BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. 2003). Menurut jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam suatu penelitian. Menurut Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. dilakukan secar hati-hati dan sitematis menurut Syatori, (2012). Data-data

BAB III METODE PENELITIAN

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

B A B III. A. Desain Penelitian. B. Populasi dan Sampel Penelitian. Menurut Sugiono (dalam Riduwan, 2004) populasi adalah wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, maka baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidaknya hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. ini bersifat kuantitatif yang ingin melihat perbedaan kenakalan remaja (variabel

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan harus sesuai dengan okjek penelitian dan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan tipe kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka, (Sugiono, 2012). B. Identifikasi Variabel Penelitian Masalah yang harus dipecahkan harus diidentifikasi, dipilih dan dirumuskan dengan tepat untuk menguji hipotesis penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu: Variabel Bebas : Motivasi Berprestasi Variabel Tergantung : Manajemen Waktu C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Suatu definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel. Suatu defenisi operasional merupakan semacam buku pegangan yang berisi petunjuk bagi peneliti. Definisi ini memberikan batasan atau arti suatu variabel tersebut (Kerlinger, dalam Meuthia, 2012). Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah: 28

1. Manajemen waktu adalah suatu kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien sehingga tercapai produktivitas yang maksimal. Manajemen waktu dapat diukur dengan menggunakan aspek-aspek manajemen waktu yang dikemukakan oleh Atkinson (dalam Luthfiana, 2010) dimana aspekaspek manajemen waktu yaitu menetapkan tujuan, menyusun prioritas, menyusun jadwal, bersikap asertif, menghindari penundaan dan meminimumkan waktu yang terbuang. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin baik manajemen waktunya, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin buruk manajemen waktu. 2. Motivasi Berprestasi adalah sebuah dorongan dari dalam diri individu yang membuat individu berperilaku tertentu dan memiliki antusiasme yang tinggi terhadap segala pencapaian. Motivasi berprestasi diukur dengan menggunakan skala yang dibuat berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Asnawi (dalam Hartaji, 2011) yaitu mengambil tanggung jawab atas perbuatanperbuatannya, memperhatikan umpan balik pada perbuatannya, mempertimbangkan resiko, dan kreatif-inovatif. Jadi semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula motivasi berprestasi. D. Subjek Penelitian 1. Populasi penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. 29

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (sugiono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi kelas malam di UMA stambuk 2014, 2015 dan 2016 yang kuliah sambil bekerja dengan jumlah 142 mahasiswa. 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, (Sugiono, 2012). Adapun karakteristik subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area kelas malam stambuk 2014, 2015, dan 2016. 2. Bekerja di seluruh instansi atau perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Medan Area Kelas malam stambuk 2014, 2015, dan 2016 yang berjumlah 83 orang. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala. Skala merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan 30

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Menurut Azwar (dalam Meuthia, 2012) karakteristik dari skala yaitu: (a) Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan; (b) Dikarenakan atribut diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu banyak berisi aitem-aitem; (c) Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguhsungguh.hanya saja jawaban yang berbeda di interpretasikan secara berbeda pula. Penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert. Penskalaan ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social (Sugiono, 2012). Ada dua skala yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala manajemen waktu dan skala motivasi berprestasi. 1. Skala manajemen waktu Skala manajemen waktu diukur dengan menggunakan skala yang dibuat berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Atkinson (dalam Luthfiana, 2010) a. Menetapkan tujuan 31

Bagian utama dari pengelolaan waktu adalah menetapkan tujuan dari halhal yang ingin dicapai atau yang akan dikerjakan. b. Menyusun prioritas Urutan prioritas dibuat berdasarkan peringkat, yaitu dari prioritas yang tertinggi sampai dengan prioritas yang terendah.urutan prioritas dibuat dengan mempertimbangkan hal-hal mana yang dirasakan penting, mendesak, dan seharusnya dikerjakan terlebih dahulu sehingga target dapat tercapai sesuai dengan keinginan dalam batas waktu yang ditentukan. c. Menyusun jadwal Jadwal adalah daftar kegiatan yang akan dilakukan beserta urutan waktu dalam suatu periode tertentu. d. Bersikap asertif Atkinson (1990) menjelaskan bahwa sikap asertif dapat diartikan sebagai suatu sikap tegas untuk berkata, Tidak! atau menolak suatu permintaan maupun tugas dari orang lain dengan cara yang positif tanpa harus merasa bersalah atau menjadi agresif. Bersikap tegas dalam hal ini merupakan strategi yang diterapkan guna menghindari pelanggaran hak dan memastikan bahwa orang lain tidak mengurangi efektifitas penggunaan waktu. e. Menghindari penundaan Beberapa hal untuk menghindari penundaan adalah menetapkan apa saja pekerjaan yang lebih utama yang harus dikerjakan, kejelasan sasaran yang 32

ingin dicapai, meningkatkan motivasi diri, adanya rasa percaya diri, dan disiplin dalam mengerjakan tugas (Atkinson, 1990). f. Meminimumkan waktu yang terbuang Pemborosan waktu mencakup segala kegiatan yang menyita waktu dan kurang memberikan manfaat yang maksimal.untuk dapat meminimumkan waktu yang terbuang, pertama-tama individu perlu mengidentifikasikan sumber-sumber pemborosan waktu dan memperkirakan berapa persen waktu dalam sehari yang terbuang untuk kemudian mengambil tindakan guna mengendalikan kegiatan-kegiatan yang menyita waktu. Setiap tahap-tahap di atas akan diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan favourable dan unfavourable, dimana subjek diberikan empat alternatif pilihan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk aitem yang favourable, pilihan SS akan mendapatkan skor empat, pilihan S akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua, dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang unfavourable pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan skor dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga, dan pilihan STS akan mendapatkan skor empat. Tabel 2. Rincian Skor dari Pilihan Respon pada Skala manajemen waktu Pilihan Respon Skor Skor Aitem Aitem Favourable Unfavourable Sangat Setuju (SS) 1 4 Setuju (S) 2 3 Tidak Setuju (TS) 3 2 Sangat Tidak Setuju 4 1 (STS) 33

2. Skala Motivasi Berprestasi Skala motivasi berprestasi diukur dengan menggunakan skala yang dibuat berdasarkan aspek-aspek motivasi berprestasi oleh (Asnawi, dalam Hartaji, 2011) a. Mengambil tanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi merasa dirinya bertanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakannya. Seseorang akan berusaha untuk menyelesaikan setiap tugas yang dilakukan dan tidak akan meninggalkannya sebelum menyelesaikan tugasnya b. Memperhatikan umpan balik tentang perbuatannya. Pada individu dengan motivasi berprestasi tinggi, pemberian umpan balik atas hasil usaha atau kerjanya yang telah dilakukan sangat disukai dan berusaha untuk melakukan perbaikan hasil kerja yang akan datang. c. Mempertimbangkan resiko. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung mempertimbangkan resiko yang akan dihadapinya sebelum memulai pekerjaan. Ia akan memilih tugas dengan derajat kesukaran sedang, yang menantang kemampuannya, namun masih memungkinkan untuk berhasil menyelesaikan dengan baik. d. Kreatif-Inovatif. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung bertindak kreatif, dengan mencari cara baru untuk menyelesaikan tugas seefektif dan seefisien mungkin. Setiap aspek akan diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan favourable dan unfavourable, dimana subjek diberikan empat alternatif pilihan yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Untuk 34

aitem yang favorabel, pilihan SS akan mendapatkan skor empat, pilihan S akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua, dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang unfavourable pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan skor dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga, dan pilihan STS akan mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka seseorang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Dan sebaliknya, semakin rendah skor jawabannya maka seseorang memiliki motivasi berprestasi yang rendah. Tabel 3. Rincian Skor dari Pilihan Respon pada Skala motivasi berprestasi Pilihan Respon Skor Skor Aitem Aitem Favourable Unfavourable Sangat Setuju (SS) 1 4 Setuju (S) 2 3 Tidak Setuju (TS) 3 2 Sangat Tidak Setuju 4 1 (STS) F. Validitas Dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat (Azwar, 2015). Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi, yaitu berkaitan dengan apakah aitem mewakili pengukuran dalam area isi 35

sasaran yang diukur.untuk mengetahui validitas dan reabilitas motivasi berprestasi dan manajemen waktu menggunakan SPSS 18.0 for windows.teknik yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur dalam penelitian ini adalah dengan analisis Product Moment dari Karl Pearson sebagai berikut: r xy = n XY X Y n( X 2 ) (n X) 2 n X 2 ) ( Y) 2 Keterangan r xy XY X Y x² y² N :Koefisien korelasi skor item (X) dan skor total item (Y) :Jumlah dari hasil perkalian antara variabel X dengan variabel Y : Jumlah skor seluruh subjek setiap item : Jumlah skor seluruh item : Jumlah kuadrat skor X : Jumlah kuadrat skor Y : Jumlah subjek Nilai korelasi yang telah didapat dari teknik korelasi product moment di atas masih perlu dilakukan pengkorelasian karena kelebihan bobot. Dengan kata lain, indeks korelasi product moment tersebut masih kotor dan perlu penyaringan karena nilai-nilai butir menjadi komponen skor total. 2. Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabiladalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar, 2015). 36

Alat bantu yang digunakan untuk menguji reliabilitas alat ukur adalah program SPSS 18.0 for windows yang nantinya akan menghasilkan reabilitas dari Skala motivasi berprestasi dan manajemen waktu. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yaitu formula Alpha (Azwar, 2015) dengan rumus sebagai berikut: 11 = n n 1 1 i²σ σi 2 Keterangan r11 n i²σ σ₁² : Reliabilitas instrument yang dicari : Banyaknya butir soal : Jumlah variasi skor tiap-tiap aitem pertanyaan : Varians total G. Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara motivasi berprestasi dan manajemen waktu dengan menggunakan SPSS 18.0 for windows. Sebelum diajukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan terhadap variabelvariabel penelitian yang meliputi: a. Uji Normalitas Adapun maksud dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah distribusi dari penelitian masing-masing variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung telah menyebar secara normal. Uji normalitas dianalisis dengan menggunakan SPSS 18.0 for windows. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji one sample kolmogorof-smirnov. Data dilakukan terdistribusi jika harga p > 0,05. 37

b. Uji Linearitas Adapun maksud dari uji linearitas ini adalah untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan linear atau tidak. Uji linearitas menggunakan SPSS 18.0 for windows. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi product moment dari Karl Person. Alasan menggunakan teknik ini karena penelitian ini memiliki tujuan ingin melihat hubungan antara satu variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut Arikunto (dalam Tarigan, 2009) Formula dari teknik product moment yang dimaksud adalah sebagai berikut: rxy = ΣXY ΣXΣYNΣX 2 ΣX 2 NΣY 2 ΣYN Keterangan: rxy ΣXY ΣX ΣY ΣX 2 ΣY 2 = Koefisien korelasi antara variable bebas X dengan variabel tergantung Y = Jumlah hasil perkalian antara variabel X dan Y = Jumlah skor variabel bebas X = Jumlah skor variabel tergantung Y = Jumlah kuadrat skor X = Jumlah kuadrat skor Y = Jumlah subjek 38