ABSTRAK. Kata Kunci: Media Animasi, Pengetahuan Awal, Kemampuan Berpikir Kritis

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MEDIA ANIMASI DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA SMA KARYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM GERAK MANUSIA ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

ISSN: Anita Rahmawati

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF. Abstrak

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT

*Keperluan korespondensi, telp: ,

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

Kata Kunci: Model Kooperatif Tipe STAD, PowerPoint 2007, Hasil Belajar.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA

Aisyah Nasution. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Gunung Leuser Kutacane

Rita Juliani dan Saima Putrini R. Harahap Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

PENGARUH MULTIMEDIA BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL DAN RETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA SMA NEGERI 3 LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan biologi merupakan bagian dari pendidikan sains dan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V Medan ABSTRAK

Eko Yulianton Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Madiun. Abstrak

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

HARIO WIJAYANTO A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SUB POKOK BAHASAN CERMIN DATAR

Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah*** No Hp :

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

Kata Kunci : Modul Pembelajaran, Inkuiri Terbimbing, Hasil Belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

PENGARUH PEMANFAATAN POWERPOINT TERHADAP PEMEROLEHAN BELAJAR MENGHITUNG VOLUME KUBUS DI KELAS V SDN 03 TEMPUNAK KABUPATEN SINTANG.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

Abstrak. Kata kunci : aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 803

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan

signifikan lebih tinggi dari kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction).

Abstrak. Kata Kunci: Geometri, Media Visual, Model Bangun Ruang, Program Geogebra, Hasil

PENGARUH QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD SW. BETANIA MEDAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DI SMP KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

I. PENDAHULUAN. masyarakat. Suatu negara yang tertinggal mutu pendidikannya, maka

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

1 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

PENERAPAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 2 SIAK

: GADING MEGA MAWARTI NIM: A

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas individu baik

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN MEDIA TUTORIAL ALJABAR LINIER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DAN PENGETAHUAN AWAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA SMA SWASTA HANG TUAH BELAWAN Muhammad Ridho 1, Hasruddin 2, Ely Djulia 3 Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan 1 Jl.Willem Iskandar, Pasar V Estate Medan, Sumatera Utara email: ridhomuhammad3591@yahoo.com Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan 2,3 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran animasi, torso, dan gambar dan pengetahuan awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem pencernaan makanan manusia kelas XI di SMA Swasta Hang Tuah Belawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan penelitian pretest-postest control group design. Sampel dipilih menggunakan teknik cluster sampling dan dibagi menjadi kelas eksperimen dan konvensional. Pada kelas XI IPA 1 diterapkan media animasi, kelas XI IPA 2diterapkan media torso, dan kelas XI IPA 3 diterapkan media konvensional. Soal kemampuan berpikir kritis berbentuk soal essay. Teknik analisis data menggunakan Analisis Covarian (Anacova) pada taraf signifikan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Tukey dengan bantuan software SPSS 21.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (2) Terdapat pengaruh media animasi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (F= 16,26; P= 0,00). Siswa yang dibelajarkan dengan media animasi secarasignifikan berbeda dengan siswa yang dibelajarkan dengan media gambar tetapi tetapi tidak berbeda signifikan yang dibelajarkan dengan media torso; dan (2) Terdapat pengaruh pengetahuan awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (F = 24,686; P = 0,000). Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang dibelajarkan dengan media animasi, torso dan gambar secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kamampuan awal rendah yang dibelajarkan dengan media animasi, torso dan gambar.hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan media animasi dan pengetahuan awal lebih baik dalam memberikan pengaruh terhadap hasil belajar, dan kemampuan berpikir kritis. Kata Kunci: Media Animasi, Pengetahuan Awal, Kemampuan Berpikir Kritis PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, dunia pendidikan telahmenunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan pesat tersebut menunjang beberapa ilmu pengetahuan dan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatanhasil-hasil teknologi dalam proses pembelajaran. Para pendidik dituntut agar mampumenggunakan teknologi dan sarana di dalam proses belajar mengajar di sekolah (Maria, 2013). Menurut Sugihartono (2007) pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode 607

sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal. Salah satu alternatif yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah pemanfaatanmedia pembelajaran. Arsyad (2013) menyatakan bahwapemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkankeinginan belajar, minat yang baru, membangkitkan motivasi, merangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Media animasi merupakan salah satu media yang mengalamiperkembangan dari penggunaan informasi teknologi yang dimanfaatkan oleh pendidik dalam bidang pendidikan. Maryanto (2010) menyatakan bahwa,keistimewaan dari media animasi adalah memvisualisasikan konsep abstrak yangtidak dapat diamati indera penglihatan secara langsung. Pengetahuan awal (Prior Knowledge) merupakan sekumpulan pengetahuan dan pengalaman individu yang diperoleh selama hidup mereka, dan menjadi dasar dalam mempelajari hal yang baru.dengan kemampuan awal yang telah dimiliki siswa menjadi dasar untuk lebih mengembangkan pengetahuannya, sehingga kemampuan awal siswa perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran karena berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran (Trianto, 2009). Materi Biologi adalah materi yang menekankan pengalaman langsung karena berhubungan dengan lingkungan.salah satu materi biologi yang dibahas yaitu mengenai sistem pencernaan makanan.dalam kehidupan sehari-hari,banyak permasalahan yang berkaitan dengan sistem pencernaan makanan yang tidak disadari siswa, dikarenakan siswa tidak terbiasa belajar melalui permasalahanpermasalahan. Dari hasil observasi, ditemukan masih banyak siswa yang tidak paham mengenai fungsi makanan yang mereka makan.siswa juga tidak mengetahui bahwa adanya zat-zat aditf yang ditambahkan pada makanan sehingga tidak baik apabila dikonsumsi terlalu banyak. Sebagian siswa juga masih cenderung membeli jajanan sesuai dengan rasanya, padahal yang memiliki rasa enak belum tentu sehat dan baik untuk tubuh. 608

Berdasarkan hasil observasi peneliti mengenai pembelajaran di SMA Swasta Hang Tuah Belawa, pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru masih dominan konvensional, artinya pembelajaran masih berpusat kepada guru. Pembelajaran konvensional masih berbentuk ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Menurut Arsyad (2013) media adalah perantara atau pengantar pesan dan pengirim kepada penerima pesan. Media juga dapat diartikan manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau.dalam pengertian ini guru, buku teks, sarana dan prasarana dan lingkungan sekolah merupakan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh para pendidik untuk mempermudahkan penyampaian materi dan pemahaman materi. Media pembelajaran dapat berupa gambar, torso, lingkungan, powerpoint dan video animasi. Menurut Rahmatullah (2011), pemanfaatan media merupakan salah satu dari sekian banyak masalah dalam pembelajaran di sekolah. Pengimplementasian metode dan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Biologi dapat meningkatkan pemahaman konsep dan kreativitas siswa. Aji (2011) menyatakan dengan penerapan media pembelajaran menggunakan Macromedia flashberpengaruh terhadap motivasi dan minat siswa serta meningkatkan prestasibelajar siswa. Penelitian dengan menggunakan program flash telah banyak dilakukanuntuk membuat media pembelajaran atau multimedia. Merurut Isnaini (2015) media torso merupakan alat bantu guru yang tepat dalam menjelaskan materi-materi biologi sehingga kehadiran media tersebut dalam pembelajaran biologi sangat mendukung proses penyampaian berbagai informasi dari guru ke siswa. Proses-proses biologi yang kompleks dapat dengan mudah dijelaskan kepada siswa seperti pada materi sistem pencernaan pada manusia. Menurut Trianto (2009) pengetahuan awal (Prior Knowledge) merupakan sekumpulan pengetahuan dan pengalaman individu yang diperoleh selama hidup mereka, dan menjadi dasar dalam mempelajari hal yang baru.hasil temuan Indriwati dan Puspitasari dalam Suyanik (2010) menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran siswa yang berkemampuan awal tinggi cenderung memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibanding siswa berkemampuan awal rendah.dengan kemampuan awal yang telah dimiliki siswa menjadi dasar untuk lebih 609

mengembangkan pengetahuannya, sehingga kemampuan awal siswa perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran karena berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sugihartono (2007) menyatakan bahwa berpikir merupakan proses yang menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi yang komplek antara berbagai proses mental seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi dan pemecahan masalah. Menurut Santrack (2008). Berpikir adalah memanipulasi, mengolah dan mentransformasikan informasi dalam memori. Berpikir adalah suatu proses dialektis. Artinya selama proses berpikir, pikiran mengadakan tanya jawab dengan pikiran itu sendiri untuk dapat meletakkan hubungan-hubungan antara pengetahuan dengan tepat (Sujanto, 2004). Menurut Tri (2014) Berfikir kritis sangat penting dalam mempelajari biologi karena berfikir kritis mencakup seluruh proses mendapatkan, membandingkan, menganalisis, mengevaluasi, dan bertindak melampaui ilmu pengetahuan dan nilainilai. Dalam pembelajaran biologi kemampuan berfikir kritis siswa sangat berperan dalam prestasi belajar, penalaran formal, keberhasilan belajar, dan kreatifitas karena berfikir merupakan inti pengatur tindakan siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Hang Tuah Belawan, pada kelas XI Semester Genap Tahun Pembelajaran 2016/2017 yang beralamat di Jln. Kapten Raden SulianBelawan, Kecamatan Medan Belwan.Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2016 sampai dengan April 2017.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Swasta Hang Tuah Belawan dengan tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak tiga (3) kelas dengan jumlah 105 siswa.pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Sampling.Kelas XI IPA1 diperoleh sebagai kelas eksperimen yang dibelajarkan menggunakan media animasi, XI IPA2 sebagai kelas yang dibelajarkan dengan media torso dan kelas XI IPA3 sebagai kelas yang dibelajarkan dengan media konvensional. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-postes control 610

group design. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes untuk kemampuan berpikir kritis.tes berpikir kritis diukur dengan menggunakan soal essay sebanyak 5 soal yang mencakup indicator Menganalisis, Mengevaluasi, Memecahkan masalah, Mengidentifikasi. Data hasil penelitian diolah dan dianalisis secar bertahap.hipotesis diuji dengan menggunakan rumus Analisis Covarian (Anacova) pada taraf signifkansi α = 0,05. Ha (terdapatpengaruh) diterima apabila nilai signifikansi < 0,05 dan sebaliknya. Apabila hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh maka analisis dlanjutkan dengan uji Tukey.Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 21.0 HASIL DAN PEMBAHASAN Ringkasan data hasil penelitian disajikan dalam Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Ringkasan Data Penelitian Kelas Pengetahuan Awal KBK Tinggi Rendah Pretes Postes Animasi 80,83 74,58 37,57 82,29 Torso 79,16 73,33 37,57 78,29 Gambar 77,91 65,23 33,57 72,57 Pengaruh Media Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Hasil analisis covarian (Anacova) dengan menunjukkan bahwa media pembelajaran yang diberikan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (F = 24,68; P = 0,00).Berdasarkan pengujian hipotesis maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh media pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.siswa yang dibelajarkan dengan media animasi (82,29 ± 0,05) berbeda signifikan dibandingkan dengan siswa dibelajarkan dengan media gambar (72,57 ± 1,00), namun tidak berbeda secara signifikan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media torso (78,29 ± 0,05). Sementara itu siswa yang dibelajarkan dengan media gambar lebih rendah hasil kemampuan berpikir kritis dibandingan media animasi dan media torso (Gambar 1). 611

Gambar 1. Grafik Nilai Rata-rata Pengaruh Penggunaan Media Belajar terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Biologi Siswa (F= 16,26; P= 0,00). Pengaruh Pengetahuan Awal Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Hasil analisis kovarian (Anacova) menunjukkan bahwa pengetahuan awal berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis((f = 3,662; P = 0,011). Selanjutnya uji Tukey menunjukkan bahwa hasil belajar siswa siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang dibelajarkan dengan media animasi secara signifikan lebih tinggi (80,83±0,54) dibandingkan dengan siswa yang memiliki kamampuan awal rendah yang dibelajarkan dengan media animasi (74,58±0,54). Pada hasil belajar kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang dibelajarkan dengan media torso secara signifikan lebih tinggi (79,16± 0,54) dibandingkan dengan siswa yang memiliki kamampuan awal rendah yang dibelajarkan dengan media torso (73,33± 0,54). Sedangkan pada hasil belajar kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang dibelajarkan dengan media gambar juga berbeda secara signifikan lebih tinggi (77,91±0,76) dibandingkan dengan siswa yang memiliki kamampuan awal rendah yang dibelajarkan dengan media gambar (65,23 ± 0,76) (Gambar 2). 612

Gambar 2. Grafik Nilai Rata-rata Pengaruh Pengetahuan Awal terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Biologi Siswa (F = 24,68; P = 0,00). PEMBAHASAN Pemberian media pembelajaran merupakan suatu hal yang harus menjadi perhatian pendidik, karena dalam proses pembelajar diarahkan untuk mencapai hasil yang terbaik. Hasil belajar menunjuk pada suatu perolehan hasil dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan perubahnya input secara fungsional. Dengan demikian memilih media pembelajaran yang tepat dapat mendorong tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hasil belajar siswa pada kelas yang dibelajarkan dengan media animasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang diajarkan dengan media torso dan gambar. Hasil ini didukung dari hasil penelitian Suryono (2014) dimana hasil belajar biologi yang dibelajarkan dengan Power Point lebih tinggi dari pada pembelajaran yang dibelajarkan dengan menggunakan media Camtasia dan konvesional.sebagaimana dikemukakan oleh Smaldino (2008) bahwa media pembelajaran merupakan penghubung antara pembawa informasi dengan penerima pesan. Aji (2011) berpendapat bahwa dengan penerapan media pembelajaran menggunakan Macromedia flash berpengaruh terhadap motivasi dan minat siswa serta meningkatkan prestasibelajar siswa. Penelitian dengan menggunakan program flash telah banyak dilakukanuntuk membuat media pembelajaran atau multimedia. 613

Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Media pembelajaran merupakan sarana yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan atau menyajikan materi pembelajaran kepada siswa. Hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh media pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi bahasan tersebut yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.berdasarkan analisis lanjutan uji Tukey, Siswa yang dibelajarkan dengan media animasi berbeda signifikan dibandingkan dengan siswa dibelajarkan dengan media gambar, namun tidak berbeda secara signifikan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media torso. Sementara itu siswa yang dibelajarkan dengan media gambar lebih rendah hasil kemampuan berpikir kritis dibandingan media animasi dan media torso. Tidak berbedanya kemampan berpikir kritis siswa pada kelas yang dibelajarkan dengan media animasi dan media torso dikarenakan proses pembelajaran yang berlangsung di kedua kelas hampir setara, media animasi mampu memperkaya pengalaman dan kompetensi siswa pada beragam materi ajar. Menurut Suryosubroto (2009), Berpikir kritis merupakan proses mental untuk menganalisis informasi yang diperoleh. Informasi tersebut didapatkan melalui pengamatan, pengalaman, komunikasi, atau membaca. Berpikir kritis meliputi berpikir secara reflektif dan produktif serta mengevaluasi bukti. Sugihartono (2007) menyatakan bahwa berpikir merupakan proses yang menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi yang komplek antara berbagai proses mental seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi dan pemecahan masalah. Berpikir adalah memanipulasi, mengolah dan mentransformasikan informasi dalam memori (Santrack, 2008). Menurut Ngalim (1990) untuk menerima pelajaran yang baru diperlukan pengetahuan dari bahan-bahan yang lama yang telah dipelajari pada waktu yang lalu.jadi kemampuan tingkat berpikir menjadi dasar untuk mempelajari pengetahuan baru dan untuk mendapatkan kemampuan yang lebih tinggi. Sedangkan yang dimaksud kemampuan tingkat berpikir adalah pengetahuan dan keterampilan yang relevan, yang telah dimiliki siswa pada saat akan memulai mengikuti suatu program pengajaran. Seberapa jauh siswa dapat menggunakannya 614

akan menentukan keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran baru yang berkaitan dengan kemampuan tingkat berpikir tersebut. Pengaruh Pengetahuan Awal Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan awal yang dimiliki siswa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.akan tetapi hasilnya menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang dibelajarkan dengan media animasi tidak berbeda signifikan dengan siswa yang memiliki kamampuan awal rendah yang dibelajarkan dengan media animasi. Pada hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang dibelajarkan dengan media torso tidak berbeda signifikan dengan siswa yang memiliki kamampuan awal rendah yang dibelajarkan dengan media torso. Sedangkan pada hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang dibelajarkan dengan media gambar juga tidak berbeda signifikan dengan siswa yang memiliki kamampuan awal rendah yang dibelajarkan dengan media gambar. Dari hasil analisis data, skor rata-rata kelas yang dibelajarkan dengan media animasi lebih tinggi dibandingkan kelas yang dibelajarkan dengan media torso dan gambar. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Suyanik (2010) menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran siswa yang berkemampuan awal tinggi cenderung memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibanding siswa berkemampuan awal rendah. Dengan kemampuan awal yang telah dimiliki siswa menjadi dasar untuk lebih mengembangkan pengetahuannya, sehingga kemampuan awal siswa perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran karena berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Menurut Dewi (2010) setiap siswa pada hakekatnya dalam membentuk pengetahuan itu bermula Dari apa yang diketahui siswa bukan kopian dari apa yang mereka temukan di dalam lingkungan, tetapi sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui interaksi. Bentukan pengetahuan itu oleh Vygotsky menjadi pemikiran penting yang diberikan dalam pembelajaran yang meliputi konsep Zone of Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding. Vygotsky yakin bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu berada dalam jangkauan kemampuannya atau 615

tugas-tugas itu berada dalam Zone of Proximal Development. Vygotsky lebih yakin bahwa fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam kerjasama atau kerjasama antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi terserap ke dalam individu tersebut. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan media animasi memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media torso dan gambar. Selanjutnya siswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi yang dibelajarkan dengan media animasi, torso dan gambar memiliki memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki pengatahuan awal rendah dibelajarkan dengan media animasi, torso dan gambar. DAFTAR PUSTAKA Aji, S. D. 2011. Peningkatan Kemampuan Siswa Melalui Pembelajaran dengan Macromedia Flash 8 di SMP Negeri 02 Singosari Kabupaten Malang.Jurnal Inspirasi Pendidikan. Universitas Kanjuruhan Malang. 1 (1): 67-68. Arsyad, A. 2013.Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Dewi, N. M. 2010. Pembelajaran Biologi Model STAD dan TGT ditinjau dari Keingintahuan dan Minat Belajar Siswa.Tesis.Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Isnaini, M., Indah W., dan Resti O. 2015.Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Torso Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia SMP Negeri 19 Palembang.JurnalBiota. 1 (1): 42-51. Maria, M. D. 2013. Pengaruh Media Animasi dan Kemampuan Awal Siswa Sma Karya Terhadap Hasil Belajar Sistem Gerak Manusia.Artikel Penelitian. Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pmipa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak. Maryanto, B. 2010.Pengaruh Media Animasi Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Sirkulasi pada Siswa XI IPA SMA N 1 Indralaya. (Online) 616

(http://pdfsearchpro.com/pdf/media-animasi-budi-maryanto.html, diakses tanggal 10 Oktober 2015). Ngalim, P. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rahmatullah, M. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Penelitian Pendidikan. 12 (1): 178-186. Santrack, W. J. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana. Smaldino, S. E., dan Deborah, L. L. 2008. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Prenada Media Group. Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sujanto, A. 2004.Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara. Suryono.(2014).Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA dan Keterampilan Bertanya Siswa Tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup di SMP Negeri 1 Tanjungmorawa.Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Tri, W. H. 2014. Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Pada Pembelajaran Bioologi Berbasis Praktikum.Skripsi.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Group. 617