JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 4, No. 1 (2015)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN UNDANG-UNDANG DESA DENGAN MODEL EDWARD III DI DESA LANDUNGSARI KABUPATEN MALANG

ANALISIS PAJAK HOTEL DALAM PARADIGMA PELAYANAN PUBLIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BATU

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM DANA DESA (DD) SESUAI DENGAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

ANALISIS IMPLEMENTASI PERUBAHAN ATAS PERDA TENTANG ALOKASI DANA DESA

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA ABSTRACT

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MARGASARI KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Economics Development Analysis Journal

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BANGUNHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI BOS TAHUN 2011 di SMP AL AZHAR 14, SMP 12 dan SMP 29 Kota SEMARANG

ANALISA TINGKAT KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KELUARGA BERENCANA

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER TERHADAP PELAYANAN PRIMA

FUNGSI KEPEMIMPINAN LURAH DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Analisis Kepatuhan Implementasi UU RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal Serta Peraturan Turunannya Di Desa Simpang Empat

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MANADO JANWAR BINGKU PATAR RUMAPEA MARTHA OGOTAN

Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang

IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI PELAYANAN PUBLIK

PENGARUH ALOKASI DANA DESA TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA TAMBANG KECAMATAN PUDAK KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2015

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENGELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)

IMPLEMENTASI PROGRAM WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU. Oleh : Reni Sabrina

Implementasi Kebijakan Remidial Teaching pada Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran di SMP Negeri 3 Gresik

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU DI SD NEGERI DRAJIDAN BOYOLALI

EVALUASI PROGRAM BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA KEPENGHULUAN DI KEPENGHULUAN PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN ANGGARAN 2015

ANALISIS PERBANDINGAN PARTISIPASI MASYARAKAT KAWASAN PERUMAHAN DENGAN KAWASAN PERKAMPUNGAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BAB III METODE PENELITIAN

AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DALAM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA(ADD) DI DESA BANGUN PURBA KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU.

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PATEN (PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Beni Fernando. Keywords: The implementation of Minister Decree, village management, Kandui, Barito Utara

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

Implementasi Progam Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Tahun 2012 di Kabupaten Boyolali

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)

BAB II METODE PENELITIAN

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA SUNGAI PADUAN KECAMATAN TELUK BATANG KABUPATEN KAYONG UTARA.

Implementasi Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 45 Tahun 2012 Tentang Perubahan Pedoman Penilaian PNS Berprestasi

KEBIJAKAN PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT MENGIKUTI PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Peran Profesi Akuntansi ISSN Dalam Penanggulangan Korupsi

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK SISWA KELAS 2 MIM PK KARTASURA BERDASARKAN BUKU DO A YUK BERDO A BERSAMA SAHABAT BINTANG

Elsa et al., Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Di Desa Boreng...

Oleh : Rista Dewi Putriana, Hartuti Purnaweni

IMPLEMENTASI ALOKASI DANA DESA (ADD) DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DESA LIANG BUTAN KRAYAN KABUPATEN NUNUKAN. Annivelorita

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

Syabab Azhar Basyir 1

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN MINA PERSADA (KBI -MP) DI DUSUN PACAR DESA TIMBULHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMOTIVASI KINERJA PEGAWAI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SUMENEP

MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG

IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA PINTAR MELALUI KARTU INDONESIA PINTAR TAHUN 2015/2016 DI SMA N 11 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN PELAYANAN MASYARAKAT

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan

GAYA KOMUNIKASI PEMIMPIN DAN MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK

ABSTRAK KINERJA PENGAWAS MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN Isti Diana Sari 1, Zulkarnain 2, Rosana 3

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL

Keywords: financial management, village allocation fund, community empowerment

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15.

TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (Studi di Desa Mintin, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau)

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA DI DESA BUKUMATITI KECAMATAN JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP TAHUN 2012

KINERJA PENDAMPING DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN JIPUT KABUPATEN PANDEGLANG

Disusun Oleh: YOSSY WIDYASTO NIM. D SKRIPSI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) KEPOLISIAN DAERAH (POLDA) SULTENG

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 PAINAN

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM ERA OTONOMI DAERAH DI KOTA PALU

Siti et al., Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa-desa Kecamatan Rogojampi

Pendi 1. Universitas Mulawarman

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

KENDALA PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 PESISIR TENGAH KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI PERENCANAAN PENGADAAN ALAT MEDIS DI UNIT INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2016

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

ANALISIS POTENSI SUBJEK PAJAK DAN KONTRIBUSI PAJAK ATAS PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR TANAH DI KOTA BATU

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA PALU (STUDI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT)

PEMBAGIAN KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian

Transkripsi:

KESIAPAN PEMERINTAH DESA LANDUNGSARI MENGHADAPI IMPLEMENTASI ALOKASI DANA DESA SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 Akasius Akang Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Email: zeus_kang@yahoo.com Abstrak: Basis kemajuan sebuah Negara ditentukan oleh kemajuan Desa. Adanya UU Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa memuat berbagai perubahan salah satunya adalah program ADD yang diperkirakan sebesar Rp 1,4 Miliar. Dengan demikian, perlu dicermati melalui penelitian dengan bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan kesiapan dan faktor-faktor pendukung sertapenghambat pemerintah desa mengimplementasi program tersebut.metode penelitian dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif, jenis dan sumber data meliputi data primer dan sekunder. Pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian meliputi peneliti sendiri, panduan wawancara, dan catatan lapangan, Teknik sampling meliputipurposive dan snowball sampling, dan informan meliputipemerintah desa dan masyarakat. Keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi. Analisis dengan Reduksi, Penyajian dan penarikan kesimpulan. Pemerintah Desa Landungsari siap mengimplementasikan kebijakan program ADD sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Faktor-faktor pendukungnya meliputi: Komunikasi dilakukan dengan baik, Sumber daya Pemerintah Desa Landungsari yang sudah sangat mendukung, disposisi atau sikap menyatakan kesediaan dan komitmennya untuk siap melaksanakan program Alokasi Dana Desa (ADD). Sedangkan faktor-faktor penghambatnya meliputi: Komunikasi hanya kepada perwakilan dari perangkat desa. Masih terdapat perangkat desa dan struktur birokrasi Pemerintah desa Landungsari yang belum sepenuhnya sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Kata Kunci: Pemerintah Desa, Kebijakan Publik, Implementasi Kebijakan Publik, Alokasi Dana Desa. Abstract: Basis the progress of a country is determined by the progress of the village. The Law No. 6 2014 year About Village includes various changes one of which is a program that ADD is estimated at Rp 1.4 billion. Thus, to be seen through research aims to identify, analyze, and describe readiness and supporting factors and inhibitors of the village government to implement the program. Methods of research conducted with qualitative research, the types and sources of data include primary and secondary data. The collection of data through observation, interviews, and documentation. Instruments include the researcher's own research, interview, and field notes, include purposive sampling technique and snowball sampling, and informants include the village government and society. The validity of the data using triangulation techniques. Analysis of the Reduction, Presentation and conclusion. The village government is ready to implement policies Landungsari ADD program in accordance with Law No. 6 of 2014 About the Village. Factors supporting include: Communication is done well, Resources Landungsari the village government has been very supportive, disposition or attitude expressed a willingness and commitment to be ready to implement the Village Fund Allocation (ADD). While the inhibiting factors include: communication only to the representatives of the village. Still there is a village and village governments Landungsari bureaucratic structure that is not fully in accordance with Law No. 6 of 2014 About the Village. Keywords: Village Government, Public Policy, Public Policy Implementation, Village Fund Allocation. PENDAHULUAN Berdasarkan fakta yang didapatkan Inspektorat Kabupaten Malang, pada tahun 2014, (Kolom, Radar Malang, Jawa Pos selasa, 13 januari 2015) ada sekitar 75 kades atau 20% dari total 378 kades di Kabupaten Malang yang melakukan penyalahgunaan anggaran dan tidak tertib administrasi. Menurut Inspektorat Kabupaten Malang ada 23 temuan dalam pemeriksaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Misalnya, penggunaan Alokasi Dana desa (ADD) yang tidak tepat sasaran. Penelitian 139

terdahulu mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan ADD di Desa Landungsari bergantung pada kepemimpinan Kepala Desa Landungsari.Dalam Nugroho, (2014:673) agar impelementasi kebijakan menjadi efektif, ada empat isu pokok yang disarankan oleh George Edward III, yaitu Komunikasi (communication), Sumberdaya (Resource), Disposisi atau sikap(disposition or attitudes), dan struktur birokrasi (bureaucratic structures).dengan ADD yang hanya tidak lebih dari 200 juta sudah 20% Kades di Kabupaten Malang bermasalah, apalagi jika di implementasikannya undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa yang diperkirakan menggerojok dana 1,4 miliar untuk setiap desa. Oleh karena itu penelitian ini berupaya untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan kesiapan Pemerintah desa dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam menghadapi implementasi kebijakan program Alokasi Dana Desa sesuai UU RI Tahun 2014 tentang Desa di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kualitatif dan berlokasi di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Pada prosesnya penelitian ini memperoleh data dari sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui: Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari: peneliti sendiri, panduan wawancara (interview guide)dan catatan lapangan (field note). Untuk pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik purposive samplingdan snowball sampling. Informasi yang diperoleh dari informan tersebut kemudian akandiperiksa kebenaraninformasinya, dengan menggunakan teknik pemeriksaan triangulasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik Miles and Huberman, yaitu, Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kesiapan Pemerintah Desa dalam mengimplementasikan Kebijakan Program ADD sesuai Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa. Komunikasi (Communication). Semua perangkat desa mengetahui bahwa ada perwakilan dari pemerintah desa Landungsari yang mengikuti sosialisasi, pembekalan dan pelatihan dalam rangka menyiapkan diri menghadapi implementasi kebijakan program ADD sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa oleh pemerintah daerah dalam hal ini adalah pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi kepada pemerintah desa dalam rangka menyiapkan diri dan mengefektifkan implementasi kebijakan program Alokasi Dana Desa sesuai dengan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Sehingga dengan demikian, Desa Landungsari sudah siap apabila Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, dalam hal ini adalah program Alokasi Dana Desa (ADD) di implementasikan di Desa Landungsaridemikian juga dari Pihak Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Landungsari sudah siap apabila diimplementasikannya program Alokasi Dana Desa tersebut. Sumberdaya (Resource). Desa Landungsari sudah mampu dan siap menghadapi implementasi kebijakan program Alokasi Dana Desa (ADD. Kemampuan dan kesiapannya itu dilihat dari: Pertama, dari pengalaman pemerintahnya dalam pengelolaan keuangan desa, dimana di desa Landungsari pemerintahnya sudah mampu merealisasikan dan menjalankan kewajibannya membuat Surat Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa (SPJ ADD) dengan baik. Kedua, unsur penyelenggara pemerintahan desa (pemerintah desa 140

dan BPD) Landungsari sangat memadai, karena di isi oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan luas, meskipun masih terdapat Perangkat Desa Landungsari yang belum sesuai dengan salah satu persyaratan yang dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, karena masih mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata kerja Pemerintah Desa. Disposisi atau sikap (Disposition or attitudes). Kesediaan dan komitmen dari penyelenggara pemerintahan desa Landungsari dapat dilihat sebagai berikut: Pertama, kesiapan pemerintah Desa Landungsari dalam melaksanakan tugas yaitu menyelenggarakan Pemerintahan, melaksanakan Pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan, serta pemberdayaan masyarakat Desa harus disertai dengan kejujuran, kehati-hatian atau ketelitian dan bertanggungjawab secara administratif terhadap semua yang dikerjakan terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan desa. Perangkat Desa Landungsari menyadari bahwa ditingkat pemerintahan desa adalah pelaksana amanah undang-undang yang dibuat dan di implementasikan, jadi harus siap melaksanakan amanah undang-undang yang dibuat. Dalam menjalankan tugas tersebut tentu Pemerintah Desa juga mempunyai kewajiban, salah satunya adalah wajib memberikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada Badan Permusyawaratan Desa setiap akhir tahun anggaran. Kedua, kesiapan BPD selaku pengawas pemerintahan desa mulai dari pembuatan peraturan desa hingga pada implementasi peraturan desa yang dibuat BPD selalu berpartisipasi untuk menyepakati keputusan yang diambil. Dalam hal pengawasan yang dilakukan oleh BPD, perangkat desa mengakui bahwa antara BPD dan Pemerintah Desa Landungsari selalu ada koordinasi, pelaporan, pengawasan, saling memberi saran dan petunjuk. Sedangkan masyarakat yang merupakan sasaran dari program Alokasi Dana Desa, masyarakat desa Landungsari selalu berpartisipasi dalam mengawasi implementasi program Alokasi Dana Desa di Desa Landungsari. Struktur birokrasi (Bureaucratic structure). Pemerintah Desa Landungsari sudah memenuhi syarat untuk mengimplementasikan kebijakan program alokasi dana desa secara efektif, Hal itu dapat dilihat dari:pertama, kelengkapan struktur birokrasi sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang nomor 12 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata kerja Pemerintah Desa, hanya belum disesuaikan dengan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa.kedua, adanya Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Landungsari sebagai wakil dari penduduk Desa yang berkualitas dengan harapan supaya pemerintahan Desa Landungsari dapat diselenggarakan secara efektif. Faktor-faktor Pendukung Implementasi kebijakan program Alokasi Dana Desa sesuai UU RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa di Desa Landungsari Kabupaten Malang. Faktor-faktor pendukung adalah dukungan, motivasi, kerjasama, kemauan, kesediaan, kesadaran akan tanggungjawab, dan rasa memiliki yang muncul dari lingkungan pemerintah Desa Landungsari Adapun faktor-faktor pendukung tersebut dilihat dari empat indikator seperti yang disarankan oleh Edward III, yaitu Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi atau sikap, dan Struktur birokrasi, sebagai berikut: 1) Komunikasi Seperti yang dikemukakan sebelumnya, jika dilihat dari perspektif komunikasi maka dapat dikatakan bahwa proses sosialisasi, pembekalan dan pelatihan terhadap perwakilan perangkat desa 141

bisa menjadi faktor-faktor pendukung dalam rangka menghadapi implementasi kebijakan program Alokasi Dana Desa. 2) Sumerdaya Berdasarkan penyajian data sebelumnya, faktor pendukung dapat dilihat dari perspektif sumber daya manusia. Pertama, Sumber Daya (resource) dalam Pemerintah Desa Landungsari yang sudah sangat mendukung baik dari perspektif jenjang pendidikan maupun pengalaman dari penyelenggara pemerintahan Desa Landungsari. 3) Disposisi atau sikap Berdasarkan data yang disajikan sebelumnya, jika dilihat dari perspektif disposisi atau sikap (disposition or attitudes), maka faktor-faktor pendukungnya meliputi: baik dari Pemerintah Desa maupun dari Badan Permusyawaratan Desa Landungsari, menyatakan kesediaan dan komitmennya untuk siap melaksanakan program Alokasi Dana Desa (ADD). Faktor-faktor Penghambat Implementasi program Alokasi Dana Desa sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa di Desa Landungsari Kabupaten Malang. Faktor-faktor penghambat adalah masalah, kendala, hambatan dan rintangan serta tantangan yang muncul dan timbul dari lingkungan pemerintah desa Landungsari sendiri. Adapun faktor-faktor penghambat tersebut dilihat dari empat indikator seperti yang disarankan oleh Edward III, yaitu Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi atau sikap, dan Struktur birokrasi, sebagai berikut: 1) Komunikasi Faktor penghambat dapat dilihat dari perspektif komunikasi, dalam hal ini dikatakan menjadi penghambat apabila proses komunikasi itu tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Misalnya, penyampaian informasi dari pembuat kebijakan kepada pelaksana kebijakan agar para pelaku kebijakan dapat mengetahui dan memahami arah dan tujuan suatu kebijakan. Komunikasi yang dilakukan disini tidak hanya kepada perwakilan dari perangkat desa saja, tetapi semua perangkat desa yang ikut terlibat dalam proses implementasi kebijakan program Alokasi Dana Desa, tetapi di Desa Landungsari belum ada tindak lanjut dari perwakilan desa yang pernah mengikuti sosialisasi, pembekalan dan pelatihan kepada perangkat desa lainnya. 2) Sumber Daya Faktor penghambat juga dapat dilihat dari perspektif sumber daya yang dimiliki pemerintah desa Landungsari. Berdasarkan penjaian data sebelumnya, faktor penghambat tersebut meliputi: Masih terdapat perangkat desa Landungsari yang belum sesuai dengan salah satu persyaratan dalam Undangundang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, karena masih mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Malang nomor 12 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata kerja Pemerintah Desa. 3) Struktur birokrasi Struktur birokrasi berkaitan dengan kesesuaian organisasi birokrasi yang menjadi penyelenggara implementasi kebijakan publik. 142

Dari perspektif kelengkapan Struktur Birokrasi, belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, karena masih mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Malang nomor 12 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata kerja Pemerintah Desa. KESIMPULAN Pemerintah Desa Landungsari siap mengimplementasikan kebijakan program ADD sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa di Desa Landungsari, kecamatan Dau kabupaten Malang. Faktor-faktor pendukungnya meliputi:komunikasi dilakukan dengan baik melalui proses sosialisasi, pembekalan dan pelatihan terhadap perwakilan perangkat desa. Sumer daya Pemerintah Desa Landungsari yang sudah sangat mendukung baik dari perspektif jenjang pendidikan maupun pengalaman dari penyelenggara pemerintahan Desa Landungsari. Disposisi atau sikap, baik dari Pemerintah Desa maupun dari Badan Permusyawaratan Desa Landungsari, menyatakan kesediaan dan komitmennya untuk siap melaksanakan program Alokasi Dana Desa (ADD). Sedangkan Faktor-faktor Penghambat Implementasi kebijakan program Alokasi Dana Desa sesuai Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa di Desa Landungsari Kabupaten Malang, meliputi: Komunikasi yang dilakukan disini hanya kepada perwakilan dari perangkat desa. Masih terdapat perangkat desa Landungsari yang belum sesuai dengan salah satu persyaratan dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Struktur Birokrasi, belum sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. DAFTAR PUSTAKA Jawa Pos. 8 Desember, 2014. Selamatkan Dana Desa, hlm.4. Jawa Pos. 13 Januari, 2015. Radar Malang: Ada Kepala Desa Gunakan ADD untuk Buwuh ke Pernikahan, hlm.29. Kartasasmita, Ginanjar, dkk. 2005. Pembaharuan dan pemberdayaan. Jakarta: Ikatan Alumni. Moleong, Lexy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Mustafa, Delly. 2013. Birokrasi Pemerintahan. Bandung: Alfabeta. Nugroho, Riant. 2014. Public Policy. Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Pemerintah Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 2011. Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Program Alokasi Dana Desa (ADD). Pemerintah Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 2012. Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Program Alokasi Dana Desa (ADD). Pemerintah Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 2013. Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Program Alokasi Dana Desa (ADD). Pemerintah Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 2013. Berkas Ajuan ADD. Pemerintah Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 2013. Laporan Realisasi Fisik ADD. Pemerintah Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 2013. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Desa. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014TentangPengelolaan Keuangan Desa melalui http://www.kemendagri.go.id/ 143

Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa melalui http://www.kemendagri.go.id/ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara melalui http://www.kemendagri.go.id/ Surat Keputusan Kepala Desa Landungsari Nomor: 140/3/421.633.003/2013 tentang Penunjukan Tim pelaksanan ADD (PTPKD dan Bendahara desa) tahun 2013. Surat Keputusan Kepala Desa Landungsari Nomor: 140/002/421.633.003/2014 tentang Penunjukan Tim pelaksanan ADD (PTPKD dan Bendahara desa) tahun 2013. Soleh, Chabib dan Heru Rochmansjah. 2014. Pengelolaan keuangan Desa. Fokusmedia. Bandung. Sugiyono. 2013. Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Syafiie, Inu Kencana. 2009. Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Bandung: Refika Aditama.. 2013. Pengantar ilmu pemerintahan. Bandung: Refika Aditama Wahab, Solichin Abdul. 2014. Analisis kebijakan. Jakarta: Bumi Aksara. Widodo, Joko. 2013. Analisis kebijakan publik. Malang: Bayumedia Publishing. Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa melalui http://www.kemendagri.go.id/ 144