Bermain dan Permainan UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PLPG PAUD 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III BERMAIN DAN PERMAINAN

BAB II BERMAIN DAN PERMAINAN

PERMAINAN PEMAHAMAN KONSEP PERMAINAN PERMAINAN KECIL PERMAINAN BESAR

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

Konsepsi Bermain dalam menumbuhkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini

Oleh: Endang Rini Sukamti, dkk

BERMAIN DAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI

Psikologi Bermain. Adhyatman Prabowo, M.Psi

BAB II DASAR PEMIKIRAN.

ESENSI BERMAIN BAGI ANAK USIA DINI

TEORI BERMAIN. Oleh: A.M. Bandi Utama. (Bahan Mata Kuliah Teori Bermain Prodi PJKR/PGSD FIK UNY)

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

Phi sycal educat i on Banu Setyo Adi, M.Pd.

BERMAIN SEBAGAI SARANA INOVASI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Isna Rahmawati Universitas Widya Dharma Klaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1995). Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan

Anak dan Bermain. Kata kunci : Anak, Bermain, Aspek Perkembangan Anak. Pendahuluan

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar

BERMAIN DAN PERMAINAN BAGI ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP MEMBILANG MELALUI PERMAINAN BOLA PADA ANAK KELOMPOK A TK PKK MARDISIWI GADUNG, TURI, SLEMAN SKRIPSI

Modul 2 KONSEP-KONSEP, DAN TEORI BERMAIN

BAB I A. FUNGSI SOSIAL LAYANG-LAYANG (TAKO) TERHADAP MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis untuk menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak memiliki masa emas untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

CARA BELAJAR ANAK USIA DINI (BELAJAR MELALUI BERMAIN) Oleh : HERLINA BAKARI SKB KAB.BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Kemampuan matematika merupakan kemampuan dalam bidang akademik yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menunjukkan bakat di lingkungan masyarakat. Pendidikan diarahkan

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya pengajaran dan pelatihan. Secara umum pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media audio visual merupakan salah satu jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

Ati Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kognitif, emosional dan lingkungan pengaruh dan pengalaman untuk memperoleh,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PSIKOMOTOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Bombik Modifikasi Pada Anak Kelompok Bermain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tanpa pertimbangan hasil akhir. Kegaitan tersebut dilakukan dengan sukarela

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan. Masa-masa ini adalah masa penentuan

Dongeng Sebagai Media Edukatif bagi Kepribadian Anak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Beichler dan Snowman (Dwi Yulianti, 2010: 7), anak usia dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

PERAN BERMAIN DALAM PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai pendidikan dan dengan pendidikan manusia menjadi lebih

SANGAT CERDAS, MEMANG BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

TINJAUAN MATA KULIAH...

IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN

Masalah-Masalah yang Muncul dalam Mengelola Siswa TK. Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd. ( Makalah ini disampaikan dalam pelatihan bagi guru PAUD

III. DATA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK USIA 1-3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar tentang dunia sekitarnya dan belajar berkomunikasi dengan obyek,

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple


Transkripsi:

Bermain dan Permainan UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PLPG PAUD 2017

KOMPETENSI INTI Menganalisis teori bermain sesuai aspek dan tahapan perkembangan, kebutuhan, potensi, bakat, dan minat anak usia dini KOMPETENSI DASAR 1. Memahami berbagai teori belajar dan prinsipprinsip bermain sambil belajar yang mendidik yang terkait dengan berbagai bidang pengembangan di PAUD 2. Menelaah teori pembelajaran dalam konteks bermain dan belajar yang sesuai dengan kebutuhan aspek perkembangan anak usia dini

James Sully dalam bukunya Essay on Laughter menyatakan bahwa tertawa adalah tanda dari kegiatan bermain dan tertawa ada di dalam aktivitas sosial yang dilakukan bersama sekelompok teman. Bermain adalah rasa senang dan rasa senang ini ditandai oleh tertawa. Aristoteles berpendapat bahwa anak -anak perlu didorong untuk bermain dengan apa yang akan mereka tekuni di masa dewasa nanti. Frobel bahwa bermain dapat meningkatkan minat, kapasitas serta pengetahuan anak.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat diuraikan beberapa pengertian bermain: (a) Bermain adalah aktivitas yang khas yang menggembirakan, menyenangkan dan menimbulkan kenikmatan. (b) Kesibukan yang dipilih sendiri oleh anak sebagai bagian dari usaha mencoba-coba dan melatih diri. (c) Dunia anak adalah dunia bermain, jadi bermainmerupakan kegiatan pokok dan penting untuk anak. (d) Bermain bagi anak mempunyai nilai

Bermain merupakan kebutuhan anak yang harus dipenuhi. Permainan merupakan alat bantu bagi anak untuk 1. Menyalurkan energinya, 2. Memuaskan dorongan nafsu, 3. Fantasi serta intelektualnya. Dengan demikian bermain merupakan suatu perilaku anak dengan menggunakan alat yang dapat menyalurkan energi, memuaskan nafsu, fantasi dan intelektualnya.

Teori-Teori Klasik (Abad ke 18-19) 1. Surplus energi oleh Schiller/Spencer Mengeluarkan energi berlebih 2. Rekreasi oleh Lazarus Memulihkan energi/tenaga 3. Rekapitulasi oleh G. Stanley Hall Memunculkan instink nenek moyang 4. Praktis oleh Groos Menyempurnakan instink

TEORI-TEORI MODERN 1. Psikoanalitik- Sigmund Freud Mengatasi pengalaman traumatik,coping terhadap frustasi 2. Kognitif-Piaget Mempraktekan dan melakukan konsolidasi konsep-konsep serta keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya 3. Kognitif-Vygotsky Memajukan berpikir abstrak, belajar dalam kaitan ZPD, pengaturan diri 4. Kognitif-Bruner/ Sutton-Smith Singer a. Memunculkan fleksibilitas perilaku dan berpikir, imajinasi dan narasi b. Mengatur kecepatan stimulasi dari dalam dan dari luar 5. Arousal Modulation Tetap membuat anak terjaga pada tingkat optimal dengan menambah stimulasitingkat optimal dengan menambah stimulasi 6. Bateson Memajukan kemampuan untuk memahami berbagai tingkatan makna

Fungsi dan manfaat bermain bagi perkembangan anak usia dini : 1. Perkembangan Bahasa 2. Perkembangan Moral 3. Perkembangan Sosial 4. Perkembangan Eosi 5. Perkembangan Kognitif 6. Perkembangan Fisik-Motorik 7. Perkembangan Kreativitas

Tahap-tahap perkembangan bermain anak usia dini, menurut Mildred Parten melalui 6 tahap yaitu; a. Unoccupied Behavior / Gerakan Kosong Anak hanya mengamati sesuatu sejenak saja.. b. Onlocker Behaviour/Tingkah laku pengamat Anak memperhatikan anak lain yang sedang bermain. c. Solitary Play / Bermain Soliter Anak bermain sendiri mencari kesibukan sendiri, d. Parraley Play /Bermain Paralel Anak bermain di antara anak lain tanpa saling mempengaruhi. e. Associative Play / Bermain Asosiatif Anak bermain bersama anak lain tetapi belum satu tujuan bermain. f. Cooperative Play / Bermain Koperatif Anak bermain bersama-sama dengan terorganisasi dan saling bekerja sama, ada tujuan.

Syarat-syarat Bermain dan Permainan Edukatif Anak Usia Dini 1. Play Time, Anak harus memiliki waktu cukup 2. Play Things, Jenis alat permainan harus (1) Aman bagi anak. (2) Ukuran, bentuk dan warna sesuai usia. (3) Mengembangkan seluruh aspek. (4) Dapat bervariasi/cara. (5) Merangsang partisipasi aktif (6) Sesuai kemampuan (7) Menarik (8) Tidak mudah rusak (9) Diterima oleh semua budaya. 3. Play Fellows, Anak harus merasa yakin mempunyai teman 4. Play Space disediakan tempat yang cukup 5. Play Rules, terdapat aturan main

Jenis-Jenis Permainan 1. Permainan Fungsi; suatu permainan yang berguna untuk melatih fungsi-fungsi organisme. 2. Permainan Fiksi; yaitu permainan yang berguna untuk mengembangkan kemampuan daya bayang (imajinasi),

Permainan yang Baik Untuk Anak-Anak 1. Terbuat dari bahan tidak berbahaya (lentur/lunak) 2. Dapat dibongkar dan dipasang kembali 3. Merangsang tumbuhnya kreativitas anak 4. Merangsang gerakan motorik yang aktif

Teori-Teori Tentang Permainan 1. Herbert Spencer mengatakan bahwa gerakan bermain berasal dari tangan yang berlebihan pada anak. Permainan merupakan penyaluran gerakan yang berlebihan itu. 2. Maria Montessori; permainan adalah latihan persiapan untuk penghidupan di masa depan 3. Stanley Hall; permainan adalah ulangan dari cara-cara dan taraf penghidupan manusia.

Tahap Permainan Jean Piaget Hurlock

Jean Piaget 1. Permainan Sensori motorik (± 3/4 bulan ½ tahun) 2. Permainan Simbolik (± 2-7 tahun) 3. Permainan Sosial yang Memiliki Aturan (± 8-11 tahun) 4. Permainan yang Memiliki Aturan dan Olahraga (11 tahun keatas)

Permainan Sensori motorik Bermain diambil pada periode perkembangan kognitif sensori motor, sebelum 3-4 bulan yang belum dapat dikategorikan sebagai kegiatan bermain. Kegiatan ini hanya merupakan kelanjutankenikmatan yang diperoleh seperti kegiatan makan atau mengganti sesuatu. Jadi merupakan pengulangan dari hal sebelumnya disebut reproductive assimilation

Permainan Simbolik Merupakan ciri periode pra operasional yang ditemukan pada usia 2-7 tahun ditandai dengan bermain khayal dan bermain purapura. Pada masa ini anak lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan, mencoba berbagai hal berkaitan dengan konsep angka, ruang, kuantitas dan sebagainya

Permainan Sosial yang Memiliki Aturan Pada usia 8-11 tahun anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with rules dimana kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh peraturan permainan

Fungsi Bermain Hurlock : peranan bermain kaitannya dengan perkembangan anak yaitu : perkembangan psikis, belajar komunikasi, jalan keluar energi, emosi, dan kebutuhan, sumber belajar ( kecerdasan kognitif, afektif, dan psikomotorik ), memacu kreativitas, kenali diri ( tahu kelemahan dan kelebihan ), belajar bermasyarakat, sebagai standar moral ( standar baik dan buruk ), mengetahui pemilahan dan peranan seks perkembangan kepribadian yang layak.

Hurlock 1. Tahapan Penjelajahan (Exploratory stage) 2. Tahapan Mainan (Toy stage) 3. Tahap Bermain (Play stage) 4. Tahap Melamun (Daydream stage)

Tahap Penjelajahan (Exploratory stage) Berupa kegiatan mengenai objek atau orang lain, mencoba menjangkau atau meraih benda disekelilingnya lalu mengamatinya. Penjelajahan semakin luas saat anak sudah dapat merangkak dan berjalan sehingga anak akan mengamati setiap benda yang diraihnya.

Tahapan Mainan (Toy stage) Tahap ini mencapai puncknya pada usia 5-6 tahun. Antara 2-3 tahun anak biasanya hanya mengamati alat permainannya. Biasanya terjadi pada usia pra sekolah, anak-anak di Taman Kanak-Kanak biasanya bermain dengan boneka dan mengajaknya bercakap atau bermain seperti layaknya teman bermainnya

Tahap Bermain (Play stage) Biasanya terjadi bersamaan dengan mulai masuk ke sekolah dasar. Pada masa ini jenis permainan anak semakin bertambah banyak dan bermain dengan alat permainan yang lama kelamaan berkembang menjadi games, olahraga dan bentuk permainan lain yang dilakukan oleh orang dewasa.

Tahap Melamun (Daydream stage) Tahap ini diawali ketika anak mendekati masa pubertas, dimana anak mulai kurang berminat terhadap kegiatan bermain yang tadinya mereka sukai dan mulai menghabiskan waktu untuk melamun dan berkhayal. Biasanya khayalannya mengenai perlakuan kurang adil dari orang lain atau merasa kurang dipahami oleh orang lain.

SEKIAN TERIMA KASIH