KEDUDUKAN, ORGANISASI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

1) Sub Bagian umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan. b) melaksanakan pengelolaan urusan su

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN

TUGAS & FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUMENEP

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan.

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 13 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 35 TAHUN 2008

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 60 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PELALAWAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, TUGAS

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

KEPALA DINAS SEKRETARIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

1 of 5 02/09/09 11:51

BUPATI MANDAILING NATAL

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Transkripsi:

KEDUDUKAN, ORGANISASI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA

BAB XXVI KEDUDUKAN, ORGANISASI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN Bagian Kesatu KEDUDUKAN Pasal 496 (1) Dinas Perhubungan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksanan teknis pemerintah Daerah di bidang Perhubungan. (3) Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan wajib pemerintah daerah di bidang Perhubungan dan pelayanan umum di bidang perhubungan serta melaksanakan tugas pembantu yang diberikan oleh pemerintah dan/ atau Pemerintah Provinsi. Bagian Kedua ORGANISASI Pasal 497 (1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, membawahi: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Program dan pendapatan. 3. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, membawahi: a. Seksi Lalu Lintas b. Seksi Angkutan c. Seksi Pengujian Sarana. 4. Bidang Prasarana dan Keselamatan, membawahi: a. Seksi Prasarana. b. Seksi Keselamatan. c. Seksi Pembangunan. 5. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana tercantum pada lampiran XXIV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Ketiga URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 498 (1) Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan kewenangan di bidang Perhubungan berdasarkan azas otonomi dan azas pembatuan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas Perhubungan mempunyai fungsinya: a. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis di Bidang Perhubungan. b. Pengendalian dan pengawasan teknis di bidang Perhubungan. c. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang perhubungan. d. Pelaksanaan pembinaan operasional di bidang perhubungan. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 499 (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas dan fungsi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas Perhubungan. (3) Sekretaris mempunyai fungsi: a. Koordinasi Penyusunan rencana, Program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan Dinas Perhubungan;

b. pemberian dukungan administratif yang meliputi kepegawaian, ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, hubungan masyarakat, kearsipan dan dokumentasi. c. Penataan organisasi dan tata laksana; d. Koordinasi dan penyusunan Peraturan Perundang Undangan e. Pengelolaan barang milik/kekayaan daerah; dan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (4) Sekretaris Dinas membawahi: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Program dan Keuangan. Pasal 500 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (2) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan pelaksaan urusan kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, Kerja sama, hubungan masyarakat, kearsipan, dan dokumentasi, penataan organisasi dan tatalaksana, serta penyusunan peraturan Perundang Undangan. (3) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Mempunyai fungsi: a. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan absensi pegawai, pengusulan kenaikan pangkat pegawai, kenaikan gaji berkala, pengusulan DIKLAT Pegawai, DP-3, Mutasi/ penempatan pegawai. b. Menyusun rencana kebutuhan kelengkapan administrasi dan kebutuhan kelengkapan kerja, serta kelengkapan kantor. c. Melakukan Pengadaan barang cetakan yang dibutuhkan. d. Menyusun inventarisasi barang inventaris Dinas dan melakukan pendataan terhadap kondisi barang tersebut secara rutin dan berkala. e. Mencatat surat keluar/masuk kedalam buku agenda surat serta menata arsip surat menyurat sesuai kebutuahan yang berlaku. f. Merumuskan rencana dan program kegiatan hubungan timbal balik antara Dinas Perhubungan dengan Lembaga pemerintah lainnya. g. Melakukan Pemeliharaan kebersihan, kerapian, ketertiban dan keamanan aset kekayaan Dinas dan sarana dan prasarana yang ada termasuk pada unit kerja di lingkungan Dinas. h. Melaksanakan pelayanan administrasi dan ketatausahaan di lingkungan Dinas. i. Menyusun dan mengatur penyiaran informasi yang bersifat terbuka, wawancara dan jumpa pers dengan Wartawan dan Media Massa. j. Menyusun Laporan keadaan umum, barang inventaris Dinas dan memberikan saran serta pertimbangan kepada pimpinan sebagai bahan pengambilan keputusan. k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Pasal 501 (1) Sub Bagian Program dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab Kepada Sekretaris. (2) Kepala Sub Bagian Program dan keuangan mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program, anggaran, pelaksanaan urusan keuangan dan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah, evaluasi, dan pelaporan Dinas Perhubungan. (3) Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan Mempunyai fungsi: a. Menyusun rencana anggaran keuangan, belanja rumahtangga Dinas dan mengelola administrasi keuangan serta pertanggung jawaban keuangan. b. Merumuskan rencana kegiatan tahunan berdasarkan kebijaksanaan serta program Dinas dan pelaksanaan tahunan sebelumnya serta prakiraan yang akan datang. c. Melaksanakan penyusunan bahan perumusan rencana strategis, rencana kerja, LAKIP, LPPD, LKPJ dan LPJ Dinas. d. Merumuskan rencana kegiatan urusan keuangan berdasarkan program dan kebijaksanaan serta peraturan yang ditetapkan sebagai pedoman, untuk melaksanakan tugas di dalam mengelola Keuangan Dinas.

e. Mengatur pembagian tugas serta mengarahkan bawahan dalam melakukan pelaksanaan tugas verifikasi, pembukuan dan perhitungan anggaran rutin, anggaran pembangunan perbendaharaan, pengajian dan pembinaan, Administrasi Keuangan Dinas. f. Melakukan Koordinasi dengan isntansi terkait dalam pengadaan tanda terima/bukti setor pajak dan retribusi. g. Mengkoordinasikan bawahan didalam pelaksanaan tugas dan menyusun rencana Dinas agar terjalin kerjasama yang baik, serasi dan saling mendukung. h. Menghimpun dan menyusun realisasi penggunaan anggaran untuk bahan evaluasi dan penyusunan anggaran belanja. i. Mengevaluasi realisasi penggunaan anggaran dengan membandingkan jumlah dana yang telah direalisasikan. j. Menyampaikan surat keputusan otoritas yang telah disahkan oleh Bupati Kepada Kepala Dinas untuk pelaksanaan selanjutnya. k. membuat laporan hasil evaluasi dan realisasi penggunaan anggaran untuk pimpinan dan memberikan saran serta pertimbangan dalam masalah otoritas anggaran. l. Merumuskan rencana kegiatan tahunan berdasarkan kebijaksanaan serta program Dinas dan pelaksanaan tahun sebelumnya serta prakiraan yang akan datang. m. Mengkoordinasikan kegiatan unsur dengan membagi tugas kepada bawahannya. n. Melaksanakan urusan pengelolaan gaji dan pelaksanaan pengkajian. o. Menyusun rencana kebutuhan program kesejahteraan pegawai berdasarkan data serta kebijaksanaan pemimpin. p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 502 (1) Seksi Lalu Lintas dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.. (2) Kepala Seksi Lalu Lintas Mempunyai tugas : pelaporan di bidang penetapan rencana induk jaringan LLAJ b. Penetapan lintas penyebrangan yang terletak pada jaringan jalan c. Pelaksanaan rekayasa lalu lintas untuk jaringan jalan d. Persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas untuk Seksi Angkutan. (3) Kepala Seksi Lalu Lintas mempunyai fungsi: a. Menyusun rencana dan program kerja seksi Lalu Lintas. b. Menyusun dan menetapkan rencana umum jaringan transportasi sekunder c. Melaksanakan dan penentuan titik simpul seperti simpang dan terminal. d. Menyusun dan Menetapkan rekomnedasi rencana kelas jalan di jalan e. Melakukan analisa dampak lalu lintas terhadap aktivitas pembangunan. f. Melakukan Pendataan, analisa dan pengaturan arus lalu lintas kendaraan melalui teknik manajemen dan rekayasa Lalu Lintas. g. Mengatur dan mengatasi kemacetan lalu lintas. h. Pengendalian penggunaan jalan oleh kendaraan alat berat, kendaraan angkutan yang berdimensi besar, kendaraan dengan muatan melebihi maksimun standart izin dispensasi penggunaan jalan. i. Melaksanakan bimbingan teknis dan pelatihan tentang lalu lintas. j. Mendistribusikan dan memberikan petunjuk serta memantau, mengendalikan dan mengevaluasi dalam rangka pelaksanaan tugas bawahan. k. Melaksanakan pengaturan lalu lintas pada hari hari besar, libur nasional, dan saat tertentu lainnya. l. Melaksanakan koordinasi lintas sektor dan lintas program dalam kegiatan Seksi lalu lintas. m. Memberikan saran dan bahan pertimbangan Kepala Bidang Perhubungan yang berkaitan dengan kegiatan lalu lintas, dalam pengambilan keputusan / kebijakan. n. Bersama dengan Kepala Sub bagian keuangan dan penyusunan program melaksanakan asistensi/ pembahasan rencana, anggaran seksi Lalu Lintas dengan satuan kerja terkait / Tim Anggaran/ Panitia Anggaran. o. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan / Kegiatan Seksi lalu lintas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. p. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 504. (1) Seksi Angkutan dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Angkutan Mempunyai tugas : pelaporan di bidang penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan / atau barang dalam daerah b. Penetapan kawasan perdesaan untuk pelayanan angkutan pedesaan dalam 1 (satu) daerah c. Penetapan rencana umum jaringan trayek dalam 1 (satu) daerah d. Penetapan rencana umum jaringan trayek pedesaan yang menghubungkan 1 ( satu) daerah e. Penerbitan izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek pedesaan dan perkotaan dalam 1 (satu) daerah f. Penetapan tarif kelas ekonomi untuk angkutan orang yang melayani trayek antar kota dalam daerah Kabupaten serta angkutan pedesaan yang wilayah pelayanannya dalam daerah g. Penerbitan izin usaha angkutan sungai, danau dan penyebrangan bagi badan usaha yang berdomisili dalam daerah Kabupaten dan beroperasi pada lintas pelabuhan di daerah h. Penerbitan izin usaha penyelenggaraan angkutan sungai dan danau sesuai dengan domisili orang perseorangan warga negara indonesia atau bahan usaha. i. Penerbitan Izin usaha penyelenggaraan angkutan penyebrangan sesuai dengan domisili badan usaha. j. penerbitan izin trayek penyelenggaraan angkutan sungai dan danau yang melayani trayek dalam daerah k. Penetapan tarif angkutan penyebrangan penumpang kelas ekonomi dan kendaraan beserta mautannya pada lintas dalam daerah Kabupaten / kota. l. Penetepan wilayah operasi angkutan orang dengan menggunakan taksi dalam kawasan kabupaten yang wilayah operasinya berada dalam daerah m. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Pasal 505. (1) Seksi Pengujian sarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pengujian Sarana mempunyai tugas: pelaporan di bidang pengujian kendaraan bermotor, dan penerbitan izin usaha jasa terkait dengan perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor. b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 506 (1) Bidang Prasarana dan Keselamatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (2) Kepala Bidang Prasarana dan Keselamatan mempunyai tugas Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta evaluasi, dan pelaporan di bidang prasarana, keselamatan, dan pengembangan transportasi. (3) Bidang Prasarana dan Keselamatan, mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang prasarana, keselamatan, dan pengembangan transportasi; b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang prasarana, keselamatan, dan pengembangan transportasi; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang Prasarana, Keselamatan dan pengembangan transportasi; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya; e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Bidang Prasarana dan Keselamatan, membawahi: a. Seksi Prasarana. b. Seksi Keselamatan. c. Seksi Pengembangan. Pasal 507 (1) Seksi Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Prasarana mempunyai tugas; pelaporan di bidang pengelolaan terminal penumpang tipe C. b. Penerbitan izin penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir; c. Penetapan rencana induk dan daerah Lingkungan Kerja (DLKr) / daerah lingkungan kepentingan (DLKr) pelabuhan pengumpulan lokal; d. Penetapan rencana induk dan daerah lingkungan kerja (DLKr) / daerah lingkungan kepentingan (DLKp) untuk pelabuhan sungai dan danau; e. Pembangunan dan penerbitan izin pembangunan dan pengoperasian pelabuhan sungai dan danau, penerbitan izin usaha badan usaha pelabuhan di pelabuhan pengumpan lokal; f. Penertiban izin pengembangan pelabuh, penertiban izin pengeporasian pelabuhan selama 24 jam untuk pelabuhan pengumpal lokal; g. Penerbitan izin pekerjaan pengerukan di wilayah perairan pelabuhan pengumpal lokal; h. Penerbitan izin reklamasi di wilayah perairan pelabuhan pengumpan lokal, penerbitan izin pengelolaan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di dalam DLKr/DLKp Pelabuhan Pengumpan lokal; i. Penerbitan izin mendirikan bangunan tempat pendaratan dan lepas landas helikopter. j. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 508 (1) Seksi Keselamatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang. (2) Kepala seksi Keselamatan mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakn serta evaluasi dan pelaporan di bidang audit dan inspeksi Keselamatan lalau lintas jalan di jalan Kabupaten, baik fungsi jalan keselamatan sarana dan prasarana, fasilitasi promosi dan kemitraan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, keselamatan pengusahaan angkutan umum dan fasilitasi kebaikan kendaraan, serta penegakan hukum oleh PPNS di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. Pasal 509 (1) Seksi pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pengembangan mempunyai tugas: pelaporan di bidang pemaduan modal, pengembangan teknologi perhubungan, dan pengembangan lingkungan perhubungan. b. Melaksanakan tugas lain yang di berikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.