SOSIAL MEDIA Munif Amin Romadhon munifamin Munif Amin munifamin89
Apa itu Sinematografi? Berasal dari bahasa Yunani Kinema (gerakan) dan Graphoo atau Graphein (menulis / menggambar) Menulis dengan gambar yang bergerak
Sinematografi Bidang ilmu yang membahas teknik penangkapan gambar dan penggabungan gambar, sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan gagasan. Sumber : Iham Zoebazary, Kamus Istilah Televisi dan Film, Jakarta, Gramedia : 2010. Seni dan teknologi dari fotografi yang bergerak Sumber : Sofyan Alwi, Sinematografi, Bandung, Gramedia :2010
Tujuan Sinematografi Bagaimana membuat gambar bergerak? Seperti apakah gambar-gambar bergerak itu? Bagaimana merangkai potongan2 gambar yang bergerak menjadi rangkaian gambar yang mampu menyampaikan maksud tertentu atau menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan suatu ide tertentu.
Terminologi/istilah-istilah dasar sinematografi : Basic Shot Size Shot adalah unit visual terkecil berupa potongan film atau video merupakan hasil suatu pengambilan gambar. Shot Size mengacu pada seberapa dekat kamera ke subjek.
Ada enam Shot Size dasar : 1. Extreme Long Shot / ELS
2. Long Shot / LS
3. Full Shot
4. Mid Shot / MS
5. Close Up / CU
6. Extreme Close Up / ECU
KATEGORI FILM FILM CERITA PENDEK FILM CERITA PANJANG CORPORATE PROFILE FILM TV COMMERCIAL FILM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT/ILM FILM DOKUMENTER
Jenis-Jenis Film
RESOLUSI TELEVISI DI INDONESIA PAL = Phrase Alternate Lite 1. PAL 720 x 576 pixels 4 : 3 2. PAL 720 x 576 pixels Widescreen 16 : 9 3. Standard HDTV 1280 x 720 pixels 4. HDCAM dan HDV 1440 x 1080 pixels 5. Full HD 1920 x 1080 pixels
RESOLUSI TELEVISI DI INDONESIA BEBERAPA TAHUN LAGI
RESOLUSI TELEVISI DI INDONESIA PULUHAN TAHUN LAGI 2k : 2048 x 1152 pixels 4k Ultra HDTV : 3840 x 2160 pixels (4 kali ukuran Full HD) 8k Ultra HDTV : 7680 x 4320 pixels (16 kali ukuran Full HD)
Tips bagi editor - Kurangi Brightness dan Contrast monitor - Makan sebagian dari fokus dan konsentrasi - Malam adalah waktu yang cocok untuk editing - Matikan Internet - Segelas Kopi
Video editing suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong video ke video berikutnya (cut to cut) serta mengkombinasikan video tersebut dengan menambahkan beberapa transisi, efek, coloring, superimposing, insert, backsound pada klip video agar lebih menarik untuk ditonton
Non Linear video editing Editing dengan menyusun gambar secara acak (tidak berurutan). Dengan teknik editing ini, kita bisa merubah susunan dan panjang gambar yang telah kita buat sebelumnya. Editing dengan proses seperti ini hanya mungkin dilakukan pada media teknologi digital (komputer)
CAPTURING Proses merekam video dari format analog ke digital atau dari kaset menjadi file video dalam komputer. Ruang yang harus disediakan untuk menyimpan file video sangat besar maka kurang lebih sediakan kurang lebih 80-100gb untuk penyimpanan file video.
Drafting Hal ini dilakukan untuk menggolongkan/mengelompokkan jenis file yang berbeda beda. Pembuatan bin/folder dalam storyboard yang terdiri dari AUDIO, VIDEO, TITLE, GAMBAR dapat memudahkan pencarian file secara efisien serta mengurangi kebingungan kita dalam mencari file dalam project editing.
Hard Cutting Proses pemotongan klip video yang digunakan untuk memilih video mana yang layak untuk di potong dan digunakan untuk di edit yang bersifat umum. Video yang sudah dipotong secara benar dalam proses ini harus dipisahkan dan dipindah ke track berikutnya untuk menghindari tercampurnya klip yang salah dan benar. Hard Cutting bisa digunakan untuk video dengan format acara Non-drama
Soft Cutting Proses pemotongan clip berikutnya yang lebih halus dan bersifat khusus. Clip yang sudah dipotong tersebut ditempatkan sendiri ke track berikutnya untuk menghidari tercampurnya klip dari proses pemotongan hard cutting. Soft Cutting bisa digunakan untuk video dengan format acara Drama
Linking Proses penyambungan clip by clip, scene by scene, sequence by sequence dari hasil pemotongan secara soft cutting. Setelah melakukan proses ini, pindahkan clip dari hasil yang tidak terpakai menuju ke sequence baru bila ada video yang dapat digunakan lagi untuk proses editing. Clip yang telah diseleksi bisa kita sambung otomatis dengan Ripple Delete
Superimposing Pemberian title, logo, atau symbol pada klip video untuk memberikan informasi tertulis yang lebih jelas pada penonton. Pemilihan title harus berdasarkan pada kejelasan, kesesuaian, kerapian dan dapat dibaca jelas selama 3 detik.
Effects Proses pengaplikasian efek ke klip video yang digunakan untuk mendukung berjalannya proses editing. Pemilihan effects yang terlalu berlebihan dapat memperlambat proses kinerja editing apabila efek tersebut belum di render.
Sound Illustrations Pemberian irama musik atau back sound ke klip video agar video tersebut lebih hidup dan mempunyai arti dalam penyajiannya. Pemilihan back sound harus disesuaikan dengan suasana klip video yang akan di edit, karena kita sebagai editor harus membangkitkan mood/suasana hati penonton melalui proses ini.
Dubbing Pemberian narasi yang dilakukan oleh narator untuk memperjelas maksud video yang akan ditampilkan kepada penonton. Penyusunan materi narasi bisa dilakukan oleh narator dengan melihat hasil sementara project video lalu disusun bersamaan dengan proses penyusunan editing.
Final touch Proses pengecekan atau finishing akhir hasil project yang terdiri dari beberapa klip yang tersusun dengan rapi dan tanpa satu frame pun ada blank spot. Dalam proses ini setiap editor mempunyai ciri khas dalam mengelola beberapa klip dari awal hingga selesai dengan melakukan sentuhan akhir yang sangat berkesan kepada pemirsa.
Review Proses melihat hasil video yang telah di edit pada beberapa orang yang terlibat dalam proses pra, produksi, dan pasca produksi. Dengan dilakukannya review ini diharapkan segala masukkan, kritik dan saran bisa memperbaiki dan menyempurnakan video ini sebelum disiarkan pada pemirsa.
https://drive.google.com/drive/folders/16id-wnedjuekrdanxa5dzxwto8eiwvv7?usp=sharing https://prezi.com/view/oepf3pomvqb54ssqpczn/