BAB I PENDAHULUAN. penting dalam hubungan ekonomi antar Negara (Ilham : 2007). yang ingin mencari modal dari luar negeri, ataupun sebaliknya jika ada

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUJIAN EMPIRIK ATAS EKSPOSUR EKONOMI YANG DIHADAPI OLEH PERUSAHAAN SEKTOR OTOMOTIF DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1997, Indonesia mengalami dampak atas memburuknya kondisi

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil seperti saat ini setiap

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, maka indonesia senantiasa membutuhkan adanya. modal/dana dalam jumlah yang sangat besar, sebanding dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, banyak jenis-jenis usaha dan bisnis yang mulai

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi (Husnan, 1998). Investasi dianggap mempunyai

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun 1876 sampai 1913, tingkat kurs ditentukan oleh standar emas

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. atau sebagai sarana bagi perusahaan (emiten) untuk mendapatkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian menjadi semakin terbuka. Kini hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya transaksi bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator yang penting dalam kegiatan pasar modal.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perdagangan dan investasi internasional. melemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar AS,

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan negara Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (Meidera, 2013). Modal juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

Kondisi Paritas Internasional

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan cara ekspor dan impor, franchising, maupun membangun kantor

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Kestabilan nilai tukar mata uang suatu negara merupakan hal penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis semakin mengalami kemajuan dari tahun ke tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA. Seasoned equity offerings (SEO) merupakan penawaran saham tambahan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

DWI NURDIYANTO B

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I PENDAHULUAN. satu pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan sebagai wadah investasi bagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. dari kemampuan manajemen dalam meningkatkan kinerja dan perbaikan. demi keberhasilan perusahaan (Riyanto, 2001: ).

BAB I PENDAHULUAN. membantu membiayai pembangunan nasional, sedangkan impor dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dari tahun lalu ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB II URAIAN TEORI. Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan kurs valuta asing juga berpengaruh terhadap arus kas perusahaan, baik perusahaan tersebut melakukan transaksi dengan pihak luar negeri maupun hanya melakukan transaksi dengan pihak dalam negeri. Nilai tukar valas yang merupakan suatu harga untuk mata uasng tertentu terhadap mata uang negeri lain, yang berfungsi sebagai alat perdagangan yang penting dalam hubungan ekonomi antar Negara (Ilham : 2007). Transaksi dengan menggunakan nilai tukar terjadi karena adanya pertemuan antara pembeli dan penjual yang melakukan transaksi internasional. Valas juga dapat digunakan sebagai ukuran bagi para pebisnis yang ingin mencari modal dari luar negeri, ataupun sebaliknya jika ada investor yang ingin menanamkan modal, maka nilai tukar valas (forex) sebagai salah satu pertimbangannya. Nilai Tukar Valas yang semakin tidak stabil ini, khususnya pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan Yen Jepang yang merupakan mata uang yang umum digunakan dalam transaksi antar Negara, seperti yang terlihat pada Tabel 1.1. Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa nilai tukar rupiah atas dolar dari tahun 2008 hingga 2013, dimana data tersebut menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami fluktuasi selama 6 tahun tersebut. Dampak 1

2 eksposur ekonomi sangat mempengaruhi kehidupan (life cycle) perusahaan, khususnya pada bidang kendaraan bermotor yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan permintaan dari konsumen di Indonesia. Peningkatan ini terlihat dari semakin banyaknya tingkat penggunaan kendaraan di Indonesia, yang hampir di seluruh kota di Indonesia mengalami peningkatan kepadatan lalu lintas, yang berarti meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor yang tinggi. Tabel 1.1. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS dan Yen Jepang Tahun Kurs (Rp/US $) Kurs(Rp/ ) 2008 10,191.72 94.920 2009 10,898.32 111.830 2010 9,158.60 104.184 2011 8,890.70 110.701 2012 9,495.93 118.308 2013 10,511.43 107.711 *Sumber : BPS Tabel 1.1 menggambarkan bahwa pergerakan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berfluktuasi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, namun memiliki kecenderungan penguatan (apresiasi) nilai tukar (peningkatan nilai tukar lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1). Pergerakan rupiah yang cenderung menguat di mulai dari tahun 2009 yang mengalami pelemahan (depresiasi) terlebih dahulu sebesar 7%, yaitu dari angka Rp. 10.191,72 ke angka Rp. 10.898,32. Pada tahun 2010 nilai tukar rupiah mengalami peningkatan yang sangat baik, dimana nilai tukar rupiah saat itu mengalami apresiasi (penguatan) terhadap dolar AS sebesar 16%, yaitu dari angka Rp. 10.898,32

3 turun hingga angka Rp. 9.158,6/dolar AS. Penguatan terhadap dolar ini terus berlanjut hingga tahun berikutnya yang juga meningkat sebesar 3%, namun pada tahun 2012 nilai tukar rupiah kembali mengalami depresiasi nilai tukar sebesar 7% yaitu dari ang Rp. 8.890,70 melemah ke angka Rp. 9.495,93/dolar AS. Nilai Tukar Rupiah pada tahun 2013 kembali harus turun dan mengalami depresiasi nilai tukar atas dolar As yang begitu besaar yakni sebesar 11% dari angka Rp. 9.495,93 melemah ke angka Rp. 10.511,43/dolar AS. Tabel 1.1 juga menggambarkan tentang pergerakan perubahan nilai tukar rupiah terhadap Yen Jepang berfluktuasi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, (peningkatan nilai tukar lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran1). Pergerakan rupiah yang begitu berfluktuatif ini di mulai dari tahun 2009 yang mengalami pelemahan (depresiasi) terlebih dahulu sebesar 18%, yaitu dari angka Rp. 94,920 ke angka Rp. 111,830. Tahun 2010 nilai tukar rupiah mengalami peningkatan yang sangat baik, dimana nilai tukar rupiah mengalami apresiasi (penguatan) terhadap dolar AS sebesar 7%, yaitu dari angka Rp. 111,830 hingga angka Rp. 104,184/Yen Jepang. Nilai Rupiah pada tahun berikutnya mengalami pelemahan (depresiasi) sebesar 6%, begitu pula pada tahun 2012 nilai tukar rupiah mengalami depresiasi nilai tukar sebesar 7% yaitu dari angka Rp. 110,701 ke angka Rp. 118,308/Yen Jepang. Fluktuasi nilai tukar kembali terjadi pada 2013, dimana mata uang rupiah meningkat sebesar 9% dalm 1 tahun yaitu dari angka Rp. 118,308 ke angka Rp. 107,117/Yen Jepang.

4 Perubahan kurs valuta asing (nilai tukar rupiah atas mata uang asing, dalam hal ini dolar Amerika Serikat) yang tidak menentu dan terus berubahubah ini seakan tidak berpengaruh pada tingginya permintaan kendaraan bermotor di Indonesia. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ini terkesan tidak berdampak apapun terhadap jumlah permintaan kendaraan bermotor di Indonesia, bahkan ketika nilai tukar rupiah sedang terdepresiasi. Tingginya jumlah permintaan kendaraan bermotor di tengah fluktuasi nilai tukar yang tidak menentu ini dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 2005-2011 Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah 2005 5 076 230 1 110 255 2 875 116 28 531 831 37 623 432 2006 6 035 291 1 350 047 3 398 956 32 528 758 43 313 052 2007 6 877 229 1 736 087 4 234 236 41 955 128 54 802 680 2008 7 489 852 2 059 187 4 452 343 47 683 681 61 685 063 2009 7 910 407 2 160 973 4 452 343 52 767 093 67 336 644 2010 8 891 041 2 250 109 4 687 789 61 078 188 76 907 127 2011 9 548 866 2 254 406 4 958 738 68 839 341 85 601 351 2012* 9 524 666 1 945 288 4 723 315 77 755 658 93 948 927 Sumber : Kantor Kepolisian Republik Indonesia *Sumber: Kakorlantas Polri, Editor: Zulkifli BJ Tabel 1.2 tersebut manggambarkan bahwa tingkat permintaan atas kendaraan bermotor di Indonesia selalu meningkat di setiap tahunnya. perbedaan yangsangatjauh atas jumlah permintaan sepeda motor juga terlihat melalui Tabel 1.2 tersebut, yang menunjukkan bahwa permintaan sepeda motor yang berjumlah 77.755.658 unit, yaitu mobil penumpang sebesar 9.524.666 unit, bus sebesar 1.945.288 unit, dan truk sebesasr 4.723.315 unit.

5 Dengan adanya fenomena inilah yang membuat penulis mencoba mengangkat topik yang berhubungan dengan perusahaan otomitif yang berkecimpung di dunia bisnis Indonesia. Perusahaan yang coba diamati oleh peneliti adalah perusahaan sub sektor otomotif yang telah go public. Fenomena ini yang memungkinkan untuk diamati pengaruh yang dialami oleh perusahaan kendaraan roda dua atas perubahan nilai tukar rupiah dari mata uang Dolar AS.Alasan fenomena tersebut yang menjadikan penulis tertarik mengangkat judul Pengujian Emprik Atas Eksposur Ekonomi yang Dihadapi Perusahaan Sektor Otomotif Di Indonesia. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dirumuskan oleh penulis, maka penulis dapat pula merumuskan beberapa perumusan masalah yang nantinya akan diteliti oleh peneliti. Rumusan masalah terseut yaitu, Apakah perusahaan-perusahaan sektor otomotif yang beroperasi di Indonesia menghadapi eksposur ekonomi? C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini perusahaan yang dipilih menjadi obyek penelitian berasal dari industri subsektor otomotif yang tercatat di Bursa Efek Imdonesia. Eksposur yang dibahas dalam penelitian ini tentang kurs

6 mata uang Rupiah terhadap US Dolar dan Rupiah terhadap Yen Jepang. Data perusahaan sendiri dalam penelitian ini adalah data harga saham perusahaan. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data bulanan. D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti, maka dapat dirumuskan pula tujuan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Tujuan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mengetahui apakah perusahaan sector otomotif yang beroperasi di Indonesia menghadapai eksposur ekonomi. 2. Kegunaan Penelitian a. Manajemen Perusahaan Otomotif di Indonesia Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan untuk dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dan memutuskan pengelolaan atas foreignexchange risk eksposur yang dihadapai perusahaan. b. Pemegang Saham Perusahaan Otomotif di Indonesia Hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu masukan dalam menentukan keputusan investasi dana yang dimiliki dengan melihat

7 tingkat kepekaan suatu perusahaan atas perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. c. Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi peneliti sejenis pada masa mendatang, baik bagi mahasiswa pada umumnya.