BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TOJO UNA-UNA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA UTARA

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

PROGRAM PPSP KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KAB. SIDENRENG RAPPANG

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru 2014 BAB 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Universal Access cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi dalam rangka. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN 1

KELOMPOK KERJA PPSP KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I RPJMN Bidang Perumahan Permukiman, Bappenas

Strategi Sanitasi Kabupaten Landak 2013 BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

BAB 1 PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BENGKAYANG. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Landasan Gerak

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pesisir Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok Kerja PPSP Kab. Luwu Utara Tahun LATAR BELAKANG

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

BUKU PUTIH SANITASI KAB. WAKATOBI (POKJA SANITASI 2013) BAB I PENDAHULUAN

S S K BAB 1 PENDAHULUAN

S S K STRATEGI SANITASI KABUPATEN MANGGARAI BARAT BAB 1 PENDAHULUAN

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

PPSP BAB 1 PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI I Latar Belakang.

BAB 1: BUKU PUTI SANITASI KOTA BANJARBARU 1.1 LATAR BELAKANG. Hal 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

Guna menghasilkan strategi sanitasi Kabupaten sebagaimana tersebut di

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI (BPS) KABUPATEN TANA TORAJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Strategi Sanitasi Kabupaten Kerinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN PACITAN BAB I. PENDAHULUAN

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN Latar Belakang S. Bab I. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo 1

1.1. Latar Belakang. SSK Pemutakhiran Kab. Banyuwangi 2016 I-1

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG. Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

Strategi Sanitasi Kota Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor

1.1 LATAR BELAKANG Buku Putih Pembangunan Sanitasi Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

Strategi Sanitasi Kabupaten Purworejo BAB I PENDAHULUAN

Strategi Sanitasi Kabupaten Empat Lawang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUKU PUTIH SANITASI KOTA SALATIGA BUKU PUTIH SANITASI. Tahun 2012 POKJA PPSP KOTA SALATIGA. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR I - 1

B A B I P E N D A H U L U A N

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Buku Putih Sanitasi 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, Latar Belakang

Pendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

POKJA PPSP KABUPATEN SAROLANGUN BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Klungkung Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I Pendahuluan

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

BAB PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN I - 1

STRATEGI SANITASI KOTA KAB. SIDENRENG RAPPANG

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MANGGARAI PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN DRAFF BUKU PUTIH SANITASI KOTA METRO

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG (POKJA SANITASI 2010) 1.1 LATAR BELAKANG

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Access) akses sanitasi layak di akhir tahun Dalam upaya untuk mencapai target 1.1 LATAR BELAKANG

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Deklarasi pembangunan milenium berpihak pada pemenuhan hak-hak dasar manusia yang mengarah kepada peningkatan kualitas hidup, dan dituangkan dalam tujuan-tujuan Millenium Development Goals (MDGs) khususnya yang terkait dengan Butir 7 Target ke 10 MDGs, yakni mengurangi hingga setengahnya jumlah penduduk yang tidak punya akses berkelanjutan pada air yang aman diminum dan sanitasi yang layak pada tahun 2015. Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah dan implementasi terhadap implementasi Program Nasional tersebut telah pula ditetapkan pada Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014 yang difokuskan pada Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan dan pengembangan sektor sanitasi masih sangat perlu terus dibenahi dan lebih dikembangkan. Akses masyarakat terutama masyarakat miskin terhadap layanan sanitasi dasar relatif masih rendah, belum meratanya tingkat pengetahuan, kesadaran, pola pikir, terlebih lagi partisipasi masyarakat terhadap pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sanitasi merupakan sebagian dari permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target pembangunan sanitasi. Disamping itu masih sering dijumpai bahwa aspek-aspek pembangunan sanitasi berjalan parsial, dimana setiap aspek ditangani secara terpisah meskipun masuk dalam satu sektor pembangunan. Untuk itu perlu disusun suatu perencanaan sanitasi secara lebih integratif, aspiratif, inovatif dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Tahapan proses perencanaan harus dilaksanakan secara berurutan, bertahap dan berkelanjutan, sehingga solusi yang ditawarkan juga akan tepat, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Melalui pendekatan emprik, berbagai kondisi sanitasi harus terpetakan, terdokumentasikan dan terkaji secara komprehensif. Terlebih karena permasalahan sektor sanitasi yang muncul tidak saja disebabkan oleh aspek teknis, namun juga berhubungan dengan aspek lain seperti tingkat kemiskinan dan rendahnya pengetahuan, wawasan serta kesadaran masyarakat, menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan sanitasi. Eksistensi program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang dimotori oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi, mengemban amanat penting dalam upaya memaksimalkan Halaman 1

peran seluruh pemangku kepentingan pelaksana pembangunan dan pengolahan sanitasi permukiman, serta optimalisasi mobilisasi sumberdaya yang ada guna memenuhi target sub sektor sanitasi dalam wilayah administrasi Kabupaten Tojo Una-Una. Buku Putih Sanitasi yang menjadi cikal bakal perumusan strategi sanitasi, merupakan instrumen perwujudan peran nyata bahwa secara keseluruhan penyelesaian dokumen dilakukan dari, oleh dan untuk Pokja Sanitasi sebagai pemegang amanat pembangunan sanitasi yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una secara keseluruhan. Buku Putih Sanitasi sebagai wadah dokumentasi yang memetakan dan mengkaji status sanitasi menjadi sangat urgen dan merupakan awal dari rangkaian kegiatan penyusunan dokumen perencanaan sanitasi yakni Strategi Sanitasi Kabupaten dan Memorandum Program Sektor Sanitasi. Monitoring, evaluasi, implementasi maupun penyusunan dokumen dari tahap awal menjadi suatu rangkaian proses yang dilakukan dengan berupaya mengakomodir berbagai kebutuhan masyarakat beserta stakeholders lainnya, serta mensinergikan dengan berbagai program dan kegiatan pemerintah guna mencapai tujuan-tujuan strategis yang telah ditetapkan. Prinsip button up dan top down, melalui pendekatan empirik bersifat lokal akan menjadi warna dalam penyepakatan-penyepakatan berbagai Program Pembangunan Sektor Sanitasi, perumusan Strategi Sanitasi serta yang paling awal adalah penyusunan Dokumen Buku Putih Sanitasi. 1.2 Landasan Gerak Sanitasi di Indonesia didefenisikan sebagai upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik di tingkat rumah tangga maupun di lingkungan perumahan. Sedangkan pengertian yang lebih teknis adalah upaya pencegahan dan menularnya penyakit melalui penyediaan sarana sanitasi dasar (jamban), pengelolaan air limbah rumah tangga (termasuk sistem jaringan perpipaan air limbah), drainase dan sampah (Bappenas, 2003). Berdasarkan definisi tersebut dapat dilihat 3 sektor yang terkait dengan sanitasi (meliputi) sistem pengelolaan air limbah rumah tangga, pengelolaan persampahan dan drainase lingkungan. Secara garis besar, pengertian dasar penanganan sanitasi adalah sebagai berikut : 1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic waste water) yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk yang terbagi atas : - Blackwater adalah limbah rumah tangga yang bersumber dari WC dan urinoir. - Greywater adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci. Halaman 2

2. Penanganan Air Limbah Rumah Tangga yaitu pengolahan air limbah rumah tangga (domestik) melalui sistem: a. Pengelolaan On Site yaitu menggunakan sistem septic-tank dengan peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga. b. Pengelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan secara terpusat. 3. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 4. Penyediaan air bersih bagi masyarakat, baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan maupun sumur dalam. 5. Air buangan industri (industrial waste water) yang berasal dari berbagai jenis industri akibat dari sebuah proses industri. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi antara lain: nitrogen, logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Visi dan Misi Kabupaten Tojo Una-Una serta Tujuan Penataan Ruang Visi : TERCIPTANYA PEMBANGUNAN TOJO UNA-UNA YANG MERATA DAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROBISNIS DAN WISATA UNGGULAN MENUJU MASYARAKAT MADANIAH Misi : 1. Terpenuhinya Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Dasar Secara Merata dengan Melanjutkan Pendidikan dan Kesehatan Gratis. 2. Percepatan Pembangunan Infrastruktur 3. Mengembangkan perekonomian lokal Yang Stabil, Tumbuh Dan Merata Secara Berkelanjutan Berbasis Agrobisnis dan Pariwisata unggulan 4. Mendorong dan Melanjutkan Pemerintah yang Amanah (Good Governance) 5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Perluasan Kesempatan Kerja 6. Membuka keterisolasian antar wilayah melalui percepatan pembangunan wilayah kepulauan, perbatasan dan daerah tertinggal 7. Melaksanakan pengelolaan, penataan dan pelestarian sumberdaya alam secara berkelanjutan. Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional dengan : 1. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan; Halaman 3

2. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; 3. Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang; serta 4. Mendayagunakan produk tata ruang sebagai alat penataan, penyusunan program pembangunan dan pengendalian secara optimal. 1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Buku Putih Sanitasi dimaksudkan untuk menghasilkan baseline data tentang kondisi sanitasi saat ini (existing) guna penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten dan mekanisme monitoring serta evaluasi, sehingga menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan pembangunan sektor sanitasi. Tujuan penyusunan Buku Putih Sanitasi adalah sebagai berikut : 1. Memetakan dan mengkaji karakteristik dan kondisi sanitasi kabupaten; 2. Mengetahui kebutuhan layanan sanitasi dan peluang pengembangan layanan pada masa mendatang; 3. Tersedianya data riil yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai sektor sanitasi yang akan menjadi dasar penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Tojo Una-Una 4. Mengetahui prioritas / arah pembangunan sanitasi. 5. Menghasilkan kebijakan daerah terkait sanitasi yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemerintah daerah berdasarkan kesepakatan seluruh stakeholder Kabupaten Tojo Una-Una. 6. Teridentifikasinya sistem yang diterapkan untuk masing-masing sub sektor sanitasi termasuk lokasi dan informasi serta permasalahan mendasar. 7. Menjadikan Buku Putih Sanitasi sebagai pedoman penanganan dan pengembangan pembangunan sanitasi Kabupaten Tojo Una-Una, sehingga terdapat kesamaan pandangan dari setiap pelaku pembangunan dalam penyusunan program pembangunan, pengendalian dan pengawasan. 1.4 Metodologi Metodologi yang digunakan pada proses dan kegiatan penyusunan Buku Putih Sanitasi dijelaskan sebagai berikut : 1. Sumber Data a. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing SKPD terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto Halaman 4

dan peta. b. Narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas SKPD terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat. Untuk mendukung data sekunder tersebut juga dilakukan beberapa survey terkait dengan pengelolaan sanitasi seperti: Enviromental Health Risk Assesment (EHRA), survey survey pemetaan media dan kominukasi, survey kelembagaan, survey keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan sanitasi, survey keuangan, survey priority setting area (survey penetapan area beresiko) serta survey peran serta masyarakat dan gender. 2. Pengumpulan Data Tahap ini merupakan proses seleksi dan kompilasi data dari berbagai sumber yang memberikan informasi mengenai profil sanitasi baik masa lampau maupun saat ini yang akan menjadi pertimbangan bagi perencanaan pembangunan sanitasi pada masa mendatang 3. Jenis Data a. Data primer; yaitu data yang bersumber dari survey atau observasi lapangan yang dilakukan Pokja. Didalamnya meliputi Kajian peran swasta dalam penyedia layanan sanitasi, kajian kelembagaan dan kebijakan, Kajian keuangan dan perekonomian daerah, kajian komunikasi dan media, kajian peran serta swasta, kajian sanitasi sekolah serta studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) sebagian data ini bersifat kualitatif (yang menyangkut persepsi) yang kemudian dikuantifikasikan. Data primer dapat berupa rekaman hasil wawancara maupun potret/ dokumentasi kondisi eksisting di lapangan. b. Data sekunder; diperoleh dari dokumen yang bersumber dari SKPD meliputi aspek demografi, kependudukan, data keluarga miskin, kesehatan masyarakat, arah dan kebijakan pembangunan kabupaten, data kelembagaan dan keuangan, dan lain-lain yang berkaitan dengan sanitasi. 1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain Penyusunan Buku Putih Sanitasi sebagai salah satu tahapan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Kabupaten Tojo Una-Una, mengacu pada beberapa regulasi yakni peraturan perundang-undangan dan produk hukum yang berlaku, baik di tingkat nasional/pusat maupun daerah. Regulasi tersebut antara lain meliputi Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah, Keputusan Bupati, Surat Edaran Menteri serta Petunjuk Teknis. Halaman 5

Peraturan dan Produk Hukum Terkait Penyusunan Buku Putih Sanitasi Undang undang 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene 2. UU Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah 5. UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 1. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2001 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimum; 5. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai; 10. Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan. Peraturan Presiden Republik Indonesia 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2010-2014 Keputusan Presiden Republik Indonesia 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. Halaman 6

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air. Peraturan Menteri Republik Indonesia 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/1992 tentang Persyaratan dan Pengawasan Kualitas Air. 2. Peraturan Menteri PU No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan 3. Peraturan Menteri PU nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan Strategis Air Limbah 4. Peraturan Menteri LH nomor 05 tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup 5. Peraturan Menteri PU No. 3 Tahun 2013 Tentang Penanganan Sampah Domestik Keputusan Menteri 1. Keputusan Menteri LH nomor 52 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel 2. Keputusan Menteri LH nomor 58 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit 3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih; 4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 269/1996 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan UKL dan UPL Departemen Pekerjaan Umum; 5. Keputusan Menteri Kimpraswil 534/2000 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Permukiman; 6. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik; 7. Keputusan Menteri LH nomor 37 tahun 2003 tentang Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan 8. Keputusan Menteri LH nomor 110 tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemar Air Pada Sumber Air 9. Keputusan Menteri LH nomor 111 tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuagan Air Limbah ke Air atau Sumber Air. 10. Keputusan Menteri LH nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik 11. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 tahun 2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Persampahan; Halaman 7

12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). 13. Keputusan Menteri LH nomor 13 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Peraturan Daerah 1. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2005-2025. 2. Peraturan Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan daerah Kabupaten Tojo Una-Una Nomor 35 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2010-2015. 3. Peraturan Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kabupaten Tojo Una-Una 2011-2031 4. Peraturan Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Nomor 17 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan. Petunjuk Teknis 1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan. 2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA Sampah. 3. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur Resapan. 4. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih. 5. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan. 6. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik. 7. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase PerKabupaten. 8. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. 9. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara Penoperasian Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Non Kakus. 10. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi. Halaman 8

11. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK Keterkaitan Buku Putih Sanitasi dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tojo Una-Una terkait dengan berbagai dokumen perencanaan pembangunan, baik tingkat nasional, propinsi, maupun Kabupaten. Oleh karena itu, Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tojo Una-Una disusun dengan memperhatikan keterkaitan, keselarasan, dan keterpaduan dengan berbagai dokumen dimaksud, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Memperhatikan RPJP dan RPJM Nasional dilakukan melalui penyelarasan kebijakan, strategi dan program pembangunan sanitasi Kabupaten Tojo Una-Una dengan arah, kebijakan umum dan prioritas pembangunan nasional dan pembangunan kewilayahan. 2. Memperhatikan RPJPD dan RPJMD Propinsi Sulawesi Tengah dilakukan melalui penyelarasan kebijakan, strategi dan program pembangunan sanitasi Kabupaten Tojo Una-Una dengan kebijakan, strategi dan program pembangunan Propinsi Sulawesi Tengah. 3. Berpedoman pada RPJPD dan RTRW Kabupaten Tojo Una-Una dilakukan dengan: (1) penyelarasan kebijakan, strategi dan program pembangunan sanitasi Kabupaten Tojo Una-Una dengan visi, misi, arah, kebijakan pembangunan jangka panjang daerah; dan (2) penyelarasan kebijakan, strategi dan program pembangunan sanitasi Kabupaten Tojo Una-Una dengan pemanfaatan struktur dan pola ruang Kabupaten Tojo Una-Una Berpedoman pada Renstra SKPD terkait Sanitasi Kabupaten Tojo Una-Una dilakukan dengan penyelarasan kebijakan, strategi dan program pembangunan sanitasi Kabupaten Tojo Una-Una dengan rencana dan strategi SKPD. 4. Berpedoman dengan Dokumen Kabupaten Tojo Una-Una Dalam Angka dilakukan dengan penyelarasan data mengenai kondisi sanitasi Kabupaten dengan data yang diperlukan dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi melalui proses validasi data melalui kajian-kajian yang telah ditetapkan oleh petunjuk teknis pelaksanaan Program PPSP. Halaman 9