Effect of Anti-anxiety Drugs to The Changes of Blood Pressure on Patients with Dental Anxiety Pre Tooth Extraction ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental quasi dengan desain pre post test. Pasien pencabutan gigi di RSGM UMY. { } N = Jumlah subyek yang diperlukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya

BAB I PENDAHULUAN. dan gelisah dengan sesuatu yang dialaminya (Candido et al. 2014).

Kata Kunci: Musik, Kecemasan, Tekanan Darah, Denyut Nadi, Ekstraksi Gigi

ABSTRAK. Kata kunci : kecemasan dental, tanaman bunga berwarna biru muda, pencabutan gigi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak menyenangkan, yang kemudian ditandai oleh perasaan-perasaan

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah. melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

HUBUNGAN SCORING DENTAL ANXIETY SCALE DENGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH PASIEN EKSTRAKSI GIGI DI PUSKESMAS BAHU

EFEKTIFITAS KOMBINASI TERAPI : GUIDED IMAGERY

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

PERBANDINGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH ANTARA PENGGUNAAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER

ABSTRAK. Kata kunci : dental anxiety, dewasa muda, ekstraksi gigi

ABSTRAK. EFEK TERAPI AJUVAN EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENDERITA HIPERTENSI

UJI EFEK PEMBERIAN ASAM MEFENAMAT SEBELUM PENCABUTAN GIGI TERHADAP DURASI AMBANG NYERI SETELAH PENCABUTAN GIGI

ABSTRAK. EFEK PISANG RAJA (Musa paradisiaca L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

Yecy Anggreny, Armansyah, Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Respon Fisiologis pada Pasien yang Mengalami Kecemasan Praoperatif Ortopedi

PENGARUH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL QURAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN SEBELUM TINDAKAN EKSTRAKSI GIGI

SKRIPSI. Oleh: Yuni Novianti Marin Marpaung NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

ABSTRAK. EFEK DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PRIA DEWASA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH POSISI TIDUR MIRING TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

BAB I PENDAHULUAN. Pencabutan gigi adalah proses pembedahan yang memberikan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya (Turner et al, 2012).

EFEKTIVITAS ANALGETIK PREEMTIF TERHADAP KEDALAMAN ANESTESI PADA ODONTEKTOMI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Wacana Kesehatan Vol.1, No.1,Juli 2017 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGARUH FLAVONOID DALAM COKLAT HITAM DENGAN TEH HIJAU TERHADAP TEKANAN DARAH

BAB III METODE PENELITIAN. orangtua dengan menggunakan rancangan cross-sectional (Notoadmojo, perawatan gigi dan mulut di RSGM UMY.

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental) dengan desain penelitian One Group Pretest-Postest.

PENGARUH DURASI TINDAKAN INTUBASI TERHADAP RATE PRESSURE PRODUCT (RPP) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PENGARUH KAFEIN TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOL DAN DENYUT JANTUNG PADA LAKI-LAKI DEWASA

ABSTRAK PENGARUH TEMPO MUSIK CEPAT DAN LAMBAT TERHADAP TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari aktivitas dan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan

INTERVENSI SLOW STROKE BACK MASSAGE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gigi impaksi adalah gigi yang gagal untuk erupsi secara utuh pada posisi

EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR

PENGARUH INTERVENSI MUSIK KLASIK MOZART DIBANDING MUSIK INSTRUMENTAL POP TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DENTAL PASIEN ODONTEKTOMI

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGARUH KAFEIN PADA KOPI DAN COKLAT TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PRIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (UMY). Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

ABSTRAK EFEK WORTEL (DAUCUS CAROTA L.) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA

PENGARUH PEMBERIAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP CURAH DAN ph SALIVA PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN TERAPI AMLODIPINE

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

I. PENGANTAR. A. Latar Belakang. Ansietas atau kecemasan adalah keadaan mood yang berorientasi dan

ABSTRAK. PENGARUH JUS LABU SIAM (Sechium edule) TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA DEWASA

ABSTRAK. EFEK BUAH MELON SKY ROCKET (Cucumis melo L.) TERHADAP TEKANAN DARAH

PERSETUJUAN TINDAKAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

ABSTRAK. EFEK LABU SIAM (Sechium edule Swartz) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK PENGARUH SEDUHAN DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH BUAH BLEWAH (Cucumis melo L. var. cantalupensis) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL DAN PREHIPERTENSI LAKI-LAKI DEWASA

PENGARUH MUSIK DALAM MENURUNKAN ANSIETAS PRA-TINDAKAN DENTAL PADA PASIEN DI POLI BEDAH MULUT RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

ABSTRAK. PENGARUH INFUSA HERBA PUTRI MALU (Mimosa pudica Linn) DALAM MENURUNKAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA PEREMPUAN DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

Dio Angga Dewa, 2012, Pembimbing 1 : Jo Suherman,dr.,MS.,AIF. Pembimbing 2 : Jeanny Ervie Ladi, dr., M.Kes.

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) DAN KOPI ARABICA (Coffea arabica) TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 dan

ABSTRAK EFEK MOZART SONATA K 448 FOR TWO PIANOS IN D-MAJOR 2 ND MOVEMENT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMAN 1 Kasihan memiliki jumlah siswa yang cukup banyak sehingga

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

ABSTRAK. EFEK AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

Pengaruh senam Prolanis terhadap penyandang hipertensi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PSTW BUDHI LUHUR YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

PERBEDAAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI ESENSIAL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan

ABSTRAK. Kata kunci: kecemasan dental, pencabutan gigi, mahasiswa program profesi pendidikan dokter gigi, rumah sakit gigi dan mulut maranatha.

General Relaxation Effect On Blood Pressure Of Hypertension Patients In The Department Of Healthy City Madiun

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI INFORMED CONSENT TERHADAP PERUBAHAN KECEMASAN PASIEN YANG AKAN MENJALAN TINDAKAN OPERASI DI SMC RS TELOGOREJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

Transkripsi:

Pengaruh Obat Anti Ansietas Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Pasien Dengan Kecemasan Dental Pra Pencabutan Gigi Effect of Anti-anxiety Drugs to The Changes of Blood Pressure on Patients with Dental Anxiety Pre Tooth Extraction Cynthia Karina Wibowo 1, Edwyn Saleh 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 Dosen Pembimbing Program Studi Pendidikan Dokter Gigi FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta cynthiakarinaa@live.com ABSTRACT Background: Anxiety due to dental treatment is a common problem and could become disturbance to the treatment. Anxiety is a subjective perception with psychological response affects the autonomic nervous system lead to increasing of blood pressure. Significantly increase of blood pressure will affect an excessive work of heart and lead to brain haemorrhage. As prevention, anti-anxiety drug could administered to control anxiety and give effect of blood pressure changes. Aim: The aims of this study is to determine the effect of anti-anxiety drug on the changes of blood pressure in patient with dental anxiety pre tooth extraction. Methods: : This research is quasi experimental using one group pre-post test. The subject of this study were RSGM UMY patients who will perform tooth extraction with range of age 20-35 years. 50 subjects consist of 25 subjects with 1 mg anti-anxiety drug intervension and 25 subjects as control, anxiety measurement using Modified Dental Anxiety Scale (MDAS), then performed blood pressure measurement and give intervension with 1 mg anti-anxiety drug for 60 minutes and measuring again blood pressure while patient in dental chair. Result: The analysis using Wilcoxon Sign Rank Test showed insignificant value of 0,490 (p>0,05) on changes of systolic blood pressure before and after intervention of anti-anxiety drug. The changes of diastolic blood pressure before. Conclusion: According to the study, 1 mg of antianxiety drug has no effect on the changes of systolic and diastolic blood pressure in patient with dental anxiety pre tooth extraction Keywords: Anxiety, dental anxiety, blood pressure, anti-anxiety drug, tooth extraction, MDAS 1

INTISARI Latar belakang: Kecemasan terhadap perawatan kedokteran gigi merupakan hal yang sering terjadi dan menjadi salah satu penghambat dalam perawatan kedokteran gigi. Kecemasan bersifat subyektif disertai respon psikologis yang berpengaruh pada sistem saraf otonom menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Peningkatan tekanan darah secara signifikan mempengaruhi peningkatan kerja jantung yang berlebihan dan dapat mengakibatkan perdarahan otak. Mencegah hal tersebut, dilakukan pemberian obat anti ansietas yang dapat mengendalikan kecemasan dan memberi pengaruh perubahan tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obat anti ansietas pada perubahan tekanan darah pasien dengan kecemasan dental pra pencabutan gigi. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental quasi dengan pendekatan one group pre-post test. Subyek penelitian adalah pasien RSGM UMY yang akan melakukan pencabutan gigi dengan jangkauan umur 20-35 tahun. Sebanyak 50 subyek terdiri dari 25 subyek dengan intervensi obat anti ansietas 1 mg dan 25 subyek sebagai kontrol, dilakukan pengukuran tingkat kecemasan dengan kuisioner Modified Dental Anxiety Scale (MDAS), kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah dan diberikan intervensi berupa pemberian obat anti ansietas dengan tenggang waktu 60 menit dan kembali dilakukan pengukuran tekanan darah saat berada di dental chair Hasil: Hasil uji analisis menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan nilai tidak siginifikan sebesar 0,490 (p>0,05) pada perubahan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah intervensi obat anti ansietas. Perubahan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah intervensi obat anti ansietas menunjukan nilai tidak signifikan sebesar 0,705 (p>0,05). Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan obat anti ansietas dengan dosis 1 mg tidak berpengaruh dalam perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien dengan kecemasan dental pra pencabutan gigi. Kata kunci: Kecemasan, kecemasan dental, tekanan darah, obat anti ansietas, pencabutan gigi, MDAS Pendahuluan Kecemasan merupakan faktor psikologis afektif yang berpengaruh dalam persepsi rasa nyeri (1). Kecemasan yang berhubungan dengan dokter gigi dan perawatan gigi umumnya dipicu oleh kurangnya pengetahuan pasien pada pengobatan maupun perawatan yang dilakukan (2). Kecemasan dental merupakan salah satu halangan yang kerap memberikan pengaruh pada perilaku pasien dalam tindakan perawatan gigi. Telah diketahui banyak pasien yang mengalami kecemasan sebelum dan sesudah melakukan perawatan gigi (1). Kecemasan pre-operative bersifat subyektif dan perasaan secara sadar tentang kecemasan serta ketegangan yang disertai rangsang dari sistem saraf otonom dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung dan tingkat respirasi (1). Kecemasan berlebih dapat berlanjut menjadi reaksi somatik yang dapat langsung mengenai sistem peredaran darah dan mempengaruhi detak

jantung serta tekanan darah. Tekanan emosional yang terus menerus dan dalam jangka waktu lama, bersifat kronis dan tidak bisa direduksi dengan jalan penyesuaian diri serta mekanisme lain yang lebih efektif akan menyebabkan kenaikan tekanan darah (3). Mekanisme lain yang dapat terjadi yaitu melalui jalur sistem saraf otonom, dimana sistem saraf ini terbagi atas sistem saraf simpatis dan parsimpatis. Apabila terdapat stimulus berupa kecemasan maupun stress hipotalamus akan memberikan respon berupa aktivasi sistem saraf simpatis yang mengakibatkan peningkatan frekuensi jantung, dilatasi bronkus, dilatasi pupil, dilatasi arteri koronaria hingga mengingkatkan aktivasi mental berupa keadaan terjaga. Selain itu saraf simpatis dapat mengaktivasi medula adrenalis yang akan menyebabkan pelepasan epinefrin dan norepinefrin ke dalam darah dan akan dibawa keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Setelah itu epinefrin dan norepinefrin berikatan dengan reseptor 1 dan 1 adrenergik dan kemudian memperkuat respon simpatis yang akan meningkatkan tekanan darah dan frekuensi denyut (4). Penggunaan obat anti ansietas dapat menjadi salah satu cara dalam membantu meredakan kecemasan yang dialami pasien, seperti penggunaan obat dengan golongan Benzodiazepin. Benzodiazepin adalah obat anxiolytic yang paling sering diresepkan dan merupakan obat penenang obat. Benzodiazepin efektif sebagai anxiolytic dan obat penenang selain itu benzodiazepin memiliki tingkat kejadian yang relatif rendah pada efek sampingnya (5). Terdapat 6 derivat benzodiazepin yang dapat digunakan dalam pengobatan ansietas atau kecemasan. Obat-obat tersebut adalah klodiazepin, diazepam, oksazepam, klorazepat, lorazepam dan prazepam (6). Diazepam merupakan salah satu derivat benzodiazepin yang sering digunakan dalam praktek kedokteran gigi (6), berdasarkan penelitian diazepam adalah obat standar yang dapat digunakan untuk mengobati kecemasan (7). Metode dan bahan Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental quasi dengan pendekatan one group pre-post test. Penelitian ini dilakukan selama ± 5 bulan dimulai dari Oktober 2016 hingga Februari 2017. Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien dengan indikasi pencabutan gigi di RSGMP UMY. Penelitian ini menggunakan subyek penelitian dengan kriteria antara lain: diindikasi pencabutan gigi, berusia 20-35 tahun, memiliki tingkat kecemasan moderat dan tinggi yang disesuaikan dengan skor Modified Dental Anxiety Scale (MDAS), tidak memiliki penyakit sistemik seperti penyakit paru kronis dan penyakit hepar, tidak memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap diazepam dan golongan benzodiazepin, tidak dalam masa kehamilan, tidak memiliki riwayat myasthenia gravis dan gangguan tidur (sleep apnea).

Tahapan penelitian dibagi menjadi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. a. Tahap Persiapan: Pemilihan subyek penelitian dengan menggunakan kriteria inklusi dan ekskuli. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. b. Tahap Pelaksanaan: Setiap pasien yang datang di RSGMP UMY yang akan dilakukan pencabutan gigi, sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dan menyanggupi untuk menjadi subyek penelitian dilakukan pendataan nama, usia, jenis kelamin, alamat dan pekerjaan subyek penelitian. Kemudian, melakukan penjelasan tahapan yang akan dilakukan selama penelitian kemudian subyek penelitian mengisi inform consent sebagai bukti kesediaan untuk menjadi subyek penelitian. Selanjutnya dilakukan Pengukuran tingkat kecemasan dengan menggunakan kuisioner dilakukan pada saat subyek penelitian menunggu perawatan pencabutan gigi. Kuisioner yang digunakan adalah Modified Dental Anxiety Scale (MDAS) yang berisi 4 pertanyan pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban dimana masing-masing jawaban memiliki skor tertentu. Pertanyaan terdiri dari beberapa situasi atau prosedur yang ditemukan di klinik gigi dan disesuaikan dengan perawatan yang akan dilakukan oleh subyek penelitian. Total skor dari jawaban subyek penelitian berkisar antara 5 20 yang menunjukkan tingkat maksimum dan minimun dari kecemasan dental. Subyek dengan tingkat kecemasan moderat dan cemas tinggi dengan skala masing-masing. Setelah itu pasien dilakukan pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak dua kali. Dilakukan 90 menit sebelum dilakukan pencabutan gigi dan setelah subyek penelitian berada di dental chair dalam keadaan telah dilakukan pemberian diazepam sebanyak 1 mg. Pemberian diazepam dilakukan setelah pengukuran tekanan darah yang pertama dengan dosis sebanyak 1 mg. Pemberian diazepam dilakukan oleh apoteker yang telah dipilih oleh peneliti. Metode yang digunakan untuk memilih pemberian obat dilakukan secara double blind, dimana peneliti dan subyek penelitian tidak mengetahui kandungan obat baik berupa diazepam maupun plasebo. Kemudian subyek penelitian menunggu selama 60 85 menit sesuai dengan waktu paruh obat yang diberikan. Pemantauan dilakukan pada subyek penelitian selama 2x24 jam setelah dilakukan pemberian obat dan di follow up dengan mengirimkan pesan teks sebanyak 2 kali dalam sehari disesuaikan dengan waktu paruh obat. Analisa statistik pada penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov (>50). Kemudian dianalisis untuk mengetahui perubahan sebelum dan sesudah diberi intervensi menggunakan paired t-test jika data normal dan menggunakan Wilcoxon test jika data tidak normal.

Hasil Berdasarkan penelitian eksperimental quasi yang telah dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya pengaruh obat anti ansietas terhadap perubahan tekanan darah pada pasien dengan kecemasan dental pra pencabutan dengan rentang usia 20-35 tahun sebanyak 50 subyek. Diperoleh data berupa hasil kuisioner dan hasil penghitungan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan berupa pemberian obat anti ansietas. Tabel 1. Karakteristik subyek berdasarkan bentuk intervensi. No Obat yang Diperoleh Jumlah Sampel (n) Persen (%) 1. Diazepam 25 50% 2. Plasebo 25 50% Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari 50 subyek terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dengan plasebo dan kelompok perlakuan dengan pemberian diazepam 1 mg. Kelompok kontrol sebanyak 25 subyek dengan presentase 50% diberikan perlakuan berupa pemberian obat berupa plasebo dan kelompok perlakuan sebanyak 25 subyek dengan presentase 50% diberikan perlakuan berupa pemberian obat yang berisi diazepam dengan dosis 1mg. Tabel 2. Perubahan tekanan darah pada pasien kontrol. Perubahan tekanan darah Jumlah sampel (n) Persen (%) Tetap 6 24% Menurun 13 52% Meningkat 6 24% Total 25 100% Pada tabel 2 pasien yang dilakukan intervensi berupa pemberian plasebo atau disebut dengan kelompok kontrol dapat diketahui bahwa terdapat perubahan berupa penurunan tekanan darah sesudah mengkonsumsi obat sebanyak 13 subyek (52%) sedangkan, pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 6

subyek (24%) dan yang tidak mengalami perubahan baik peningkatan maupun penurunan sebanyak 6 subyek (24%). Tabel 3. Perubahan tekanan darah pada pasien dengan intervensi obat anti ansietas Perubahan tekanan darah Jumlah sampel (n) Persen (%) Tetap 8 32% Menurun 8 32% Meningkat 9 36% Total 25 100% Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui pasien yang diberikan intervensi berupa pemberian obat anti ansietas mengalami perubahan berupa penurunan tekanan darah sebanyak 8 subyek (32%) dan pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 9 subyek (36%). Pasien yang tidak mengalami perubahan pada tekanan darah setelah dilakukan intervensi sebanyak 8 subyek (32%). Tabel 6. Data uji normalitas tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien kontrol Groups Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. Kontrol sistolik Kontrol diastolik.217.302 50 50.000.000 Berdasarkan data hasil uji normalitas diatas, data tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah perlakuan pada 25 pasien kontrol menggunakan Kolmogorov-Smirnov diketahui berdasarkan tabel 5 bahwa data tekanan darah sistolik subyek bersifat non-parametrik dan terdistribusi secara tidak normal (p<0,05). Tabel 7. Data uji normalitas tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien dengan intervensi diazepam 1 mg Kolmogorov-Smirnov Groups Statistic df Sig. Obat sistolik.288 50.000

Obat diastolik.359 50.000 Berdasarkan tabel diatas, hasil uji normalitas data tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah yang diberi perlakuan berupa pemberian 1 mg obat anti ansietas pada 25 subyek menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan dapat diketahui berdasarkan tabel 8 bahwa data tekanan darah sistolik subyek bersifat non-parametrik dan terdistribusi secara tidak normal (p<0,05). Tabel 8. Hasil uji perubahan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pada pasien kontrol menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test Test Statistics b sesudah - sebelum Z -1.730 a Asymp. Sig. (2-tailed).084 Uji yang dilakukan menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol menunjukkan nilai 0,084 (p>0,05) yang menunjukan tidak terdapat perubahan secara signifikan pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan tetapi nilai 0,084 hampir mendekati nilai signifikansi sehingga dapat dinyatakan secara tidak langsung plasebo mempengaruhi perubahan tekanan darah sistolik pada kelompok kontrol. Tabel 9. Hasil uji perubahan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pada pasien kontrol menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test Test Statistics b sesudah - sebelum Z -1.215 a Asymp. Sig. (2-tailed).224 Hasil uji perubahan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok control menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test sehingga mendapatkan hasil nilai perubahan 0,224 (p>0,05) yang menunjukan tidak terdapat perubahan yang signifikan pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol.

Tabel 10. Hasil uji perubahan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pada pasien dengan intervensi obat anti ansietas menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test Statistics b sesudah - sebelum Z -.690 a Asymp. Sig. (2-tailed).490 Hasil uji yang dilakukan menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan menunjukkan nilai 0,490 (p>0,05) yang menunjukan tidak terdapat perubahan secara signifikan pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan. Tabel 11. Hasil uji perubahan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pada pasien dengan intervensi obat anti ansietas menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test Statistics b sesudah - sebelum Z -.378 a Asymp. Sig. (2-tailed).705 Hasil uji yang dilakukan menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test pada tabel 11 menunjukkan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan memiliki nilai 0,705 (p>0,05) sehingga dapat dinyatakan tidak terdapat perubahan secara signifikan pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan. Diskusi Perubahan tekanan darah dalam penelitian ini didapat dari pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa pemberian diazepam dengan dosis 1 mg pra pencabutan gigi. Menurut Permatasari (2013) terdapat hubungan antara kecemasan dengan perubahan tekanan darah yang dialami oleh responden sebelum dilakukan pencabutan gigi dimana kecemasan, emosi, rasa takut, stres fisik dan rasa sakit dapat meningkatkan tekanan darah oleh karena stimulasi sistem saraf simpatis yang meningkatkan curah jantung dan vasokonstriksi arteriol, sehingga meningkatkan hasil tekanan darah.

Uji Wilcoxon Sign Rank Test yang telah dilakukan menunjukkan tidak terdapat perubahan tekanan darah yang signifikan pada tekanan darah sistolik yaitu p=0.490 (p>0,05) pada sebelum dan sesudah pemberian diazepam dengan dosis 1 mg perbedaan yang signifikan apabila nilai p<0,05. Hasil yang sama juga didapatkan pada uji Wilcoxon Sign Rank Test pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pemberian diazepam dengan dosis 1mg yang memiliki hasil tidak terdapat perubahan tekanan darah yang signifikan yaitu p=0.705 (p>0,05) perbedaan yang signifikan apabila nilai p<0,05. Berdasarkan hasil uji didapatkan tidak terdapat perubahan pada tekanan darah pasien dengan intervensi diazepam dengan dosis 1 mg. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh dari beberapa faktor antara lain faktor kecepatan absorbsi obat pada tiap-tiap subyek, dosis obat yang digunakan dan faktor psikologis pasien. Kesimpulan 1. Tidak terdapat perubahan tekanan darah yang signifikan dari uji Wilcoxon Sign Rank Test pada tekanan darah sistolik yaitu p=0.490 (p>0,05) pada sebelum dan sesudah pemberian diazepam dengan dosis 1 mg. 2. Tidak terdapat perubahan tekanan darah yang signifikan dari uji Wilcoxon Sign Rank Test pada tekanan darah diastolik yaitu p=0.705 (p>0,05) pada sebelum dan sesudah pemberian diazepam dengan dosis 1 mg. 3. Diazepam dengan dosis 1 mg terbukti tidak efektif dalam memberikan pengaruh berupa penurunan tekanan darah pada pasien dengan kecemasan dental pra pencabutan gigi. Saran Dari penelitian diatas, disarankan diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh dosis obat terhadap perubahan tekanan darah pada pasien dengan meningkatkan dosis obat anti ansietas yang digunakan. Dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh umur dan berat badan terhadap kecepatan penyerapan obat anti ansietas yang mempengaruhi perubahan tekanan darah dengan mempertimbangkan umur dan berat badan subyek penelitian.

Daftar Pustaka 1. Prasetyo EP. Peran musik sebagai fasilitas dalam praktek dokter gigi untuk mengurangi kecemasan pasien. Maj. Ked. Gigi (Dent J) Vol. 38 No. 1. 2005;: p. 41. 2. Peretz B KJ. Behaviour of Dental Phobic residents of large and small communities. Braz Dent J. 2000;: p. 10(1) 1-3. 3. Bare LC, Dundes L. Strategies for Combating Dental Anxiety. Journal of Dental Education. 2004; 68: p. 1172-1177. 4. Guyton A, Hall J. Textbook of Medical Physiology (Vol.11) Philadelphia, Pennsylvania: Elsevier; 2006. 5. Dionne RA, Phero JC, Becker DE. Management of Pain and Anxiety in the Dental Office Pennsylvania: W.B. Saunders Company; 2002. 6. Sriwijaya SPDFFK. Kumpulan Kuliah Farmakologi Jakarta: EGC; 2008. 7. Little JW. Anxiety Disorders: Dental implications. Dental Article Review and Testing. 2002.