BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sudah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dan ada juga yang saling menjatuhkan. Namun sebenarnya mereka saling belajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 untuk kelas VII. SMP Negeri 6 Percut

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pilan tersebut saling berhubungan dan menjadi acuan dalam setiap pembelajaran bahasa Indonesia. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidik dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali

BAB I PENDAHULUAN. dan kecerdasan intelektualnya agar menjadi manusia yang terampil, cerdas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pendidikan memberikan pembaharuan pada kurikulumnya dari

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya Kurikulum 2013 sebagai pengembangan berbagai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan berkarakter dan berbasis kompetensi bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Mulyasa (2016, hlm. 163) menyatakan, bahwa kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang sekaligus berkarakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi dalam pembelajaran menyusun teks ulasan film dan mendapatkan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam prilaku sehari-hari. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ada empat keterampilan bahasa yang harus dikuasi peserta didik, meliputi keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkorelasi satu dengan yang lain, hal ini dimaksudkan agar siswa dapat berkomunikasi dengan efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang proses pemerolehannya paling akhir karena, hanya dapat tercapai setelah kemampuan berbicara, membaca, dan menulis. Hal tersebut sejalan dengan Tarigan (2008, hlm. 2) yang mengatakan, bahwa seseorang dikatakan terampil berbahasa jika sudah menguasai empat komponen keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading 1

2 skill), dan keterampilan menulis (writing skill). Keempat keterampilan berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kemudian Nurgiyantoro (2012, hlm. 296), menyatakan bahwa, kemampuan menulis lebih sulit untuk dikuasai dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain (menyimak, berbicara, dan membaca). Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur diluar bahasa itu sendiri. Baik unsur bahasa maupun isi harus terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan tulisan yang runtut dan padu. Selain itu pendapat lain, menurut Abdurrahman (2010, hlm. 223) menyatakan, bahwa banyak orang yang menyukai membaca daripada menulis, karena menulis dirasakan lebih lambat dan lebih sulit. Sedangkan, Zainurrahman (2013, hlm. 2), berpendapat bahwa diantara keterampilan berbahasa yang lain, menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang, apalagi menulis dalam konteks akademik (academic writing), seperti menulis esai, karya ilmiah, laporan penelitian, dan sebagainya. Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan, bahwa keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan yang mengharuskan seseorang berkonsentrasi, dan selain itu pula menulis merupakan suatu keterampilan yang paling tidak digemari dikarenakan menjenuhkan serta menuntut kecerdasan dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu, keterampilan menulis harus mendapatkan perhatian bagi pengajar dan juga mengharuskan pengajar memberikan motovasi dan media yang membantu siswa untuk gemar menulis. Menyusun merupakan suatu proses yang menggunakan keterampilan menulis sebagai keterampilan utamanya. Hal tersebut sejalan dengan Multtaqilla tahun 2015 dalam http://multtaqillah123.blogspot.co.id/2015/02/problematikamenulis.html?m=1 yang diakses penulis pada tanggal 08 Mei 2017 pukul 10.00 WIB, menyusun merupakan suatu proses yang menggunakan keterampilan menulis sebagai keterampilan utamanya. Sebab proses menyusun memerlukan ketelitian dan pengetahuan tentang tata kalimat serta ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Media dan model pembelajaran merupakan suatu alat yang sangat dibutuhkan pengajar dalam proses pembelajaran pada zaman pendidikan yang semakin berkembang saat ini. Sehingga mengharuskan pengajar memiliki kreatifitas agar

3 proses pembelajaran di dalam kelas tidak membosankan dan menumbuhkan minat siswa dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sejalan dalam buku Ibnu (2014, hlm. 23), Joyce (1992, hlm. 4) menyatakan, bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kurikulum yang semakin berkembang serta berbasis karakter dan kompetensi, dalam proses belajar, teori dan pelatihan akan bergantung sekali pada faktor guru, teknik pembelajaran, media pembelajaran, serta siswa itu sendiri seperti yang diungkapkan sebelumnya bahwa kerap kali siswa mengalami hambatan dalam proses menulis. Maka dari itu, pengajar membutuhkan kreatifitas dalam proses belajar baik model, teknik maupun media yang digunakan. Berdasarkan uraian di atas pula, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Pembelajaran Menyusun Teks Ulasan Film dengan Menggunakan Model Think Talk Write pada Siswa Kelas VIII SMPIT Anni mah Alkarimah Bandung Tahun Pelajaran 2016-2017. B. Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini penulis lebih mengarah pada permasalahan pembelajaran yang lebih spesifik dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda. Pada pembahasan ini penulis menjelaskan permasalahan-permasalahan yang lebih ringkas atau disebut identifikasi masalah. Identifikasi masalah akan merangkum semua permasalahan menjadi sederhana yang akan disampaikan secara garis besarnya saja. Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terdapat dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, yaitu sebagai berikut: 1. keterampilan menulis yang cenderung lebih sulit dikuasai peserta didik dibandingkan dengan ketiga aspek keterampilan bahasa lainnya, sehingga berpengaruh terhadap proses pembelajaran, sedangkan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa;

4 2. kemampuan peserta didik yang masih rendah dalam menyusun teks ulasan film yang berorientasi pada struktur teks ulasan, dikarenakan proses menyusun adalah bagian dari keterampilan menulis yang pada hakekatnya, merupakan kemampuan yang sulit dikuasai dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa lainnya; 3. model pembelajaran yang kurang bervariasi, sedangkan model pembelajaran sangat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran. Model yang dipilih untuk membantu keberhasilan belajar peserta didik yaitu model think talk write yang diharapkan lebih efektif dalam kegiatan pembelajaran menyusun teks ulasan film yang berorientasi pada struktur isi teks ulasan film. C. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pernyataan umum tentang konsep atau fenomena spesifik yang diteliti. Rumusan masalah penelitian lazimnya mencerminkan model keterhubungan dari variable-variabel yang akan diteliti, dan dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang bersifat gugahan perhatian secara komprehensif atau dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat mengajukan rumusan masalah sebagai berikut. a. Bagaimanakah kemampuan penulis dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran menyusun teks ulasan film dengan menggunakan model think talk write dikalangan siswa kelas VIII SMPIT Anni mah Alkarimah Bandung tahun pelajaran 2016/2017? b. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas VIII SMPIT Anni mah Alkarimah Bandung tahun pelajaran 2016/2017 dalam mengikuti pembelajaran menyusun teks ulasan film dengan menggunakan model think talk write? c. Apakah model think talk write efektif digunakan dalam pembelajaran menyusun teks ulasan film pada siswa SMPIT Anni mah Alkarimah Bandung?

5 2. Batasan Masalah Dalam setiap penelitian pasti terdapat masalah. Masalah-masalah tersebut haruslah dibatasi agar tidak menyimpang dan lebih terarah dari permasalahan sebelumnya. Oleh karena itu, penulis akan membatasi cakupan penelitian hanya pada masalah berikut. a. Kemampuan penulis yang diukur ialah perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam pembelajaran menyusun teks ulasan film dengan menggunakan model think talk write dikalangan siswa kelas VIII SMPIT Anni mah Alkarimah Bandung tahun pelajaran 2016/2017. b. Kemampuan siswa kelas VIII SMPIT Anni mah Alkarimah Bandung yang dalam pembelajaran menyusun teks ulasan film berorientasi pada stuktur isi teks ulasan dengan menggunakan model think talk write. c. Keefektifan model think talk write dalam pembelajaran menyusun teks ulasan film dengan menekankan pada penemuan dan penyusunan struktur teks ulasan. D. Tujuan Penelitian Rumusan tujuan penelitian memperlihatkan pernyataan hasil yang ingin dicapai penulis setelah melakukan penelitian. Perumusan tujuan penelitian berkaitan langsung dengan pernyataan rumusan masalah. Untuk memecahkan permasalahan yang terdapat dalam latar belakang masalah dan rumusan masalah perlu ada tujuan yang jelas. Adapun tujuan yang hendak dicapai yaitu: 1. untuk mengetahui kemampuan penulis dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan pembelajaran menyusun teks ulasan film dengan menggunakan model think talk write dikalangan siswa kelas VIII SMPIT Anni mah Alkarimah Bandung; 2. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMPIT Anni mah Alkarimah Bandung dalam pembelajaran menyusun teks ulasan film dengan menggunakan model think talk write;

6 3. untuk mengetahui keefektifan model think talk write yang digunakan dalam pembelajaran menyusun teks ulasan film dikalangan siswa kelas VIII SMPIT Anni mah Alkarimah Bandung. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian berfungsi untuk menegaskan kegunaan penelitian yang dapat diraih setelah penelitian berlangsung. Penelitian yang berkenaan dengan pengajaran pembelajaran menyusun teks ulasan film dengan menggunakan model think talk write dikalangan siswa kelas VIII SMPIT Anni mah Alkarimah Bandung, diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat tercapai, penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas pendidikan dan memberikan manfaat teori penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran menyusun teks ulasan film dengan menggunakan model think talk write dikalangan siswa di dalam kelas. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan keterampilan penulis dalam pembelajaran menyusun teks ulasan film dengan menggunakan model think talk write dikalangan siswa kelas VIII SMP. b. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Hasil penelitian ini kiranya dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk memilih model pembelajaran yang sesuai agar menarik minat siswa dalam belajar. Lebih khususnya hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif dalam model pembelajaran menyusun teks ulasan film. c. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sarana dalam memperoleh pengetahuan berbahasa khususnya tentang menyusun teks ulasan film,

7 serta meningkatkan semangat belajar siswa dan empat keterampilan berbahasa siswa yang mencakup menyimak, berbicara, membaca dan menulis. F. Definisi Operassional Definisi operasional mengemukakan hal-hal mengenai pembatasan dari istilah-istilah yang diberlakukan dalam penelitian sehingga tercipta makna tunggal terhadap pemahaman permasalahan, serta mengemukakan hal-hal mengenai penyimpulan terhadap pembatasan istilah dalam penelitian yang memperlihatkan makna penelitian sehingga mempermudah penulis dalam memfokuskan pembahasan masalah. Definisi operasional juga dimaksudkan agar tidak terjadi kekeliruan atau salah penafsiran terhadap istilah-istilah dalam judul penelitian. Istilah-istilah dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Variabel Terikat a. Pembelajaran adalah suatu proses mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh. b. Menyusun teks ulasan film adalah proses merangkai atau merumuskan komentar atau simpulan mengenai suatu objek, isu atau permasalahan tertentu yang ada pada suatu film dengan mengikuti struktur yang terdapat di dalam teks ulasan tersebut. 2. Variabel Bebas a. Model think talk write ialah model pembelajaran yang melatih kemampuan peserta didik dalam keterampilan menulis dan peserta didik dilatih untuk mengomunikasikan hasil pemikirannya atau penemuannya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran menyusun teks ulasan film dengan menggunakan model think talk write adalah proses pembelajaran yang menuntut siswa untuk mencari atau berfikir terlebih dahulu kemudian, mengomunikasikan hasil rangkaian atau rumusan komentar terhadap suatu karya film yang ditontonya dan hasil komentar tersebut ditulis atau disajikan ke dalam bentuk teks ulasan berdasarkan struktur isinya.

8 G. Sistematika Skripsi Sistematika skripsi menggambarkan kandungan setiap bab, urutan penulisan serta hubungan antara satu bab dengan bab lainnya dalam membentuk sebuah kerangka utuh skripsi. Adapun sistematika skripsi yang berjudul Pembelajaran Menyusun Teks Ulasan Film dengan Menggunakan Model Think Talk Write pada Siswa Kelas VIII SMPIT Anni mah Alkarimah Bandung sebagai berikut. Bab I pendahuluan, penulis memaparkan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hingga definisi operasional, yang pada setiap subab saling berhubungan untuk menggambarkan mengenai penelitian yang akan dilaksanakan oleh penulis Penulis juga merumuskan bab II kajian teori dan kerangka pemikiran yang mengurai tentang kajian teori yang berasal dari berbagai sumber untuk menunjang proses penelitian, dan pada bab ini pula berisi kerangka pemikiran. Di dalam bab ini penulis melakukan studi pustaka terhadap variable-variabel yang terdapat dalam judul penelitian. Penulis menyusun dan merancang penyampaian teori secara efektif agar dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Dalam kerangka pemikiran dimaksudkan untuk mengaitkan variablevariabel yang terkait dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis. Bab III metode penelitian, bab ini berisi penjabaran secara sistematis dan terperinci mengenai langkah-langkah penelitian yang digunakan dalam menjawab permasalahan dan memperoleh kesimpulan mengenai kegiatan penelitian. Di dalam bab ini tersaji subab-subab yaitu metode penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, pengumpulan data dan instrumen penelitian, teknik analisis data dan prosedur penelitian. Selanjutnya bab IV hasil penelitian dan pembahasan yakni menyampaikan jawaban secara rinci terhadap rumusan masalah dan hipotesis penelitian yang disertai dengan pembahasan terhadap hasil penelitian. Setelah mendapat hasil, penulis dapat menyimpulkan keberhasilan penelitian yang dilakukan. Pada bab V, merupakan bab yang berisi simpulan dan saran. Penulis menyajikan penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap analisis temuan hasil penelitian. Simpulan harus menjawab rumusan masalah atau pertanyaan

9 penelitian. Saran berupa rekomendasi yang diajukan kepada para pembuat kebijakan pengunaan, atau kepada peneliti berikutnya yang berminat melakukan penelitian selanjutnya, dan kepada pemecah masalah di lapangan dari hasil penelitian. Berdasarkan uraian di atas, sistematika skripsi mencakup pendahuluan dan isi yang dijabarkan dalam bab. Bab tersebut yakni bab I pendahuluan, bab II kajian teori dan kerangka pemikiran, bab III metode penelitian, bab IV hasil penelitian dan pembahasan, dan bab V simpulan dan saran. Uraian yang disampaikan pada setiap bab itu saling berkaitan mengenai judul penelitian.