BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas berupa pekerjaan yang harus diselesaiakan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Winkel (dalam Darsono dkk., 2000) mengungkapkan pengertian

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) dimana tiap-tiap warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangatlah penting, sebab pendidikan dapat diartikan sebagai proses. budi pekerti yang luhur serta moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

BAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Kondisi Fisik Sekolah Dan Pembelajaran Di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan. yang memungkinkan perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Hal ini berhungan

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. dapat tercapai sesuai yang diinginkan (Hamalik, 2007).

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran secara ilmiah. Hal ini sangat berguna untuk menciptakan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang mampu bersaing di dunia internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan informasi dan lingkungan. Istilah pembelajaran kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan karena dianggap sebagai alat pengubah taraf hidup manusia dari

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan pengetahuan sesuai bidang studi yang dipelajari. Oleh

Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kelemahan-kelemahan yaitu: 1) Sebanyak 27 siswa (79,4%) kurang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. telah terencana, dengan adanya perencanaan yang baik akan mendukung

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan sarana yang tepat dalam. pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif merupakan langkah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha mengembangkan dan membina potensi. sumberdaya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia akan tetapi semua pihak, baik guru, orang tua, maupun siswa sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. mendukung lancarnya proses belajar mengajar disekolah. Seperti yang dikemukakan Norris

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam dunia pendidikan pembelajaran adalah salah satu faktor

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat beberapa komponen

POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Salah satunya pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh peran guru dan siswa sebagai induvidu- individu yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat bagi manusia. Pendidikan sangat penting, sebab dengan proses pendidikan manusia dapat mengembangkan semua potensi yang dimiliki dalam mencapai suatu cita-cita. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan dan dituangkan secara konkrit dalam undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan demikian pendidikan harus diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas, mampu bersaing, dan memiliki budi pekerti yang luhur serta moral yang baik. Selain itu pendidikan juga merupakan suatu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia baik fisik, mental maupun spiritual. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang secara normal dan sistematis mempunyai kurikulum atau program pendidikan untuk mengubah siswa atau anak didiknya menjadi seseorang yang mandiri dan dewasa sesuai dengan target pendidikan dan pembelajaran yang telah ditetapkan. Guru merupakan pribadi yang berhubungan langsung dengan subyek didik yaitu siswa dalam proses pembelajaran, maka guru memerlukan banyak persiapan sebelum melakukan tatap muka dengan siswa. Persiapan itu antara lain bahan ajar, sarana ajar, metode ajar, dan kesiapan lain yang menunjang keberhasilan proses 1

2 pembelajaran siswa (Anonim, 2004). Seorang guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Usaha yang dilakukan guru dengan cara memberikan motivasi belajar yang banyak, menggunakan bermacam-macam metode pembelajaran, dan menggunakan alat peraga untuk mempermudah melakukan pembelajaran (Arikunto, 2006), sedangkan pendukung keberhasilan belajar adalah kesiapan belajar. Kesiapan belajar adalah kondisikondisi yang mendahului kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Kesiapan belajar terhadap apa yang akan diajarkan oleh guru pada pertemuan selanjutnya, dapat berdampak pada prestasi siswa itu sendiri. Faktor dalam lain yang menunjang keberhasilan belajar siswa adalah keaktifan siswa di kelas. Kegagalan dan keberhasilan sangat bergantung pada siswa karena individu mempunyai sifat dan karakter yang berbeda. Semakin aktif siswa dalam proses belajar mengajar baik mandiri maupun di sekolah semakin baik prestasi belajarnya (Dimyati dan Moedjiono, 2000). Seorang siswa dinyatakan telah belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan yang dikehendaki sebagai hasil belajar mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Aspek kognitif berkenaan dengan penguasaan pengetahuan baru atau penambahan pengetahuan yang ada, aspek psikomotorik berkenaan penguasaan keterampilan atau penyempurnaan keterampilan, sedangkan aspek afektif berkenaan dengan pengembangan sikap dan minat atau penyempurnaan sikap dan minat yang dimiliki. Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang menghasilkan

3 lulusan yang memiliki kemampuan yang mencakup tiga aspek di atas, yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif sehingga dapat mengikuti bahkan menjadi pelopor pembaharuan dalam pendidikan. Salah satu pembaharuan di bidang pendidikan adalah pembaharuan strategi atau meningkatkan relevansi metode mengajar (Sudjana, 2000). Sains merupakan mata pelajaran yang mempunyai karakter sendiri, khususnya pada mata pelajaran IPA biologi. Mata pelajaran IPA Biologi di SMP merupakan perluasan dan pendalaman biologi di sekolah dasar yang bertujuan untuk mempelajari pola interaksi komponen-komponen yang ada di dalam bumi serta upaya manusia untuk mempertahankan keberadaannya di bumi. Tujuan belajar biologi di sekolah khususnya pada jenjang SMP adalah untuk mengetahui dan mempelajari kehidupan makhluk hidup yang berada di bumi, yang mana mata pelajaran ini dipelajari di sekolah yang berguna untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa diatas KKM sehingga siswa mendapatkan nilai yang tuntas 100%. Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011 di kelas VIII C yang terdiri dari 38 siswa, diperoleh hasil observasi yaitu strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran juga sangat monoton dan kurang bervariasi. Guru menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan siswa yang duduk sebangku sehingga menyebabkan: a) siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dalam proses pembelajaran (18 siswa atau 47% dari 38),

4 b) siswa tidak mempunyai motivasi dalam mengikuti pembelajaran biologi (21 siswa atau 55% dari 38 siswa, c) siswa jarang mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran atau bersifat pasif pada saat pembelajaran (26 siswa atau 68% dari 38 siswa), d) pertanyaan yang diajukan kurang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga menyebabkan ramai pada saat pembelajaran (18 siswa atau 47% dari 38 siswa), e) kurang adanya kemauan siswa untuk merespon pertanyaan dari guru atau bosan mengikuti pembelajaran (26 siswa atau 68% dari 38 siswa), f). Hasil belajar siswa yang tuntas 17 siswa atau 37% Sebagaimana diketahui metode mengajar merupakan sarana interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Apabila pembelajaran hanya dilakukan dengan ceramah, hal ini dapat menyebabkan siswa menjadi pasif, kurang berminat dan kurang perhatian dengan materi yang disampaikan. Siswa menjadi pasif karena guru hanya menggunakan metode ceramah dan guru juga tidak memberi perlakuan kepada siswa, jadi siswa hanya diam saja bahkan ramai karena guru yang aktif dengan materi yang disampaikan. Siswa yang aktif hanya 12 siswa atau 32% dari 38 siswa. Metode-metode pembelajaran tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsepkonsep IPA yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kerjasama, berfikir kritis, kemauan membantu teman dan sebagainya. Pada prinsipnya metode pembelajaran bertujuan mengembangkan tingkah laku kooperatif antar siswa sekaligus membantu siswa dalam pelajaran akademisnya. Ada banyak variasi pendekatan dalam strategi pembelajaran aktif. Setiap pendekatan memberi penekanan pada tujuan tertentu yang

5 dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Guru juga kurang bervariasi dalam menggunakan media pembelajaran biologi sehingga siswa menjadi bosan dan kurang tertarik dalam belajar biologi. Media pembelajaran yang digunakan selalu monoton dengan media gambar yaitu charta sehingga siswa kurang berfikir nyata tentang materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu guru tidak pernah menggunakan media, sehingga siswa tidak memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Guru juga jarang melaksanakan praktikum di laboratorium, karena terbatasnya waktu. Seharusnya guru memilih media yang tepat agar siswa lebih memahami tentang materi yang disampaikan, sebab pemilihan media pembelajaran yang tepat merupakan salah satu komponen untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. Evaluasi pembelajaran juga merupakan kendala bagi pembelajaran, karena banyak siswa mendapatkan nilai di bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Kelemahan-kelemahan tersebut yang merupakan masalah utama dalam pembelajaran adalah guru, sehingga menjadikan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar siswa yaitu di bawah KKM dengan nilai rata-rata 59,00 dari KKM sekolah 61,00 pada hasil ulangan materi terakhir tentang Sistem Gerak pada Manusia tahun ajaran 2010/ 2011. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini adalah guru berkolaborasi dengan peneliti. Dari hasil observasi, maka yang akan diperbaiki adalah strategi pembelajaran menggunakan reading guide dan role playing melalui Penelitian Tindakan Kelas.

6 Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian tindakan yang akar permasalahnnya muncul di dalam kelas. Dalam PTK, peneliti dan guru dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran. Komponen yang harus dipenuhi dalam sistem pembelajaran antara lain penampilan guru yang menarik, berwibawa, bersahabat, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi, dan penggunaan media pembelajaran seperti alat peraga. Sistem pembelajaran tersebut merupakan solusi dalam program refleksi diri untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam proses pembelajaran di sekolah khususnya pada mata pelajaran IPA biologi. Salah satu pokok materi IPA biologi kelas VIII adalah sistem pernapasan pada manusia. Sistem pernapasan pada manusia itu terdiri dari struktur pernapasan atau saluran-saluran pernapasan, fungsi saluran pernapasan, dan proses pernapasan. Pembelajaran materi pokok tersebut cukup sulit, karena mempelajari organ yang terletak di dalam tubuh manusia dan proses pernapasan tidak dapat dilihat langsung oleh siswa tanpa bantuan suatu media pembelajaran, sehingga memerlukan strategi dan media pembelajaran yang tepat untuk mencapai hasil belajar di atas KKM. Salah satu upaya peningkatan keberhasilan pembelajaran IPA biologi yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran reading guide dan role playing. Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dimana peran guru sebagai fasilitator harus dapat diwujudkan dalam bentuk interaksi dengan siswa sebagai subyek belajar. Hal ini dikarenakan interaksi antara guru dengan peserta didik pada

7 saat proses pembelajaran memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Strategi mengajar dianggap relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan melalui pembelajaran. Strategi mengajar merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan materi pelajaran dengan memusatkan perhatian pada situasi belajar untuk mencapai tujuan. Strategi mengajar yang baik adalah strategi yang menuntut keaktifan siswa dalam berfikir dan bertindak secara berdikari dan kreatif dalam mengembangkan materi yang sudah dikuasai (Hasyim, 2008). Nashihah (2009) melaporkan hasil penelitiannya bahwa dengan strategi pembelajaran reading guide pada pokok materi Sejarah Kebudayaan Islam pada kelas VIII A MTs Al-Anwar Sarang, Rembang hasilnya, sudah terjadi peningkatan aktifitas siswa selama pembelajaran dan hasil belajar siswa. Berdasarkan analisis aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan strategi reading guide dapat diketahui bahwa aktivitas siswa tergolong aktif, hal ini sesuai dengan jumlah rata-rata keaktifan siswa selama mengukuti pembelajaran adalah 78,2 %, sedangkan jumlah rata-rata aktivitas tidak aktif siswa selama dua kali pertemuan sebesar 21,8 %. Hasil belajar siswa juga meningkat, dengan nilai rata-rata hasil postes yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran di kelas tersebut adalah 9,49. Nilai rata-rata hasil belajar tersebut termasuk kriteria baik. Dengan demikian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa melalui strategi reading guide dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A pada pokok materi Sejarah Kebudayaan Islam di kelas MTs Al- Anwar Sarang, Rembang.

8 Strategi pembelajaran role playing merupakan salah satu cara pemecahan masalah dalam suatu proses komunikasi, melatih penguasaan bahasa yang baik dan benar (Anonim, 2007). Strategi pembelajaran role playing adalah pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep (Rustaman dkk, 2003). Untuk melakukan pembelajaran bermain peran sebelumnya siswa harus memiliki pengetahuan awal agar dapat mengetahui karakter dari peran yang dimainkannya. Tugas guru selanjutnya adalah memberi penjelasan dan penguatan terhadap simulasi yang dilakukan dikaitkan dengan konsep yang relevan yang sedang dibahas. Strategi pembelajaran role playing banyak melibatkan siswa dan akan menciptakan suasana yang menggembirakan sehingga siswa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Kelebihan strategi role playing antara lain melibatkan seluruh siswa dalam berpartisipasi agar mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan (Saptono, 2003). Menurut Muti ah (2008) hasil penelitian dengan strategi pembelajaran role playing pada materi pokok Sistem Indra pada Manusia kelas VIII B SMP Negeri 1 Sukodono Sragen, menggunakan role playing hasilnya terjadi peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa. Data tersebut diperoleh dari nilai awal yang dilakukan sebelum menggunakan strategi role playing dan dari data yang diperoleh setiap akhir pertemuan yaitu dari aspek kognitif

9 (postest) dan aspek sikap siswa (afektif). Sebelum dilaksanakan tindakan didapatkan rata-rata hasil belajar 5,2 dan meningkat menjadi 8,2. Aktifitas siswa dalam aspek afektif meningkat dari siklus I sampai siklus III meningkat menjadi 40,12 (berhasil). Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran role playing efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam pembelajaran biologi memerlukan strategi pembelajaran aktif. Untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa pokok materi Sistem Pernapasan pada Manusia, maka memerlukan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan motivasi belajar dan gaya belajar siswa. Penelitian ini merupakan studi kasus pada pokok materi Sistem Pernapasan pada Manusia. Materi tersebut dianggap sukar oleh para siswa, karena membutuhkan kemampuan untuk mengingat dan menghafal saluran-saluran pernapasan, fungsi saluran-saluran pernapasan, proses pernapasan pada manusia, dan kelainan atau penyakit pada sistem pernapasan pada manusia. Strategi pembelajaran reading guide dan role playing diharapkan merupakan solusi yang tepat untuk mencapai nilai di atas KKM. Jadi peneliti akan melaksanakan penelitian tindakan kelas tentang: Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pokok Materi Sistem Pernapasan pada Manusia Melalui Strategi Reading Guide dan Role Playing pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2 Gatak Sokoharjo Tahun Ajaran 2010/ 2011.

10 B. Pembatasan Masalah 1. Subyek Penelitian Strategi pembelajaran yang digunakan adalah reading guide dan role playing pada pokok materi sistem pernapasan pada manusia. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011. 3. Parameter penelitian Hasil belajar biologi pada pokok materi sistem pernapasan pada manusia melalui strategi reading guide dan role playing pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/ 2011 dengan aspek kognitif dan afektif. Hasil belajar biologi yang akan dicapai pada aspek kognitif adalah 100% siswa mencapai nilai diatas KKM yaitu 61. C. Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah melalui strategi reading guide dan role playing dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada pokok materi sistem pernapasan pada manusia siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011.

11 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan: 1. Bagi guru: memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi siswa: memahami bagaimana belajar, menguasai materi melalui pembelajaran reading guide dan role playing sehingga hasil belajar siswa meningkat. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Manfaat secara teoritis Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo pokok materi sistem pernapasan pada manusia melalui strategi reading guide dan role playing diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan yaitu dapat digunakan sebagai referensi bagi pelajar atau mahasiswa sebagai acuan untuk membuat suatu karya ilmiah. 2. Manfaat secara praktis a. Bagi siswa Siswa dapat membiasakan diri belajar aktif untuk meningkatkan hasil belajar dengan sistem kelompok untuk berkomunikasi, bekerja sama, belajar berpendapat, dan menangani masalah. Siswa juga dapat belajar mandiri dan berpartisipasi dengan baik.

12 b. Bagi guru Guru dapat meningkatkan sistem pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran reading guide dan role playing untuk menambah wawasan dan meningkatkan hasil belajar biologi. Selain itu, dapat memberikan masukan pemikiran bagi para guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi dan tidak monoton sehingga dapat mencapai strategi pembelajaran yang aktif, inovatif, dan kreatif dalam membelajarakan siswa. c. Bagi sekolah Sekolah akan memiliki siswa-siswa berkualitas, berwawasan ke depan, bermutu, unggul, yang dapat dilihat dari hasil kelulusannya banyak, serta dapat diterima di sekolah favorit. Selain itu, dapat memotivasi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi, inovatif, dan kreatif.