BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Sesuai dengan UU Republik

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur an Allah menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat. martabat orang yang berilmu. Oleh karena itu Allah berfirman :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cerminan dari kemajuan suatu bangsa. Bangsa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta manusia manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan serta dipupuk secara efektif dengan menggunakan strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang berjudul Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara individu dengan lingkungannya 1.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I 1.1 Latar Belakang UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bab II Pasal 3 dikemukakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya proses transfer informasi guru kepada siswa, tetapi juga melibatkan berbagai tindakan dan kegiatan yang harus dilakukan terutama jika menginginkan hasil belajarnya menjadi lebih baik. Salah satu proses pembelajaran yang menekankan berbagai tindakan dan kegiatan adalah dengan menggunakan pendekatan tertentu. Pendekatan dalam pembelajaran pada hakekatnya merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat mengembangkan dan meningkatkan aktivitas belajar yang dilakukan guru dan siswa. 1 Dalam proses pembelajaran, seharusnya terjadi interaksi yang positif antar pihak-pihak yang terlibat di dalamya dalam hal pencapaian tujuan. Dalam pendidikan formal, proses ketika pembelajaran di dalam kelas ini sangat menentukan keberhasilan pendidikan yang dilakukan seorang guru kepada siswanya. Sehingga guru disini memiliki peran yang sangat penting. Proses pembelajaran yang diberlakukan di sekolah kurang mendorong siswa untuk berfikir. Proses pembelajaran mengutamakan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak siswa lebih sering dibebani dengan 1 Abdurrahman Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:Rineka cipta), 12. 1

2 hafalan konsep-konsep materi pelajaran tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Seperti dalam kurikulum sekolah dasar, kurikulum sekolah dasar selalu dilakukan suatu penyempurnaan salah satunya aqidah akhlak yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan aqidah akhlak dan meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, pada umumnya. Hal ini seperti yang telah diutarakan dalam sistem pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 yaitu : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Untuk mencapai tujuan tersebut, maka salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah adalah aqidah akhlak. Pendidikan aqidah akhlak di tingkat Madrasah Ibtidaiyah memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: 3 1. Menumbuh kembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang aqidah Islam sehingga menjadi manusia 2 UU RI No.20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara). 3 Peraturan Mentri Agama RI nomor 2 tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar isi Pendidikan Agama Islam.

3 muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. 2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai aqidah Islam. Berdasarkan tujuan tersebut, maka semestinya pelajaran aqidah akhlak merupakan mata pelajaran yang sangat bermanfaat bagi peserta didik dan seharusnya menjadi mata pelajaran yang penting. Sehingga siswa menunggununggu jam pelajaran aqidah akhlak. Proses pembelajaran aqidah yang menyenangkan karena membahas adab kehidupan sehari-hari, yang melibatkan siswa secara aktif dengan pemakaian strategi atau metode pembelajaran yang sesuai dengan materi. Tapi kenyataannya, pembelajaran aqidah akhlak cenderung membosankan, karena banyak materi yang harus dihafalkan. Salah satu hambatan selama ini dalam pembelajaran aqidah akhlak adalah kurang dikemasnya pembelajaran aqidah akhlak dengan menggunakan metode atau strategi yang menarik, menyenangkan, dan kurangnya keterlibatan siswa ketika proses pembelajaran. Hal itu disebabkan karena guru kesulitan menentukan strategi atau metode yang sesuai dengan pembelajaran. Guru masih terpaku pada pembelajaran klasik misalnya hanya ceramah, tanya jawab, dan mencatat. Hal seperti itu harus dirubah karena jika terjadi terus menerus maka kejenuhan tersebut akan mengakibatkan siswa enggan untuk belajar dan bisa menjadi penghambat daya serap siswa

4 sehingga pemahaman siswa dalam pembelajaran sangat kurang dan nilai peserta didik dalam pembelajaran tidak akan sesuai harapan. Berdasarkan fakta di lapangan, peneliti menemukan bahwa pembelajaran aqidah akhlak di MI Al-Islam Pantenan Panceng Gresik guru hanya menggunakan pembelajaran yang klasikal yaitu hanya ceramah, tanya jawab, hafalan dan mencatat. Pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga siswa cenderung tidak aktif dalam pembelajaran di kelas dan pembelajaran juga kurang menarik untuk siswa jadi siswa kurang fokus ketika pembelajaran berlangsung. Akibat dari permasalahan tersebut dari 29 siswa yang ada di kelas III, hanya kurang dari 50% jumlah siswa yang dapat mencapai mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sedangkan nilai KKM nya adalah 70. Oleh sebab itu perlu adanya pemikiran baru bagaimana supaya mata pelajaran aqidah akhlak materi kalimat thayyibah (ta awud) menjadi menarik, berbobot, disukai dan mendapat tempat di hati siswa kelas III MI Al-Islam Pantenan Panceng Gresik. Salah satu upaya yang dilakukan peneliti yaitu dengan menggunakan metode Course Review Horay. Peneliti mengambil metode Course Review Horay karena metode ini merupakan metode pembelajaran yang mana siswa dapat belajar sambil bermain, sehingga metode ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran aqidah akhlak sesuai dengan karakter siswa dikelas III yang sangat aktif namun aktif dalam bermain dikelas.

5 Metode Course Review Horay merupakan salah satu pembelajaran kooperatif, yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Pembelajaran ini merupakan suatu pengujian terhadap pemahaman konsep siswa menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya. 4 Melalui penggunaan metode ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran aqidah akhlak sehingga siswa mampu memperoleh nilai sesuai kriteria ketuntasan minimal, karena selama ini nilai ketuntasan minimal (KKM) sangat perlu ditingkatkan karena pemerolehan nilai kurang maksimal yaitu kurang dari 70 sedangkan kriteria ketuntasan minimal(kkm) adalah 70, oleh karena itu perlu adanya peningkatan yang dilakukan pada mata pelajaran aqidah akhlak pada materi kalimat thayyibah (ta awud). Berdasarkan latar belakang dan beberapa alasan tersebut maka dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini peneliti mengambil judul Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Kalimat Thayyibah (Ta awud) Melalui Metode Course Review Horay pada Siswa Kelas III MI Al-Islam Pantenan Panceng Gresik. 4 Aris Shoimin, 68 Model Pembelajara Inovatif, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2014), 54.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan masalah seperti berikut : 1. Bagaimana penerapan metode Course Review Horay dalam meningkatkan pemahaman mata pelajaran aqidah akhlak materi kalimat thayyibah (ta awud) pada siswa kelas III MI Al-Islam Pantenan Panceng Gresik? 2. Bagaimana peningkatan pemahaman mata pelajaran aqidah akhlak materi kalimat thayyibah (ta awud) melalui metode Course Review Horay pada siswa kelas III MI Al-Islam Pantenan Panceng Gresik? C. Tindakan yang Dipilih Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah tentang rendahnya pemahaman siswa dalam pelajaran aqidah akhlak materi kalimat thayyibah (ta awud) adalah dengan menerapkan metode Course Review Horay pada siswa kelas III MI Al-Islam Pantenan Panceng Gresik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 siklus. Satu siklusnya terdiri dari 2x35 menit. Dalam setiap siklusnya terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (Observing), dan refleksi (reflecting).

7 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dilihat tujuan penelitian adalah 1. Untuk mengetahui penerapan metode Course Review Horay dalam meningkatkan pemahaman mata pelajaran aqidah akhlak materi kalimat thayyibah (ta awud) pada siswa kelas III MI Al-Islam Pantenan Panceng Gresik. 2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman mata pelajaran aqidah akhlak materi kalimat thayyibah (ta awud) melalui metode Course Review Horay pada siswa kelas III MI Al-Islam Pantenan Panceng Gresik. E. Lingkup Penelitian Agar penelitian ini dapat fokus dan tuntas, maka permasalahan di atas akan dibatasi pada hal hal sebagai berikut : 1. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas III MI Al-Islam Pantenan Panceng Gresik tahun ajaran 2015/2016 semester genap mata pelajaran aqidah akhlak materi kalimat thayyibah (ta awud). 2. Pelaksanaan dalam penelitian ini menggunakan Metode Course Review Horay untuk meningkatkan pemahaman mata pelajaran aqidah akhlak materi kalimat thayyibah (ta awud) bagi siswa kelas III MI Al-Islam Pantenan Panceng Gresik.

8 Tabel 1.1 SK, KD dan Indikator Aqidah Akhlak Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Mampu menghayati kalimat thayyibah dan sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Asma ul Husna(Al-batin, Al-wali, Almujib, dan Al-wahhab), mengenal makhluk ghoib selain malaikat, berakhlak terpuji terhadap sesama, dan menghindari akhlak tercela dari kisah orang/tokoh. 2.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (ta awud) 1. Mengartikan kalimat ta awud 2. Menjelaskan sifatsifat allah melalui kalimat ta awud 3. Menyebutkan penggunaan kalimat ta awud dalam kehidupan seharihari F. Signifikasi Penelitian 1. Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang pendidikan yang menyangkut model pembelajaran penyampaian materi dalam pembelajaran aqidah akhlak. Juga mengkaji penggunaan model pembelajaran Course Review Horay dalam kegiatan pembelajaran, serta dapat menambah masukan maupun reverensi bagi peneliti selanjutnya.

9 2. Praktis Secara praktis, hasil penelitian tindakan kelas dapat memberikan manfaat pada beberapa pihak, yaitu: a. Bagi peneliti Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti dalam menentukan strategi yang cocok untuk materi pembelajaran tertentu. Dengan melaksanakan PTK peneliti sedikit demi sedikit mengetahui model pembelajaran apa saja yang cocok untuk pembelajaran aqidah akhlak, serta merupakan usaha untuk melatih diri dalam memecahkan permasalahan yang ada secara kritis, obyektif, dan ilmiah. b. Bagi guru Sebagai bahan pertimbangan oleh para guru untuk menerapkan model pembelajaran Course Review Horay pada materi yang sesuai. Supaya para guru termotivasi untuk lebih kreatif dalam mengolah pembelajaran dan yang terpenting tidak hanya mengedepankan kemampuan kognitif siswa yang diukur dengan hafalan saja. Namun juga memperhatikan kemampuan afektif dan psikomotorik. c. Bagi Siswa Adanya model pembelajaran Course Review Horay dalam pembelajaran aqidah akhlak khususnya materi kalimat thayyibah (ta awud) diharapkan dapat membantu siswa yang bermasalah atau mengalami kesulitan dalam belajar, dengan metode ini siswa dituntut untuk terlibat secara aktif mengembangkan daya nalar serta mampu

10 berfikir lebih kreatif, aktif dan pembelajaran bisa bermakna untuk siswa. d. Bagi sekolah Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pelaksana pendidikan dalam mewujudkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien, dan memberikan alternatif dalam upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah, khususnya pada mata pelajaran aqidah akhlak materi kalimat thayyibah (ta awud) di MI Al-Islam Pantenan Panceng Gresik.