN MOJOLABAN SUKOHARJO

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP PENGGUNAAN OBAT TEOSAL DI KELURAHAN ALALAK SELATAN BANJARMASIN.

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

PENYULUHAN METODE AUDIO VISUAL DAN DEMONSTRASI TERHADAP PENGETAHUAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR

KARYA TULIS ILMIAH MEKANISME KOPING LANSIA DALAM MENGHADAPI AGING PROCESS. Di Posyandu Lansia Kelurahan Kauman Kabupaten Ponorogo

ABSTRACT. Keywords : work-life balance, organizational commitment, turnover intention, Y generation. ix Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE KANTIN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA PENJAMAH MAKANAN PT. X DI KARANGANYAR

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat keparahan gingivitis pada tunanetra dan tidak tunanetra usia 9-14 tahun.

ABSTRAK. Kata kunci : ISPA, angka kejadian.

Oleh : WULAN PUTRI IMA EVIYANTI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gigi tiruan cekat, gigi tiruan lepasan dibagi menjadi dua yaitu gigi tiruan sebagian

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG PENTINGNYA BUDAYA PENGGUNAAN ASI BAGI IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKEJATI TAHUN 2007

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN ANAK PRASEKOLAH (5-6 TAHUN)

Kualitas hidup manusia lanjut usia pengguna gigi tiruan di Kecamatan Wanea

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

ABSTRAK GAMBARAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN POSYANDU DI KELURAHAN SAMOJA KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG TAHUN 2007

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASANDI RSGMP-PSPDG FK UNSRAT MANADO

GAMBARAN RONGGA MULUT PADA LANSIA PEMAKAI GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI PANTI WERDA KABUPATEN MINAHASA

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia vii ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bagi tubuh. Fungsi gigi berupa fungsi fonetik, mastikasi dan. ataupun yang hilang bisa berdampak pada kesehatan.

Transkripsi:

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN TINGKAT PERILAKU PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI TIRUAN LEPASAN AKRILIK PADA LANSIA DI DESA PENATAHAN KABUPATEN TABANAN BALI Kehilangan gigi saat memasuki fase lansia merupakan dampak dari proses menua dan dapat ditanggulangi dengan menggunakan gigi tiruan. Pengguna gigi tiruan harus memperhatikan kebersihan gigi tiruannya untuk mencegah dampak-dampak buruk yang mungkin terjadi akibat dari pemakaian gigi tiruan tersebut yang dipengaruhi oleh perilaku kesehatan. Perilaku kesehatan dapat diukur melalui pengetahuan, sikap atau tanggapan, serta tindakan seseorang. Penelitian ini menggunakan rancangan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling dengan total sampel 58 orang. Data diperoleh menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan yang dibacakan secara langsung kepada responden. Skor 56-75 menunjukkan perilaku baik, skor 36-55 menunjukkan perilaku kurang baik, dan skor <35 menunjukkan perilaku tidak baik, kemudian akan dilihat apakah ada keterkaitan antara jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan tempat pembuatan gigi tiruan dengan tingkat perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 6 orang responden (10,3%) memiliki tingkat perilaku yang baik, 24 orang responden (41,4%) memiliki tingkat perilaku yang kurang baik, dan sebanyak 28 orang (48,3%) memiliki t ingkat perilaku yang tidak baik dalam memelihara kebersihan gigitiruannya, serta terdapat keterkaitan antara tingkat perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan dengan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tempat pembuatan gigi tiruan. Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia. ix

ABSTRACT FACTORS THAT RELATED TO HYGIENE BEHAVIOR OF MAINTENANCE ACRYLIC REMOVABLE DENTURE ON ELDERLY IN PENATAHAN VILLAGE TABANAN BALI Loss of teeth when entering the phase of elderly is the impact of the aging process and can be overcome by using a denture. Denture users must had attention of hygiene to prevent tooth replica adverse impacts that might result from the use of the artificial teeth, affected by healthbehavior. Health behavior can be measured through the knowledge, attitudes or responses, as well as the actions of a person. Descriptive study with cross sectional design was used as the study method. Sampling technique used was total sampling with total 58 sampel. Data were obtained by using a questionnaires consisting of 15 questions that were read directly by the respondent. Score 56-75 show good behavior, a score of 36-55 indicates of not good behavior, and a score <35 showed good behavior, then will be seen there is correlation between sex, age, education level, and the manufacture of dentures with the level of the denture hygienemaintenance behavior. The results of this research exhibited that respondents conducted good behavior were 6 respondents (10.3%), 24 respondents (41.4%) had less goo d behavior level, and were 28 respondents (48.3%) had a level of behavior both in maintaining the cleanliness of their dentures, and there is relation between the level of denture hygiene maintenance behavior with gender, education level, and the manufacture of dentures. Keywords: denture, level of behavior, elderly. ix

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii PERNYATAAN PERSETUJUAN...... iii LEMBAR PENGUJI... iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... v KATA PENGANTAR...... vi ABSTRAK...... ix ABSTRACK..... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 4 1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku... 6 2.1.1 Pengertian perilaku kesehatan... 8 2.1.2 Domain perilaku kesehatan... 8 2.2 Gigi Tiruan Lepasan Akrilik... 10 2.2.1 Gigi tiruan penuh... 11 2.2.2 Gigi tiruan sebagian lepasan... 12 2.3 Perilaku Pemeliharaan Kebersihan Gigi Tiruan Lepasan... 13 2.4 Dampak Pemakaian Gigi Tiruan Lepasan... 14 2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Melihara Kebersihan Gigi Tiruan Lepasan... 17 2.6 Lansia... 19 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Berpikir... 20 3.2 Konsep Penelitian... 21 xi

3.3 Variabel dan Definisi Operasional... 22 3.3.1 Variabel Penelitian... 22 3.3.2 Definisi Operasional... 22 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian... 25 4.2 Populasi dan Sampel... 25 4.2.1 Populasi Penelitian... 25 4.2.2 Sampel Penelitian... 25 4.2.2.1 Teknik pengambilan sampel... 25 4.2.2.2 Kriteria inklusi dan eksklusi sampel... 26 4.2.2.2 Besar sampel minimal... 26 4.3 Pengumpulan Data... 27 4.3.1 Lokasi Penelitian... 27 4.3.2 Waktu Penelitian... 27 4.3.3 Instrument Penelitian... 28 4.3.4 Prosedur Penelitian... 28 4.4 Teknik Analisis Data... 29 BAB V HASIL PENELITIAN... 30 BAB VI PEMBAHASAN... 37 BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulam... 46 7.2 Saran... 46 DAFTAR PUSTAKA... 48 LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi merupakan bagian tubuh yang memiliki fungsi penting dan mempengaruhi status gizi serta kualitas hidup seseorang (Ratmini, 2011). Gigi memiliki 3 fungsi utama, yaitu : mastikasi, estetika, dan fonetik. Kehilangan gigi dapat menyebabkan terganggunya ketiga fungsi tersebut, sehingga menyebabkan menurunnya kualitas hidup seseorang akibat dari berkurangnya kemampuan mengunyah makanan, turunnya tingkat kepercayaan diri, hingga terganggunya kemampuan dalam berbicara (Lahama, 2015). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional tahun 2013, prevalensi kehilangan gigi di Indonesia adalah 2,9%, yang berarti kehilangan gigi penduduk Indonesia adalah sebanyak 290 buah gigi per 100 orang, dengan persentase tertinggi terjadi pada umur 65 tahun keatas, yaitu sebesar 17,05%, kemudian diikuti oleh umur 55-64 tahun, yaitu sebesar 9,27% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013a). Tingginya persentase kehilangan gigi saat memasuki fase pra-lansia merupakan dampak dari proses menua yang mengakibatkan turunnya daya tahan dan juga fungsi tubuh manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembalikan fungsi gigi yang hilang adalah dengan pembuatan gigi tiruan (Rahmayani, 2013). Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Provinsi Bali tahun 2013, menunjukkan sebanyak 1,3% penduduk di Bali menggunakan gigi tiruanlepasan,baik gigi tiruan sebagian lepasan atau gigi tiruan penuh. 1

Sebanyak 0,5% penduduk menggunakan gigi tiruan cekat, dengan persentase 3,5% pemakai gigi tiruan berusia 45-54 tahun, kemudian diikuti oleh kelompok usia 65 tahun keatas sebanyak 3,4% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013b). Pengguna gigi tiruan lepasan harus memperhatikan kebersihan gigi tiruannya untuk mencegah kehilangan gigi lebih lanjut, terjadinya peradangan pada jaringan mukosa di bawah gigi tiruan, terbentuknya plak pada basis gigi tiruan, gigi tiruan berbau, serta berkembangnya mikroorganisme seperti jamur candida albicans yang dapat menyebabkan terjadinya denture stomatitis (Muluwere dkk., 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Lahama di Keluharan Batu Kota Kecamatan Malalayang Manado, menunjukkan sebanyak 83,95% responden menderita stomatitis yang diduga sebagai denture stomatitis (Lahama dkk., 2015). Perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, serta sarana pelayanan kesehatan yang dipilih untuk membuat gigi tiruan (Notoatmojo, 2014a; Rahmayani, 2012). Health behavior (perilaku kesehatan) adalah segala hal yang berkaitan dengan tindakan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, dan dapat diukur melalui pengetahuan (knowlegde), sikap atau tanggapan (attidude), serta tindakan (practice)yang dimiliki orang tersebut (Notoatmodjo, 2014a). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmayani pada tahun 2013 di Gampong Peuniti Banda Aceh, menunjukkan sebanyak 63% responden memiliki perilaku yang kurang baik dalam menjaga kebersihan gigi tiruannya (Rahmayani dkk., 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Muluwere pada tahun 2015 di Kelurahan Batu Kota Lingkungan III Kecamatan Malalayang Manado Sulawesi Utara, menunjukan hasil bahwa sebanyak 80% responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap pemakaian gigi tiruan (Muluwere, 2015). Kedua hasil penelitian tersebut memberikan gambaran bahwa tingkat perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan sebagian besar masyarakat adalah buruk, sementara 2

pemeliharaan kebersihan mulut dan gigi tiruan merupakan kunci keberhasilan dalam perawatan gigi tiruan (Lengkong, 2015). Rendahnya keperdulian dalam menjaga kebersihan gigi tiruan lepasan akan menimbulkan keluhan-keluhan di dalam rongga mulut yang akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan utama perawatan prostodontik, yaitu Restore what is missing, but preverse what remains, yang berarti memulihkan yang telah hilang, dan melestarikan yang masih ada (Langkir, 2015; Gunadi, 2016). Banyak masyarakat pemakai gigi tiruan lepasan tidak mengetahui bagaimana cara membersihkan dan merawat gigi tiruan yang baik dan benar oleh karena tidak mendapatkan instruksi atau tidak mengikuti instruksi yang diberikan oleh dokter giginya (Padu, 2014). Riset Kesehatan Dasar Provinsi Bali tahun 2013, menunjukkan bahwa Tabanan memiliki persentase pengguna gigi tiruan lepasan yang cukup tinggi di Bali, yaitu sebesar 1,8% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013b). Berdasarkan data tersebut, serta survei pendahuluan yang telah dilakukan, penulis tertarik untuk meneliti tentang tingkat perilaku dan faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan akrilik pada lansia di Desa Penatahan, Kabupaten Tabanan, Bali. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : bagaimanakah tingkat perilaku dan faktor apa saja yang berkaitan dengan perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan akrilik pada lansia di Desa Penatahan, Kabupaten Tabanan, Bali? 1.3 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perilaku dan faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan akrilik pada lansiadi Desa Penatahan, Kabupaten Tabanan, Bali. 3

1.4 Manfaat Penelitian 1. Dapat memberikan informasi tentang bagaimana tingkat perilaku lansia pengguna gigi tiruan lepasan berbahan akrilik di Desa Penatahan, Tabanan, Bali. 2. Dapat memberikan informasi tentang faktor-faktoryang berkaitan dengan perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan akrilik pada lansia di Desa Penatahan, Tabanan, Bali. 3. Sebagai basis data dan informasi kepada tenaga kesehatan setempat untuk melakukan kegiatan preventif yang berhubungan dengan gangguan rongga mulut akibat perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan pada lansia di Desa Penatahan, Tabanan, Bali. 4. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengantingkat perilaku dan faktor-faktoryang berkaitan dengan perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan akrilik. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi Keilmuan di bidang Kedokteran Gigi Masyarakat dan Prostodonsia, yaitu mengenai tingkat perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan pada lansia pengguna gigi tiruan lepasan di Desa Penatahan, Kabupaten Tabanan, Bali. 4