BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penambahan kolin klorida pada pakan terhadap kadar

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Metode

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Kacang jantan muda dan dewasa akibat taraf pemberian pakan yang berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 Agustus 2016 di Mateseh,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Januari

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Sintesis Protein Mikroba dan Aktivitas Selulolitik Akibat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

Deskripsi KONSENTRAT ASAM LEMAK OMEGA-3 UNTUK SUPLEMENTASI PAKAN SAPI POTONG DAN METODE PEMBUATANNYA

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.Lokasi penelitian di

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN LAKTOSA DAN AIR PADA SUSU SAPI PERAH SKRIPSI.

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Kandang Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

MATERI DAN METODE. Materi

Transkripsi:

14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitan dengan judul Tampilan Protein Darah Laktosa dan Urea Susu akibat Pemberian Asam Lemak Tidak Jenuh Terproteksi dan Suplementasi Urea pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus 2016. Penelitian bertempat di Balai Pembibitan Ternak Unggul Desa Barukan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. 3.1. Materi Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu 18 ekor sapi FH dengan bulan laktasi dua dan tiga pada periode laktasi satu dan dua. Rata-rata bobot badan 411,77 + 32,42 kg (CV=6,27%) dan produksi susu 10,23 + 1,26 liter (CV=14,66%). Pakan yang digunakan adalah hijauan rumput raja segar umur potong kurang lebih 45 hari dan konsentrat yang disusun dari beberapa bahan pakan meliputi pollard 15%, bungkil kopra 17,5%, bungkil inti sawit 15%, onggok 12,5%, kulit kopi 7%, tetes 2,5%, kulit kacang dan kacang 20%, vitamin 2,5% dan bungkil kedelai lokal 8%. Perbandingan pemberian bahan kering hijauan dan konsentrat adalah 40% : 60%. Analisis bahan pakan hijauan rumput raja dan konsentrat yang digunakan dalam penelitian tersaji pada Tabel 3.

15 Tabel 3. Analisis Proksimat Kandungan Nutrien Bahan Pakan Penelitian Pakan BK PK LK SK Abu TDN ----------------------------- % --------------------------- Rumput raja a (%) 13,26 11,56 1,32 43,01 12,12 57,77 Konsentrat b (%) 88,52 12,21 6,56 40,29 8,54 56,30 Ransum (40% : 60%) 58,42 11,95 4,46 41,38 9,97 56,89 a b : Hasil analisis proksimat di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang : Produksi dari Koperasi Andini Luhur Alat yang di gunakan berupa timbangan analitik untuk menimbang sampel pakan, KOH dan CaCl 2, sentrifuse berfungsi untuk memisahkan supernatan saat proses proteksi. ph meter untuk mengukur ph, botol timbang berfungsi untuk tempat sampel saat ditimbang, kertas minyak untuk membungkus sampel pakan saat analisis proksimat, kertas saring bebas abu untuk analisis prosimat dan kertas label berfungsi untuk penanda sampel dan tempat sampel. Eksikator digunakan untuk mendinginkan sampel pakan setelah proses oven dan tanur, waterbath untuk memanaskan larutan KOH dan CaCl 2, pengaduk berfungsi untuk melarutkan KOH dan CaCl 2 dan mengaduk saat proses saponifikasi. Termometer alkohol digunakan untuk mengontrol suhu saat proses proteksi, ember untuk melarutkan urea dan spuit untuk mengambil dan mengukur urea. 3.2. Metode 3.2.1. Rancangan percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 3x2. Faktor pertama penambahan ALTJG

16 dan faktor kedua suplementasi urea dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah : T 0 P 1 = Ransum + ALTJG 0% + urea 0,16% T 0 P 2 = Ransum + ALTJG 0% + urea 0,95% T 1 P 1 = Ransum + ALTJG (75% terproteksi + 25% tidak terproteksi) + urea 0,16% T 1 P 2 = Ransum + ALTJG (75% terproteksi + 25% tidak terproteksi) + urea 0,95% T 2 P 1 = Ransum + ALTJG (80% terproteksi + 20% tidak terproteksi + urea 0,16% T 2 P 2 = Ransum + ALTJG (80% terproteksi + 20% tidak terproteksi + urea 0,95% Perhitungan ALTJG dan suplementasi urea terdapat pada (Lampiran 1 dan 2). Kombinasi formulasi dan suplementasi urea yang diterapkan pada perlakuan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Kandungan nutrisi pakan yang diterapkan pada perlakuan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 4. Kombinasi Formulasi + suplementasi urea Bahan pakan T 0 P 1 T 0 P 2 T 1 P 1 T 1 P 2 T 2 P 1 T 2 P 2 ----------------------------------- % --------------------------------- As lemak 0 0 2(75:25) 2(75:25) 2(80:20) 2(80:20) urea* 0,16 0,95 0,16 0,95 0,16 0,95 Keterangan : * persendari BK ransum Tabel 5. Kandungan Nutrisi Perlakuan Kandungan Perlakuan Nutrien T 0 P 1 T 0 P 2 T 1 P 1 T 1 P 2 T 2 P 1 T 2 P 2 ----------------------------------%-------------------------------- Bahan Kering 58,42 58,42 58,42 58,42 58,42 58,42 Protein Kasar 12,00 16,00 12,00 16,00 12,00 16,00 Lemak Kasar 4,46 4,46 4,46 4,46 4,46 4,46 Serat Kasar 41,38 41,38 41,38 41,38 41,38 41,38 Abu 9,97 9,97 9,97 9,97 9,97 9,97 TDN 56,89 56,89 56,89 56,89 56,89 56,89

17 Perlakuan pada 18 ekor sapi diletakan pada petak kandang hasil pengacakan yang dapat dilihat pada lay out penelitian (Ilustrasi 4) sebagai berikut. T 0 P 1 U 2 T 2 P 2 U 1 T 1 P 2 U 3 T 2 P 1 U 2 T 1 P 1 U 2 T 0 P 2 U 2 T 2 P 1 U 3 T 0 P 2 U 1 T 1 P 1 U 1 T 2 P 2 U 2 T 0 P 1 U 3 T 1 P 2 U 1 T 1 P 2 U 2 T 2 P 2 U 3 T 0 P 1 U 1 T 0 P 2 U 3 T 1 P 1 U 3 T 2 P 1 U 1 Ilustrasi 4. Lay Out Penelitian Parameter yang diamati dalam penelitian yaitu protein darah, laktosa susu dan Milk Urea Nitrogen (MUN). 3.2.2. Prosedur penelitian Penelitian dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : Tahap persiapan dilakukan selama tiga minggu meliputi pengumpulan bahan pakan untuk analisis proksimat, pelaksanaan analisis proksimat, pembuatan proteksi minyak jagung, pemilihan sapi berdasarkan estimasi bobot, bulan laktasi serta periode laktasi. Asam lemak tidak jenuh yang digunakan berasal dari minyak jagung karena mengandung asam lemak tidak jenuh berupa linoleat yang tinggi, proteksi minyak jagung menggunakan metode saponifikasi dengan KOH berdasarkan bilangan penyabunan minyak jagung dan CaCl 2 yang diperhitungkan secara stoikhiometri. KOH yang berfungsi untuk penyabunan dalam proteksi, CaCl 2 berfungsi untuk mengikat kalium agar tidak bersifat toksik dan aquades untuk melarutkan KOH dan CaCl 2. Cara proteksi minyak jagung yaitu

18 memanaskan minyak jagung kedalam wadah kemudian menambahkan KOH dan CaCl 2 yang sebelumnya sudah dilarutkan dan diaduk hingga homogen terlebih dahulu kemudian di panaskan hingga 80 o C masing-masing selama 10 menit. Setelah dingin kemudian di sentrifuse selama 10 menit dengan kecepatan 2.500 rpm untuk memisahkan supernatan. Larutan supernatan (KCl) yang terbentuk akhirnya dibuang. Larutan sabun kemudian ditimbang sesuai dengan perlakuan dan siap di berikan pada ternak. Uji proksimat bahan pakan yang terdiri dari konsentrat dan hijauan digunakan untuk mengetahui kandungan bahan dan nutrisi bahan pakan. Tahap pemeliharaan meliputi adaptasi yang dilakukan pada sapi dengan minimal 14 hari atau sampai konsumsi pakan ternak stabil, kemudian dilanjut dengan pemeliharaan dengan diberikan pakan perlakuan selama 14 hari. Pemberian pakan dilakukan 2x sehari, pemberian konsentrat pada pukul 21.00 WIB dan 13.00 WIB, sedangkan pemberian hijauan pada pukul 07.00 WIB dan 15.00 WIB. Pemberian konsentrat lebih dahulu agar mikroba dalam rumen aktif sehingga saat mencerna pakan hijauan maksimal. Penimbangan sisa pakan setiap pagi dan sore hari sebelum diberi pakan. Tahap pengambilan data protein darah dilakukan pada hari ke 30 penelitian. Pengambilan darah pada vena jugularis sebanyak 10 ml. Pengambilan sampel susu dilakukan selama dua hari agar homogen yaitu pada hari ke 27 dan 28, setiap pagi dan sore dengan mengambil 100 ml dari total produksi per hari.

19 3.2.3. Pengukuran parameter Protein darah, pengambilan darah dilakukan pada hari ke 30 setelah ternak diberi pakan 3 jam. Darah diambil dari vena jugularis menggunakan spuit sebanyak 10 ml. Darah yang sudah diambil kemudian disimpan di vacutainer dan dimasukan pada box yang berisi dengan es. Sampel darah disentrifuge di Laboratorium Nutrisi Ternak dengan kecepatan 2500 rpm selama 15 menit untuk mendapatkan serum darah. Sampel serum kemudian dianalisis di UPT Laboratorium Kesehatan Kudus untuk mengetahui protein darah dengan menggunakan alat spektofotometer. Laktosa susu, pengambilan sampel susu dengan cara mengambil 100 ml produksi pagi hari dan 100 ml produksi sore hari selama dua hari. Sampel susu dari pemerahan pagi dan sore dicampur agar dihomogenkan. Pengambilan sampel susu sebanyak 50 ml ditempatkan pada botol dan diuji di Gapoktan Banyu Aji dengan alat lactoscan untuk mengetahui hasil laktosa susu. Milk Urea Nitrogen (MUN), yaitu pengambilan sampel susu dengan cara mengambil 10% produksi pagi hari dan 10% produksi sore hari. Sampel susu dari pemerahan pagi dan sore masing-masing diambil 50% dan dicampur agar dihomogenkan. Sampel susu kemudian diambil 100 ml dan ditempatkan pada botol dan dibawa ke Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Universitas Digonegoro untuk di analisis urea susu. Analisis dilakukan dengan cara menghomogenkan susu di dalam botol. Mengambil sampel susu sebanyak 1 ml menggunakan pipet dan dimasukan ke tabung reaksi, ditambah dengan larutan TCA (trichoroacetic acid) 5% sebanyak 3ml. Tabung reaksi yang berisi susu dan TCA di sentrifuse

20 dengan kecepatan 2500 rpm selama 10 menit akan menghasilkan endapan dan supernatan. Larutan supernatan diambil 10 l dan ditambahkan 1 ml larutan R1 pada kit urea ke dalam tabung reaksi kemudian di vortex agar homogenkan dan dimasukan kedalam inkubator selama 5 menit. Larutan yang sudah diinkubator ditambah larutan R3 dan di homogenkan menggunakan vortrex dan di inkubator lagi selamat 5 menit sampai berwarna hijau. Larutan kemudian dibaca menggunakan spektofotometer dengan panjang gelombang 600 mm. Hasil angka yang terbaca kemudian dihitung dengan rumus : Rumus = a s sam -a s a s a a x 50 mg/dl 3.2.3. Analisis data Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3 (penambahan lemak terproteksi) x 2 (PK pakan) dengan 3 ulangan (3x2x3).Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan analysis of varians (ANOVA) dengan model linier sebagai berikut : Y ijk = µ + A i + B j + (AB )ij + ɛ ijk. Keterangan: Y ijk : Nilai percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij µ : Nilai tengah (rata-rata) A i B j : Pengaruh penambahan ALTJG ke-i : Pengaruh PK ransum ke-j (AB) ij : Pengaruh interaksi antara penambahan ALTJG ke-i dan PK ransum ke-j

21 ɛ ijk : Pengaruh galat percobaan petak ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij. Pengambilan keputusan : H 0 : (AB) ij = 0 Tidak ada pengaruh interaksi perlakuan penambahan ALTJG terproteksi dan level PK ransum terhadap protein darah, laktosa dan urea susu. H 1 : Minimal ada satu pengaruh interaksi perlakuan penambahan ALTJG terproteksi dan level PK ransum terhadap protein darah, laktosa dan urea susu. H 0 : A i = 0 Tidak ada pengaruh perlakuan penambahan ALTJG terproteksi terhadap protein darah, laktosa dan urea susu. H 1 : Minimal ada satu pengaruh perlakuan penambahan ALTJG terproteksi terhadap protein darah, laktosa dan urea susu. H 0 : B j = 0 Tidak ada pengaruh perlakuan level PK ransum terhadap protein darah, laktosa dan urea susu. H 1 : Minimal ada satu pengaruh perlakuan level PK ransum terhadap protein darah, laktosa dan urea susu. Kriteria pengujian yaitu apabila F hitung < F Tabel pada taraf 5%, maka H 0 diterima dan apabila F hitung >F Tabel, maka H 1 diterima. Apabila hasil menunjukkan signifikasi (berbeda nyata) maka dilanjutkan dengan uji Duncan (Steel dan Torrie, 1989).