BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses yang kompleks (rumit), namun dengan maksud yang sama yaitu, memberi pengalaman belajar pada siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 yang memuat tujuan pendidikan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pembelajaran media merupakan alat peraga yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran. Pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan, minat yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi 1
2 siswa. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Beberapa pengertian di atas sependapat dengan Piaget (Rita Eka Izzaty, dkk., 2008: 35) bahwa tahap perkembangan kognitif siswa usia sekolah dasar, yakni 6 sampai 12 tahun merupakan tahap operasional konkret, pada tahapan ini siswa telah dapat membentuk ide berdasarkan pemikiran yang muncul pada benda atau kejadian logis disekitarnya atau dengan kata lain siswa mulai befikir logis terhadap obyek yang konkret, sehingga penyampaian materi akan lebih efektif jika dibantu oleh sebuah media yang dapat mengasah tingkat keaktifan dan berpikir siswa secara mandiri. Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan mata pelajaran satu dengan mata pelajaran lain yang menggabung mata pelajaran, namun tidak menghilangkan suatu tujuan pembelajaran. Di dalam pembelajaran Tematik seorang guru dituntut untuk dapat melakukan suatu Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Oleh karena itu diharapkan guru menciptakan suatu media pembelajaran yang dapat mensukseskan suatu kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dalam merencanakan pembelajaran dibutuhkan adanya media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan. Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa. Banyak sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 salah satunya adalah SDN Mojolangu 1 Malang.
3 SDN Mojolangu 1 Malang sendiri sudah menerapkan Kurikulum 2013 pada saat uji coba yang di laksanakan pada tahun ajaran 2014/2015, dimana SDN Mojolangu 1 Malang yang beralamat di Jln. Sudimoro no. 15 sudah cukup bagus dalam menerapkan pembelajaran, hanya saja Guru perlu pengembangan berbagai macam media yang bisa menarik minat siswa untuk belajar. Pembelajaran Tematik pada kelas II sendiri hanya menggunakan berbagai macam gambar saja, sebagai contoh gambar kebun binatang beserta hewan-hewan yang ada di dalamnya. Jika guru hanya memberikan materi seperti ini maka akan monoton dan siswa kurang menyerap materi pelajaran, karena siswa kelas II masih belajar sambil bermain. Maka dari itu peneliti akan mengembangkan Media Dadu Bangun Ruang ini, yang nantinya akan menarik perhatian siswa untuk bisa bermain sambil belajar. Media Dadu Bangun Ruang merupakan media edukatif yang dikembangkan oleh peneliti. Media ini sendiri akan dibuat ringan dan dari bahan yang lunak, agar tidak terjadi cedera pada anak. Media Dadu Bangun Ruang ini nanti akan di buat besar, kurang lebih ukurannya 15 x 15 cm. Media ini dinamakan Dadu Bangun Ruang, karena media ini mempunyai ruang atau vulume. Media yang dikembangkan peneliti akan menimbulkan kegiatan belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa lebih termotivasi, selain salah satu keterampilan kognitif yang dapat dikembangkan melalui permainan. Siswa SD merupakan usia perkembangan yang masih identik dengan dunia bermain. Dengan demikian kemampuan berpikir kreatif anak usia Sekolah Dasar dapat berkembang melalui Media Dadu Bangun Ruang ini. Media Dadu Bangun Ruang dikembangkan agar siswa bisa memahami tentang Tema Hidup Bersih dan Sehat di Rumah dalam buku Tematik. Isi
4 dari tema 5 yaitu menulis cerita narasi sederhana tentang kegiatan di lingkungan sekitar dengan EYD yang benar, menentukan unsur-unsur yang menentukan bangun datar yaitu sudut dan ruas garis (sisi) serta memahami tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah. Karena terbatasnya media yang ada di sekolah maka peneliti mengangkat judul Pengembangan Media Dadu Bangun Ruang dalam Pembelajaran Tematik Hidup Bersih dan Sehat Kelas 2 Sekolah Dasar. Media ini nantinya dikembangkan menjadi Media Dadu yang mempunyai Ruang dan Volume, yang di dalam ruang itu nanti akan di isi berbagai bentuk bangun ruang dan bangun datar kecil seperti, Segiempat, Segitiga, Lingkaran, Kerucut, Balok, Kubus dan lain sebagainya, untuk siswa bisa mengenal tentang berbagai macam sisi, sudut, dan rusuk dalam mata pelajaran Matematika. Serta untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia serta PPKn akan di isi dengan berbagai macam contoh gambar hidup bersih di lingkungan rumah. Yang nantinya siswa bisa mengetahui bagaimana saja hidup bersih dan sehat di rumah masing-masing dan bisa menerima pelajaran di sekolah dengan baik karena adanya media ini. Media Pembelajaran Dadu Bangun Ruang ini diharapkan dapat mengatasi keterbatasan guru dalam membuat alat peraga atau media pembelajaran, memberikan kemudahan siswa dalam belajar karena materi lebih menarik sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
5 B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang akan menjadi bahasan dalam penelitian yaitu: Bagaimana Pengembangan Media Dadu Bangun Ruang dalam Pembelajaran Tematik dengan Tema Hidup Bersih dan Sehat untuk Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian yaitu: Untuk menghasilkan Produk Media Dadu Bangun Ruang dalam Pembelajaran Tematik dengan Tema Hidup Bersih dan Sehat untuk Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar. D. SPESIFIKASI PRODUK YANG DIHARAPKAN Spesifikasi produk Media Dadu Bangun Ruang yang ingin dikembangkan adalah sebagai berikut: 1. Media yang dikembangkan merupakan sebuah Dadu yang mempunyai Ruang dan Volume, ruang itu nantinya di isi berbagai macam bentuk Segitiga, Lingkaran, Segiempat dan lain sebagainya serta beberapa gambar hidup bersih dan sehat yang ada di Rumah. 2. Penggunaan media ini lebih mengaktifkan siswa karena siswa sendirilah yang akan melemparkan Dadu. 3. Penggunaan media ini mudah digunakan dan dapat langsung dipahami oleh siswa, dengan cara bergantian melempar Dadu tersebut seperti halnya melempar Dadu pada permainan ular tangga.
6 4. Media ini dibuat mengunakan bahan triplek yang tidak membahayakan siswa pada saat melempar Dadu dan ringan yang memudahkan siswa untuk mengangkat media Dadu ini. 5. Media Dadu Bangun Ruang ini nanti akan dilengakapi peraturan dan tata cara bermainnya. 6. Media ini tidak hanya dimainkan oleh individu saja tetapi juga dapat digunakan berkelompok. E. MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang terkait. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:\ 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada pembaca secara teoritis tentang pengembangan Media Dadu Bangun Ruang untuk Tema 5 Hidup Bersih dan Sehat. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Adanya penggunaan Media Dadu Bangun Ruang, siswa dapat lebih tertarik, berminat, dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
7 2) Adanya Media Dadu Bangun Ruang, keterampilan intelektual siswa dan keaktifan siswa dapat meningkat sesuai dengan tahap perkembangan dan pengalaman belajarnya. 3) Media Dadu Bangun Ruang memberikan pemahaman mengenai Hidup Bersih dan Sehat di Rumah, di Sekolah, Tempat Bermain dan di Masyarakat kepada siswa dalam bentuk pengalaman tiruan. b. Bagi Guru 1) Adanya Media Dadu Bangun Ruang, dapat membantu guru dalam mengembangkan pengetahuan mengenai Hidup Bersih dan Sehat di Rumah, di Sekolah, Tempat Bermain dan di Masyarakat. 2) Adanya Media Dadu Bangun Ruang, guru dapat dengan mudah menarik dan memfokuskan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3) Adanya Media Dadu Bangun Ruang, guru lebih siap menghadapi penerapan kurikulum 2013 dan dapat menyampaikan materi Hidup Bersih dan Sehat dengan media yang sesuai. c. Bagi Sekolah Menambah sarana pendidikan baru yang dapat dipersiapkan sebagai langkah awal dalam menghadapi penerapan kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru mendatang, sehingga saat kurikulum 2013 mulai diterapkan, sekolah telah siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan Media Dadu Bangun Ruang ini.
8 F. ASUMSI KETERBATASAN PENGEMBANGAN 1. Peneliti membatasi penggunaan media ini pada kelas 2. 2. Media ini menggunakan tema 5 Hidup Bersih dan Sehat Subtema 1 Hidup Bersih dan Sehat di Rumah. 3. Tema 5 Hidup Bersih dan Sehat diajarkan pada semester 2 di SDN Mojolangu 1 Malang. 4. Media Dadu Bangun Ruang dalam pembelajaran tematik kelas II Sekolah Dasar memuat perpaduan mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan PPKn. G. DEFINISI OPERASIONAL 1. Pengembangan adalah proses mengorganisasikan materi pelajaran dan pengembangn proses pembelajaran. Materi pelajaran disusun sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, baik menyangkut data, fakta, konsep, prinsip dan keterampilan. Kemudian proses menunjukkan bagaimana seharusnya peserta didik mengalami kegiatan pembelajaran. Itulah sebabnya di dalam mencakup halhal yang semestinya dilakukan oleh guru dalam upayanya mencapai kompetensi. 2. Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. 3. Media Dadu Bangun Ruang yaitu media yang dikembangkan menjadi Media Dadu yang mempunyai Ruang dan Volume, yang di dalam ruang itu nanti akan di isi berbagai bentuk Bangun Ruang kecil seperti, Segiempat, Segitiga, Lingkaran dan lain sebagainya untuk siswa bisa mengenal tentang berbagai macam sisi,
9 sudut, dan rusuk dalam mata pelajaran Matematika. Serta untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan PKn akan di isi dengan berbagai macam contoh gambar hidup bersih di lingkungan rumah. 4. Pembelajaran Tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberi pengalaman kepada siswa.