BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah dan lingkungan dalam tubuh dengan mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal dicapai dengan filtrasi plasma darah melalui glomerolus diikuti dengan reabsobsi jumlah zat terlarut dan air dalam jumlah yang sesuai di sepanjang tubulus ginjal. Kelebihan zat terlarut dan air dieksresikan keluar tubuh dengan urine melalui sistem pengumpul urine (Price,Wilson. 2006). Gagal ginjal kronik atau yang disebut juga dengan chronic kidney disease adalah ketidakmampuan ginjal dalam menjalankan fungsinya yang salah satu tandanya ditunjukkan dengan adanya bersihan kreatinin yang seharusnya difiltrasi oleh glomelurus. Data WHO tahun 2005 menunjukkan ada 1,1 juta orang menjalani dialisis kronik. Tahun 2010, diproyeksikan lebih dari 2 juta orang. Hasil Survei Perhimpunan Nefrologi Indonesia tahun 2008 menunjukkan 12,5% dari populasi mengalami penurunan fungsi ginjal. Secara kasar itu berarti lebih dari 25 juta penduduk. 1
Penatalaksanaan pasien dengan chronik kidney disease adalah dengan terapi hemodialisa, obat obatan seperti anti hipertensi suplemen besi, agen pengikat fosfat suplemen kalsium furosemid untuk membantu berkemih, terapi diit rendah protein dan tinggi karbohidrat, pemberian tranfusi darah dan transplantasi ginjal pada pasien. Pengobatan dan terapi sangat diperlukan bagi kesembuhan penderita chronic kidney disease. Sebagai contoh pada pasien dengan tahap akhir mudah diperlukan terapi hemodialisa atau cuci darah untuk menjaga keseimbangan elektrolitnya. Selain terapi dan pengobatan secara medis tersebut diatas pendekatan proses keperawatan secara bio psiko sosio kultural juga sangat dibutuhkan dalam penatalaksanaan pasien chronic kidney disease. Seperti penyakit menahun lainnya penyakit gagal ginjal kronik juga disertai penyakit lain sebagai penyakit atau komplikasi. penyakit yang seringkali ditemukan pada penderita gagal ginjal kronik adalah anemia, osteoatrofi ginjal, gagal jantung, hipertensi, malnutrisi, penyakit tulang, impotensi, gangguan menstruasi dan kematian. Komplikasi yang mengancam jiwa dapat terjadi akibat hiperkalemia asidosis kelebihan cairan perikarditis dan enselopati. Untuk itu pada pasien gagal ginjal kronik memerlukan pemantauan intensif dan pendekatan kolaboratif. Mengingat banyaknya masalah yang dialami dan akibat yang ditimbulkan maka perlu adanya parawatan dan support system yang intensif serta tindakan pelayanan keperawatan 2
sehingga diterapkan masalah yang ada dapat teratasi dan komplikasi yang mungkin terjadi dapat dihindari secara dini. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah tentang asuhan keperawatan dengan gagal ginjal kronik di ruang C3L2 RS. Dr. Kariadi Semarang. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran pengelolaan Asuhan Keperawatan pada Tn. L dengan Gagal Ginjal Kronik di ruang C3L2 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang 2. Tujuan Khusus a. Memaparkan konsep dasar terkait anatomi dan fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pathways dan penatalaksanaan gagal ginjal kronik. b. Mendeskripsikan hasil pengkajian untuk mengetahui keluhan pasien serta data fokus untuk menentukan masalah yang terjadi. c. Memaparkan diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn. L dengan gagal ginjal kronik. d. Menyusun fokus intervensi dan rasional untuk mengatasi permasalahan keperawatan yang muncul pada gagal ginjal kronik. e. Menyusun rencana tindakan keperawatan yang diberikan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada Tn. L dengan gagal ginjal kronik. 3
f. Mengimplementasikan tindakan keperawatan yang telah disusun untuk mengatasi masalah pada Tn. L dengan gagal ginjal kronik. g. Mengevaluasi hasil akhir dari implementasi yang telah dilakukan pada Tn. L dengan gagal ginjal kronik. C. Metode Penulisan Penyusunan karya tulis ini menggunakan metode deskriptif naratif untuk memudahkan dalam mengetahui gambaran tentang gagal ginjal kronik. Dalam pelaksanaannya penulis mengaplikasikan pada Tn. L dengan gagal ginjal kronik di Ruang C3L2 RS Dr. Kariadi Semarang berupa studi kasus dengan proses keperawatan, sedangkan teknik pengumpulan data meliputi (Dempsey, Patricia Ann, 2002): 1. Studi kepustakaan dari buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan masalah gagal ginjal kronik. 2. Studi dokumenter dengan menggunakan catatan medik atau cacatan keperawatan pada klien gagal ginjal kronik. 3. Wawancara langsung pada klien dan keluarga klien. 4. Observasi dan partisipasi aktif dengan merawat klien di rumah sakit. D. Sistematika Penulisan Gambaran secara jelas mengenai penyusunan karya tulis ini akan diuraikan secara singkat dalam bentuk per bab. Karya tulis ini disusun dalam 5 bab yaitu : 4
1. Bab I Pendahuluan; yaitu meliputi latar belakang, tujuan, metode dan teknik penulisan / pengumpulan data, sistematika penulisannya. 2. Bab II Konsep Dasar; meliputi pengertian, stadium gagal ginjal, anatomi dan fisiologi, etiologi dan predisposisi, patofisiologi, manifestasi klinik, penatalaksanaan, komplikasi, pengkajian fokus, pathways keperawatan, fokus intervensi dan rasional. 3. Bab III Tinjauan Kasus; meliputi pengkajian, analisa data, pathways keperawatan kasus, diagnosa keperawatan, nursing care plan (NCP), implementasi dan evaluasi. 4. Bab IV Pembahasan. 5. Bab V Simpulan dan saran. 5