BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta, konsep dan prinsip saja, tetapi juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Masrini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat utama bagi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Muhammad Zaenudin As, 2016 UPI Kampus Serang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 20. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2 Kemampuan belajar peserta didik dapat berkembang dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Mengembangkan kemampuan peserta didik dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari kebudayaan manusia

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menyempurnakan Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia, pendidikan dapat mempengaruhi manusia dalam semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Saat belajar siswa tidak lepas dari sumber belajar. Sumber belajar

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan adalah sistem yang digunakan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses yang kompleks (rumit), namun dengan maksud yang sama yaitu, memberi pengalaman belajar pada siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 yang memuat tujuan pendidikan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pembelajaran media merupakan alat peraga yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran. Pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan, minat yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi 1

2 siswa. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Beberapa pengertian di atas sependapat dengan Piaget (Rita Eka Izzaty, dkk., 2008: 35) bahwa tahap perkembangan kognitif siswa usia sekolah dasar, yakni 6 sampai 12 tahun merupakan tahap operasional konkret, pada tahapan ini siswa telah dapat membentuk ide berdasarkan pemikiran yang muncul pada benda atau kejadian logis disekitarnya atau dengan kata lain siswa mulai befikir logis terhadap obyek yang konkret, sehingga penyampaian materi akan lebih efektif jika dibantu oleh sebuah media yang dapat mengasah tingkat keaktifan dan berpikir siswa secara mandiri. Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan mata pelajaran satu dengan mata pelajaran lain yang menggabung mata pelajaran, namun tidak menghilangkan suatu tujuan pembelajaran. Di dalam pembelajaran Tematik seorang guru dituntut untuk dapat melakukan suatu Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Oleh karena itu diharapkan guru menciptakan suatu media pembelajaran yang dapat mensukseskan suatu kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dalam merencanakan pembelajaran dibutuhkan adanya media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan. Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa. Banyak sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 salah satunya adalah SDN Mojolangu 1 Malang.

3 SDN Mojolangu 1 Malang sendiri sudah menerapkan Kurikulum 2013 pada saat uji coba yang di laksanakan pada tahun ajaran 2014/2015, dimana SDN Mojolangu 1 Malang yang beralamat di Jln. Sudimoro no. 15 sudah cukup bagus dalam menerapkan pembelajaran, hanya saja Guru perlu pengembangan berbagai macam media yang bisa menarik minat siswa untuk belajar. Pembelajaran Tematik pada kelas II sendiri hanya menggunakan berbagai macam gambar saja, sebagai contoh gambar kebun binatang beserta hewan-hewan yang ada di dalamnya. Jika guru hanya memberikan materi seperti ini maka akan monoton dan siswa kurang menyerap materi pelajaran, karena siswa kelas II masih belajar sambil bermain. Maka dari itu peneliti akan mengembangkan Media Dadu Bangun Ruang ini, yang nantinya akan menarik perhatian siswa untuk bisa bermain sambil belajar. Media Dadu Bangun Ruang merupakan media edukatif yang dikembangkan oleh peneliti. Media ini sendiri akan dibuat ringan dan dari bahan yang lunak, agar tidak terjadi cedera pada anak. Media Dadu Bangun Ruang ini nanti akan di buat besar, kurang lebih ukurannya 15 x 15 cm. Media ini dinamakan Dadu Bangun Ruang, karena media ini mempunyai ruang atau vulume. Media yang dikembangkan peneliti akan menimbulkan kegiatan belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa lebih termotivasi, selain salah satu keterampilan kognitif yang dapat dikembangkan melalui permainan. Siswa SD merupakan usia perkembangan yang masih identik dengan dunia bermain. Dengan demikian kemampuan berpikir kreatif anak usia Sekolah Dasar dapat berkembang melalui Media Dadu Bangun Ruang ini. Media Dadu Bangun Ruang dikembangkan agar siswa bisa memahami tentang Tema Hidup Bersih dan Sehat di Rumah dalam buku Tematik. Isi

4 dari tema 5 yaitu menulis cerita narasi sederhana tentang kegiatan di lingkungan sekitar dengan EYD yang benar, menentukan unsur-unsur yang menentukan bangun datar yaitu sudut dan ruas garis (sisi) serta memahami tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah. Karena terbatasnya media yang ada di sekolah maka peneliti mengangkat judul Pengembangan Media Dadu Bangun Ruang dalam Pembelajaran Tematik Hidup Bersih dan Sehat Kelas 2 Sekolah Dasar. Media ini nantinya dikembangkan menjadi Media Dadu yang mempunyai Ruang dan Volume, yang di dalam ruang itu nanti akan di isi berbagai bentuk bangun ruang dan bangun datar kecil seperti, Segiempat, Segitiga, Lingkaran, Kerucut, Balok, Kubus dan lain sebagainya, untuk siswa bisa mengenal tentang berbagai macam sisi, sudut, dan rusuk dalam mata pelajaran Matematika. Serta untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia serta PPKn akan di isi dengan berbagai macam contoh gambar hidup bersih di lingkungan rumah. Yang nantinya siswa bisa mengetahui bagaimana saja hidup bersih dan sehat di rumah masing-masing dan bisa menerima pelajaran di sekolah dengan baik karena adanya media ini. Media Pembelajaran Dadu Bangun Ruang ini diharapkan dapat mengatasi keterbatasan guru dalam membuat alat peraga atau media pembelajaran, memberikan kemudahan siswa dalam belajar karena materi lebih menarik sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

5 B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang akan menjadi bahasan dalam penelitian yaitu: Bagaimana Pengembangan Media Dadu Bangun Ruang dalam Pembelajaran Tematik dengan Tema Hidup Bersih dan Sehat untuk Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian yaitu: Untuk menghasilkan Produk Media Dadu Bangun Ruang dalam Pembelajaran Tematik dengan Tema Hidup Bersih dan Sehat untuk Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar. D. SPESIFIKASI PRODUK YANG DIHARAPKAN Spesifikasi produk Media Dadu Bangun Ruang yang ingin dikembangkan adalah sebagai berikut: 1. Media yang dikembangkan merupakan sebuah Dadu yang mempunyai Ruang dan Volume, ruang itu nantinya di isi berbagai macam bentuk Segitiga, Lingkaran, Segiempat dan lain sebagainya serta beberapa gambar hidup bersih dan sehat yang ada di Rumah. 2. Penggunaan media ini lebih mengaktifkan siswa karena siswa sendirilah yang akan melemparkan Dadu. 3. Penggunaan media ini mudah digunakan dan dapat langsung dipahami oleh siswa, dengan cara bergantian melempar Dadu tersebut seperti halnya melempar Dadu pada permainan ular tangga.

6 4. Media ini dibuat mengunakan bahan triplek yang tidak membahayakan siswa pada saat melempar Dadu dan ringan yang memudahkan siswa untuk mengangkat media Dadu ini. 5. Media Dadu Bangun Ruang ini nanti akan dilengakapi peraturan dan tata cara bermainnya. 6. Media ini tidak hanya dimainkan oleh individu saja tetapi juga dapat digunakan berkelompok. E. MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang terkait. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:\ 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada pembaca secara teoritis tentang pengembangan Media Dadu Bangun Ruang untuk Tema 5 Hidup Bersih dan Sehat. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Adanya penggunaan Media Dadu Bangun Ruang, siswa dapat lebih tertarik, berminat, dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

7 2) Adanya Media Dadu Bangun Ruang, keterampilan intelektual siswa dan keaktifan siswa dapat meningkat sesuai dengan tahap perkembangan dan pengalaman belajarnya. 3) Media Dadu Bangun Ruang memberikan pemahaman mengenai Hidup Bersih dan Sehat di Rumah, di Sekolah, Tempat Bermain dan di Masyarakat kepada siswa dalam bentuk pengalaman tiruan. b. Bagi Guru 1) Adanya Media Dadu Bangun Ruang, dapat membantu guru dalam mengembangkan pengetahuan mengenai Hidup Bersih dan Sehat di Rumah, di Sekolah, Tempat Bermain dan di Masyarakat. 2) Adanya Media Dadu Bangun Ruang, guru dapat dengan mudah menarik dan memfokuskan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3) Adanya Media Dadu Bangun Ruang, guru lebih siap menghadapi penerapan kurikulum 2013 dan dapat menyampaikan materi Hidup Bersih dan Sehat dengan media yang sesuai. c. Bagi Sekolah Menambah sarana pendidikan baru yang dapat dipersiapkan sebagai langkah awal dalam menghadapi penerapan kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru mendatang, sehingga saat kurikulum 2013 mulai diterapkan, sekolah telah siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan Media Dadu Bangun Ruang ini.

8 F. ASUMSI KETERBATASAN PENGEMBANGAN 1. Peneliti membatasi penggunaan media ini pada kelas 2. 2. Media ini menggunakan tema 5 Hidup Bersih dan Sehat Subtema 1 Hidup Bersih dan Sehat di Rumah. 3. Tema 5 Hidup Bersih dan Sehat diajarkan pada semester 2 di SDN Mojolangu 1 Malang. 4. Media Dadu Bangun Ruang dalam pembelajaran tematik kelas II Sekolah Dasar memuat perpaduan mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan PPKn. G. DEFINISI OPERASIONAL 1. Pengembangan adalah proses mengorganisasikan materi pelajaran dan pengembangn proses pembelajaran. Materi pelajaran disusun sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, baik menyangkut data, fakta, konsep, prinsip dan keterampilan. Kemudian proses menunjukkan bagaimana seharusnya peserta didik mengalami kegiatan pembelajaran. Itulah sebabnya di dalam mencakup halhal yang semestinya dilakukan oleh guru dalam upayanya mencapai kompetensi. 2. Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. 3. Media Dadu Bangun Ruang yaitu media yang dikembangkan menjadi Media Dadu yang mempunyai Ruang dan Volume, yang di dalam ruang itu nanti akan di isi berbagai bentuk Bangun Ruang kecil seperti, Segiempat, Segitiga, Lingkaran dan lain sebagainya untuk siswa bisa mengenal tentang berbagai macam sisi,

9 sudut, dan rusuk dalam mata pelajaran Matematika. Serta untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan PKn akan di isi dengan berbagai macam contoh gambar hidup bersih di lingkungan rumah. 4. Pembelajaran Tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberi pengalaman kepada siswa.