BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Manfaat air sangat luas bagi kehidupan manusia, misalnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, irigasi, industri, dan lain-lain. Pemenuhan air tersebut biasanya berasal dari air tanah (ground water) dan penyediaan dari perusahaan air minum. Ada dua sumber air yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia, yaitu air permukaan (surface water) dan air tanah (ground water) (Sulityanto,2002). Secara global apabila dilihat dari volume yang dimilikinya, air tanah memiliki kualitas yang paling baik dibandingkan dengan air permukaan. Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga pada lapisan geologi, dalam keadaan jenuh dan dengan jumlah yang cukup (identik dengan akuifer) ( Bisri,2008). Desa Lubuk Saban kecamatan Pantai Cermin yang terletak pada daerah pesisir pantai timur Sumatera utara pantai cermin yang mempunyai luas wilayah 680 Ha atau 6,800 Km 2,beriklim tropis dengan kelembaban udara 84%. Curah hujan berkisar 30 sampai dengan 340 nm perbulan, dengan periodik tertinggi pada bulan September dan Oktober, ketinggian dari permukaan laut 0-3 m, rata-rata kecepatan udara berkisar 1,10 m/s dengan tingkat penguapan 3,47 mm/hari, temperatur udara perbulan minimum 24 0 C dan maksimal 34 0 C. Terdapat hujan selama 1 tahun yang tidak menentu, sehingga implikasinya sering terjadi kekeringan di wilayah ini. Masalah kekeringan inilah yang menyebabkan kawasan pesisir di Desa Lubuk Saban rawan terhadap intrusi air laut (www.serdangbedagaikab.go.id/indonesia/).
Kawasan pesisir di desa ini secara topografi merupakan daratan rendah dan dilihat secara morfologi berupa daratan pantai. Secara geologi, batuan penyusun daratan umumnya berupa endapan aluvial yang terdiri dari lempung, pasir dan kerikil hasil pengangkutan dan erosi batuan bagian hulu sungai. Umumnya batuan di dataran bersifat kurang kompak, sehingga potensi air tanahnya cukup baik. Akuifer di daerah pantai yang baik umumnya berupa akuifer tertekan, tetapi akuifer bebas pun dapat menjadi sumber air tanah yang baik terutama pada daerah-daerah pematang pantai. Permasalahan pokok pada kawasan pesisir adalah keragaman sistem akuifer, posisi dan penyebaran penyusupan atau intrusi air laut baik secara alami maupun buatan yang diakibatkan adanya pengambilan air tanah untuk kebutuhan domestik, nelayan, dan industri. Oleh karena itu, kondisi hidrogeologi di kawasan ini perlu diketahui dengan baik, terutama perbandingan antara kondisi alami dan kondisi setelah ada pengaruh eksploitasi. Metode geolistrik tahanan jenis (Resistivity) terutama konfigurasi Dipole- Dipole adalah salah satu metode geofisika yang bisa digunakan untuk memetakan resistivitas bawah permukaan. Hal ini dimungkinkan karena lapisan tanah dan batuan yang terisi air sangat mudah mengalirkan arus listrik atau bersifat konduktif. Lapisan tanah konduktif seperti ini biasanya memiliki harga resisitivitas tertentu (nilai resisitivitasnya rendah). Dengan menampilkan penampang resisitivitas bawah permukaan hasil pengukuran dengan menggunakan metode geolistrik konfiigurasi Dipole-Dipole maka dapat diprediksikan lapisan-lapisan yang terintrusi air laut. Keunggulan dari konfigurasi Dipole-Dipole ini adalah bahwa metode ini tidak memerlukan tingkat kesensitifan alat pengukur beda potensial atau voltmeter yang tinggi (Milsom,2003). Berdasarkan uraian diatas maka akan dilakukan suatu penelitian atau survei dengan menggunakan metode tahanan jenis (resistivity). Sejauh ini belum pernah dilakukan suatu penelitian dengan metode tahanan jenis (resistivity) mengenai penyebaran intrusi air laut pada Desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin, sehingga penelitian ini sangat penting untuk dilakukan. Maka penulis mencoba melakukan penelitian yang berjudul Studi Intrusi Air Laut Dengan
Metode Resistivitas Konfigurasi Dipole-dipole di Kawasan Desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas pokok permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah citra bawah permukaan berdasarkan nilai tahanan jenis untuk setiap lapisan bawah permukaan di desa Pantai Cermin Kiri di Kecamatan Pantai Cermin? 2. Berapa jarak daerah rawan intrusi air laut daerah penelitian? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya intrusi air laut di daerah penelitian? 4. Berapa batas kedalaman antara air tawar dengan air asin berdasarkan prinsip Dipole Dipole? 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Menjelaskan bagaimana terjadinya intrusi air laut terhadap air bawah tanah. 2. Menerangkan suatu gambaran atau pencitraan bawah permukaan secara 2 dimensi mengenai nilai tahanan jenis batuan dengan menggunakan prinsip Dipole-Dipole. 3. Penelitian merupakan penelitian langsung yang dilaksanakan desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin. 4. Jumlah elektroda yang digunakan 32 buah, dengan jarak antar elektroda 5 meter.
1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk memperoleh citra bawah permukaan berdasarkan nilai tahanan jenis untuk setiap lapisan bawah permukaan. 2. Untuk menentukan jarak daerah rawan intrusi air laut daerah penelitian. 3. Untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang memepengaruhi terjadinya intrusi air laut. 4. untuk menentukan batas kedalaman antara air tawar dengan air asin berdasarkan prinsip Dipole-Dipole 1.5 Manfaat Peneltian 1. Sebagai sumbangan pikiran dan bahan masukan bagi masyarakat di kawasan Desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin tentang intrusi air laut daerah tersebut. 2. Sebagai informasi kepada instansi yang terkait terutama dinas kesehatan dalam pemakaian air sumur bor dan penyediaan sarana air bersih untuk kebutuhan penduduk Desa Lubuk Saban di Kecamatan Pantai Cermin. 3. Sebagai informasi bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin dalam pemakaian air sumur bor untuk mendapatkan air yang bersih.
1.6. Sistematika Penulisan Urutan penulisan dalam skripsi ini dipaparkan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini mencakup latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, tempat penelitian dan sistematika penelitian. BAB II BAB III BAB IV BAB V Tinjauan Pustaka Bab ini merupakan landasan teori yang menjadi acuan untuk proses pengambilan data, analisa data dan pembahasan. Metode Penelitian Bab ini membahas tentang peralatan, bahan, diagram alir, dan prosedur kerja. Hasil Pembahasan Bab ini merupakan pengolahan analisa data yang berisi tentang pengolahan data hasil pengamatan dan analisa data penelitian. Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan penutup yang memuat kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran untuk penetian lebih lanjut.