Pengaruh Radiasi Gamma dan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap Kadar SGPT Hepar Mencit (Mus musculus)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550

BAB I PENDAHULUAN. tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Namun tanpa disadari radikal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai media massa (Rochmayani, 2008). Menurut World Health

Profil Total Eritrosit, Hemoglobin, Packed Cell Volume, Mencit yang Diberikan Jamu Temulawak

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan injuri otot (Evans, 2000) serta menimbulkan respon yang berbeda pada jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oleh : Wiwik Yulia Tristiningrum M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

Marlinda Nur Hastuti 1), Subiyono 2), M. Atik Martsiningsih 2) INTISARI

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Variasi produk dan harga rokok di Indonesia telah menyebabkan Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. membunuh serangga (Heller, 2010). Sebanyak dua juta ton pestisida telah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

ABSTRAK. Kata kunci: Rattus sp, asap rokok, ekstrak buah juwet, kualitas spermatozoa, ROS, antioksidan.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas ialah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih

I. PENDAHULUAN. Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menelitinya lebih jauh adalah Coriolus versicolor.

BAB I PENDAHULUAN. imunologi sel. Sel hati (hepatosit) mempunyai kemampuan regenerasi yang cepat,

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

BAB I PENDAHULUAN. ini ternyata semakin meningkat. Disektor pertanian, herbisida digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia

Pengaruh Royal Jelly Terhadap Kandungan Protein Daging Sapi yang Dipapar Radiasi Gamma

BAB I PENDAHULUAN. isolasi dari Streptomycespeucetius var. caesius. Doksorubisin telah digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Antibiotik adalah obat yang digunakan sebagai obat anti infeksi,

EFEK PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP PENURUNAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA) HATI MENCIT STRAIN JEPANG AKIBAT PAPARAN MINYAK GORENG BERULANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

BAB I PENDAHULUAN. berat badan, dan sindrom restoran Cina, pada sebagian orang. 2, 3

PENGARUH EKSTRAK DAUN Apium graviolens TERHADAP PERUBAHAN SGOT/SGPT TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR KARBON TETRAKLORIDA

1 Universitas Kristen Maranatha

DiGregorio, 1990). Hal ini dapat terjadi ketika enzim hati yang mengkatalisis reaksi konjugasi normal mengalami kejenuhan dan menyebabkan senyawa

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sasaran utama toksikasi (Diaz, 2006). Hati merupakan organ

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan sel, dan menjadi penyebab dari berbagai keadaan patologik. Oksidan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari lemak tumbuhan maupun dari lemak hewan. Minyak goreng tersusun

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan dalam jumlah kecil karena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyaring dan mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga zat-zat toksik

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berlebihnya asupan nutrisi dibandingkan dengan kebutuhan tubuh sehingga

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2-5% dari berat badan pada orang dewasa normal yang terletak pada kwadran

Pengaruh Pemberian Kunyit (Curcuma domestica) dalam Mempertahankan Kadar Protein Daging Sapi yang Menurun Akibat Radiasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian tomat (Solanum

BAB VI PEMBAHASAN. salam dapat menurunkan ekspresi kolagen mesangial tikus Sprague dawley DM.

Oleh : Tanti Azizah Sujono Hidayah Karuniawati Agustin Cahyaningrum

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tubuh karena akan mengalami proses detoksifikasi di dalam organ tubuh.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan terhadap superoxide yang diubah menjadi hydrogen peroxide. Superoxide

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang memiliki satu elektron

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2011) telah mengeluarkan suatu. program yang disebut MPOWER, program tersebut meliputi pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam yang ada di bumi juga telah di jelaskan dalam. firman Allah SWT yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pengujian dan pengembangan serta penemuan obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

PENGARUH EKSTRAK DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol [Blume] Hook. f. & Thomson) TERHADAP KADAR KREATININ SERUM TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

EFEK NEFROPROTEKTIF EKSTRAK TAUGE (Vigna radiata (L.)) TERHADAP PENINGKATAN KADAR UREA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. tingkat gen akan kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Tumor

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

BAB 5 PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan dilakukan pada masing-masing variabel meliputi

BAB I PENDAHULUAN. dengan Per Mortality Rate (PMR) 13 %. Di negara-negara maju seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam proses memasak. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat asing (xenobiotic). Zat-zat ini dapat berasal dari alam (makanan, dibuang melalui urin atau asam empedu.

Transkripsi:

182 NATURAL B, Vol. 3, No. 2, Oktober 2015 Pengaruh Radiasi Gamma dan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap Kadar SGPT Hepar Mencit (Mus musculus) Septiana K. Sari 1)*, Chomsin S. Widodo 2), Unggul P. Juswono 2) 1) Program Studi Magister Ilmu Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang 2) Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang Diterima 05 Agustus 2015, direvisi 31 Agustus 2015 ABSTRAK Radiasi gamma dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel karena interaksi antara radiasi dengan sel menghasilkan radikal bebas. Suatu senyawa yang dapat menetralkan dan menangkap radikal bebas disebut antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh radiasi gamma dan ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap kadar SGPT hepar mencit. Penelitian ini menggunakan 80 ekor mencit jantan dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kontrol negatif (K-), radiasi non ekstrak (R-) dan ekstrak plus radiasi (R+). Pemberian ekstrak temulawak diberikan secara oral dengan dosis 1,4 gr/kg BB; 2,0 gr/kg BB; 2,6 gr/kg BB; 3,2 gr/kg BB dan 3,8 gr/kg BB, sedangkan paparan radiasi gamma diberikan selama 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit dan 50 menit. Pengukuran kadar SGPT pada serum mencit dilakukan dengan menggunakan alat blood analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radikal bebas dapat merusak sel hepar dan memecah dinding sel, sehingga kadar SGPT dalam darah menjadi tinggi. Seiring dengan penambahan dosis ekstrak temulawak, maka kadar SGPT menjadi berkurang. Kata kunci : Hepar, Radiasi Gamma, SGPT, Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) ABSTRACT Gamma radiation can causes cells damage, because the interaction between radiations with cells can produce free radical. The compound that can neutralize and catch free radical is called antioxidant. The objectives of this research were to analyze influence of gamma radiation and Curcuma xanthorrhiza extract to the SGPT level to the mice s liver. This research uses eighty mices and they were divided into three group, negative control (K-), radiation non extract (R-) and extract plus radiation (R+). The doses of treatment of Curcuma xanthorrhiza extract are 1,4 gr/kg body weight; 2,0 gr/kg body weight; 2,6 gr/kg body weight; 3,2 gr/kg body weight and 3,8 gr/kg body weight, while the exposure of gamma radiation are given during 10 minutes, 20 minutes, 30 minutes, 40 minutes and 50 minutes. The measuring of SGPT level in mice s serum is done by using blood analyzer. The results showed that free radical can damages liver cells and breaks cell wall, so SGPT level in blood to be high. In a row of increasing of Curcuma xanthorrhiza extract dose, then SGPT level to be low. Keywords : Liver, Gamma Radiation, SGPT, Curcuma xanthorrhiza PENDAHULUAN Salah satu aplikasi radiasi di bidang kedokteran adalah terapi. Terapi tersebut berasal dari sumber radioaktif, seperti Co-60, --------------------- *Corresponding author: E-mail: septianakurniasari18@gmail.com Cs-137 dan Am-241, yang memancarkan radiasi gamma. Radiasi gamma memiliki daya tembus yang paling besar sehingga banyak digunakan untuk pengobatan (terapi) kanker [1]. Interaksi radiasi dengan sel menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas akan berinteraksi dengan protein yang ada di dalam tubuh sehingga menyebabkan zat-zat yang ada di

Pengaruh Radiasi Gamma dan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap Kadar SGPT Hepar 183 dalam tubuh bersifat racun (toksik). Zat toksik tersebut akan dinetralisir oleh organ hepar. Hepar sebagai organ detoksifikasi mampu menetralisasikan semua racun yang ada di dalam tubuh. Semakin besar dosis radiasi yang diterima oleh tubuh, maka semakin banyak radikal bebas yang dihasilkan, sehingga menyebabkan kerusakan sel hepar. sering digunakan sebagai hewan uji karena struktur anatominya mirip dengan manusia, sehingga kerusakan sel hepar akibat paparan radiasi dapat dibuktikan. Antioksidan merupakan salah satu cara untuk mengurangi radikal bebas yang timbul akibat radiasi. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) mengandung senyawa bioaktif seperti curcumin, minyak atsiri, flavonoid, gula dan protein. Temulawak mempunyai kemampuan sebagai hepatoprotektor pada tikus yang disuntik secara intraperitonial dengan parasetamol [2]. Kandungan curcumin berfungsi sebagai antioksidan dan zat detoksifikasi dari peningkatan aktivitas enzim gluthatione S- transferase (GS-t) dan enzim gluthatione (GSx) yang lain, serta mampu melindungi eritrosit dan hemoglobin dari oksidasi yang disebabkan oleh senyawa nitrit [2]. Curcumin juga berpotensi untuk melindungi fungsi hepar, saluran cerna, ginjal, menurunkan radikal bebas dan menghambat aktivitas nitric oxide synthase (NOS) dari makrofag [3]. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan 80 ekor mencit jantan strain Balb/c, umur 6-8 minggu dengan berat badan rata-rata 18-20 gram. Mencit tersebut dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu K- (tanpa radiasi dan ekstrak), R- (radiasi tanpa ekstrak) dan R+ (diberi ekstrak kemudian diradiasi). Paparan radiasi diberikan selama 10 menit dengan besar dosis radiasi adalah 379,45 10-5 rad, 20 menit (758,90 10-5 rad), 30 menit (1138,35 x 10-5 rad), 40 menit (1517,80 10-5 rad) dan 50 menit (1897,24 10-5 rad), sedangkan ekstrak temulawak diberikan dengan 5 variasi dosis yaitu 1,4 gr/kg BB; 2,0 gr/kg BB; 2,6 gr/kg BB; 3,2 gr/kg BB dan 3,8 gr/kg BB. Pemberian Ekstrak Temulawak. Ekstrak temulawak yang diberikan pada mencit berupa serbuk jadi yang sudah dikemas dan dijual di pasaran, dengan mempertimbangkan komposisi yang terkandung di dalamnya. Satu kapsul ekstrak temulawak mengandung 2500 mg curcumin. Dosis ekstrak temulawak yang diberikan pada mencit dihitung berdasarkan berat badan masing-masing mencit. Ekstrak temulawak diberikan satu kali dalam sehari selama 10 hari sebelum mencit diradiasi dengan cara dicekokkan ke mencit menggunakan sonde lambung. Pemberian Paparan Radiasi. Sumber radioaktif yang digunakan antara lain Co-60, Am-241, Cs-137, Na-23 dan Sr-90. Sumber radioaktif tersebut ditempatkan pada wadah berbentuk setengah lingkaran dan terdapat lubang guna memasukkan sumber radioaktif, sehingga paparan radiasi gamma dapat tepat mengenai mencit, seperti pada Gambar 1. Di sekitar daerah paparan radiasi, digunakan 3 lapis timbal yang berfungsi untuk proteksi radiasi. Gambar 1. Pemaparan radiasi gamma pada mencit. Pengukuran SGPT. Setelah mencit diradiasi, kemudian didislokasi dan dibedah untuk diambil darahnya melalui jantung (intracardial) dengan alat suntik. Darah yang

184 Pengaruh Radiasi Gamma dan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap Kadar SGPT Hepar telah diambil, dimasukkan ke dalam tabung venoject yang bersih dan kering, kemudian dicentrifuge. Serum yang terpisah diambil dan dimasukkan ke dalam tabung lainnya yang bersih dan kering, kemudian ditutup. Pengukuran aktivitas enzim SGPT dilakukan dengan mengambil serum dan ditambahkan larutan pereaksi, kemudian dihomogenkan. Setelah itu, diukur absorbansinya dengan spektrofotometer blood analyzer. dalam darah. Hal ini disebabkan karena temulawak merupakan antioksidan yang mampu mencegah atau menangkal pembentukan radikal bebas akibat adanya interaksi radiasi dengan sel. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini diperoleh data berupa kadar SGPT dari tiap-tiap kelompok perlakuan. Hubungan lamanya paparan radiasi dan pengaruh ekstrak temulawak terhadap kadar SGPT hepar mencit menunjukkan fungsi polynomial. Gambar 2. Hubungan lamanya paparan radiasi terhadap kadar SGPT hepar mencit Hubungan lamanya paparan radiasi gamma terhadap kadar SGPT hepar mencit tampak pada Gambar 2. SGPT merupakan biomarker kerusakan hepar [4]. Jika sel hepar mengalami kerusakan, maka akan menyebabkan peningkatan kadar SGPT dalam serum darah. Pemaparan radiasi gamma pada mencit dengan variasi 5 waktu menunjukkan bahwa semakin lama paparan radiasi gamma yang diberikan, maka semakin banyak radikal bebas yang dihasilkan sehingga mengakibatkan semakin tinggi kadar SGPT. Hal ini mengindikasikan semakin parah kerusakan yang terjadi pada hepar mencit. Ekstrak temulawak yang diberikan pada mencit sebagai pencegahan terhadap efek radiasi gamma berpengaruh terhadap kadar SGPT, seperti yang terlihat pada Gambar 3. Semakin banyak ekstrak temulawak yang diberikan, maka semakin menurun kadar SGPT Gambar 3. Hubungan pemberian ekstrak temulawak terhadap kadar SGPT hepar mencit yang diradiasi selama 30 menit Pengaruh Radiasi Gamma terhadap Tingginya Kadar SGPT. Radiasi gamma merupakan radiasi pengion yang dapat menyebabkan kerusakan sel hepar mencit, ditandai dengan tingginya kadar SGPT. Pada kondisi normal, SGPT tetap berada di dalam sel hepar. Akan tetapi, jika tubuh dikenai radiasi, maka akan terjadi interaksi antara radiasi dengan sel yang akan menghasilkan radikal bebas [5]. Radikal bebas tersebut dapat merusak sel hepar dan dinding sel menjadi pecah, sehingga SGPT akan ke luar dari sel hepar dan masuk ke aliran darah, sehingga mengakibatkan kadarnya menjadi tinggi [6]. Radikal bebas merupakan salah satu dari ROS (Reactive Oxygen Species), seperti pada Gambar 4, yang dapat menyebabkan kerusakan atau nekrosis sel hepar. Gambar 4. Interaksi ROS terhadap molekul dalam sel [7]

Pengaruh Radiasi Gamma dan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap Kadar SGPT Hepar 185 Nekrosis tersebut menyebabkan inti sel membengkak sehingga sitoplasma menjadi pecah dan kandungan isi sel, khususnya enzim SGPT, masuk ke jaringan ekstraselular karena adanya gangguan pada pompa natrium yang diakibatkan kekurangan ATP. ATP tersebut berperan penting untuk integritas sel hepatosit. Jika kadar ATP rendah, maka enzim intraselular akan keluar dari dalam darah sehingga menyebabkan kerusakan pada hepar [8]. Selain itu, tingginya kadar SGPT juga disebabkan karena radikal bebas yang terbentuk akan bereaksi dengan sel epitel sehingga dapat meningkatkan stress oksidatif [9]. Pengaruh Ekstrak Temulawak terhadap Penurunan Kadar SGPT. Struktur kimia senyawa kurkuminoid yang terdapat pada temulawak tampak pada Gambar 5. Curcumin merupakan senyawa yang paling banyak kandungannya dibandingkan dengan senyawa lainnya. meredistribusikan elektron yang tidak berpasangan pada struktur ikatan rangkap terkonjugasi pada cincin aromatiknya. Kemudian, radikal kurkumin akan bereaksi lagi membentuk senyawa yang tidak reaktif. Dari mekanisme tersebut, kurkumin dapat menghambat terbentuknya radikal bebas [11]. Gambar 6. Reaksi penghambatan radikal bebas oleh kurkumin [11]. Temulawak juga membantu sel dalam melakukan pertahanan terhadap radikal bebas. Hal ini dikarenakan pada temulawak mengandung enzim SOD (Superoksida Dismutase dan Katalase) yang mengkatalisasi dismutasi peroksida hidrogen menjadi air dan alkohol, seperti reaksi pada Gambar 7. Pemindahan residu glutation dilakukan oleh GSH S-transferase menjadi metabolit elektrofilik reaktif dari xenobiotic. Reaksi yang menggunakan NADPH mereduksi produksi glutation teroksidasi (GSSG), sehingga radikal yang terbentuk menjadi cukup stabil dan tingkat kerusakan sel menjadi berkurang atau menurun [12]. Gambar 5. Struktur kimia senyawa kurkuminoid [10] Temulawak mengandung banyak gugus OH sehingga temulawak berpotensi untuk menangkap radikal bebas sehingga radikal bebas tersebut berubah menjadi molekul yang stabil, dan sel-sel yang rusak akibat radikal bebas tersebut dapat memperbaiki dirinya [10]. Gambar 6 merupakan reaksi kurkumin yang mendonorkan atom hidrogennya (H) dari gugus hidroksil (OH) ketika berinteraksi dengan radikal bebas (R*). Interaksi tersebut akan menghasilkan radikal kurkumin yang sifatnya lebih stabil daripada radikal bebas. Hal ini disebabkan radikal kurkumin dapat mengalami perubahan struktur resonansi dengan Gambar 7. Pertahanan sel terhadap radikal bebas [12]. KESIMPULAN Ekstrak temulawak yang diberikan sebagai pencegahan dari efek radiasi gamma mampu menurunkan kadar SGPT dari 153,91 U/L menjadi 32,06 U/L. Rusaknya sel hepar disebabkan karena adanya radikal bebas. Radikal bebas tersebut menyebabkan tingginya kadar SGPT. Ekstrak temulawak mengandung senyawa bioaktif kurkumin yang mampu menghambat pembentukan radikal bebas akibat radiasi gamma pada hepar mencit.

186 Pengaruh Radiasi Gamma dan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap Kadar SGPT Hepar DAFTAR PUSTAKA [1] Lusiyanti, Y. (2008). Penerapan Efek Interaksi Radiasi dengan Sistem Biologi sebagai Dosimeter Biologi. Jurnal Forum Nuklir 2(1): 1-15. [2] Sugiharto (2004). Pengaruh Infus Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap Kadar Hemoglobin dan Jumlah Eritrosit Tikus Putih yang Diberi Larutan Timbal Nitrat [(PbNO3)2]. Hayati 10: 53-57. [3] Kertia, N. (2011). Pengaruh Kombinasi Ekstrak Temulawak, Jahe, Kedelai dan Kulit Udang terhadap Fungsi Hati dan Ginjal Dibandingkan dengan Natrium Diklofenak pada Penderita Osteoartritis. Majalah Obat Tradisional 16: 51-62. [4] Himawan, R. (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Kadar SGPT Tikus Putih (Rattus novergicus) yang Diinduksi Isoniazid. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Surakarta, Universitas Sebelas Maret. [5] Sulaeman, E. S. (2003). Analisis Pemaparan Radiasi terhadap Profil Hematologi Pekerja Radiasi Divisi Radiologi Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang. Tesis. Magister Kesehatan Lingkungan. Semarang, Universitas Diponegoro. [6] Candra, A. A. (2013). Aktivitas Hepatoprotektor Temulawak pada Ayam yang Diinduksi Pemberian Parasetamol. Pertanian Terapan 13: 137-143. [7] Donuata, P. B. (2013). Pengaruh Paparan Radiasi Gamma dan Pemberian Ekstrak Bagian Putih Semangka (Citrullus vulgaris Schrad) terhadap Kesehatan Ginjal pada Hewan Coba Mencit. Tesis. Magister Ilmu Fisika. Malang, Universitas Brawijaya. [8] Fajariyah, S. (2010). Efek Pemberian Estrogen Sintetis (Diethylstillbestrol) terhadap Struktur Hepar dan Kadar SGOT dan SGPT pada Betina Strain Balb'C. Ilmu Dasar 11: 76-82. [9] Musthofiyah, H. (2008). Pengaruh Pemberian Buah Pepaya (Carica papaya) terhadap Kadar Enzim Transaminase GOT-GPT dan Gambaran Histologi Hepar yang Diinduksi Karbontetraklorida (CCl 4 ). Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Malang, Universitas Islam Negeri Malang. [10] Syifaiyah, B. (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pegagan (Centela asiatica) terhadap Kadar SGPT dan SGOT Hati yang Diinduksi dengan Parasetamol. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Malang, Universitas Islam Negeri Malang. [11] Darwadi, R. P. (2013). Pengaruh Terapi Kurkumin terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Hasil Isolasi Parotis dan Profil Protein Tikus Putih yang Terpapar Lipopolisakarida (LPS). Kimia Student 1: 133-139. [12] Arief, Sjamsul. Radikal Bebas. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIR/RSU Dr. Soetomo Surabaya.