BAB 2 LANDASAN TEORI. uml(unified modeling language), class diagram, usecase diagram, sequence diagram,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memahami SIG. Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RINGKASAN SKRIPSI. Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi

BAB II LANDASAN TEORI

[Type the document title]

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB. Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur

BAB III. Metode Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB I. I.1.Latar Belakang PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Umum Sistem. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tepat guna dengan fasilitas seperti sumber informasi dan data yang dapat diakses

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Pengertian Sistem Informasi Geografis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH TITIK RAWAN KECELAKAAN DI PROVINSI LAMPUNG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Informasi Geografis Perumahan Di Kota Manado Berbasis Web

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB III METODE PENELITIAN

Perancangan Sistem Informasi Penyusutan Mesin Fotokopi Rekondisi dan Analisis Break Even Point Menggunakan Model Waterfall pada Toko Utama

BAB III LANDASAN TEORI

Metode Perancangan BAB Metode Perancangan Sistem

Interraksi Manusia dan Komputer

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Geografi. unsur pokok yaitu sistem, informasi dan geografi. Dengan memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LAHAN DAN TATA RUANG WILAYAH PETERNAKAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR BERBASIS WEB.

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah

RANCANG BANGUN SISTEM PENGELOLAAN PEMETAAN WILAYAH JAWA TENGAH BERBASIS GIS

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

Sistem Informasi Geografis. Model Data Spasial

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB IV ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Pembahasan sistem informasi geografi ini meliputi : pengertian sistem, pengertian informasi, pengertian sistem informasi, geografi, pengertian sistem informasi geografi, pengertian peta dan bagian-bagiannya, jenis-jenis peta, persyaratan peta, uml(unified modeling language), class diagram, usecase diagram, sequence diagram, collaboration diagram, component diagram, deployment diagram yang akan dijelaskan sebagai berikut. 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Rainer and Turban (2009, p6), sistem adalah sekumpulan atau sekelompok komponen yang saling berhubungan untuk menghasikan tujuan bersama dengan menerima sebuah input dan menghasilkan sebuah output dalam sebuah proses yang terorganisir. Menurut Raymond Mcleod (2001, p12), sistem adalah elemen-elemen yang saling terintegrasi dengan maksud yang sama dalam mencapai suatu tujuan. Dari definisi-definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem terdiri dari komponen-komponen/elemen-elemen yang saling berhubungan dan berintegrasi satu sama lain untuk menerima input, proses inputan yang ada, dan akhirnya mengeluarkan output untuk mencapai suatu tujuan.

9 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut Rainer and Turban (2009, p6) informasi adalah data yang ditelah dikelolah sehingga data tersebut menjadi berarti dan berharga bagi sang penerima data. Menurut Indrajani (2008, p351) informasi adalah salah satu dari jenis sumber daya yang tersedia bagi manager, yang dapat dikelola seperti halnya sumber daya lainnya. Beberapa sumber daya informasi, yaitu: a. Perangkat keras komputer (Hardware) Perangkat keras komputer / hardware seperti CPU, keyboard, mouse, layar monitor dapat membantu menghasilkan atau mencari informasi yang dibutuhkan. b. Perangkat lunak komputer (Software) Perangkat lunak komputer / software dapat membantu menghasilkan informasi yang ingin dicari atau yang dibutuhkan. c. Spesialis informasi Spesialis informasi merupakan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer. Ada lima golongan utama spesialis informasi yaitu : Analis sistem Pengelola database Spesialis jaringan

10 Programmer Operator d. Pengguna (User) Pengguna merupakan salah satu sumber daya informasi yang berperan sangat penting, meskipun informasi yang ada sangat berharga tetapi tidak digunakan oleh pengguna karena informasinya tidak sesuai, maka informasi tersebut menjadi tidak bernilai. e. Fasilitas Fasilitas dibutuhkan oleh setiap pencari informasi dalam melakukan pencarian terhadap informasi yang dibutuhkan. f. Basis data (Database) Basis data atau database dibutuhkan untuk menampung dan menyimpan informasi yang ada. Hal ini dilakukan apabila suatu waktu informasi yang disimpan akan digunakan. g. Informasi Sumber daya yang paling berperan dalam sumber daya informasi adalah informasi itu sendiri. Dengan adanya informasi, maka setiap masyarakat dapat mengetahui hal yang ingin diketahui.

11 Adapun kualitas informasi ditentukan oleh beberapa hal berikut: a. Akurat Informasi yang didapatkan harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Jika tingkat kesesuaiannya rendah dengan kenyataan yang terjadi, maka kualitas informasi tersebut sangat rendah. b. Tepat Waktu Semakin cepat suatu informasi didapatkan, maka kualitas informasinya pun semakin tinggi, karena waktu penyampaian informasi dengan waktu terjadinya suatu kejadian harus cepat dan tepat dengan kenyataan yang terjadi. c. Dapat Dipercaya Informasi yang disampaikan atau didapatkan harus sangat sesuai dengan kenyataan yang terjadi, hal ini dapat membuat kualitas informasi menjadi tinggi karena semakin sesuai informasi dengan kenyataan yang ada, maka informasi tersebut menjadi dapat dipercaya. d. Relevan Informasi yang disampaikan harus sesuai dengan penerima informasi yang ada. Jika penerima informasi tersebut masih anak-anak dan informasi yang diterimanya berupa politik dan ekonomi, maka informasi tersebut menjadi sangat tidak relevan. Hal ini dapat mengurangi kualitas informasi yang ada.

12 e. Efisien Informasi yang disampaikan atau didapatkan harus bermanfaat bagi sang penerima informasi, karena bermanfaat atau tidak suatu informasi itu sangat bergantung oleh penerima informasi. Jika suatu informasi kurang bermanfaat bagi penerima informasi, maka hal ini dapat menurunkan kualitas informasi yang ada. f. Mudah didapatkan Jika dalam mendapatkan suatu informasi sulit, maka kualitas informasi pun menjadi turun dan kegunaan dari informasi menjadi tidak ada. Dari definisi dan penjelasan-penjelasan mengenai informasi diatas dapat disimpulkan, bahwa informasi harus mempunyai arti bagi sang penerima informasi, dan juga informasi tersebut harus akurat, tepat waktu, efisien, relevan, dapat dipercaya, dan mudah didapatkan. 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p6), sistem informasi merupakan kombinasi dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi jaringan, dan sumber data yang dikumpulkan, ditransformasikan, dan disebarkan informasi di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Menurut Rainer and Turban (2009, p7), sistem informasi dapat diartikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan atau menerima, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam organisasi atau perusahaan.

13 Agar supaya sistem informasi dapat dimanfaatkan dengan efektif, maka informasi mengenai organisasi atau perusahaan, manajemen dan teknologi informasi yang membentuk sistem harus diketahui dengan pasti. Berikut ini adalah beberapa elemen-elemen sistem informasi: a. Elemen pertama yaitu organisasi yang meliputi manusia, struktur dan prosedur operasi b. Elemen kedua yaitu manajemen yang mengamati kesempatan, membuat strategi untuk menjawab kebutuhan, mengatur penempatan terhadap orang dan sumber untuk mendukung strategi tersebut. c. Elemen ketiga yaitu teknolog informasi yang merupakan alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk membantu melakukan kontrol dan membuat kegiatan baru. Dari definisi dan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang melakukan kegiatan pengumpulan data dan analisis data yang ada untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan oleh si penerima untuk proses pengambilan keputusan. 2.1.4 Geografi Geografi berasal dari bahasa Yunani, Geos dan Graphien. Geos yang berarti bumi atau permukaan bumi, sedangkan Graphien mempunyai arti mencitrakan atau melukiskan. Melalui kata Geos dan Graphien, geografi dapat diartikan pelukisan bumi atau pencitraan bumi. Dalam arti yang luas, geografi

14 adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk dan hubungan timbal balik antara keduanya. Permukaan bumi dalam pengertian diatas dapat diartikan sebagai daratan, air atau perairan, dan lapisan-lapisan udara. Juga dapat didefinisikan sebagai tempat berlangsungnya kehidupan mahluk hidup. 2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Geografis Menurut Paryono (1994, p1), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis. Teknologi ini berkemban g pesat sejalan dengan perkembangan teknologi informatika atau teknologi komputer. Menurut Wahyu (2008, p116), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, menganalisis, mengolah, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Secara umum, Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang dapat memanajemen, memanipulasi, menganalisis informasi-informasi kebumian dan menampilkan keluaran / output informasi geografis berikut data dan atribut-atributnya. Komponen-komponen SIG, sebagai suatu sistem berbasiskan komputer termasuk perangkat keras,

15 perangkat lunak, data atau informasi, dan juga operator yang mengoperasikan serangkaian proses manipulasi. Beberapa keuntungan dalam menggunakan SIG: a. Dapat mengumpulkan data geografi ; b. Dapat mengintegrasikan data geografi (spasial dan attribute) ; c. Dapat memeriksa, mengupdate data-data geografi ; d. Dapat menganalisis data geografi ; e. Dapat memanipulasi data geografi ; f. Dapat menyimpan dan memanggil kembali data geografi ; g. Dapat menghasilkan keluaran / output ; h. Dapat menghasilkan keputusan yang tepat dan cepat berdasarkan data yang terkumpul ; i. Dapat menampilkan data yang sulit ditampilkan secara manual, dan juga dapat diperbesar dan ditampilkan secara tiga dimensi. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atributatributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basis data/database SIG. Dengan demikian, perancangan basis data (database) merupakan hal yang esensial di dalam SIG. Rancangan basis data akan menentukan efektivitas dan efisiensi proses-proses pemasukan/input, pengelolaan, keluaran/output dari SIG.

16 Kesimpulannya, Sistem Informasi Geografis(SIG) merupakan sekumpulan komponen yang memiliki kemampuan untuk mengambil, menyimpan, dan mengolah data, baik data spasial atau data tekstual dan juga menampilkan hasil secara cepat, tepat, dan akurat. 2.1.6 Subsistem Sistem Informasi Geografis Sistem informasi geografis terbagi dalam beberapa subsistem, yaitu: a. Data Masukkan / Input Selain bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh sistem informasi geografi, subsistem ini juga bertugas dalam mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data attribute dari berbagai sumber. b. Data Keluaran / Output Subsitem ini bertugas dalam menghasilkan dan menampilkan keseluruhan atau sebagian keluaran / output basis data baik dalam bentuk softcopy maupunpun hardcopy seperti grafik atau peta. a. Data Manajemen Subsistem ini bertugas dalam mengorganisasikan baik data spasial maupun data attribute ke dalam sebuah basis data

17 sedemikian rupa sehingga mudah untuk dipanggil, diperbaharui, maupun diperbaiki. b. Manipulasi Analisis Data Subsistem ini bertugas dalam menghasilkan informasi-informasi yang didapatkan oleh sistem informasi geografi. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. 2.1.7 Komponen Sistem Informasi Geografis Adapun komponen-komponen yang terdapat dalam sistem informasi geogr afis: a. Perangkat Keras / Hardware Personal Computer / PC, Desktop, Workstation hingga multi user host yang dapat digunakan dalam suatu jaringan merupakan beberapa platform perangkat keras SIG. Adapun contoh beberapa perangkat keras yang sering digunakan, yaitu: PC, Mouse, Digitizer, Printer, Plotter,dan Scanner. b. Perangkat Lunak / Software Bila dilihat dari sisi yang berbeda, SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular. Setiap subsistem diimplementasikan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, jadi tidak mengherankan apabila ada perangkat SIG yang mempunyai modul program

18 yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri. Software SIG memiliki beberapa kemampuan utama, yaitu: Memanipulasi dan menyajikan data geografis atau peta berupa layer. Berfungsi untuk analisis, query, dan visualisasi geografis Penyimpanan data dan manajemen database (DBMS) Graphical User Interface (GUI) c. Data Data merupakan bagian yang paling krusial dalam SIG, tanpa data maka sistem informasi geografis tidak dapat digunakan secara optimal. Data spasial, dan data attribute merupakan data yang diperlukan di dalam sistem informasi geografis. Menurut Whitten et.al. (2004, p27), data merupakan kumpulan fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian / event, dan hal-hal yang dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan. Menurut McLeod (2001, p250), data memiliki hirarki, yaitu: File Merupakan suatu kumpulan catatan data / data record yang berhubungan dengan suatu subjek tertentu. Semua catatan yang sejenis disusun menjadi satu file.

19 Record Terdiri atas semua elemen data yang berhubungan dengan suatu objek atau kegiatan tertentu. Elemen Data Suatu unit data terkecil dan tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang berarti. Himpunan data memiliki sifat-sifat yang unik, di antaranya: a. Saling berketerkaitan (Intereelated) Data tersebut akan saling berketerkaitan/berintegrasi dan disimpan secara terorganisir di dalam sebuah media penyimpanan. b. Kebersamaan (Shared) Data dapat diakses oleh berbagai macam pengguna. 2.1.8 Representasi Grafis Suatu Objek Pada Sistem Informasi Geografis Informasi grafis suatu objek dapat dimasukkan ke dalam bentuk: a. Titik Titik adalah representasi yang paling sederhana dari suatu objek. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasikan diatas peta dan ditampilkan di layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol. Titik tidak dapat mewakili objek-objek tertentu berdasarkan skala yang ditentukan Menggunakan polygon apabila ingin menampilkan dalam skala

20 yang besar dari suatu bangunan. Tetapi, dalam skala kecil ditampilkan menggunakan titik. b. Garis Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi. Sebagai contoh jaringan listrik, komunikasi pipa saluran air minum, saluran pembuangan merupakan garis-garis. c. Poligon Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi seperti sungai, danau, batas kota, batas provinsi. Poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung diantara titik-titik yang ada. 2.1.9 Jenis-jenis Data Pada Sistem Informasi Geografi a. Data attribute Merupakan data yang berhubungan dengan tema atau topik tertentu seperti tanah, geologi, geomorfologi, penggunaan lahan, populasi dan transportasi. Attribute dapat dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif. Pada kualitatif, mendeskripsikan tipe, klasifikasi, label suatu objek agar dapat dikenal dan dibedakan dengan objek-objek yang lain, misalnya: pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah. Bila dilakukan secara kuantitatif, data objek dapat diukur secara skala ordinat atau tingkatan, selang atau interval dan ratio atau perbandingan satu titik ke titik lain atau titik tertentu, contohnya: Populasi danau 20 sampai 30 ekor ikan.

21 b. Data Spasial Data spasial merupakan jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek keruangan (titik koordinat) dari fenomena-fenomena atau keadaan yang terdapat didunia nyata. Ada dua konsep representasi entity spasial, yaitu: 1. Raster (Model Data Raster) Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan pixel-pixel atau struktur matriks yang membentuk suatu grids. Entity spasial raster ini disimpan di dalam layer secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Kelebihan format raster adalah: Data dalam bentuk raster lebih mudah. Gambar didapat lebih detail dari radar atau satelit. Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah melalui scanning. Kekurangan format raster adalah: Membutuhkan memori yang besar. Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pixelnya di permukaan bumi. Ukuran grid yang lebih besar untuk menghemat ruang penyimpanan akan mengakibatkan kehilangan informasi dan ketelitian.

22 2. Vector (Model Data Vector) Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis, kurva atau poligon beserta atributatributnya. Menurut Prahasta (2005, p158), bentuk-bentuk dasar representasi data spasial dalam format vector didefinisikan oleh sistem koordinat kartesius dua dimensi. Dalam format vector, garis merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang terhubung satu sama lain. Sedangkan poligon disimpan sebagai sekumpulan titik-titik tetapi titik awal dan titik akhir poligon memiliki koordinat yang sama. Kelebihan format vector adalah: Memiliki batas-batas yang teliti, tegas, dan jelas. Memiliki resolusi spasial yang tinggi. Membutuhkan tempat penyimpanan yang sedikit. Kekurangan format vector adalah: Memiliki sturktur data yang kompleks. Tidak cocok atau tidak kompatibel dengan data citra satelit pengindraan jarak jauh. Memerlukan biaya yang tinggi karena harga perangkat keras / hardware dan perangkat lunak / software yang sangat mahal.

23 2.1.10 Analisis Data Sistem Informasi Geografi Secara umum, terdapat dua fungsi analisis: a. Fungsi analisis spasial Fungsi ini terdiri dari: Klasifikasi Fungsi ini mengklasifikasikan kembali suatu data spasial menjadi data spasial yang baru dengan kriteria-kriteria tertentu. Network Fungsi ini merujuk data spasial titik-titik (point) atau garis-garis (line) sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan. Overlay Fungsi ini menghasilkan data spasial yang baru dari minimal dua data spasial yang menjadi suatu masukan / input. Buffering Fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi masukkan / input. 3D Analysis Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi data spasial dalam ruang tiga dimensi. Digital Image Processing Fungsi ini dimiliki oleh perangkat SIG yang berbasiskan raster.

24 b. Fungsi analisis attribute Fungsi ini terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan basis data (database) dan perluasannya. 2.2 Peta Sistem Informasi Geografi 2.2.1 Pengertian Peta dan Bagian-bagiannya Peta merupakan gambaran wilayah geografis, biasanya bagian permukaan bumi. Peta dapat menunjukkan banyak informasi penting, misalnya: kota, batas kota, sungai, laut, danau, rumah sakit. Bagian-bagian pokok yang harus ada dalam setiap pembuatan peta: a. Judul Peta Setiap peta yang dibuat harus diberi judul untuk mencerminkan apa isi dan jenis peta yang dibuat. b. Garis Astronomis Garis astronomis berfungsi untuk menentukan lokasi suatu tempat. c. Inset Inset berfungsi untuk menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah sekitar yang lebih luas. Untuk memperjelas salah satu bagian dari peta sehingga dapat menunjukkan lokasi penting yang kurang jelas dalam peta merupakan tujuan dibuatnya inset pada peta.

25 d. Garis Tepi Peta Garis tepi peta berfungsi untuk membantu dalam membuat peta pulau, kota, ataupun wilayah yang tepat berada di tengah-tengahnya. Disarankan garis tepi peta dibuat rangkap, hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan penggambaran wilayah di dalam sebuah peta. e. Skala Peta Skala peta merupakan angka yang berfungsi menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya di lapangan. f. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta Sumber peta berfungsi sebagai informasi dari mana sumber peta diperoleh, dan tahun pembuatan peta sangat diperlukan terutama untuk peta-peta yang berisikan data yang mudah berubah, misalnya: peta hasil pertanian, peta penyebaran dan perpindahan penduduk. g. Tanda Arah / Mata Angin / Penunjuk Arah Untuk membantu pengguna peta dalam mengetahui arah mata angin. h. Simbol Peta Simbol peta berfungsi sebagai tanda-tanda umum yang digunakan untuk mewakili keadaan yang sebenarnya. Beberapa contoh simbol-simbol yang terdapat pada sebuah peta: Simbol Garis Simbol ini melambangkan rel kereta api, sungai, jalan, batas administrasi.

26 Simbol Titik Simbol ini melambangkan ketinggian, monumen (candi), tanaman. Simbol Area Simbol ini melambangkan area pemukiman, perkebunan dan pertanian. i. Warna Peta Warna peta digunakan untuk mewarnai objek-objek tertentu pada peta, misalnya warna biru digunakan untuk lautan, warna putih digunakan untuk pegunungan salju, warna coklat digunakan untuk pegunungan, warna merah digunakan untuk bentang hasil budi daya manusia, warna kuning digunakan untuk dataran tinggi, dan warna hijau digunakan untuk dataran rendah. j. Legenda Legenda merupakan keterangan dari simbol-simbol yang ada dipeta agar lebih mudah dibaca dan dimengerti. k. Lettering Merupakan semua tulisan dan angka-angka untuk mempertegas dan memperjelas arti dari simbol-simbol yang ada. 2.2.2 Jenis-jenis Peta Menurut Paryono (1994, p1), ada dua jenis peta: a. Peta-peta Umum (general purpose map) Peta jenis ini menggambarkan topografi suatu daerah ataupun batas-batas administratif suatu wilayah atau negara.

27 b. Peta-peta Tematik (thematic purpose map) Peta jenis ini secara khusus menampilkan distribusi keruangan (spatial distribution), kenampakan-kenampakan seperti geologi, geomorfologi, tanah vegetasi, atau sumberdaya alam. Klasifikasi peta berdasarkan skala: a. Peta Kadaster Peta jenis ini mempunyai skala 1:100 sampai 1:5000, peta ini digunakan untuk menggambarkan tanah, dan peta sertifikat tanah. b. Peta Skala Besar Peta jenis ini mempunyai skala 1:5000 sampai 1:250000, peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang relatif sempit, seperti kelurahan atau kecamatan. c. Peta Skala Sedang Peta jenis ini mempunyai skala 1:250000 sampai 1:500000, peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang agak luas, seperti propinsi, daerah-daerah regional dan pulau. d. Peta Skala Kecil Peta jenis ini mempunyai skala 1:500000 sampai 1:1000000, peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang cukup luas, seperti negara.

28 e. Peta Skala Geografis Peta jenis ini mempunyai skala lebih dari 1:1000000, peta ini digunakan untuk menggambarkan kumpulan-kumpulan negara, benua, dan dunia. Jenis-jenis peta berdasarkan keadaan objek: a. Peta Stasioner Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan tetap atau stabil. Contoh: Peta persebaran hutan lindung. b. Peta Dinamis Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan mudah berubah. Contoh: Peta urbanisasi, peta pertumbuhan penduduk suatu daerah. 2.2.3 Persyaratan Peta Beberapa persyaratan pokok yang harus dipenuhi agar sebuah peta dapat berfungsi dengan baik, antara lain: a. Conform : Bentuk bentuk daerah, wilayah, pulau, benua yang digambar harus sesuai dengan bentuk aslinya di alam. b. Equivalent : Daerah-daerah atau bidang-bidang yang digambarkan harus proposional luas dengan apa yang terdapat di alam. c. Equidistant : Jarak-jarak yang digambar peta harus tepat perbandingannya dengan jarak yang sebenarnya.

29 2.3 Internet Menurut Ellsworth (1997, p3), internet adalah jaringan yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer dan komputer tunggal di seluruh dunia, melalui saluran telepon, satelit, dan sistem telekomunikasi lainnya. Dengan kata lain internet adalah jaringan komputer yang saling berhubungan secara global. Internet dapat menghubungkan berbagai jaringan berbeda dengan fasilitas yang disediakan oleh Internet Service Provider (ISP). Kemampuan yang ditawarkan dapat melalui e-mail, chatting, teleconference, videoconference, mengakses komputer lain (remote desktop), mengirim dan menerima file. 2.3.1 Keuntungan Internet Menurut Cheffey et al. (2000, p10), keuntungan dari internet dapat disingkat dengan 6C, terdiri dari : a. Cost Reduction Dapat dicapai melalui pengurangan kebutuhan untuk penjualan dan pemasaran yang ditangani lewat telepon dan pengurangan biaya cetak dan distribusi materi pemasaran, yang semuanya akan diterbitkan dalam situs web. b. Capability Internet menyediakan peluang baru untuk produk-produk dan layanan baru serta pencarian pangsa pasar.

30 c. Competitive Advantage Jika perusahaan memperkenalkan kemampuan baru sebelum pesaingnya, maka akan mendapat keuntungan hingga pesaingnya memiliki kemampuan yang sama. d. Communication Improvement Hal ini meliputi peningkatan komunikasi dengan pelanggan, staf, pemasok, dan distributor. e. Control Internet menyediakan penelitian pemasaran yang lebih baik melalui pelacakan perilaku konsumen dan cara staf perusahaan memberikan pelayanan. f. Customer Service Improvement Dicapai dengan database interaktif yang mengundang ketersediaan stok atau pertanyaan-pertanyaan mengenai layanan pelanggan. 2.3.2 World Wide Web(WWW) Menurut Rainer dan Potter (2009, p23), WWW adalah bagian dari Internet yang menggunakan fungsi transportasi Internet, melalui arsitektur client/server untuk mengatasi semua tipe dari informasi digital, termasuk di dalamnya teks, hypermedia, grafik dan suara. Menurut Kadir (2003, p4), World WIde Web (WWW) atau biasa disebut dengan Web, merupakan salah satu sumber daya Internet yang berkembang pesat.

31 Informasi web didistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain. Dengan pendekatan hypertext ini seseorang dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari suatu dokumen ke dokumen yang lain. Dokumen-dokumen yang diakses pun dapat tersebar di pelbagai mesin dan bahkan si berbagai negara. 2.3.3 Keuntungan Website Menurut Chaffey et al. (2000, p129), terdapat beberapa keuntungan dari pengadaan situs internet : Peningkatan citra perusahaan, Peningkatkan pelayanan pelanggan, Peningkatan visibility, Perluasan pangsa pasar, Transaksi online, dan Biaya komunikasi yang lebih rendah. 2.3.4 Intranet Menurut Rainer dan Potter (2003, p222), Intranet adalah suatu jaringan private yang menggunakan software Internet dan protokol TCP/IP. Menurut Chaffey (1998, p86), Intranet adalah suatu jaringan komputer yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan hanya orang-orang yang memiliki hubungan dengan perusahaan itu saja yang dapat mengakses informasi didalamnya dengan menggunakan tools seperti mengakses Internet, misal web browser. Perbedaan antara Internet dan Intranet hanya terdapat pada hak

aksesnya saja, Intranet hanya mengizinkan orang-orang tertentu saja yang dapat mengakses informasi. 32 Intinya adalah sebuah Internet pribadi, atau kumpulan dari segmen pribadi dari jaringan Internet umum. 2.4 Rekayasa Piranti Lunak 2.4.1 Pengertian Rekayasa Piranti Lunak Menurut Pressman (2001, p20), rekayasa piranti lunak adalah penerapan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam usaha menghasilkan piranti lunak yang ekonomis, dapat diandalkan dan berkerja secara efisien pada mesin yang sesungguhnya. Paradigma rekayasa piranti lunak yang sering digunakan adalah the Classic Life Cycle atau lebih dikenal dengan Waterfall model. (Pressman, 2001, p28-29). Gambar 2.1 waterfall model Gambar diatas adalah tahapan umum dari model proses ini. Akan tetapi Roger S. Pressman memecah model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara garis besar sama dengan tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Pressman:

33 System / Information Engineering and Modeling Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dan lain - lain. Tahap ini disebut Project Definition. Software Requirements Analysis Proses pencarian kebutuhan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dan lain - lain. Dari dua aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan. Design Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk blueprint software sebelum proses coding dimulai. Design harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software. Coding Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini komputer, maka design harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin,

34 yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer. Testing / Verification Sesuatu yang dibuat harus diujicobakan. Demikian juga dengan software, semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Maintenance Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya. Pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar diawal project maka software dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan seeksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem diawal project lebih ekonomis dalam hal materi (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap selanjutnya.

35 Meskipun demikian, karena model ini melakukan pendekatan secara urut / sequencetial, maka ketika suatu tahap terhambat, tahap selanjutnya tidak dapat dikerjakan dengan baik dan itu menjadi salah satu kekurangan dari model ini. Selain itu, ada beberapa kekurangan pengaplikasian model ini, antara lain adalah sebagai berikut: Ketika problem muncul, maka proses berhenti, karena tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. Bahkan jika kemungkinan problem tersebut muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus membenahi tahapan sebelumnya agar problem ini tidak muncul. Hal-hal seperti ini yang dapat membuang waktu pengerjaan software. Karena pendekatannya secara urut, maka setiap tahap harus menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang waktu yang cukup lama, artinya bagian lain tidak dapat mengerjakan hal lain selain hanya menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu, seringkali model ini berlangsung lama dalam pengerjaannya. Pada setiap tahap proses tentunya dipekerjakan sesuai spesialisasinya masing-masing. Oleh karena itu, ketika tahap tersebut sudah tidak dikerjakan, maka sumber dayanya juga tidak terpakai lagi. Oleh karena itu, seringkali pada model proses ini dibutuhkan seseorang yang multi-skilled, sehingga minimal dapat membantu pengerjaan untuk tahapan berikutnya. Tahapan-tahapan model ini sudah cukup baik dalam artian minimal untuk melakukan software engineering(se)/ pembangunan sebuah piranti lunak. Tahapan-tahapan ini juga yang digunakan oleh model-model yang lain pada umumnya. Ada filosofi yang mengatakan sesuatu yang sukses diciptakan

36 pertama kali, maka akan terus dipakai didalam pengembangannya. Hal ini juga berlaku pada waterfall model ini. Dapat dikatakan bahwa inilah standar untuk melakukan pembangunan piranti lunak. Akan tetapi, yang mungkin menjadi banyak pertimbangan mengenai penggunaan dari model ini adalah metode sequential-nya. Mungkin untuk langkah awal software diciptakan, hal ini tidak menjadi masalah, karena dengan berjalan secara berurutan, maka model ini menjadi mudah dilakukan. Sesuatu yang mudah biasanya hasilnya bagus. Oleh karena itu model ini sangat populer. Akan tetapi, seiring perkembangan software, model ini tentu tidak bisa mengikutinya. Yang menjadi kelemahan adalah pada pengerjaan secara berurutan tadi, seperti yang sudah diutarakan sebelumnya. Kelemahan-kelemahan yang lain juga sudah diutarakan diatas, atau bahkan masih ada yang lainnya. Dari sini, nantinya akan dikembangkan model-model yang lain, bahkan ada tahap evolusioner dari suatu model proses untuk mengatasi kelemahankelemahan tadi. Meskipun secara tahapan masih menggunakan standar tahapan waterfall model. Kesimpulannya adalah ketika suatu project skalanya sedang mengarah kecil bisa menggunakan model ini. Akan tetapi kalau sudah project besar, akan mengalami kesulitan jika menggunakan model ini.

37 2.4.2 Elemen Rekayasa Piranti Lunak Elemen pokok Rekayasa Piranti Lunak adalah sebagai berikut : a. Process Pada proses rekayasa piranti lunak merupakan perekat yang mengikat lapisan-lapisan teknologi secara bersama dan membuat perangkat lunak komputer untuk berkembang secara tepat waktu dan rasional. Proses menggambarkan suatu kerangka kerja untuk sekumpulan dari Key Process Areas (KPA) yang harus diterapkan untuk keefektifan pengiriman dari teknologi rekayasa piranti lunak. Key process areas merupakan bentuk dasar bagi control managemen dari proyek-proyek piranti lunak dan menerapkan konteks dimana metode teknis dapat diterapkan. Produk kerja (model, dokumen, data, laporan, bentuk, dan lain lain) yang diproduksi, kualitas yang dipastikan, dan perubahan yang diatur dengan baik. b. Methods Metode rekayasa pirantil lunak menyediakan teknik bagaimana cara untuk membangun piranti lunak. Metode yang meliputi suatu ruang lingkup tugas yang luas yang meliputi analisa kebutuhan, desain, konstruksi program, pengujian, dan dukungan. Metode rekayasa piranti lunak bergantung pada sekumpulan prinsip-prinsip dasar yang memerintah tiap area dari teknologi dan meliputi kegiatan modeling dan teknik deskriptif lainnya.

38 c. Tools Peranan rekayasa piranti lunak menyediakan dukungan yang otomatis dan semi - otomatis bagi proses dan metode-metodenya. Ketika peralatan itu terintegrasi, maka informasi yang dibentuk oleh suatu alat dapat digunakan oleh yang lainnya, suatu sistem yang mendukung perkembangan piranti lunak disebut Computer-Aideds Software (CASE), telah didirikan. CASE merupakan kombinasi dari software, hardware, dan suatu basis data rekayasa piranti lunak (sebuah tempat penyimpanan yang berisi informasi penting tentang analisis, desain, konstruksi program, dan pengujian ) untuk menciptakan suatu lingkungan analogis rekayasa piranti lunak untuk CAD/CAE (computer-aided design/ engineering) untuk peragkat keras. 2.5 Teori Khusus Teori-teori khusus yang turut mendukung perancangan sistem yang ada 2.5.1 UML (Unified Modeling Language) Menurut Whitten et.al. (2004,P430), UML adalah sekumpulan pemindahan konvensi yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek. UML terdiri dari berbagai tipe diagram, antara lain: Class Diagram, yang mendeskripsikan kelas dan hubungan antar kelas

39 Interaction Diagram, yang mempunyai dua tipe yaitu sequence diagram dan collaboration diagram. Diagram ini merupakan fungsi dari sistem dalam kaitannya dengan cara interaksi objek satu dengan objek lainnya. State Chart Diagram, yang menunjukkan bagaimana sistem berkelakuan secara internal. Component Diagram dan Deployment Diagram, yang menunjukkan bagaimana berbagai komponen sistem disusun secara logikal dan fisikal. 1. Class Diagram Menurut Schmuller (1998,P8), class diagram adalah sebuah kategori atau pengelompokan dari hal-hal yang mempunyai atribut dan fungsi yang sama. Notasi-notasi yang digunakan di dalam class diagram: a. Class Class digambarkan dengan empat persegi panjang yang hanya menuliskan nama class tersebut dan sekaligus menunjukkan atribut dan operasinya. b. Generalization Generalization adalah sebuah class yang umum, biasanya disebut sebagai super class yang mendeskripsikan properties yang bersamaan kepada grup dari special class yang disebut sub class.

40 c. Association Association adalah hubungan terstruktur yang menspesifikasi objek yang terkoneksi dengan objek lain. d. Aggregation Aggregation adalah sebuah superior object yang terdiri dari beberapa objek. Struktur aggregation mendifinisikan hubungan antara dua buah objek atau lebih. Aggregation menjelaskan suatu objek fundamental yang terdiri atas objek-objek, sehingga apabila salah satu objek dihilangkan maka objek yang lain tidak bisa dijelaskan lagi. Sebuah class diagram terdiri dari sejumlah class yang terhubung dengan garis yang menunjukkan hubungan antar class yang ada. Contoh class diagram: Gambar 2.2 Contoh Class Diagram

41 2. Usecase Diagram Menurut Schmuller, (1999,p10), usecase diagram adalah sebuah gambaran dari fungsi sistem yang dipandang dari sudut pandang pemakai. Contoh usecase diagram: Gambar 2.3 Contoh Usecase Diagram 3. Statechart Diagram Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p276), statechart diagram merupakan cara lain untuk mengekspresikan informasi dinamis tentang sebuah sistem, diagram ini digunakan untuk menggambarkan fungsi eksternal yang terlihat dari sebuah sistem atau dari objek secara individu.

42 Contoh statechart diagram: Gambar 2.4 Contoh Statechart Diagram 4. Sequence Diagram Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p70), sequence diagram menunjukkan urutan pertukaran pesan yang dilakukan oleh sekumpulan objek atau aktor yang mengerjakan pekerjaan tertentu.

43 Contoh sequence diagram: Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram 5. Collaboration Diagram Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p273), collaboration diagram menunjukkan besarnya objek yang bekerja sama, diagram ini merupakan sebuah grafik dengan sekumpulan objek dan aktor sebagai pusatnya.

44 Contoh collaboration diagram: Gambar 2.6 Contoh Collaboration Diagram 6. Component Diagram Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p328), component diagram menunjukkan bagaimana komponen-komponen dari suatu sistem berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Contoh component diagram: Gambar 2.7 Contoh Component Diagram

45 7. Deployment Diagram Menurut Schmuller (1999,p14), deployment diagram menunjukkan arsitektur fisik dari sistem berbasis komputer. Contoh deployment diagram: Gambar 2.8 Contoh Deployment Diagram

46 2.5.2 Jenis-jenis Kapal Ada berbagai jenis kapal di dunia ini, di antaranya: a. Kapal Tanker Kapal tanker adalah kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak atau produk turunannya. Jenis utama kapal tanker termasuk kapal tanker minyak, tanker kimia, dan kapal tanker pengangkut LNG. b. Pessengger Boat atau Kapal Penumpang Kapal jenis ini berfungsi sebagai alat transportasi air bagi manusia untuk berpergian dari satu tempat ke tempat yang lain. Biasanya kapal penumpang atau pessengger boat memilik sekoci atau kapal-kapal kecil di dalamnya, yang fungsi adalah sebagai kapal evakusi bagi para penumpang dan para crew kapal apabila kapal mengalami gangguan atau kecelakaan. Kapal penumpang harus memenuhi beberapa syarat sebelum digunakan: Jika kapal mengalami kebocoran atau kerusakan, kapal harus tetap dapat terapung ; Memiliki alat-alat keselamatan dan evakuasi yang memadai dan berfungsi dengan baik ; Memiliki alat-alat untuk memadamkan api apabila terjadi kebakaran di dalam kapal. c. Supply Boat Supply boat sebenarnya berfungsi sebagai alat transportasi barang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang menunjang kegiatan operasional di

47 lepas pantai. Dari mulai barang-barang yang diperlukan untuk pengerjaan sumur minyak sampai pasokan bahan makanan untuk katering dan keperluan pembuangan sampah. Tetapi bila diperlukan, kadang supply boat juga dipakai untuk alat transportasi manusia seperti pessengger boat.