PENGEMBANGAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN KONEKSI ANTAR TOPIK MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL PILIHAN GANDA UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA

Pengembangan Soal-Soal Open-Ended pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX A SMP Negeri 2 Tolitoli

PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVIS PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pembelajaran Model Matematika Knisley Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA

Pengembangan Soal Matematika Tipe TIMSS Menggunakan Konteks Kerajaan Sriwijaya di SMP

I. PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Salah satu cara memperoleh sumber daya manusia yang

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA PADA KONTEN QUANTITY UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. matematika yaitu memecahkan masalah (problem solving), penalaran dan bukti

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN untuk MENGETAHUI BERPIKIR KRITIS SISWA SMP N 18 PALEMBANG. Eka Fitri Puspa Sari, M.Pd

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

I. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MENGGUNAKAN RANGKAIAN LISTRIK SERI-PARALEL UNTUK MENGAJARKAN LOGIKA MATEMATIKA DI SMK NEGERI 2 PALEMBANG

PENGEMBANGAN SOAL TIPE PISA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN IMPLEMENTASINYA PADA KONTES LITERASI MATEMATIKA (KLM) 2011 Ratu Ilma Indra Putri 1

PENGEMBANGAN STEM SOAL BERBASIS MULTI REPRESENTASI DALAM MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DI SMP

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA PADA KONTEN UNCERTAINTY UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan

Pengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Open-Ended di Kelas VIII MTs

BAB I PENDAHULUAN. jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka

PENGEMBANGAN SOAL PENALARAN MODEL TIMSS MATEMATIKA SMP DEVELOPING REASONING QUESTION MODEL OF SMP TIMSS MATH PROBLEMS

MENINGKATKAN DAYA MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

I. PENDAHULUAN. Sejarah suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan pendidikan yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA SERUPA PISA DALAM KONTEN SPACE AND SHAPE PADA SISWA KELAS VIII

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Slameto (2010:3) belajar adalah proses usaha yang

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara nasional adalah hasil nilai Ujian Nasional (UN). Permendikbud

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Aktivitas matematika seperti problem solving dan looking for

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizky Fauziah Nurrochman, 2015

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODUL MATERI LINGKARAN BERBASIS DISCOVERY UNTUK SISWA SMP

yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication), koneksi

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup dalam. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara global semakin

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA MATERI LUAS BANGUN DATAR BERBASIS METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tepat. Hal tersebut diperjelas dalam Undang - Undang No 2 Tahun

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL BERDASARKAN Taksonomi Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) PADA BIDANG ALJABAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, bangsa Indonesia harus

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN DI SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Panji Faisal Muhamad, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

BAB I PENDAHULUAN. dari diajarkannya matematika di setiap jenjang pendidikan. Selain itu, untuk

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi kualitas. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas

KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MATERI KUBUS DI KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA BERKARAKTERISTIK TIMSS TIPE PEMECAHAN MASALAH PADA TOPIK GEOMETRI PENGUKURAN VOLUME KUBUS DAN BALOK KELAS VIII

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusiamanusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTORIK PADA PESERTA DIDIK

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Pengembangan Soal Matematika Model PISA Untuk Mengetahui Argumentasi Siswa di Sekolah Menengah Pertama

BAB I PENDAHULUAN. siswa, pengajar, sarana prasarana, dan juga karena faktor lingkungan. Salah satu

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PEER LESSON DAN TTW DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER SISWA SMP UNTUK MATA PELAJARAN IPA FISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

195 PENGEMBANGAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN KONEKSI ANTAR TOPIK MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Lis Amalia Universitas Sjakhyakirti Palembang email: aliztha13@gmail.com Abstract This research was done for produce multiple choice questions that are valid and practical in measuring the connection ability of the fifth grade students and knowing the potential effect of these questions. This study is Development Research, formative evaluation type. The subjects of the research are20 fifth grade students of Palm Kids Primary School. For knowing validity of the questions conceptually, empirically, practically, and interview for knowing the potential effect of the question s type to the student mathematical connection ability. the techniques in collecting data walk troughis used. The result concluded that the research is produced Mathematical multiple choices questions for measuring the mathematical connection ability of primary students which is valid and practical. Keywords: Research. Multiply choice question, Mathematical connection, Development Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan soal-soal pilihan ganda yang valid dan praktis untuk mengukur kemampuan koneksi matematis antar materi siswa SD dan untuk mengetahui efek potensial soal pilihan ganda tersebut terhadap kemampuan koneksi matematis antar materi siswa SD kelas V. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Development Research) tipe formative evaluation. Subjek penelitian ini yaitu siswa SD Palm Kids kelas V sebanyak 20 siswa. Untuk mengetahui validitas soal baik secara konseptual maupun empiris dan kepraktisan soal digunakan teknik dan instrumen pengumpulan data walkthrough, sementara untuk mengetahui efek potensial soal pilihan ganda terhadap kemampuan koneksi matematis siswa dilakukan dengan wawancara. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa penelitian ini telah menghasilkan produk berupa soal-soal pilihan ganda pelajaran matematika untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa SD yang valid dan praktis. Kata Kunci: Soal pilihan ganda, koneksi matematis, penelitian pengembangan 1. PENDAHULUAN Pencanangan program wajib belajar sembilan tahun bagi seluruh warga negara Indonesia yang ada di seluruh wilayah Republik Indonesia merupakan wujud aplikasi nyata amanat Undang-Undang Dasar 1945 serta menjadi langkah awal untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional dalam upaya menentukan arah kebijakan pengembangan pendidikan nasional selanjutnya.

196 Dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menyatakan, Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pada tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, matematika menjadi mata pelajaran wajib yang diberikan pada peserta didik. Hal ini bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, sistematis, analitis, kritis dan kreatif. Sebagai ilmu yang bersifat universal matematika berperanan besar dalam berbagai disiplin ilmu, hal ini juga berimplikasi pada besarnya peran matematika dalam perkembangan teknologi terutama di masa yang akan datang. Dalam pembelajaran matematika siswa diharapkan dapat mencapai lima kemampuan matematis yang meliputi penalaran, pemecahan masalah, komunikasi dan representasi faktor afektif, koneksi antar konsep matematika serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Hal ini juga sesuai dengan lima standar kemampuan pembelajaran matematika dalam NCTM 2000 yaitu pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof), komunikasi (communication), koneksi (connection), dan representasi (representation). Dalam upaya mengembangkan lima kemampuan di atas diperlukan persiapan yang matang terutama dalam merencanakan pembelajaran mulai dari tahap awal yaitu desain pembelajaran yang mampu menggali potensi dan kemampuan siswa, pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan standar dan desain yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta evaluasi yang dapat mengukur kemampuan-kemampuan tersebut. Seluruh tahapan di atas perlu disesuaikan dan dikembangkan menurut lima standar pembelajaran dalam matematika. Maka seorang guru dituntut untuk mampu merancang penilaian dari hasil pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan desain dan ketercapaian pelaksanaan pembelajaran yang ia buat mengacu pada tujuan kegiatan belajar mengajar (Arikunto, 2008).

197 Menurut NCTM (1999): Mathematical power includes the ability to explore, conjecture, and reason logically; to solve non-routine problems; to communicate about and through mathematics; and to connect ideas within mathematics and between mathematics and other intellectual activity. Koneksi matematis merupakan kemampuan dasar yang strategis dan harus dimiliki oleh siswa sehingga siswa mampu menghadapi permasalahan baik dalam matematika maupun dalam kehidupan nyata. Terdapat tiga aspek dalam koneksi matematika, aspek koneksi antar topik matematik, koneksi dengan bidang ilmu lain dan koneksi dengan kehidupan sehari-hari. Pada level sekolah dasar kemampunan koneksi antar topik matematis merupakan hal terpenting untuk dibangun dan dikembangkan terlebih dahulu. Hal ini perlu dilakukan karena kemampuan ini bertujuan untuk membangun pemahaman tentang matematika itu sendiri serta keterkaitan antar topik dalam matematika yang menjadi pondasi untuk membangun pemahaman koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari dan koneksi matematika dengan bidang ilmu lain pada level yang lebih tinggi. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran ada tahapan penting yang perlu dilalui yaitu tes salah satunya tes tertulis yang dapat berbentuk jawaban singkat (short answer), isian (essay) dan tes objektif yang salah satunya berbentuk pilihan ganda (Multiple choice). Agar tes objektif di samping mengungkap aspek-aspek hafalan juga dapat mengungkap aspek-aspek berpikir yang lebih dalam, maka dalam merancang dan menyusun butir-butir item tes objektif hendaknya tester menggunakan alat bantu berupa Tabel Spesifikasi Soal yang sering dikenal dengan kisi-kisi soal atau blue print. Dengan menggunakan alat bantu tersebut diharapkan, akan terjadi keseimbangan antara: butir soal dengan aspek-aspek psikologis yang seharusnya diungkap dalam tes tersebut (Sudijono:137, 2011). Suatu tes dikatakan baik apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2008). Untuk mengukur kemampuan koneksi antar materi matematika siswa, maka dibutuhkan soal-soal yang memang dapat mengukur kemampuan koneksi matematis tersebut. Terbatasnya ketersediaan soal-soal bentuk pilihan ganda yang dapat mengukur kemampuan koneksi antar materi matematika saat ini memang menjadi kendala besar dalam dunia pendidikan khususnya matematika.

198 Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal-soal pilihan ganda yang valid dan praktis untuk mengukurkemampuan koneksi antar materi matematika siswa Sekolah Dasar. Dan mengetahui efek potensial penerapan soal-soal pilihan ganda yang valid dan praktis tersebut terhadap kemampuan koneksi antar materi matematika siswa Sekolah Dasar. Koneksi matematis adalah keterkaitan antara topik-topik dalam matematika itu sendiri, keterkaitan antara matematika dengan disiplin ilmu yang lain dan keterkaitan matematika dengan dunia nyata atau kehidupan sehari-hari. Kemampuan koneksi matematis yang baik pada diri siswa akan berimbas pada pemahaman dan hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran matematika. Siswa juga akan memiliki kemampuan yang baik dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut NCTM 2000 tujuan koneksi matematika adalah : 1. Mengenali representasi yang ekuivalen dari suatu konsep yang sama. 2. Mengenali hubungan prosedur satu representasi ke prosedur representasi yang ekuivalen. 3. Menggunakan dan menilai koneksi beberapa topik matematika. 4. Menggunakan dan menilai koneksi antara matematika dan disiplin ilmu yang lain. Menurut kaidah koneksi dari Bruner dan Kenney menyatakan bahwa setiap konsep, prinsip dan keterampilan dalam matematika dikoneksikan dengan konsep, prinsip, dan keterampilan lainnya. Salah satu kelemahan soal pilihan ganda adalah tingkat spekulasinya yang tinggi dan kecenderungan untuk bekerjasama juga besar, karenanya pengembangan soal dalam penelitian ini mengacu pada Programme for International Student Assesment (PISA). Hal ini dilakukan sebagai solusi untuk meminimalisir kelemahan soal pilihan ganda dalam mengukur kemampuan koneksi antar topik matematik siswa. Soal tipe PISA digunakan karena soal-soal pilihan ganda tipe PISA memberikan tempat khusus bagi siswa untuk menuliskan stategi berfikir siswa dalam menyelesaikan soal. The Trends in International Mathematics and Science Study(TIMSS) merupakan ajang kompetisi empat tahunan yang diikuti oleh pelajar SD kelas 4 (grade 4) dan pelajar SMP kelas 8 (grade 8). Terdapat 45 negara dari seluruh dunia yang ikut berpartisipasi dalam TIMSS di tahun 2003 (Yunengsih, 2008). Bentuk soal dalam TIMMS juga merupakan salah

199 satu acuan dalam mengembangkan soal-soal karena TIMMS lebih dekat ke kurikulum Indonesia dan juga untuk mengukur kemampuan siswa sekolah dasar. Soal-soal ranah kognitif dalam PISA dan TIMSS tersebar secara merata pada seluruh tingkatan dan sangat bervariasi. Selain itu soal-soal PISA dan TIMSS banyak menekankan pada pemecahan masalah (problem solving) sehingga dapat dijadikan acuan untuk merumuskan soal-soal untuk mengukur tingkatan ranah kognitif. (Yunengsih, 2008). Penulis perlu memperhatikan hal-hal penting dalam proses penyusunan soal tes tertulis, hal-hal tersebut adalah kaidah-kaidah penulisan soal yang ditinjau dari segi materi, konstruksi serta bahasa. Hal yang perlu dilakukan antara lain : a. Identifikasi materi yang dapat mengukur perilaku pemahaman, penerapan, sintesis atau evaluasi, dan analisis. b. Membiasakan menulis soal yang mengukur kemampuan koneksi matematis. c. Menyajikan dasar pertanyaan pada setiap pertanyaan, misalnya dalam bentuk ilustrasi, contoh, tabel dan sebagainya. (Pusat Penelitian Pendidikan, 2007) 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau development research yang dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015-2016 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Palm Kids Palembang. Ada dua tahapan utama yang harus dilalui dalam penelitian pengembangan soal-soal pilihan ganda ini yaitu: Low resistance to revision Expert Reviews High resistance to revision Preliminary Self Evaluation Revise Revise Small Group Revise Field Test One to one Gambar 1. Diagram alir pengembangan soal (Zulkardi, 2006)

200 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa lembar wawancara dan prototype soal, sementara data didapat dari hasil wawancara dengan pakar dan komentar siswa, prototype soal-soal pilihan ganda yang akan diujikan serta dokumen hasil pekerjaan siswa untuk direvisi pada tahap selanjutnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data statistik berupa analisis deskriptif, analisa data hasil tes prototype, analisis item tes prototype. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Preliminary Tahap ini merupakan awal dari seluruh tahapan dalam penelitian. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian, subjek yang akan diteliti, mengatur jadwal penelitian, membicarakan tentang prosedur yang akan digunakan dan menentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian merupakan hal penting berikutnya yang harus dilakukan peneliti. Hal ini penting untuk dilakukan agar proses penelitian dapat berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur dan tahapan-tahapan yang telah dirancang oleh peneliti. b. Formative Evaluation (Tessmer, 1993) 1). Self Evaluation a). Analisis Tahap ini terdiri dari : Analisis siswa, hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah siswa dan level kemampuan dari masing-masing siswa yang menjadi subjek penelitian ini. Analisis materi, tujuannya untuk mengetahui materi pembelajaran matematika yang diberikan di tingkat SD kelas V, selama satu tahun ajaran. Analisis literatur, soal-soal PISA dan TIMSS yang sesuai dengan indikator koneksi matematis untuk mengetahui bagaimana bentuk soalsoal yang mengukur kemampuan koneksi antar topik matematik. b). Desain Tahap ini terdiri dari :

201 2). Prototyping Pengembangan kisi-kisi soal pilihan ganda yang berdasarkan indikator koneksi antar topik matematis. Pengembangan soal-soal pilihan ganda tingkat SD kelas V yang sesuai dengan kisi-kisi soal pilihan ganda yang telah dikembangkan. a). Expert Reviews Pada tahap ini, dilakukan pengujian pakar di Universitas Sriwijaya dan teman sejawat terhadap setiap butir soal yang telah dibuat. Pengujian ini merupakan tahap validasi soal-soal secara kualitatif yang dilakukan berdasarkan isi/content, konsep/konstruks, dan bahasa serta sesuai dengan indikator koneksi matematis. Sebagai bukti dalam tahap expert reviews diberikan bukti prototype yang dicoret-coret, serta dilampirkan lembar wawancara yang berisi komentar para pakar tersebut. b). One-to-one Pada tahap one-to-oneini, prototype 1 diujikan pada 3 orang siswa SD kelas V yang masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ketiga siswa berasal dari SDN 50 Palembang (RS), SD Harapan Mulya (SUR), dan SD Paramount (MA). Berdasarkan tahapan Expert Reviews dan One-to-one yang dilakukan secara parallel, diperoleh data kualitiatif yang akan digunakan sebagai bahan untuk merevisi Prototype 1. Dari hasil kedua tahapan tersebut diambil suatu keputusan yang disajikan dalam tabel 1. Tabel 1. Keputusan Revisi terhadap Prototype 1 Komentar dan Saran Keputusan Revisi 1. Berikan penjelasan dan perbaiki penjelasan pada bagian 1. 2. Perbaiki penjelasan soal bagian 3. Beri keterangan besar uang yang dimiliki oleh Chika. 3. Perbaiki pokok soal nomor 7 dan 11. 4. Perbaiki gambar 4 dan soal nomor 9. 5. Perbaiki gambar 6 dan keterangan bagian 6. 6. Berikan penjelasan waktu kapan dimulainya. 7. Perbaiki gambar 7. 8. Perbaiki keterangan pada soal nomor 16. 9. Perbaiki penjelasan pada bagian 9. 10. Perbaiki kalimat pada soal no 17. 1. Diberikan penjelasan pada tiap bagian, contoh : Untuk menjawab soal no 17. 2. Dilakukan perbaikan pada penjelasan soal nomor 3, kemudian ditambahkan pula besar uang yang dimiliki Chika. 3. Dilakukan perbaikan pada pokok soal nomor 7 dan 11. 4. Dilakukan perbaikan pada gambar dan keterangan bagian 6. 5. Dilakukan perbaikan pada gambar 6 dan keterangan pada bagian 6. 6. Diberikan penjelasan kapan dan bulan apa dimulainya. 7. Dilakukan perbaikan pada gambar 7. 8. Dilakukan perbaikan pada soal nomor 16. 9. Dilakukan perbaikan penjelasan pada bagian 9.

202 10. Dilakukan perbaikan kalimat pada soal no.17 sehingga lebih jelas. Hasil revisi terhadap prototype 1 selanjutnya disebut prototype 2. Prototype 2 ini kemudian diujikan pada tahapan Small Group. c). Small Group Prototype 2 yang dihasilkan pada tahap one-to-one akan diujicobakan terhadap siswa SD kelas V dalam kelompok kecil yang terdiri dari 6 siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Setelah itu dilakukan wawancara terhadap siswa. Pada tahap ini siswa diminta untuk memberikan tanggapan terhadap soal-soal yang diberikan. Tabel 2. Keputusan Revisi terhadap Prototype 2 Komentar Siswa Keputusan Revisi 1. Soal 16 tidak dimengerti oleh siswa. 2. Siswa tidak mengerti tentang diskon ganda 1. Pada soal ini diberi keterangan tambahan jenis barisan yang dibentuk. 2. Pada soal ini kalimat lebih dijelaskan pengertian diskon ganda. Hasil revisi terhadap Prototype 2 inilah yang menjadi prototype 3, yang nantinya akan diuji coba pada tahapan Field Test. Sebelum melangkah pada tahap Field Test soal-soal pada prototype 3 diujicobakan pada siswa dengan tingkatan yang sama tetapi dengan subjek yang berbeda untuk mendapatkan data untuk analisis instrumen dan analisis item test secata kualitatif. Uji coba ini dilakukan pada tanggal 13 Mei 2016 di kelas V SDIT Harapan Mulya dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Berikut ini adalah hasil analisis perhitungan dari data hasil uji coba yang dilakukan. a. Analisis Data Hasil Uji Coba Rekapitulasi koefisien korelasi dan status butir soal : Tabel 3. Hasil Validasi Butir Soal No r butir r table Status 1 0.86 0.44 Valid 2 0.82 0.44 Valid 3 0.44 0.44 Valid 4 0.64 0.44 Valid 5 0.47 0.44 Valid 6 0.51 0.44 Valid 7 0.5 0.44 Valid

203 8 0.61 0.44 Valid 9 0.54 0.44 Valid 10 0.59 0.44 Valid 11 0.69 0.44 Valid 12 0.75 0.44 Valid b. Analisis Item Tes Hasil Uji Coba Rekapitulasi Tingkat Kesulitan (TK) Butir Soal: Tabel 4. Tingkat Kesulitan (TK) Butir Soal No. soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 pi x 100% 40 70 20 15 20 15 5 35 30 5 5 30 c. Field Test Rekapitulasi Indeks Pembeda (IP) butir soal : Tabel 5. Indeks Pembeda (IP) Butir Soal No IP Kategori No IP Kategori 1 0.4 Sedang 7 0.05 Sukar 2 0.7 Sedang 8 0.35 Sedang 3 0.2 Sukar 9 0.3 Sedang 4 0.15 Sukar 10 0.05 Sukar 5 0.2 Sukar 11 0.05 Sukar 6 0.15 Sukar 12 0.3 Sedang Pelaksanaan Field Test dilakukan pada bulan Mei 2016 tanggal 17 dan 18 di kelas V SD Palm Kids Palembang dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Soal diselesaikan oleh siswa dalam dua kali pertemuan selama 60 menit. Setiap siswa menjawab dengan cara memilih jawaban yang benar pada bagian option, dan dihimbau untuk memberikan alasan yang mendukung pemilihan jawaban tersebut. Tabel 6. Tingkat Kemampuan Koneksi Matematis Siswa No. Subjek Nilai Tingkat Kemampuan Siswa 1 A 50 Kurang 2 B 30 Sangat Kurang 3 C 35 Sangat Kurang 4 D 5 Sangat Kurang 5 E 65 Cukup 6 F 55 Kurang 7 G 45 Kurang 8 H 30 Sangat Kurang 9 I 45 Kurang 10 J 65 Cukup 11 K 40 Kurang 12 L 35 Sangat Kurang 13 M 40 Kurang 14 N 85 Sangat Baik

204 15 O 20 Sangat Kurang 16 P 35 Sangat Kurang 17 Q 80 Sangat Baik 18 R 40 Kurang 19 S 35 Sangat Kurang 20 T 55 Kurang Dalam proses pengembangan soal yang terdiri dari tahap self evaluation, expert reviews dan one to one, small group dan field test, telah menghasilkan produk soal-soal koneksi antar topik matematik yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa Sekolah Dasar kelas V. Soal-soal tersebut dinyatakan valid secara kualitatif oleh para pakar, maka selanjutnya soal-soal tersebut akan diuji validitas butirnya. Dari hasil analisis tersebut diperoleh bahwa semua soal valid dengan r 11 =0,69 yang berarti memiliki reliabilitas tinggi. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa perangkat soal koneksi matematis yang dikembangkan valid secara kualitatif, valid secara kuantitatif dan memiliki kriteria reliabilitas yang tinggi. Revisi yang dilakukan dalam tiap tahap mulai dari one-to-one, small group hingga field test menunjukkan bahwa perangkat yang telah dikembangkan ini praktis. Ini menandakan bahwa soal-soal koneksi matematis ini sesuai dengan tingkat pendidikan siswa SD, keterbacaannya baik dan soal dapat dipahami siswa. Seluruh prototype soal yang dihasilkan telah sesuai dengan indikator koneksi matematis, kaidah penulisan soal pilihan ganda dan telah melalui tahapan-tahapan proses pengembangan soal berdasarkan kurikulum sekolah dasar. Masih banyak bentuk soal yang bisa digali untuk masalah koneksi matematis antar bidang ilmu sehingga butuh kerja keras dari peneliti untuk mengembangkan kembali soal-soal ini. Dari hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa soal-soal koneksi ini juga memberikan efek potensial pada siswa karena beberapa diantaranya menyatakan bahwa soal-soal seperti ini seharusnya sering diberikan pada saat pembelajaran sehingga kemampuan mereka pun akan semakin terasah. Selain itu mereka juga merasa bahwa mereka menjadi lebih memahami bahwa matematika itu memiliki nilai guna yang tinggi. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil tes soal koneksi matematis pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi matematis, di mana nilai rata-rata yang didapat adalah 44,5. Selain itu juga diketahui

205 dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa bahwa soal-soal koneksi matematis yang dikembangkan ini dapat memicu rasa ingin tahu siswa. Bentuk soal pilihan ganda yang menyediakan space untuk menuliskan cara penyelesaian membuat siswa lebih berhati-hati dalam menyelesaikan soal. 4. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa telah dihasilkan prototype perangkat soal matematika bentuk pilihan ganda untuk mengukur kemampuan koneksi antar topik matematika siswa kelas V Sekolah Dasar sebanyak 12 soal. Soal-soal tersebut valid secara kualitatif tergambar dari validasi oleh pakar berdasarkan konten (sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator), konstruk (sesuai dengan teori koneksi matematis), dan bahasa (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan EYD. Kemudian valid secara kuantitatif berdasarkan analisis butir soal (validitas butir soal). Soal dinyatakan praktis yang tergambar dari hasil uji coba di mana siswa dapat menggunakan soal pilihan ganda untuk mengukur kemampuan koneksi antar topik matematika yang dihasilkan dengan baik serta dari hasil perhitungan reliabilitas didapat 0,69 yang masuk dalam kategori tinggi. Prototype perangkat soal matematika pilihan ganda untuk mengukur kemampuan koneksi antar topik matematik siswa yang dihasilkan mempunyai efek potensial terhadap kemampuan koneksi antar topik matematik siswa SD Palm Kids Palembang. Hal ini diketahui dari hasil wawancara dengan beberapa siswa saat pelaksanaan uji coba soal. Saran bagi penelitian ini yaitu agar dapat menggunakan soal koneksi antar topik matematika yang telahdikembangkan sebagai bahan kajian lebihmendalam dalam upaya mengembangkan instumen tes pada level kelas yang berbeda, materi yang berbeda terutama untuk soal koneksi dengan bidang ilmu lain. 5. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas. ------------, 2005 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas. ------------, 2006 Undang-Undang Republik

206 Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas. National Council of Teacher of Mathematics. (1999). Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics. Tersedia di www.nctm.org. National Council of Teacher of Mathematics. (2000). Principle and Standard for School Mathematics. Tersedia di www.nctm.org. Pusat Penelitian Pendidikan. (2007). Panduan Penulisan Soal Pilihan Ganda. BALITBANG Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Tessmer, Martin. (1993). Planning and Conducting Formative Evaluation. London: Kogan Page. Yunengsih, dkk. (2008). Ujian Nasional: Dapatkah menjadi Tolak Ukur Standar Nasional Pendidikan?. Jakarta: Departemen Riset Putera Sampoerna Foundation. Zulkardi. (2006). Formative Evaluation: What, Why, When, and How. (Online) Tersedia: www.oocities.org/zulkardi/books.html.