ANALISIS PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

ANALISIS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TENTANG KEDISIPLINAN BELAJAR DI SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK

UPAYA PEMBERDAYAAN PESERTA DIDIK ISTIMEWA MELALUI PROGRAM AKSELERASI OLEH PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMA

LAYANAN INFORMASI TENTANG KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI PADA SISWA SMPN 2 PONTIANAK

BAYU ADHY TAMA K

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

HAMBATAN MAHASISWA REGULAR B PRODI PENJASKESREK FKIP UNTAN DALAM MENYELESAIKAN PROPOSAL SKRIPSI

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

SIKAP DAN KEBIASAAN BELAJAR MAHASISWA TUNANETRA PRODI PLB FKIP UNINUS

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PELAKSANAAN PELAYANAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SMA DI KOTA METRO TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

APRESIASI SISWA SMP TERHADAP PEMENTASAN DRAMA BALIATN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

PENGARUH LAYANAN ORIENTASI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DALAM KEGIATAN BELAJAR DI SEKOLAH

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA PGSD ANGKATAN 2015 DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN

Amelia Atika 1,Kamaruzzaman 2

PENDIDIKAN ANAK DENGAN BAKAT DAN CERDAS ISTIMEWA

LAYANAN ORIENTASI SEKOLAH OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PONTIANAK

PENGARUH INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XII IIS SMA KEMALA BHAYANGKARI

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TENTANG INTERAKSI SOSIAL DI SMP

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DENGAN PERGAULAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAK

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

ANALISIS BIMBINGAN BELAJAR OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs. NEGERI 1 PONTIANAK TAHUN 2017

Keyword: Effectiveness, Guided Note Taking strategy, and News

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII SMP. (Jurnal) Oleh THOMAS WAHYU WIDYA SANJAYA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. khusus yang di sebut dengan metode dan bentuk penelitian.

ANALISIS LAYANAN INFORMASI TENTANG MINAT BELAJAR SISWA KELAS X DI MAN 1 PONTIANAK

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik yang Menggunakan Model Creative Problem Solving (CPS)

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

PERAN GURU BK DALAM PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 8 PADANG ABSTRACT

Edu Elektrika Journal

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKANMOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SEKOLAH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

PENDAHULUAN. Andri Irawan

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN MEDIA KOMPONEN INSTRUMEN TERPADU SDN KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

Jurnal Administrasi Negara

PENGARUH LAYANAN ORIENTASI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 10 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN

ANALISIS PERWUJUDAN FUNGSI BIMBINGAN KONSELING PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 PONTIANAK

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 19 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HALAMAN JUDUL JURNAL SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB SISWA MENGALAMI KESULITAN BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP LKIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR PADA SISWATUNAGRAHITA KELAS 7. Oleh: Tawar

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

KORELASI NILAI ULANGAN HARIAN DENGAN NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

OPTIMALISASI KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK LKIA II PONTIANAK SELATAN

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

NELLA OKTARIMA NPM:

PENGARUH LAYANAN INFORMASI GURU BK TERHADAP PENDIDIKAN LANJUTAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIISMP

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

MINAT PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SENAM LANTAI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Transkripsi:

ANALISIS PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PONTIANAK Rahmi Susilawati Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak Email: rahmisusilawati95@yahoo.com Abstract Talent is a potential that still needs to be developed, but please note before developing the talent so that distribution in accordance with the special talent possessed first must know what special talents that exist within the individual. However, based on the background of the students, there are still students of class X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak who do not know their own talent and how to develop it. This research method used the descriptive method with the survey form. Problem-solving procedure by describing the distribution of Special Talent Development Analysis In Grade X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak. Total population 274 and the number of samples 74 taken 25% of the population by random sampling technique. While the data collection techniques used are direct communication techniques and indirect communication. The data collection tools used are interviews and special talent development questionnaires. Based on the results of research processing and data analysis has been implemented, it can be concluded that in general the development of talented students class X madrasah Aliyah 2 Pontianak country was good. Keywords: Special Talent Development Setiap individu dilahirkan ke dunia telah dibekali kemampuan yang berbeda-beda oleh Tuhan, namun kembali kepada individu itu lagi, bagaimana individu tersebut berusaha agar bekal tersebut dapat dinikmati. Karena untuk mencapai segala sesuatu harus adanya suatu usaha dan dukungan. Ibaratkan beras tidak akan dapat menjadi nasi apabila tidak ada usaha untuk memasaknya, nasi tidak akan dapat mengenyangkan perut apabila tidak ada usaha untuk memakannya. Begitu juga dengan bekal yang diberikan Tuhan tidak akan dapat dinikmati apabila tidak berusaha untuk mengembangkannya, bekal tersebut berupa bakat khusus atau potensi. Menurut Antika (2013:19) menyatakan bahwa bakat (apititude) biasanya diartikan dalam kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potency ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Berdasarkan pengertianya bahwa bakat merupakan potensi yang masih perlu untuk dikembangkan, namun perlu diketahui sebelum mengembangkan bakat tersebut agar penyalurannya sesuai dengan bakat khusus yang dimiliki terlebih dahulu harus mengenal bakat khusus apa yang ada dalam diri individu tersebut. Chan, (2000:4) sejalan dengan pengertian bakat menyatakan: Defined gifted children as those with exceptional achievement and/or potential in one or more of the following areas: (1) General intellectual ability; (2) specific academic aptitude; (3) creative or productive thinking; (4) leadership ability; (5) visual and performing arts; and (6) psychomotor ability. Siswa-siswi di sekolah perlu mengenal bakat jenis apa yang ada di dalam dirinya sehingga mereka dapat menyalurkan kedalam wadah yang dapat membantu pengembangan bakatnya. Berdasarkan prasurvei yang telah dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak, masih terdapat beberapa siswa yang belum mengetahui bakat khusus apa yang terdapat pada dirinya. Sejalan dengan hal tersebut di atas Idris (2014:13) 1

menyatakan sebagai berikut Dengan bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, tetapi untuk mewujudkan bakat ke dalam suatu prestasi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi. Pengembangkan bakat khusus yang ada dalam diri siswa atau individu memerlukan bantuan dari lingkungan. Pengembangkan bakat siswa-siswi memerlukan adanya latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi dari pihak lain atau lingkungan di mana mereka berada. Lingkungan tersebut diantaranya adalah lingkungan keluraga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru mata pelajaran dan guru bimbingan dan konseling. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang dapat memberikan kesempatan secara lebih leluasa kepada siswa, serta lingkungan yang dapat memfasilitasi perkembangan siswa secara lebih efektif. Berdasarkan uraian di atas Prayitno dan Amti (2008:272) menyatakan: Individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak sedikit individu yang bakat, kemampuan minat, dan hobinya tidak tersalurkan dengan baik. Individu seperti itu tidak mencapai perkembangan secara optimal. Mereka memerlukan bantuan atau bimbingan dari orang-orang dewasa, terutama konselor, dalam menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya. Suyadi (2009:120) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling dalam pendidikan ialah upaya membantu klien (pelajar atau peserta didik) dalam rangka menghindari kegagalan studi atau mengatasi kesulitan-kesulitan belajar, sehingga mereka dapat meraih keberhasilan dalam pendidikannya. Sedangkan menurut Sukardi (2002:1) menyatakan Bimbingan dan konseling adalah merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntutan yang diberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan yang diberikan kepada siswa-siswi di sekolah agar siswa-siswi dapat mandiri, ulet menghadapi tugas-tugasnya sebagai pelajar, dapat mengatasi hambatan-hambatan yang akan menghambat proses perkembangannya serta dapat membantu siswa-siswi memperoleh dukungan dari lingkungan terhadap keputusan yang diambil untuk mengembangkan dirinya sehingga proses perkembangannya dapat optimal. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul Analisis Pengembangan Bakat Khusus Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak. METODE PENELITIAN Metode penelitian pada hakekatnya merupakan tata cara bagaimana melakukan suatu penelitian yang akan dilaksanakan untuk memperoleh kebenaran. Setiap penelitian memerlukan metode guna mencapai tujuan yang diinginkan. Sugiyono (2014:6) mengemukakan bahwa: Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Kemudian Kuswana (2011:13) berpendapat Metode penelitian adalah metode yang digunakan dalam aktivitas ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian adalah metode yang dilakukan secara ilmiah untuk memperoleh suatu data valid yang berkaitan dengan tujuan ataupun kegunaan tertentu agar dapat dibuktikan secara nyata. Sejalan dengan pendapat di atas, Margono (2014:6) menyatakan ada delapan jenis penelitian yaitu: (a) Penelitian historis, 2

(b) Penelitian deskrpif (c) Penelitian perkembangan, (d) Penelitian kasus dan penelitian lapangan, (f) Penelitian korelasional, (g) Penelitian kausalkomparatif, (h) Penelitian eksperimental, (i) Penelitian tindakan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Margono (2014:8) menyatakan bahwa, Metode deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu. Kemudian Nawawi (2012:67) juga mengemukakan Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasrkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaiman adanya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah suatu cara pemecahan maslah dalam meneliti suatu objek untuk mengenali beberapa fakta yang diselidiki dari suatu populasi. Alasan mengapa digunakan metode deskriptif dalam penelitian ini adalah agar peneliti memperoleh gambaran apa adanya mengenai mengenali pengembangan bakat khusus pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak. Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan halhal sebagai berikut: 1) Menyusun instrumen penelitian Instrument penelitian yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut: a) Menyusun kisi-kisi pedoman wawancara Sebelum membuat pertanyaan yang akan digunakan dalam proses wawancara tentunya terlebih dahulu penulis membuat kisi-kisi wawancara agar lebih mudah dalam membuat pertanyaan yang akan di sampaikan kepada guru bimbingan dan konseling yang bersangkutan. b) Menyususn pedoman wawancara Kisi-kisi dibuat tentunya mempermudah dalam pembuatan pertanyaan yang akan di lontarkan kepada guru bimbingan dan konseling. Pertanyaan tersebut di buat agar peneliti dapat melihat bagaiamana kinerja dari guru bimbingan dan konseling yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak. c) Menyususn kisi-kisi angket Sebelum menyususn butir-butir pertanyaan angket, terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi angket yang akan di sebarkan kepada siswa yang akan diteliti. Kisi-kisi angket tersebut dibuat berdasarkan variabel dan aspekaspek yang akan diteliti. d) Menyusun butir-butir pertanyaan angket Berdasarkan kisi-kisi angket yang telah dibuat maka kemudian di susun kembali sehingga membentuk berbagai pertanyaan yang akan digunakan dalam mengukur bagaimana pengembangan bakat khusus pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak. 2) Mengurus surat izin penelitian Setelah menyelesaikan pedoman wawancara beserta angket, dan mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbingan mengenai proposal yang telah diperbaiki, maka kemudian peneliti mengurus surat izin penelitian guna melakukan penelitian yang akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak. Surat izin penelitian di buat untuk membuktikan bawa penelitian yang akan dilakukan benar-benar diakui oleh pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura. Kemudian pihak Fakultas mengeluarkan surat izin penelitian pada tanggal 28 April 2017 dengan no surat 5814/UN22.6/DL/2017. 3) Menyerahkan surat izin penelitian kepada pihak sekolah yang akan di teliti untuk mendapatkan izin dalam melaksanakan penelitian. 3

4) Mengadakan pertemuan dengan waka kurikulum untuk meminta persetujuan masuk kelas guna melakukan penyebaran angket. 5) Melakukan pertemuan dengan guru bimbingan dan konseling Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak guna meminta bantuan dalam penyebaran angket kepada siswa kelas X. 6) Melakukan penyebaran angket pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak. Pelaksanaan penelitian Berdasarkan persetujuan dari pihak sekolah dalam pengisisan angket yaitu mulai pada tanggal 8 mei 2017 sampai selesai dengan teknik sebagai berikut: 1. Peserta didik dikumpulkan di kelas untuk mengisi angket yang diawasi langsung oleh peneliti dan dibantu oleh guru bimbingan dan konseling Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak. 2. Mengumpulkan hasil angket yang telah diisi oleh siswa serta mengecek kembali semua angket untuk memastikan bahwa semua item telah diisi oleh siswa. 3. Setelah semua proses penelitian dianggap sudah cukup, selanjutnya angket yang telah diisi oleh siswa dibawa pulang untuk dianalisis. 4. Mengajukan surat bukti penelitian kepada pihak sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak bahwa peneliti telah melakukan penelitian di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil peneitian yang telah dilakukan mengenai analisis pengembangan bakat khusus pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak dapat disimpulkan bahwa pengembangan bakat khusus siswa tergolong baik. 1. Mengidentifikasi/mengenal bakat khusus Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada siswa madrasah Aliyah negeri 2 pontianak mengenai pengembangan bakat khusus terungkap bahwa siswa sudah dapat mengembangkan bakat khusus mereka yaitu dengan cara mengidentifikasi atau mengenal bakat sendiri, mengembangkan latihan mereka, mendapatkan dukungan dari lingkungan mereka, serta kegigihan atau daya juang mereka dalam menghadapi kesulitan. Dalam hal ini, siswa dapat mengenal dan mengembangkan bakat mereka masing-masing sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh Chan, (2000:4) yaitu: Defined gifted children as those with exceptional achievement and/or potential in one or more of the following areas: (1) General intellectual ability; (2) specific academic aptitude; (3) creative or productive thinking; (4) leadership ability; (5) visual and performing arts; and (6) psychomotor ability. Siswa-siswi di sekolah perlu mengenal bakat jenis apa yang ada di dalam dirinya sehingga mereka dapat menyalurkan kedalam wadah yang dapat membantu pengembangan bakatnya. 2. Latihan Dengan mengetahui bakat yang terdapat dalam diri mereka, maka mereka dapat mengembangkannya secara optimal sewaktu di sekolah untuk mendapatkan apa yang mereka impikan. Sejalan dengan hal tersebut Idris (2014:13) menyatakan sebagai berikut Dengan bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, tetapi untuk mewujudkan bakat ke dalam suatu prestasi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi. Selain mengenal bakat yang dilakukan oleh siswa mereka juga harus melakukan beberapa latihan untuk menunjang bakat mereka. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Antika (2013:19) menyatakan bahwa bakat (apititude) biasanya diartikan dalam 4

kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potency ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya setiap individu memiliki bakat atau potensi masingmasing yang berbeda dan mereka dapat mengembangkan potensi atau bakat mereka melalui sebuah latihan. 3. Dukungan lingkungan Agar bakat dapat bekembangan secara optimal tentunya memerlukan dukungan lingkungan baik itu dari dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dukungan lingkungan sangatlah penting bagi pengembangan bakat khusus siswa, apabila pengembanagan bakat khusus tidak di sertai dengan dukungan dari keluarga, sekolah maupun masyarakat akan menjadi hambatan bagi pengembangan bakat khusus siswa tersebut. Sejalan dengan yang dikatakan Asrori (2008:76) juga menguraikan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan bakat khusus siswa, yaitu sebagai berikut Kesempatan maksimal mengembangkan diri, sarana dan prasarana, dukungan dan dorongan orang tua/keluarga, lingkungan tempat tinggal, pola asuh orang tua. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa dalam pengembangan bakat khusus siswa sangat di perlukan suatu dukungan lingkungan agar siswa lebih mudah dalam mengembangan bakat dan potensi yang dimiliki. 4. Kegigihan dan daya juang Pengembangan bakat pada diri siswa tentunya tidak akan lepas dari hambatan, dengan hambatan siswa dapat membuktikan dan belajar bahwa mereka benar-benar mau berjuang untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan. Apabila dalam pengembangan bakat khusus tidak di sertai dengan minat dan kegigihan atau daya juang maka bakat khsus tersebut tidak akan berkembangan secara optimal. Hal ini sejalan dengan uraian Asrori (2008:76) yang menyatakan: Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus adalah sebagai berikut, minat, motif berprestasi, keberanian mengambil resiko, keuletan dalam menghadapi tantangan, kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul. Dapat disimpulakan bawha dalam pengembangan bakat khusus siswa juga di perlukan minat, dan kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan atau hambatan yang timbul. 5. Peran guru bimbingan dan konseling dalam pengembangan bakat khusus Berdasarkan pengembangan bakat khusus siswa, guru bimbingan dan konseling juga sangat berperan penting dalam menumbuhkembangkan bakat serta minat yang dimiliki oleh siswa. Dengan adanya arahan yang sesuai dan terstruktur dapat mempermudah siswa dalam pengembangan bakat khususnya karena bakat itu sendiri merupakan potensi yang telah di bawa sejak lahir yang harus digali dan dikembangkan lagi. Sejalan dengan Idris (2014:16) yang menyatakan Bakat (aptitude) diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Peran guru bimbingan dan konseling di sini adalah untuk memfasilitasi atau memberikan beberapa layanan atau arahan yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan bakatnya secara optimal dan membantu siswa dalam menghadapi kesulitan dalam menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan pendapat Azzet, (2011:46) mengatakan bahwa Masalah yang dihadapi peserta didik yang harus dibantu dalam kegiatan bimbingan dan konseling disekolah salah satu nya adalah kesulitan dalam menyalurkan bakat dan minat. Peran guru bimbingan dan konseling dalam pengmbangan bakat siswa sangat penting karena dengan adanya bantuan layanan dan arahan dari guru bimbingan dan konseling dapat mempermudah siswa 5

dalam pengembangan potensi, bakat dan minat yang dimiliki siswa. Setelah dilakukan penelitian kepada siswa kelas X Siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak ditemukan bahwa pengembangan bakat khusus tergolong baik yaitu dengan skor actual 10495, skor ideal 11766, dengan persentase 88.96%. Berdasarkan hasil penelitian dan pendapat para ahli menunjukan bahwa hasil penelitian ini yaitu tentang pengembangan bakat khusus siswa memiliki landasan yang kokoh karena konsisten dengan pendapat ahli maupun hasil penelitian. No Tabel 1 Presentase Pengembangan Bakat Khusus Variabel dan Indikator Skor Aktual Skor Maksimal Ideal % Kategori Pengembangan bakat khusus 10495 11766 80.96 Baik 1 Mengidentifikasi/mengenal bakat sendiri 2787 3108 89.53 Baik a. Memiliki motivasi untuk berani 778 888 87.61 Baik mencoba. b. Memiliki tujuan yang jelas dan menentang 1030 1110 92.79 Baik c. Menunjukan minat terhadap bermacammacam masalah. 979 1110 88.19 Baik 2 Latihan 2587 2886 89.46 Baik a. Kegiatan ekstrakurikuler 1179 1332 88.32 Baik b. Memiliki rasa ingin tahu dalam 1408 1554 90.6 Baik pengembangan bakat. 3 Dukungan lingkungan 3202 3552 90.14 Baik a. Keluarga 1625 1776 91.49 Baik b. Sekolah/guru 1577 1776 88.79 Baik 4 Kegigihan atau daya juang dalam menghadapi tantangan a. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) b. Kegigihan atau daya juang dalam menghadapi kesulitan yang timbul. 1919 2220 86.43 Baik 974 1110 87.74 Baik 945 1110 85.13 Baik Untuk melihat lebih rinci mengenai Pengembangan Bakat Khusus Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak, adalah sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi/mengenal bakat sendiri: diperoleh skor aktual 2787 dari skor maksimal ideal 3108, mencapai 89.53% termasuk dalam kategori Tinggi/Baik. Hal ini menunjukkan bahwa identifikasi atau mengenal bakat sendiri yang dilakukan oleh siswa sudah baik. Ini dapat diartikan bahwa: a) Memiliki motivasi untuk berani mencoba. b) Memiliki tujuan yang jelas dan menentang. c) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah. 2) Latihan: diperoleh skor aktual 2587 dari skor maksimal ideal 2886, mencapai 89.46% termasuk dalam kategori Tinggi/Baik. Hal ini 6

menunjukkan bahwa latihan yang dilakukan oleh siswa sudah baik. Ini dapat diartikan bahwa: a) Kegiatan ekstrakurikuler, b) Memiliki rasa ingin tahu dalam pengembangan bakat 3) Dukungan Lingkungan: diperoleh skor aktual 3202 dari skor maksimal ideal 3552, mencapai 90.14% termasuk dalam kategori Tinggi/Baik. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan yang diberikan kepada siswa sudah baik. Ini dapat diartikan bahwa siswa mendapatkan dukungan dari: a) Keluarga b) Guru 4) Kegigihan atau daya juang dalam menghadapi tantangan: diperoleh skor aktual 1919 dari skor maksimal ideal 2220, mencapai 86.43% termasuk dalam kategori Tinggi/Baik. Hal ini menunjukkan bahwa Kegigihan atau daya juang dalam menghadapi tantangan yang dilakukan oleh siswa sudah baik. Ini dapat diartikan bahwa: a) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), b) Kegigihan atau daya juang dalam menghadapi kesulitan yang timbul. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilaksanakan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum pengembangan bakat khusus siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak tergolong baik, Adapun kesimpulan secara khusus adalah sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi bakat khusus siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak sudah tegolong baik., hal ini dapat dilihat dari intelektual/hasil belajar, kreativitas yang dimiliki, motivasi yang tinggi, arah perilaku untuk tujuan yang lebih baik, senang untuk mencoba hal-hal yang baru, dan memiliki tanda-tanda terhadap keahlian lainnya. (2) Latihan dalam pengembangan bakat khusus yang telah dilakukan oleh siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak tergolong baik hal ini dibuktikan dengan antusias siswa dalam mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler. (3) Dukungan lingkungan dalam pengembangan bakat khusus siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak sudah tergolong baik, hal ini dapat dilihat dari dukungan yang telah diberikan oleh keluarga, sekolah dan masyarakat. (4) Kegigihan dan daya juang yang tinggi untuk menghadapi hambatan dalam pengembangan bakat khusus siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak sudah tergolong baik, hal ini dapat dilihat dari keuletan siswa dalam menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa). (5) Peranan bimbingan dan konseling terhadap pengembangan bakat khusus siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak yaitu dengan cara memberikan layanan bimbingan dan konseling yang berupa layanan penempatan dan penyaluran terhadap bakat mereka masing-masing sudah tergolong baik. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diatas maka dapat di sarankan sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi atau mengenal bakat khusus siswa harus lebih ditingkatkan lagi baik itu dari intelektual, kreativitas, motivasi, harus lebih berani mencoba hal-hal yang baru, dan tidak cepat puas terhadap prestasi yang dicapai. (2) Latihan dalam pengembangan bakat khusus siswa tidak cukup dengan hanya mengikut sertakan siswa dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler tetapi juga harus disediakan dan lebih ditingkatkan lagi mengenai fasilitas atau sarana dan prasarana yang memadai agar bakat siswa dapat berkembang dengan baik. (3) Dukungan lingkungan baik itu dari lingkungan keluarga harus lebih di tingkatkan, jangan terlalu otoriter dalam mendidik anak, dan tidak mengabaikan kemampuan yang dimiliki anak. Mengingat antusias siswa dalam mengembangkan bakat dan potensi yang ada pada dirinya sangat besar. (4) Kegigihan dan daya juang yang tinggi untuk menghadapi berbagai hambatan dan tantangan dalam pengembangan bakat khusus siswa harus lebih ditingkatkan lagi 7

agar tidak mudah putus asa, karena dengan hanya bermodalkan bakat tidak akan berkembang secara optimal. (5) Guru bimbingan dan konselig disni diharapkan tetap memberikan yang terbaik bahkan lebih di tingkatkan lagi mengenai layanan bimbingan dan konseling yang berupa layanan penempatan dan penyaluran terhadap bakat masing-masing siswa, agar siswa dengan cepat megenali dan mengembangkan bakatnya. DAFTAR PUSTAKA Antika, Bregita Rindy. 2013. Studi Pengembangan Bakat Diri (Bakat Minat) pada Siswa Komunitas Sastra di Sekolah Alternative Qoryah Thoyyibah Salatiga. Skripsi. Semarang. Asrori. 2008. Memahami dan membantu perkembangan peserta didik. Pontianak: Untan Press Azzet, Akhmad Muhaimin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA. Chan, David W. 2000. Education For The Gifted And Talent Development: What Gifted Education Can Offer Education Reform In Hong Kong. Department Of Education Psychology, The Chiese University Of Hong Kong: Education Jurnal Vol, 28, No. 2 Winter 2000 Idris, Meity H. 2014. Peranan Guru Dalam Mengelola Keberbakatan Anak. Jakarta: PT. Luxima Metro Media. Kuswana, Dadang. 2011. Metode Penelitian Sosial. Bandung: CV Pustaka Setia. Margono. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Nawawi, Hadari. 2012. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Prayitno, dan Amanti Erman. 2008. Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sukardi, Dewa Ketut. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2014. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suyadi. 2009. Buku Pegangan Bimbingan Konseling untuk Paud (Pendidikan Anak Usia Didni). Jogjakarta: Diva Press. 8