AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

BAB 1 PENDAHULUAN. kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

Olahraga Diabetes, Untuk Diabetasi?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU?

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari aktifitas olahraga aerobik yang memasyarakat adalah

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung dengan Terkontrolnya Kadar Glukosa Darah.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup dari pasien DM sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organisation WHO (2014) prevalensi penyakit DM

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular akan terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin.

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. diabetes mellitus semakin meningkat. Diabetes mellitus. adanya kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia)

BAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ermita (2002 dikutip dari Devita, Hartiti, dan Yosafianti, 2007) bahwa fluktuasi

Penyakit diabetes mellitus (DM) sudah dikenal orang cukup lama, tapi masih banyak

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan olahraga senam aerobic. Namun masih banyak penderita DM. WHO (World Health Organization) kasus penyakit DM meningkat

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat

BAB.I PENDAHULUAN. biologis, fisiologis, psikososial, dan aspek rohani dari penuaan. Penuaan

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONCENT)

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan. RSUD Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif sensitivitas sel terhadap insulin, akan memicu munculnya penyakit tidak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. risiko PJK kelompok usia 45 tahun di RS Panti Wilasa Citarum

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masalah kesehatan global terbesar di dunia. Setiap tahun semakin

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

EFEKTIFITAS SENAM JANTUNG TERHADAP PERUBAHAN STATUS TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI PADA PENGHUNI RUMAH TAHANAN KLAS IIB PRAYA LOMBOK TENGAH ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 29 orang, PNS yang mengajar di SD N Pujokusuman 1 Yogyakarta sebanyak

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI ANTARA PRIA DAN WANITA PENDERITA DIABETES MELITUS BERUSIA 45 TAHUN SKRIPSI

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR

BAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi obesitas nasional berdasarkan data Riskesdas 2007 adalah 19,1%.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Obat Alami Diabetes Dapat Mencegah Amputasi Pada Diabetesi

BAB III METODE PENELITIAN

Disease Management Program Untuk Diabetes Melitus pada Pelayanan Dokter Keluarga /Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, dan pankreas dapat menghentikan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik, life style, dan lain-lain (Waspadji, 2009). masalah kesehatan/penyakit global pada masyarakat (Suiraoka, 2012).

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Prevalensi penyakit diabetes mellitus terus meningkat tiap tahunnya.

PROFIL KESEHATAN. BERAT BADAN YANG DIREKOMENDASIKAN kg LINGKAR PERUT YANG DIREKOMENDASIKAN cm

8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nurlika Sholihatun Azizah

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

Diabetes Mellitus Type II

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

..., Yang membuat pernyataan

berkembang akibat peningkatan kemakmuran di Negara bersangkutan akhir-akhir ini banyak disoroti. Peningkatan perkapita dan perkembangan gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penderita 7,3 juta jiwa (International Diabetes Federation

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan pengobatan dalam jangka waktu yang panjang. Efek

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini, aktivitas yang dilakukan manusia sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. rendah, terlalu banyak lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, terlalu

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

Transkripsi:

AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015

Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyababkan pengeluaran energi secara sederhana yang sangat penting bagi pemeliharaan fisik, mental, dan kualitas hidup sehat. Olahraga adalah kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang agar tetap sehat. Banyak memiliki manfaat bagi kesehatan Hipertensi Diabet es

Faktor yang berpengaruh pada aktifitas fisik: Usia Kesehatan fisik Kesehatan mental Nutrisi

PERAN AKTIVITAS FISIK DAN OLAH RAGA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS 1. membantu penderita DM mengontrol berat badan 2. membantu melarutkan pembekuan darah lebih mudah sehingga dapat mengurangi resiko komplikasi penyakit pembuluh darah 3. membantu menambah reseptor insulin dalam sel target. Dengan demikian insulin dalam tubuh bekerja lebih efektif 4. membantu menurunkan resistensi insulin sehingga membantu menurunkan kadar gula darah

PEDOMAN AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

1. Latihan fisik secara teratur (3-4 kali seminggu ± 30 menit) 2. Lakukan peningkatan intensitas dan lama latihan secara bertahap. Aktivitas dapat dibagi menjadi beberapa sesi, @10-15 menit. 3. Kegiatan yang direkomendasikan yang meningkatkan pernapasan dan denyut jantung dan menyebabkan sedikit berkeringat;berjalan, berkebun, berenang, atau membersihkan rumah. 4. Tahapan latihan meliputi peregangan Pemanasan Latihan inti Pendinginan. 5. Jangan lakukan aktivitas fisik terlalu berat atau terlalu lama 6. Latihan yang dapat dipilih berupa aerobik, jalan kaki, joging, berlari, berenang, bersepeda, jalan cepat diselingi jalan lambat.

HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK BAGI PENDERITA DM 1. Sebelum memulai latihan, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokternya, untuk memastikan latihan yang dipilihnya cukup aman dan sesuai dengan keadaan fisiknya, misalnya jika pasien sudah memiliki masalah pada saraf kaki atau pembuluh darah matanya. 2. Jangan melakukan aktivitas fisik yang berat jika kadar glukosanya rendah, misal sebelum makan. sebaiknya melakukan aktivitas 1-3 jam setelah makan 3. Memakai alas kaki, karena dapat menghindari luka pada kaki 4. membawa permen atau makanan kecil jika berolah raga untuk digunakan saat mengalami hipoglikemi 5. Jangan mengabaikan nyeri yang Anda rasakan. Segera hentikan latihan jika tiba-tiba Anda merasakan nyeri.

PERAN AKTIVITAS FISIK DAN OLAH RAGA PADA PENDERITA HIPERTENSI Olahraga dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Olahraga aerobik menimbulkan efek menenangkan sistem saraf dan melambatkan denyut jantung Jenis olahraga yang efektif menurunkan tekanan darah adalah olahraga aerobik dengan intensitas sedang contohnya, jalan kaki cepat. Frekuensi latihannya 3-5 kali seminggu, lama latihan 20-60 menit. Latihan olahraga bisa menurunkan tekanan darah karena latihan itu dapat merilekskan pembuluh-pembuluh darah

Aktivitas Fisik dan Olahraga Bagi Penderita Hipertensi Bagi penderita hipertensi faktor yang harus diperhatikan adalah tingginya tekanan darah. Semakin tinggi tekanan darah semakin keras kerja jantung PEDOMAN AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA PADA PENDERITA HIPERTENSI 1. tekanan darah sistolik tidak melebihi 160 mmhg dan tekanan diastolik tidak melebihi 100 mmhg 2. Latihan yang dapat dilakukan adalah jalan kaki, bersepeda, senam dan berenang atau olahraga aerobik. 3. Olahraga yang bersifat kompetisi tidak diperbolehkan karena akan memacu emosi, sehingga mempercepat peningkatan tekanan darah 4. Olahraga peningkatan kekuatan tidak diperbolehkan seperti angkat berat, karena menyebabkan peningkatan tekanan darah secara mendadak dan melonjak 5. Latihannya harus bertahap dan tidak boleh memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan dapat dilakukan perlahan sesuai kemampuan.

Selain olah raga, aktivitas fisik yang dapat dilakukan sehari-hari adalah: 1. Memilih naik tangga dari pada naik escalator atau elevator 2. Parkir mobil di tempat yang jauh dari pintu masuk mal 3. Berjalan cepat atau bersepeda saat ada kesempatan 4. Mengajak cucu berjalan-jalan 5. Bangun dari tempat duduk untuk mengganti saluran TV daripada menggunakan remote control 6. Berkebun, membersihkan rumah dan mencuci mobil sendiri