semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini, informasi memegang peran penting dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. juga mampu membentuk opini publik melalui tayangan yang disajikannya, seperti

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4)

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Audio visual merupakan sarana yang diberikan televisi,audio visual juga

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. semua masyarakat memiliki alat atau media massa elektronik ini. Program

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB I PENDAHULUAN. Siaran televisi adalah pemancar sinyal listrik yang membawa muatan gambar

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam berkomunikasi, ada pesan yang disampaikan, berbicara pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

Transkripsi:

1. Latar Belakang Dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat di iringi dengan semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga selalu berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di dalam negara dan diiringi dengan berkembangnya sistem sosial, budaya dan politik di Indonesia. Perkembangan televisi sendiri dimulai dengan berdirinya Televisi Republik Indonesia (RCTI) yang berfungsi sebagai lembaga penyiaran yang kepemilikanya dimiliki oleh pemerintah yang mendominasi sejak orde lama hingga orde baru yang terus berkembang beriringan dengan perkembangan teknologi. Lahirnya Televisi swasta pertama RCTI pada tahun 1989 di Jakarta merupakan awal dari pertumbuhan Televisi di Indonesia. Setahun kemudian muncul Surya Citra Televisi (SCTV) di Surabaya pada tahun 1990. Saat ini sudah ada sedikitnya 11 stasiun TV swasta nasional yang masih mengudara seperti RCTI, SCTV, ANTV, Metro TV, TV One, Trans TV, Trans7, Indosiar, Global TV, Net TV dan Kompas TV, ini belum termasuk Televisi lokal di hampir setiap daerah memiliki televisi daerahnya masing masing yang jumlahnya mencapai ratusan televisi. Sedangkan perkembangan televisi lokal juga terus berkembang seperti Jawa Timur TV (JTV) yang berpusat di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur yakni Surabaya dan 1

memiliki jaringan di tingkat kabupaten kota yang membentuk biro biro. Bahkan banyak dari stasiun TV nasional juga bekerja sama dengan stasiun TV lokal agar bisa mengudara untuk siaran lokal atau berjaringan karena di dalam undang undang penyiaran televisi nasional akan dibatasi mengudara secara luas. Dampak dari perkembangan pertelevisisan ini memerlukan sumber daya manusia untuk mengelola televisi agar terus meningkat. Terutama tenaga yang handal yang benar benar memahami tentang pertelevisian. Kehadiran TVRI sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia sejak tahun 1962 telah banyak memberikan inspirasi bagi pengelola televisi swasta di tingkat lokal maupun nasional untuk terus berkembang dan mengelola pertelevisian mereka dengan baik. Perkembangan televisi memang tidak terlepas dari televisi yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Sebagian banyak masyarakat menghabiskan waktunya cukup lama di depan layar televisinya dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk kegiatan lain yang produktif atau berkomunikasi bersama orang lain. Akibatnya pola prolaku maupun sosial budaya masyarakat juga bergeser. Televisi sebagai sebuah media elektronik bergambar yang dampaknya cukup serius dalam kehidupan sehari hari dimana tayangan tayangan televisi menjadi kebudayaan baru dalam berprilaku. 2

Sebagai sebuah media yang cukup efektif menggaet dan mempengaruhi masyarakat televisi akhirnya menjadi sebuah lahan baru bagi pengusaha untuk mengeksplorasi masyarakat sehingga menguntungkan pemiliknya. Oleh karena itu tidak heranlah di tahun dimana teknologi semakin maju, semakin banyaknya televisi televisi lokal maupun nasional bermunculan yang menyajikan berbagai macam program acara untuk dinikmati para penontonya. Saat ini kita mengenal siaran televisi, adalah hasil perpaduan tiga komponen yang tidak dapat saling dipisahkan yaitu : studio televisi, pemancar, dan pesawat penerima atau pesawat televisi, perpaduan tiga komponen tersebut disebut trilogi televisi. Di Indonesia sendiri televisi merupakan medium terfavorit bagi para pemasang iklan. Karena itu mampu menarik investor untuk membangun satsiun televisi. Sebelum tahun 1998 jumlah stasiun televisi hanya berjumlah 6 dan ditahun 2000 jumlah stasiun televisi sudah mencapai 11 bahkan lebih. Hal ini membuat masyarakat Indonesia memiliki banyak pilihan untuk memilih stasiun televisi dan program program acara yang ingin ditonton. Media televisi merupakan industri yang padat modal, padat teknologi, dan padat sumber daya manusia. Gerakan reformasi Indonesia pada tahun 1998 telah memicu perkembangan industri televisi. Seiring dengan hal tersebut, kebutuhan masyarakat 3

terhadap reformasi juga semakin bertambah. Sayangnya kemunculan berbagai stasiun televisi di Indonesia tidak diimbangi dengan tersedianya sumber daya manusia yang memenuhi syarat. Meski lulusan sekolah sekolah dari Universitas yang mengajarkan hal hal yang berkaitan dengan dunia pertelevisian, tidak berarti dunia pertelevisian memiliki banyak sumber daya manusia yang mencukupi. Media massa televisi meskipun sama dengan radio dan film sebagai media elektronik, tetapi mempunyai ciri dan sidat yang berbeda, terlebih lagi dengan media massa cetak seperti surat kabar dan majalah, untuk itulah dalam menyampaikan pesan-pesanya juga mempunyai ciri khas tersendiri dalam penyampaianya. Upaya untuk menyampaikan informasi, baik melalui media cetak, audio dan audio visual masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Penyebabnya adalah sifat fisik dari masing-masing jenis yang terlihat pada penjelasan dibawah ini. Tabel 1.1 Jenis Media Sifat Cetak Dapat dibaca dimana saja dan kapan saja, dapat dibaca berulang ulang namun memiliki daya rangsang yang rendah. Biaya relative rendah daya jangkau terbatas. Audio Dapat didengar namun tidak dapat dilihat, dapat didengar kembali bila diputar kembali, daya rangsang renda, relative murah daya jangkau cukup besar. Audio Vosial Dapat di dengar dan dilihat bila ada siaran, dapat dilihat dan 4

didengar kembali bila ada siaran ulang, daya rangsang sangat tinggi, relative mahal namun daya rangsang sangat tinggi. ( Sumber Gambar Bahari, Mohammad. 2011) Berbicara tentang pertelevisian tentu saja tidak lepas dari masalah periklanan. Hampir disetiap stasiun televisi lokal maupun nasional banyak memberikan ruang untuk menampilkan iklan iklan komersil, iklan layanan masyarakat, bahkan iklan politik. Iklan iklan politik sangat gencar ditayangkan di sebuah stasiun televisi terutama pada saat memasuki musim- musim politik pemilihan calon presiden. Seperti yang terjadi pada musim politik pemilihan presiden Indonesia di tahun 2014 ini. Banyak para calon calon presiden berlomba lomba untuk memasang iklan tentang dirinya yang ingin maju menjadi orang nomor satu di negeri ini. Menurut Fajar Junaedi (2013:113) iklan politik dapat diartikan sebagai pembelian dan penggunaan ruang iklan untuk mengkomunikasikan pesan politik pada khalayak. Tujuan dari iklan ialah untuk mendorong hard sell yang bagus. Untuk mencapai hard sell yang bagus, iklan harus mempunya kekuatan untuk mendorong, mengarahkan, dan membujuk khalayak untuk minimal mengakui kebenaran dari pesan yang disampaikan, dan maksimal dapat mempengaruhi kesadaran khalayak untuk mengkonsumsi produk dan jasa yang diiklankan. Iklan dengan motif inilah yang mendominasi iklan politik. Iklan politik merupakan salah satu sarana pencitraan yang paling efektif untuk menciptakan popilaritas ditengah melemahnya msein partai dan menurunya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik. 5

Pada penelitian Bintaryana Anugraheni (2009) dituliskan bahwa ada beberapa kemudahan ketika seseorang beriklan melalui media televisi. Pertama, bisa dibuat tepat sesuai kemauan, karena tidak ditayangkan secara live, iklan bisa dirancang dan dilakukan proses prekaman yang berulang ulang sampai menemukan cara dan gaya yang paling bagus. Dalam iklan televisi, para tokoh politik bisa terhindar dari kesalahan kesalahan yang mungkin bisa terjadi pada saat kampanye secara langsung. Seperti pengucapan, penampilan yang kurang menarik dan gerak tubuh yang terkesan kurang menarik. Kedua lebih efisien, meski pengambilan gambarnya cuma sekali, iklan bisa ditayangkan berkali kali dengan beragam variasi. Televisi terus menerus mengiklankan sang tokoh sesuai kontrak, meskipun sang tokoh entah berada dimana. Ketiga lebih murah, banyak kalangan berpendapat, iklan ditelevisi menghabiskan dana yang sangat besar, benar memang bahwa tarif iklan ditelevisi mahal. Namun jika dibandingkan dengan kegiatan kampanye ditengah lapangan yang menghadirkan ratusan atau bahkan ribuan orang. Iklan ditelevisi bisa menyajikan gambaran visual dari para aktor politik yang mengiklankan dirinya ditelevisi. Ditahun 1950an, televisi merupakan media massa yang paling dominan di Amerika Serikat. Gambaran visual yang muncul ditelevisi tersebut mampu membuat pencitraan seorang aktor politik sebagaimana yang diharapkan oleh pihak yang membuat iklan politik ditelevisi tersebut. Akan tetapi, bisa jadi pencitraan terhadap seorang aktor politik yang dilakukan melalui iklan politik ditelevisi bukanlah citra yang sesungguhnya, namun citra yang direkayasa. Dalam iklan politik, terdapat kata kata politik (simbol politik). Menurut Dan Nimmo (2011:79), simbol politik meliputi gambar, lukisan, foto, film, gerak tubuh, 6

ekspresi wajah, dan cara bertindak. Seperti yang dikatakan sebelumnya, iklan politik digunakan untuk menyampaikan pesan pesan politik. Setiap pesan dan informasi yang berkaitan dengan politik merupakan pesan politik dalam komunikasi politik. Melihat fenomena pada saat ini, banyaknya para tokoh tokoh politik yang mengiklankan dirinya pada media massa televisi Indonesia seperti, Prabowo Subianto melalui iklan politik partai Gerindra, Gita Wiryawan melalui iklan politik partai Demokrat, Hatta Rajasa melalui iklan politik parta PAN, Wiranto melalui iklan politik partai Hanura, ARB dalam iklan politik partai Golkar dan para tokoh politik lainya. Dari banyaknya iklan iklan para tokoh politik tersebut banyak yang mengangkat tentang perubahan perubahan untuk menjadikan negara ini lebih baik dan mereka menganggap diri merekalah yang sangat pantas untuk memimpinya. Mulai dari masalah kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ditengah masyarakat para tokoh politik ini berlomba lomba berbicara untuk perubahan. Para tokoh politik tersebut sangat terbantu untuk mengkampanyekan dirinya di media massa, dan mereka memanfaatkan fasilitas media massa yang satu ini, televisi. Hampir dalam setiap stasiun televisi selalu ada iklan iklan para tokoh politik yang menampilkan dirinya berbeda untuk mendapatkan citra positif dari masyarakat berharap agar masyarakat tertarik untuk memilih dirinya sebagai presiden di saat pemilihan umum yang akan datang ini, 2014. Pemanfaatan media massa seperti televisi yang dilakukan oleh para tokoh tokoh politik ini memang sudah sangat gencar dilakukan oleh para tokoh politik. Khususnya di musim musim politik seperti saat ini yang bertujuan untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat. Semakin banyaknya iklan iklan di televisi nasional yang menampilkan 7

para tokoh politik ini, membuat masyarakat memiliki banyak pilihan untuk memilih para tokoh politik yang dianggap sesuai dengan keinginanya yang mampu meningkatkan kesejahteraan di dalam masyarakat dan mendengarkan aspirasi aspirasi masyarakat. Berangkat dari latar belakang yang telah dituliskan diatas, maka peneliti tertarik untuk membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul KANDUNGAN PESAN YANG TERDAPAT PADA IKLAN PARTAI GOLKAR DI TELEVISI (Analisis Wacanatentang Pencitraan Abu Rizal Bakrie melalui Iklan di Televisi). Peneliti ingin mengetahui isi pesan yang terkandung dalam iklan iklan politik para tokoh politik yang mencalonkan dirinya sebagai presiden dalam pemilu di tahun 2014 ini, baik itu pesan yang tampak maupun pesan yang tersembunyi. 2. Rumusan Masalah Dari uraian yang dituliskan oleh peneliti dalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah Bagaimana wacana konstruksi pencitraan pada iklan Partai Poltik Golkar yang diperankan oleh Abu Rizal Bakrie sebagai calon Presiden 2014. 3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menginterpretasikan konstruksi pencitraan sebuah iklan Partai Poltik Golkar yang diperankan oleh Abu Rizal Bakrie sebagai calon Presiden 2014., baik meliputi teks (audio visual) maupun dari segi kognisi sosial. 8

4. Manfaat Penelitian a. Manfaat akademis, memberikan sumbangsih atau refrensi tambahan dalam perkembangan ilmu komunikasi khususnya dalam bidang politik dan periklanan di Program Studi Ilmu Komuniaski UMM. b. Manfaat praktis, diharapkan memberikan kontribusi pada dunia periklanan di media massa untuk bisa lebih berkreasi dalam menciptakan iklan iklan politik yang lebih bermakna dan mudah diterima oleh masyarakat luas. 9