BAB IV METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup ilmu fisiologi pernapasan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Fisiologi dan Ergonomi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kolam Renang dan Studio Senam di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB IV METODE PENELITIAN. Ngablak Kabupaten Magelang dari bulan Maret 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Srigading Kecamatan Ngablak

BAB IV METODE PENILITIAN. Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Saraf, dan Ilmu Penyakit Jiwa.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup penelitian bidang ilmu Fisiologi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya sub bidang geriatri dan ilmu manajemen rumah sakit. Kariadi Semarang, Jawa Tengah. sampai jumlah sampel terpenuhi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

BAB IV METODE PENELITIAN. Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Klinik dan Ilmu Penyakit Dalam. disetujuinya proposal sampai April 2016.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB IV METODE PENELITIAN. Kesehatan Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi dan Patologi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. belah lintang (cross sectional) untuk mengetahui korelasi antara faktor-faktor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Mata.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

BAB 4 METODE PENELITIAN. status gizi antropometri. Pengumpulan data dilakukan di TK-PAUD Alhidayah dan Pos PAUD

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. Kariadi Semarang pada periode Maret Juni neutrofil limfosit (NLR) darah tepi sebagai indikator outcome stroke iskemik

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu Patologi Klinik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan 61 orang subyek penelitian yang secara klinis diduga

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan ilmu penyakit dalam 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang pada bulan Januari 2015. 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan belah lintang. 4.4 Populasi dan Sampel Penelitian 4.4.1 Populasi Target Populasi target adalah masyarakat kelompok umur dewasa. 4.4.2 Populasi Terjangkau Populasi terjangkau adalah masyarakat kelompok umur dewasa di RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang. 4.4.3 Sampel Sampel penelitian adalah masyarakat kelompok umur dewasa di RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 24

25 a. Kriteria Inklusi 1) Memiliki umur antara 40 sampai 70 tahun 2) Mampu berjalan 400 meter tanpa istirahat dan tanpa alat bantu berjalan 3) Bersedia diikutsertakan dalam penelitian b. Kriteria Eksklusi 1) Memiliki riwayat sakit jantung 2) Mengonsumsi obat-obatan untuk kelainan jantung 3) Menggunakan alat bantu jantung, seperti ring/stent dan alat pacu jantung 4) Menderita penyakit saluran pernapasan akut atau kronik. 5) Mengalami gangguan atau kelainan pada tangan 4.4.4 Cara Sampling Sampel penelitian diperoleh dengan cara purposive sampling berdasarkan kriteria di atas yang telah ditentukan oleh peneliti. 4.4.5 Besar Sampel Sesuai dengan desain penelitian yaitu belah lintang, besar sampel dihitung dengan rumus besar sampel untuk proporsi tunggal. Apabila besarnya kesalahan tipe I = 5% (Zα=1,96). Besarnya kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20% (Zβ=0,842). Besarnya koefisien korelasi antara tingkat kebugaran kardiorespirasi, kekuatan genggaman tangan, dan sindrom metabolik karena belum diketahui

26 diperkirakan sebesar 0,5 (korelasi derajat sedang). Perhitungan besar sampel adalah sebagai berikut. Keterangan: Zα = 1,96 (α = 0,05) Zβ = 0,842 (β = 0,2) r = 0,5 Berdasarkan perhitungan besar sampel, jumlah subjek yang dibutuhkan adalah 30 orang masyarakat kelompok usia 40 sampai 70 tahun. 4.5 Variabel Penelitian 4.5.1 Variabel Terikat Variabel terikat penelitian ini adalah sindrom metabolik. 4.5.2 Variabel Bebas Variabel bebas penelitian ini adalah tingkat kebugaran kardiorespirasi dan kekuatan genggaman tangan. 4.5.3 Variabel Perancu Variabel perancu penelitian ini adalah: 1) IMT 2) Umur 3) Jenis kelamin

27 4) Intensitas aktivitas fisik 5) Kebiasaan merokok 4.6 Definisi Operasional Tabel 3.Definisi operasional variabel No. Variabel Unit Skala 1. Tingkat Kebugaran Kardiorespirasi Tingkat kebugaran kardiorespirasi dinilai dengan metode Harvard step test. - Rasio Kategori penilaian tingkat kebugaran - Ordinal kardiorespirasi menggunakan physical efficiency index (PEI), yaitu: a. Rendah : <50 b. Rata-rata : 50-80 c. Baik : >80 2. Kekuatan Genggaman Tangan kg Rasio Kekuatan genggaman tangan diukur menggunakan handgrip dynamometer. Kategori kekuatan genggaman tangan - Ordinal dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Lemah b. Normal c. Kuat Kategori ini dibagi berdasarkan rentang usia tertentu yang dituliskan dalam suatu tabel. 3. Sindrom Metabolik Diagnosis sindrom metabolik ditegakkan berdasarkan kriteria dari NCEP ATP III, yaitu jika terdapat minimal 3 dari 5 faktor risiko berikut: a. Lingkar pinggang 90 cm untuk pria atau 80 cm untuk wanita b. Tekanan darah 130/ 85 mmhg c. Kadar gula darah puasa 110 mg/dl d. Kadar trigliserida 150 mg/dl e. Kadar HDL <40 mg/dl untuk pria atau <50 mg/dl untuk wanita - Nominal Sindrom metabolik pada penelitian ini adalah jumlah penderita sindrom metabolik dan persentasenya pada setiap

28 No. Variabel Unit Skala kelompok tingkat kebugaran kardiorespirasi dan kekuatan genggaman tangan. a. Ya b. Tidak 4. Indeks Massa Tubuh (IMT) IMT dihitung dengan rumus: kg/m 2 Rasio Kategori penilaian IMT adalah sebagai berikut: Di bawah normal : <18.5 kg/m 2 Normal : 18.5-22.9 kg/m 2 Berat badan berlebih: >23.0-24.9 kg/m 2 Obesitas I : 25.0-29.9 kg/m 2 Obesitas II : 30.0 kg/m 2 5. Umur Umur subjek ketika penelitian dilakukan yang diketahui dari data tanggal lahir yang tercantum pada kartu identitas ataupun dokumen sejenis. Umur dinyatakan dalam tahun. 6. Jenis Kelamin Jenis kelamin diketahui dari kartu identitas subjek penelitian. 7. Intensitas Aktivitas Fisik Intensitas aktivitas fisik dinilai dengan metode kuesioner global physical activity questionnaire (GPAQ). Kategori penilaian intensitas aktivitas fisik adalah sebagai berikut: a. Intensitas rendah : <3 MET b. Intensitas sedang : 3-6 MET c. Intensitas berat : >6 MET 8. Kebiasaan Merokok Kebiasaan merokok dinilai dari riwayat merokok saat ini dan sebelumnya. Riwayat merokok apabila dari anamnesis didapatkan subjek merokok dalam setahun terakhir atau telah berhenti merokok selama setahun atau lebih 77. a. Ya b. Tidak - Ordinal tahun Rasio - Nominal MET Rasio - Ordinal - Nominal

29 4.7 Cara Pengumpulan Data 4.7.1 Bahan 1) Darah vena 2) Kapas 3) Alkohol 4) Spuit 4.7.2 Alat 1) Kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya 2) Bangku Harvard 3) Handgrip dynamometer 4) Timbangan badan 5) Pengukur tinggi badan 6) Sfigmomanometer 7) Stetoskop 8) Pita ukur 9) Metronom 10) Stopwatch 4.7.3 Jenis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data primer yang dikumpulkan adalah data karakteristik, tingkat kebugaran kardiorespirasi, kekuatan genggaman tangan, tekanan darah, kadar

30 glukosa darah, kadar HDL darah, kadar trigliserida darah, dan lingkar pinggang subjek penelitian. 4.7.4 Cara Kerja Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi ditetapkan sebagai sampel setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian dan memberikan persetujuan (informed consent). Beberapa pemeriksaan yang dilakukan pada subjek penelitian yaitu: a. Pemeriksaan komponen sindrom metabolik Pada saat subjek penelitian tiba di tempat yang telah dipersiapkan, dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah subjek memenuhi kriteria sindrom metabolik NCEP ATP III. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi: - Pengukuran tekanan darah dengan sfigmomanometer dan stetoskop terstandar - Pengambilan sampel darah vena untuk mengetahui kadar glukosa, trigliserida, dan HDL darah yang didahului puasa 10 jam. - Pengukuran lingkar pinggang dengan pita ukur. Pengukuran dilakukan di pertengahan antara batas costa terbawah dan crista iliaca.

31 b. Penilaian tingkat kebugaran kardiorespirasi Tingkat kebugaran kardiorespirasi dinilai dengan metode Harvard step test. Tes ini menggunakan bangku setinggi 19 inchi. Langkah-langkah yang dilakukan, ialah: 1) Peneliti mengatur irama metronom dengan kecepatan 120 kali per menit atau dengan frekuensi 2 kali ayunan per detik. Satu ketukan menandai satu siklus langkah. Satu siklus langkah terdiri dari empat hitungan. 2) Subjek berdiri menghadap bangku Harvard dengan tenang serta penuh perhatian. Metronom yang sebelumnya telah dicek ketelitiannya mulai dijalankan. 3) Subjek diminta menempatkan salah satu kakinya (yang kanan ataupun yang kiri) di atas bangku tepat pada suatu detikan metronom. Pada detikan kedua, kaki lainnya dinaikkan ke atas bangku, sehingga subjek berdiri tegak di atasnya. Pada detikan ketiga, kaki yang pertama kali naik ke atas bangku diturunkan. Pada detikan keempat, kaki yang masih berada di atas bangku diturunkan, sehingga subjek berdiri tegak kembali di depan bangku. 4) Siklus tersebut diulangi selama 4 menit (wanita) atau 5 menit (pria) dan diminta tidak berbicara selama tes dilakukan karena akan mempengaruhi denyut nadi.

32 5) Setelah periode 4 atau 5 menit, subjek diminta duduk. Peneliti menghitung denyut nadi subjek selama 30 detik 24, 78 pada menit pertama setelah tes berakhir. Tingkat kebugaran kardiorespirasi dapat dihitung dengan rumus: Kategori penilaian tingkat kebugaran kardiorespirasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Indeks tingkat kebugaran kardiorespirasi Indeks Tingkat Kebugaran Kardiorespirasi < 50 Rendah 50-80 Sedang > 80 Baik Pelaksanaan tes harus dihentikan jika didapatkan keadaan-keadaan berikut: 1) Pusing, dan atau mual (sakit kepala) 2) Masalah jantung (gejala mirip angina) 3) Denyut jantung tidak teratur 4) Subjek meminta untuk berhenti 5) Manifestasi fisik atau verbal dari kelelahan berat 6) Sesak napas 7) Pingsan 8) Kram kaki. 25

33 c. Pengukuran kekuatan genggaman tangan Kekuatan genggaman tangan diukur menggunakan handgrip dynamometer. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Subjek memegang handgrip dynamometer dengan tangannya, dengan lengan membentuk sudut lancip dan siku berada di sisi tubuh 2) Pegangan dynamometer dapat disesuaikan bila perlu bagian bawahnya harus berada di metacarpal satu (tumit telapak tangan), sementara pegangannya harus berada di tengah-tengah keempat jari tangan 3) Jika sudah siap, subjek meremas dynamometer dengan usaha isometrik maksimal yang dipertahankan selama 5 detik. Bagian tubuh yang lainnya tidak diperkenankan bergerak. Subjek dianjurkan untuk berusaha semaksimal mungkin. Subjek diminta untuk mengulang tes tiga kali untuk masing-masing tangan. 4) Pemeriksa mencatat hasil dan mencocokkan dengan kriteria pada tabel. Kategori penilaian kekuatan genggaman tangan dapat dilihat pada tabel berikut:

34 Tabel 5. Kategori kekuatan genggaman tangan untuk pria Usia Lemah (kg) Normal (kg) Kuat (kg) 40-44 <35,5 35,5 55,3 >55,3 45-49 <34,7 34,7 54,5 >54,5 50-54 <32,9 32,9 50,7 >50,7 55-59 <30,7 30,7 48,5 >48,5 60-64 <30,2 30,2 48,0 >48,0 65-69 <28,2 28,2 44,0 >44,0 70-99 <21,3 21,3 35,1 >35,1 Tabel 6. Kategori kekuatan genggaman tangan untuk wanita Usia Lemah (kg) Normal (kg) Kuat (kg) 40-44 <18,9 18,9 32,7 >32,7 45-49 <18,6 18,6 32,4 >32,4 50-54 <18,1 18,1 31,9 >31,9 55-59 <17,7 17,7 31,5 >31,5 60-64 <17,2 17,2 31,0 >31,0 65-69 <15,4 15,4 27,2 >27,2 70-99 <14,7 14,7 24,5 >24,5

35 4.8 Alur Penelitian Masyarakat kelompok usia 40 sampai 70 tahun Memenuhi kriteria inklusi Memenuhi kriteria eksklusi Sampel penelitian Pengukuran tingkat kebugaran kardiorespirasi Pengukuran kekuatan genggaman tangan Pengambilan sampel darah vena Penentuan diagnosis sindrom metabolik Pengukuran tekanan darah Pengukuran lingkar pinggang Pengukuran kadar glukosa, TG, dan HDL Analisis dan penyusunan laporan penelitian Gambar 6. Bagan alur penelitian

36 4.9 Analisis Data Data yang terkumpul sebelum dianalisis telah diperiksa kelengkapan dan kebenaran datanya. Data selanjutnya diberi kode, ditabulasi, dan dimasukkan ke dalam komputer. Data yang berskala kontinyu seperti umur, tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh (IMT), tekanan darah, lingkar pinggang, kadar GDP, kadar HDL, kadar TG, tingkat kebugaran kardiorespirasi, kekuatan genggaman tangan dideskripsikan dalam bentuk rerata dan simpang baku atau median apabila distribusinya tidak normal. Normalitas distribusi data dianalisis dengan uji Saphiro-Wilk. Apabila hasil uji Saphiro-Wilk menghasilkan p 0,05 maka data dianggap distribusinya tidak normal. Data yang berskala kategorial seperti kategori tingkat kebugaran kardiorespirasi, kategori kekuatan genggaman tangan, kebiasaan merokok, intensitas aktivitas fisik, dan jenis kelamin dideskripsikan sebagai distribusi frekuensi dan persentase. Data ditampilkan dalam bentuk tabel atau diagram. Uji hipotesis untuk korelasi tingkat kebugaran kardiorespirasi dengan sindrom metabolik dan korelasi kekuatan genggaman tangan dengan sindrom metabolik diuji dengan uji korelasi Spearman. Uji hipotesis untuk korelasi tingkat kebugaran kardiorespirasi dan kekuatan genggaman tangan dengan sindrom metabolik diuji dengan uji regresi logistik. Hubungan antara kategori tingkat kebugaran kardiorespirasi dan variabel perancu dengan kategori sindrom metabolik serta hubungan antara kekuatan

37 genggaman tangan dan variabel perancu dengan kategori sindrom metabolik dianalisis dengan uji chi square. Pengaruh variabel perancu terhadap hubungan antara tingkat kebugaran kardiorespirasi dan sindrom metabolik serta pengaruh variabel perancu terhadap hubungan antara kekuatan genggaman tangan dan sindrom metabolik dianalisis dengan uji regresi logistik. 4.10 Etika Penelitian Protokol penelitian telah dimintakan persetujuan dan kelayaan etik dari Komisi Etik Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi Semarang. Seluruh calon subjek penelitian telah diberikan penjelasan lengkap tentang prosedur penelitian, tujuan dan manfaat penelitian. Apabila setuju untuk ikut serta dalam penelitian, maka diminta persetujuannya dalam bentuk informed consent tertulis. Calon subjek penelitian bebas menolak untuk diikutsertakan dalam penelitian ataupun keluar dari penelitian. Identitas subjek penelitian dirahasiakan dan tidak dipublikasikan tanpa seizin subjek penelitian. Seluruh subjek penelitian diberikan imbalan sesuai dengan kemampuan peneliti.