BAB 1 PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan sekelompok masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya atau dari kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Baik secara verbal

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam berkomunikasi, ada pesan yang disampaikan, berbicara pada

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini adalah sarana elektronik yang paling digemari dan dicari

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. Media Massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan jarak,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. karena adanya berbagai media (channel) yang dapat di gunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia lainnya. Mereka selalu ingin mengetahui lingkungan sekitarnya. Rasa

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. disajikan. Begitu besar daya tarik media ini karena televisi mampu menyajikan

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dari media cetak, media elektektronik dan media internet. media komunikasi yang berisikan informasi aktual dari berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannnya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan sekelompok masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil interaksi sosial dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah, baik formal maupun informal. Maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan, dan oleh karena itu ada istilah yang disebut dengan komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (Nurudin, 2007:3), dapat dikatakan pula bahwa komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Pengertian tentang media massa adalah sebagai alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja di masyarakat, dengan skala yang sangat luas. (Morissan dkk, 2010:1) Media massa terbagi menjadi dua yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak yaitu Tabloid, Majalah, Surat Kabar, dan Poster.Sedangkan media elektronik yaitu Radio, Televisi, dan Internet. 1

2 Perkembangan media massa tak lepas dari kehadiran teknologi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Dengan kata lain kehadiran media massa beriringan dengan perkembangan teknologi. Televisi sebagai hasil dari perkembangan teknologi yang semakin maju, merupakan bagian dari media massa yang dikategorikan sebagai media elektronik. Televisi memberi pengaruh yang sangat signifikan dalam perkembangannya. Terbukti dewasa ini televisi masih menjadi media massa nomor satu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat untuk informasi dan hiburan. Maka dari itu, dewasa ini banyak bermunculan stasiun-stasiun televisi. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan televisi di Indonesia.Munculnya televisi di Indonesia pada tahun 1962 yang dikenal dengan Televisi Republik Indonesia (TVRI). Pada perkembangannya TVRI menjadi alat strategi pemerintah dalam menyiarkan banyak kegiatan mengenai kegiatan-kegiatan politik dan sosial. Selama beberapa dekade, TVRI memegang monopoli penyiaran di Indonesia. Namun munculnya televisi-televisi swasta di tahun 1990-an di Indonesia membuat kebijakan pemerintah berubah secara mendasar, dimana monopoli siaran televisi tidak ada lagi. Televisi swasta yang mengudara pertama kali di Indonesia yaitu Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) pada tahun 1989 di Jakarta, kemudian disusul oleh Surya Citra Televisi (SCTV) pada tahun 1990 di Surabaya, televisi pendidikan Indonesia (TPI sekarang MNCTV, 2010) pada tahun 1991 di Jakarta, Andalas televisi (ANTV) pada tahun 1993 di Lampung, INDOSIAR pada tahun 1995 di Jakarta, METRO TV pada tahun 2000 di Jakarta, Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) pada tahun 2001 di Jakarta, TV7pada tahun 2001 (Sekarang TRANS7, 2006), Latief TV

3 pada tahun 2002 (LATIVI sekarang TVOne, 2008), Global TV pada tahun 2002 di Jakarta. Selain televisi-televisi swasta yang disebutkan diatas, banyak juga bermunculan televisi-televisi lokal seperti JakTV untuk regional Jakarta atau Bangka TV untuk regional Bangka Belitung. Hal ini terlihat bahwa perkembangan stasiun televisi di Indonesia semakin pesat dan tentunya membawa persaingan yang sangat ketat dalam penyajian program-program televisi yang satu dengan yang lainnya, guna memberikan kebutuhan masyarakat dalam informasi dan hiburan. Hal ini menuntut stasiun televisi untuk selalu berinovasi dalam menyajikan program televisi agar tidak kalah bersaing dengan stasiun televisi lainnya. Namun dalam perkembangannya bahwa program televisi kebanyakan menyajikan program-program yang hampir sama. Salah satunya bisa dilihat dari program talkshow yang menjamur hampir di semua stasiun televisi. Contohnya, Show Imah di TRANS TV, Just Alvin dan Mata Najwa di METRO TV, Bukan Empat Mata di TRANS 7, dan lain sebagainya. Saat ini program talk show menjadi kegemaran tersendiri bagi masyarakat. Rasa ingin tahu masyarakat terhadap kehidupan pribadi para kaum selebritas sangat tinggi dan memiliki unsur daya tarik tersendiri untuk di konsumsi. Penyajian berita pada program talk show di rasa lebih menarik karena subjek atau selebriti tertentu dapat memberikan informasi atau feedback secara langsung, tinggal bagaimana masing-masing setiap program talk show mengemas programnya semenarik mungkin agar mendapatkan perhatian khalayak dan mendapatkan profit sebesar-besarnya bagi stasiun televisi. Karena dinamisme yang tinggi sangat dituntut dalam industri ini maka hal tersebut

4 dilihat sebagai peluang bagi para pekerja media untuk berinovasi dan lahan bisnis yang menjanjikan. Bukan hanya memerlukan ide yang brilian dan improvisasi ide yang dinamis, namun talk show harus dibawakan oleh seorang presenter yang mempunyai keunikan tersendiri dan mempunyai image yang kuat di benak khalayak. Gaya penyampaian seorang presenter talk show akan menjadi modal utama atau sebagai ujung tombak yang representative, karena hal itulah yang menentukan keberhasilan program tersebut dalam bersaing dengan program talk show lainnya. Komersil atau tidaknya program tersebut ditentukan oleh atmosphere yang dibentuk oleh presenter itu sendiri. Sebut saja program talk show Hitam Putih yang tayang di TRANS 7 yang dibawakan Deddy Corbuzier, seperti yang kita ketahui seorang Deddy Corbuzier adalah seorang mentalist, sehingga acara program Hitam Putih memberikan gaya yang berbeda dari acara talk show lainnya. Hadirnya seorang Deddy Corbuzier dalam acara program talk show memberikan sentuhan atau warna yang berbeda dari program talk show lain yang pernah ada. Program talk show Hitam putih ini hadir setiap hari Senin-Jumat pada pukul 18.30 19.30 WIB di TRANS 7. Konsep program Hitam Putih ini tidak berbeda jauh dengan program talk show lainnya, yakni menghadirkan bintang tamu dari kalangan selebritis papan atas atau sosok fenomenal yang sedang booming.perbedaan program talk show Hitam Putih ini dengan program talk show lainnya ialah gaya penyampaian seorang Deddy Corbuzier yang khas dikarenakan program Hitam Putih ini merupakan program talk show dengan format mindreading. Para bintang tamu akan dibuat tidak berdaya ketika dicecar pertanyaan oleh Deddy Corbuzier yang memaksa mereka memaparkan kehidupan pribadinya tanpa disadari. Aksi-aksi menarik Deddy Corbuzier

5 akan diselipkan di setiap segmen talk show ini termasuk atraksi sulap dan magic dan pada periode 21 Maret 2012 rating talk show Hitam Putih pun terbilang bagus, menempati posisi 10 dengan TVR 3,2 dan share 14,6. Gaya penyampaian Deddy Corbuzier dalam mengatur permainan pikiran akan mengundang gelak tawa. Tidak hanya itu uniknya di akhir segmen juga Deddy Corbuzier menambahkan kata-kata mutiara yang singkat, padat, jelas dan mudah dipahami untuk memberikan motivasi kepada masyrakat. Deddy Corbuzier juga tentunya tidak sendirian membawa acara ini, ia diiringi oleh Anung yakni pemain keyboard dan Billy sebagai beatbox yang sering jadi korban kejahilannya Deddy Corbuzier. Gaya penyampaian seorang Deddy Corbuzier yang unik dalam membawakan acara talk show Hitam Putih ini membuat penulis ingin mengetahui dan membahas Pengaruh Gaya Penyampaian Presenter TalkShow Hitam Putih di TRANS 7 Terhadap Minat Menonton, dengan studi terhadap Mahasiswa Bina Nusantara Jurusan Komunikasi Pemasaran angkatan 2011 Jakarta Barat. Alasan penulis menjadikan Mahasiswa BINUS jurusan Komunikasi Pemasaran sebagai objek yang diteliti dikarenakan Mahasiswa Komunikasi Pemasaran berperan penting dalam mengamati media dan isinya sebagai penguasaan informasi. 1.2 Ruang Lingkup Disini penulis ingin membatasi materi penelitiannya dengan memfokuskan gayapenyampaian seorang presenter talk show Hitam Putih bertujuan untuk meningkatkan minat menonton. Gaya penyampaian seorang presenter merupakan cara atau model seorang presenter dalam usahanya untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada pemirsa.

6 Dalam penelitian ini juga penulis memberikan batasan istilah dalam judul penelitian yaitu Pengaruh Gaya Penyampaian Presenter Talk Show Hitam Putih di TRANS 7 Terhadap Minat Menonton (studi terhadap mahasiswa Bina Nusantara jurusan Komunikasi Pemasaran angkata 2011 Jakarta Barat). Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Bina Nusantara jurusan Komunikasi Pemasaran angkatan 2011 dan metode yang digunakan adalah metode survei, pengumpulan data menggunakan kuesioner. 1.3 Rumusan Masalah 1. Adakah hubungan antara pengaruh gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih di TRANS 7 terhadap minat menonton mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan Komunikasi Pemasaran Angkatan 2011 Jakarta Barat. 2. Seberapa besar pengaruh gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih di TRANS 7 terhadap minat menonton mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan Komunikasi Pemasaran Angkatan 2011 Jakarta Barat. 1.4 Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui hubungan antara pengaruh gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih di TRANS 7 terhadap minat menonton mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan Komunikasi Pemasaran Angkatan 2011 Jakarta Barat. b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih di TRANS 7 terhadap minat menonton mahasiswa

Universitas Bina Nusantara Jurusan Komunikasi Pemasaran Angkatan 2011 Jakarta Barat. 7 2. Manfaat dari pelaksanaan penilitian ini yaitu : a. Manfaat Akademis Dari hasil penelitian ini penulis berharap penelitian ini dapat menjadi sebuah referensi yang dapat menjadi sumbangan dalam mengembangkan ilmu komunikasi terutama dalam bidang media telivisi. b. Manfaat Praktis Dalam penelitian ini penulis berharap peneltian ini dapat menjadi sebuah masukan bagi TRANS 7 dalam meningkatkan pembuatan program talk show lainnya. c. Manfaat Sosial Penulis berharap dalam penilitian ini dapat menjadi sebuah sumbangan atau pembelajaran bagi masyarakat dalam mengetahui atau menilai sebuah tayangan program talk show. 1.5 Hipotesis Menurut Hamidi (2007: 24), hipotesis adalah pernyataan tentang hubungan dua atau lebih variabel yang masih perlu dibuktikan (diragunakan) kebenarannya. Dengan ungkapan lain sebuah pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih yang bisa benar, bisa salah.

8 Dalam penelitian ini penulis mencoba membuat suatu kesimpulan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya, maka penulis membuat hipotesisnya sebagai berikut : Diduga bahwa ada pengaruh gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih terhadap minat menonton, maka dua hipotesis yang bisa dirumuskan adalah : Ha: Adanya pengaruh gaya penyampaian presentertalk showhitam Putih terhadap minat menonton. Ho: Tidak adanya pengaruh gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih terhadap minat menonton. 1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi (Rachmat Kriyantono, 2010: 55). Dalam riset kuantitatif, periset dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas. Alasan penulis memilih metode kuantitatif dalam penelitiannya karena ingin mengetahui tentang tingkat pengaruh atau keeratan hubungan antar dua variabel atau lebih Hamidi (2007: 26).

9 Secara umum riset kuantitatif dapat dijalankan dengan cara : 1. Perumusan objek penelitian atau populasi dan sampel a. Populasi Menurut Sugiyono (2006: 89), menyebut populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Untuk itu dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa yang menonton tayangan talk show Hitam Putih di Jakarta Barat, dengan mengambil populasi dari mahasiswa BINUS Jurusan Komunikasi Pemasaran yang memiliki lima angakatan, dari seluruh jumlah populasi diambil populasi angkatan 2011 yang menoton talk show Hitam Putih. Penulis memilih mahasiswa BINUS Jurusan Komunikasi Pemasaran angkatan 2011 karena penulis menganggap sudah memenuhi unsur representatif atau sudah mewakili dari seluruh sifat-sifat mahasiswa. Menurut Rachmat Kriyantono (2010: 154), bahwa representatif sampel sangat diperlukan karena riset kuantitaif bersifat dapat digeneralisasikan. Meskipun priset meneliti sebagian mahasiswa, namun hasilnya dapat digeneralisasikan bahwa seluruh mahasiswa mempunyai sifat-sifat seperti yang ditemukan dalam riset dan memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga mewakili keadaaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi.

10 b. Sampel Menurut Rachmat Kriyantono (2010: 153), sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati disebut dengan sampel. Ada dua tipe mengenai teknik pengambilan sampel, yaitu teknik probabilitas dan teknik nonprobabilitas. Dalam teknik nonprobabilitas kita mengenal sampling purposif, yaitu mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteriakriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset, sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel. Dalam penilitian ini, penulis menggunakan teknik sampling nonprobabilitas yaitu sampling purposif dengan alasan karena tidak semua yang menonton tayangan talk show Hitam Putih, maka yang dicari adalah sampel yang menonton tayangan talk show Hitam Putih. Rumus yang digunakan peneliti untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya dengan menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut : Rumus : n = N 1 + Ne 2

11 Keterangan : n : Jumlah Sampel N : Jumlah Populasi e : Jumlah presisi (10%) 2. Metode pengumpulan data (opsional) Menurut Rachmat Kriyantono (2010: 95), metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain : a. Penelitian Kepustakaan Dalam penelitian kepustakaan penulis mempelajari buku-buku, bahan-bahan literature yang ada kaitannya dengan penelitian dan tayangan talk show Hitam Putih. b. Penelitian Lapangan Dalam penelitian lapangan penulis mengumpulkan data-data di lapangan dengan cara mendata jumlah mahasiswa yang ada sebagai populasi guna mengumpulkan kelengkapan data dalam penelitian. Data jumlah mahasiswa didapatkan dari Universitas Bina Nusantara bagian layanan mahasiswa.

12 c. Sumber Data Berdasarkan sumbernya data dapat dibedakan atas data primer dan data sekunder (Rachmat Kriyantono, 2010: 41). 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, dan observasi. Dalam analisis isi, data primermya adalah isi komunikasi yang diteliti, karena itu sumber datanya berupa dokumentasi. Dalam penelitian ini data primer didapatkan dengan cara terjun langsung ke kelas-kelas mahasiswa jurusan komunikasi pemasaran angkatan 2011 dengan cara menyebarkan kuesioner dan melakukan sedikit tanya jawab langsung untuk mengetahui pernah atau tidaknya responden menonton tayangan talk show Hitam Putih, agar sampel yang diambil dapat memenuhi kriteria yang diinginkan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Dengan kata lain data sekunder ini adalah data yang telah tersedia seperti; gambaran objek penelitian dan jumlah mahasiswa Binus jurusan komunikasi pemasaran angkatan 2011.

13 3. Teknik analisis data Analisis data adalah proses penyederhanaan data dan penyajian data dengan mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi. Analisis data mempunyai dua tujuan, yakni meringkas dan menggambarkan data (Ulber Silalahi, 2010: 332). Berdasarkan tujuan penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah metode korelasional, yaitu tentang adanya hubungan antara dua variabel atau lebih variabel, kerangka analisisnya akan menjurus pada usaha menguji ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Kerangka tabel yang digunakam untuk tujuan penelitian ini adalah membuat dua atau lebih variabel pengamatan yang disusun dalam satu tabel yang disebut tabel silang (Ulber Silalahi, 2010: 334). Definisi lain menjelaskan bahwa, analisis data kuantitatif merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2006: 164).

14 1.7 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasan dan penganalisaanya diklasifikasikan secara sistematis ke dalam 5 (lima) bab yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Mengemukakan referensi atau tinjauan pustaka yang mendukung kajian dan analisis teori umum dan teori khusus, dimana yang berhubungan dengan hal-hal yang dibahas, dan kerangka berpikir. BAB III : OBJEK PENELITIAN Di Bab ini penulis menerangkan tentang segala sesuatu yang terkait dengan gambaran umum objek penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN Bab ini berisi tentang analisis terhadap data, analisis tayangan talk show Hitam Putih dan analisis terhadap pengaruh gaya penyampaian presenter talk show Hitam Putih terhadap minat menonton, studi terhadap Mahasiswa Bina Nusantara jurusan Komunikasi Pemasaran angkatan 2011.

15 BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang mungkin berguna dalam industri pertelevisian sebagai bahan masukan.