BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE DAN RENCANA TINDAKAN. pada saat terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. 1 Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research ). Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah merupan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

Transkripsi:

51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas 1. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Singkatnya PTK merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas yang bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada. Hal yang demikian sesuai dengan pandangan Basrowi sebagaimana mengutip dari The First International handbook of action Research for Indonesia Educators, yang mengatakan batasan tentang PTK adalah bentuk partisipasi, kolaborasi terhadap penelitian tentang pendidikan yang dilakukan di sekolah dan di ruang kelas oleh sekelompok guru, kepala sekolah yang bertindak sebagai fasilitator dalam rangka memperoleh pandangan dan pemahaman baru tentang belajar mengajar untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Lebih lanjut dijelaskan bahwa PTK sebagai alat untuk 1 Basrowi & Suwandi, Prosedur penelitin tindakan kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) hal 25 51

52 mengukur pengetahuan dan pengalaman guru dalam konteks mereka. Dari konteks tersebut guru bisa menggambarkan manfaat dari guru itu sendiri atau guru lain dalam konteks yang lain. Kebiasaan seorang guru melaksanakan PTK dapat mencerminkan bahwa guru tersebut mampu mengadakan inovasi dan mengembangkan program pembelajaran, apalagi jika guru tersebut didukung oleh kepala sekolah dan para praktisi pendidikan sebagai fasilitator. Menurut Hopkins, PTK merupakan salah satu jenis penelitian tindakan kelas yang bersifat praktis sebab penelitian itu menyangkut kegiatan yang dipraktikkan guru sehari-hari 2. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada didalam pekerjaan guru. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dalam kancah kelas tempat guru mengajar. Sedangkan Kemmis dan Mc Taggart menyatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari: (a) praktik praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik praktik tersebut, (c) situasi situasi (lembaga - lembaga) tempat praktik praktik tersebut dilaksanakan 3 Ebbut juga menjelaskan bahwa PTK merupakan studi yang sistematis untuk dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut 4. 2 Hopkins, Prosedur Penelitian tindakan kelas praktis, jogyakarta, 2001,39 3 http://suwaripelita.blogspot.com/2011/11/pengertian-ptk-penelitian-tindakan.html, hari rabu tgl. 29 Juli 2015 pukul : 22.50 4 Ebbut, Praktik Penelitian tindakan kelas,78

53 Ebbut melihat proses dalam penelitian tindakan ini sebagai suatu rangkaian siklus yang berkelanjutan, di dalam siklus-siklus itu ada informasi yang merupakan balikan. Penekanan tetap pada hal yang sama yaitu penelitian ini harus memberikan kesempatan kepada pelakunya untuk melaksanakan secara efektif. Penelitian tindakan kelas ini juga di gambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek yakni perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami, bukan sebagai langkah-langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, tapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Kurt lewin adalah seorang ahli sosial orang yang mempopulerkan penelitian tindakan kelas. Dia berpendapat bahwa cara terbaik untuk memajukan orang dengan melibatkan mereka dalam penelitian mereka sendiri yang ada dalam kehidupannya 5. Para ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda-beda, Zainal Arifin dalam metodologi penelitian pendidikan secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) 6. penelitian tindakan kelas ini dipilih dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto dalam bukunya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang 5 Kurt Lewin, Penelitian tindakan kelas,184 6 Zainal Arifin, Metodologi Penelitian Pendidikan (Surabaya: Lentera Cendekia, 2008),168.

54 terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Dalam setiap siklusnya terdiri dari empat elemen penting, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan dst. Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa dilakukannya tindakan kelas adalah dalam rangka guru untuk, merefleksikan diri atau mengevaluasi diri sehingga aktivitasnya sebagai seorang guru diharapkan cukup profesional dan untuk selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan aktivitasnya yang sekaligus dapat meningkatkan kualitas dari anak didiknya.

55 B. Setting dan Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK sebagai berikut : a. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Semesta Kedungmaling Kecamatan Sooko kabupaten Mojokerto b. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan semester genap, yaitu pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik MI Semesta Kedungmaling Kecamatan Sooko kabupaten Mojokerto, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. c. Siklus PTK PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati hasil belajar siswa pada materi menyelesaikan luas dan keliling bangun datar melalui Pendekatan Problem Solving

56 2. Subjek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang, terdiri dari 12 siswa laki laki dan 18 siswa perempuan. C. Variabel yang Diselidiki Variabel variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu : 1. Variabel input : Siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Semesta Kedungmaling Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto 2. Variabel proses : Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan strategi problem solving 3. Variabel output : Peningkatan hasil belajar matematika pada materi luas dan keliling bangun datar. D. Rencana Tindakan Adapun penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang masingmasing siklus dilaksanakan hingga siswa sampai menujukkan tingkat keberhasilan dalam belajar, setiap siklus terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Observasi awal Tahap ini dilakukan dengan tujuan utuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa kelas V yang berkaitan dengan hasil belajar.

57 Kegiatan tersebut diantaranya : a. Observasi terhadap strategi pembelajaran yang digunakan di kelas V, serta buku-buku yang dipakai. b. Meneliti siswa secara individual dan mencatat semua masalah yang dihadapi selama dalam proses belajar mengajar. c. Melakukan diskusi dengan para pengamat bahwa pembelajaran yang akan digunakan adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan strategi Problem Solving A. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 1. Perencanaan Dalam tahap ini peneliti menganalisis masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran serta mencari solusi dari permasalahan tersebut, sehingga dari hasil kegiatan tersebut peneliti akan dapat melakukan kegiatan sebagai berikut : a. Menganalisis kurikulum dengan tujuan untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok yang akan disampaikan dengan mengunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan strategi problem solving b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I yang diharapkan mampu mengatasi masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa c. Menyiapkan lembar kerja kelompok yang digunakan sebagai diskusi

58 kelompok. d. Meyiapkan LKS yang akana digunakan siswa sebagai penunjang tugas-tugas yang perlu diselesaikan siswa. e. Menyiapkan instrumen pengumpulan data antara lain 1. Lembar observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas sesuai dengan rencana yang telah di susun dalam RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan strategi problem solving 2. Lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan strategi problem solving f. Menentukan kriteria keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini, dan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila : a. Menguasai matematikaa tentang bangun datar yaitu jika 80% dari seluruh siswa mencapai skor minimal 70 b. Ketuntasan belajar, yaitu jika 80% dari seluruh siswa mencapai minimal >70 2. Tindakan Pada tahap ini, peneliti mulai melaksanakan tindakan. Rencana pembelajaran dan skenario yang sudah didiskusikan akan diterapkan disini, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut : 1) Kegiatan awal a) Guru mengkondisikan kesiapan belajar siswa

59 b) Menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan inti : a) Siswa dan guru bertanya jawab cara menghitung luas dan keliling bangun datar b) Siswa memilih beberapa teman untuk di jadikan kelompoknya, guru kemudian membagikan materi bangun datar kepada masingmasing kelompok c) Dalam setiap kelompok tersebut guru menunjuk satu ketua. Dalam kelompok tersebut ketua di fungsikan untuk mengkoordinasikan anggotanya untuk menyelesaikan masalah luas dan keliling bangun datar dengan baik dan benar. d) Secara individu siswa diberi penugasan untuk mengerjakan soal e) Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi hasil pekerjaan. 3) Kegiatan akhir : a) Siswa dengan bimbingan guru meyimpulkan pembelajaran yang telah di lakukan. b) Guru memberikan penguatan dan penilaian 3. Pengamatan Pada tahap ini, observer melakukan monitoring terhadap proses tindakan kelas, situasi kelas dan sikap siswa dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. Selain itu, peneliti juga mencatat semua hal yang terjadi dan diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

60 4. Refleksi Data-data yang diperoleh pada saat observasi, dikumpulkan dan dianalisis kemudian dievaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan pengkajian ulang melalui siklus berikutnya. B. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 1. Perencanaan Dalam tahap ini peneliti menganalisis masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran serta mencari solusi dari permasalahan tersebut, sehingga dari hasil kegiatan tersebut peneliti akan dapat melakukan kegiatan sebagai berikut : a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II dengan memperhatikan kekurangan yang terjadi pada siklus 1 b. Menyiapkan lembar kerja kelompok yang digunakan sebagai diskusi kelompok. c. Meyiapkan soal lembar evaluasi sebagai penilaian d. Menyiapkan instrumen pengumpulan data antara lain 1) Lembar observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas sesuai dengan rencana yang telah di susun dalam RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan strategi problem solving 2) Lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

61 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan strategi problem solving e. Menentukan kriteria keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini, dan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila : 1. Menguasai matematika tentang bangun datar yaitu jika 80% dari seluruh siswa mencapaai skor minimal 70 2. Ketuntasan belajar, yaitu jika 80% dari seluruh siswa mencapai minimal >70 2. Tindakan Pada tahap ini, peneliti mulai melaksanakan tindakan. Rencana pembelajaran dan skenario yang sudah didiskusikan akan diterapkan disini, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut : a. Kegiatan awal 1) Guru mengkondisikan kesiapan belajar siswa 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan inti : 1. Siswa dan guru bertanya jawab cara menghitung luas dan keliling bangun datar 2. Guru mengelompokkan siswa dalam kelompok kecil maksimal 5 sampai dengan 6 orang dan anggota kelompok ditentukan oleh guru. 3. Dalam setiap kelompok tersebut guru menunjuk satu ketua. Dalam kelompok tersebut ketua difungsikan untuk mengkoordinasikan

62 anggotanya untuk menyelesaikan masalah luas dan keliling bangun datar dengan baik dan benar. 4. Secara individu siswa diberi penugasan untuk mengerjakan soal 5. Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi hasil pekerjaan. b. Kegiatan akhir : 1. Siswa dengan bimbingan guru meyimpulkan pembelajaran yang telah di lakukan. 2. Guru memberikan penguatan dan penilaian 3. Pengamatan Pada tahap ini, observer melakukan monitoring terhadap proses tindakan kelas, situasi kelas dan sikap siswa dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. Selain itu, peneliti juga mencatat semua hal yang terjadi dan diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 4. Refleksi Data-data yang diperoleh pada saat sikus 1 dan siklus 2, dikumpulkan, dianalisis kemudian disimpulkan dari pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui strategi problem solving dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa dalam materi luas dan keliling bangun datar. E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Data Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam

63 bentuk statistik, atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian yang dimaksud 7. Dengan demikian, maka penelitian ini menggunakan dua data untuk keperluannya antara lain : a. Data Kualitatif Yaitu data yang berupa penerangan dalam bentuk uraian atau penjelasan (tidak berbentuk angka-angka) 8. Adapun yang termasuk dalam data kualitatif pada penelitian ini adalah data-data untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran, selain itu data kualitatif juga digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi selama proses pembelajaran berlangsung. b. Data Kuantitatif Yaitu data yang penyajiannya dalam bentuk angka-angka 9. Adapun yang termasuk dalam data kuantitatif pada penelitian ini adalah data-data tentang aktivitas belajar siswa yang menggunakan skala prosestase. Sumber data dari penelitian tindakan kelas ini adalah : a. Siswa Untuk mendapatkan data tentang respon siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan angket respon siswa. 7 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 87. 8 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek Jakarta: Rineka Cipta, 2006. 94 9 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek Jakarta: Rineka Cipta, 2006. 97

64 b. Guru Untuk melihat aktivitas guru dalam peningkatan aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran. 2. Cara Pengumpulan Data Pada pengumpulan data dilakukan setiap siklus dimulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu: observasi, dan tes. a. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian 10. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung, yaitu dari tahap awal sampai tahap akhir. Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi partisipatif, dimana peneliti ikut serta mengamati aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui lembar observasi siswa. b. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan, latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, aktivitas, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok 11. Untuk itu dalam hal ini tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang telah di capai oleh siswa. 10 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 158. 11 Arikunto,Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta PT bumi aksara,2001, 39.

65 F. Indikator Kinerja Indikator kinerja dapat dikatakan berhasil apabila rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II G. Tim Peneliti dan Tugasnya Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi yang mana guru sebagai peneliti bekerjasama dengan teman sejawat. Dalam hal ini yang menjadi kolaborator (guru yang bersangkutan) adalah guru mata pelajaran matematika. Adapun tim dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Aswin Mafnun S.Pd : sebagai guru mata pelajaran. 2. Ahmad Arif Hidayat : sebagai peneliti.