BAB I PENDAHULUAN. Sidoarjo dan 6 kota yaitu Batu, Malang, Blitar, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi

TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup baik manusia,

I. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Sungai merupakan salah satu sumber air utama bagi masyarakat luas baik

stasiun 2 dengan stasiun 3 dengan stasiun 3 Stasiun 1 dengan Stasiun 1 Morishita Horn

BAB I PENDAHULUAN. Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sumber irigasi, sumber air minum, sarana rekreasi, dsb. Telaga Jongge ini

bentos (Anwar, dkk., 1980).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Barus, 1996). Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari pulau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sungai Bedagai merupakan sumberdaya alam yang dimiliki oleh Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Pengaturan air yang

TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup yang panjang. Oleh karena itu peran bentos dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kehidupan bergantung kepada air dalam berbagai bentuk. Air merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Komunitas Makrozoobenthos

TINJAUAN PUSTAKA. Estuari oleh sejumlah peneliti disebut-kan sebagai area paling produktif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang didominasi oleh perairan,

BAB I PENDAHULUAN. akan mengakibatkan terjadinya perubahan faktor fisika, kimia, dan biologi di

TINJAUAN PUSTAKA. Air permukaan yang ada seperti sungai dan situ banyak dimanfaatkan

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

memiliki kemampuan untuk berpindah tempat secara cepat (motil), sehingga pelecypoda sangat mudah untuk ditangkap (Mason, 1993).

PENDAHULUAN. seperti analisis fisika dan kimia air serta biologi. Analisis fisika dan kimia air

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah pulau yang sangat banyak. Secara astronomis, Indonesia terletak

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah (Marlinda, 2008). Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permukaan dan mengalir secara terus menerus pada arah tertentu. Air sungai. (Sosrodarsono et al., 1994 ; Dhahiyat, 2013).

I. PENDAHULUAN. Ekosistem air tawar merupakan ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi

BAB I PENDAHULUAN. hidup dari bidang pertanian (Warnadi & Nugraheni, 2012). Sektor pertanian

Keanekaragaman, densitas dan distribusi bentos di perairan sungai Pepe Surakarta. Oleh. Arief Setyadi Raharjo M O BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lainnnya yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Menurut Ummi (2007)

1BAB I PENDAHULUAN. memiliki garis pantai sepanjang km (Cappenberg, dkk, 2006). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Malang sebesar 110,06 km 2

BAB I PENDAHULUAN. Plankton merupakan organisme renik yang hidup melayang-layang di air dan

PEMANFAATAN Tubifex sp SEBAGAI SALAH SATU BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN SUNGAI BRANTAS DI KOTA MALANG

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Aliran sungai dari sumber Kuluhan banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar warga

I. PENDAHULUAN. perairan sangat penting bagi semua makhluk hidup, sebab air merupakan media bagi

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

2.2. Struktur Komunitas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

TINJAUAN PUSTAKA. bersifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungai maupun statis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki luas wilayah lebih dari 7,2 juta km 2 yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Sungai merupakan suatu badan perairan tawar yang memiliki karakter air mengalir yang

TINJAUAN PUSTAKA. hubungan bebas dengan laut terbuka dan menerima masukan air tawar dari

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan secara geografis Indonesia terletak di antara benua Asia dan Benua

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. Air merupakan komponen lingkungan hidup yang kondisinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Penurunan kualitas air sungai dapat disebabkan oleh masuknya

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. kesatuan. Di dalam ekosistem perairan danau terdapat faktor-faktor abiotik dan

baik dalam kegiatan rumah tangga ataupun industri adalah sungai. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perairan

II. TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan hidup yang didalamnya terdapat hubungan fungsional yang sistematik

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitar 21% persediaan air Asia Pasifik (Walhi, 2005). Perairan air tawar, salah

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KRAKAT DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN INDIKATOR LARVA

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhannya bertoleransi terhadap salinitas (Kusmana, 2003). Hutan mangrove

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh

PENDAHULUAN. stabil terhadap morfologi (fenotip) organisme. Dan faktor luar (faktor yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

I. PENDAHULUAN. perikanan. Bagi biota air, air berfungsi sebagai media baik internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mengalami perkembangan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2012 TENTANG REHABILITASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hutan mangrove yang berada di perairan pesisir Jawa Barat terletak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sungai Bone mempunyai panjang 119,13 Km 2 yang melintasi wilayah

PENDAHULUAN. di darat maupun di laut. Kandungan bahan organik di darat mencerminkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia salah satu negara disebut Mega Biodiversity setelah Brazil dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan oleh semua makhluk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan 178 juta ton pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan menghabiskan

JUDUL OBSERVASI ALIRAN DAS BRANTAS CABANG SEKUNDER BOENOET. Disusun oleh : Achmad kirmizius shobah ( )

Keanekaragaman dan Kelimpahan Makrozoobentos di Sungai Naborsahan Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya proses terjadinya danau dapat dikelompokkan menjadi dua

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Makrozoobenthos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Organisme makrozoobenthos

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. peranpenting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis, ekologis, maupun biologis. Fungsi fisiknya yaitu sistem perakaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STRUKTUR KOMUNITAS MEIOBENTHOS YANG DIKAITKAN DENGAN TINGKAT PENCEMARAN SUNGAI JERAMBAH DAN SUNGAI BUDING, KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber bagi kehidupan manusia. Salah satu sumber air

Estimasi Populasi Gastropoda di Sungai Tambak Bayan Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Karena berada di dekat pantai, mangrove sering juga disebut hutan pantai, hutan

PENDAHULUAN. dengan arus yang lambat atau bahkan tidak ada arus sama sekali. Waktu tinggal

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 33 ayat (2)

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR ABSTRACT INTISARI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. hal yang penting dan harus tetap dijaga kestabilannya (Effendi, 2003).

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai Brantas adalah sungai terpanjang yang ada di provinsi Jawa Timur. Panjangnya yaitu mencapai sekitar 320 km, dengan daerah aliran seluas sekitar 12.000 km 2 (Handayani etal. 2001). Sungai Brantas bermata air di Desa Sumber Brantas (Kota Batu), Aliran sungai Brantas meliputi 9 kabupaten yaitu Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, dan Sidoarjo dan 6 kota yaitu Batu, Malang, Blitar, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya (Anonymous, 2011). Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas sebagai dampak seperti bertambahnya pemukiman penduduk, kegiatan industri rumah tangga, kegiatan pertanian dan kegitana seberti pertambangan pasir di sungai Brantas dapat berpengaruh terhadap kualitas airnya, karena limbah yang dihasilkan dari kegiatan penduduk tersebut dibuang langsung ke sungai (Handayani et al. 2001). Aliran sungai Brantas di Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung banyak digunakan kegiatan penduduk sebagai tempat pertambangan pasir untuk bahan banggunan dan ada juga yang disalah gunakan untuk tempat pembuangan sampah karena letaknya yang berdekatan dengan permukiman penduduk. Adanya bahan-bahan terlarut yang dihasilkan oleh kegiatan penduduk di sekitar aliran sungai Brantas sampai melebihi batas-batas tertentu akan menurunkan kualitas air sungai karena bahan-bahan terlarut tersebut melebihi 1

2 kemampuan sungai untuk membersihkan diri sendiri (self purification) maka timbulah pencemaran sungai sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan biota perairan dan kesehatan penduduk yang memanfaatkan air sungai tersebut (Handayani et al. 2001). Menurut Asra (2009), dalam penelitiannya menyatakan bahwa penentuan kualitas air suatu badan perairan dapat ditentukan dari banyak faktor seperti zat terlarut, zat tersuspensi dan makhluk hidup yang ada di dalam badan perairan tersebut. Indikator biologi merupakan kelompok atau komunitas organisme yang kehadirannya atau perilakunya di alam berkorelasi dengan kondisi lingkungan. Indikator biologi yang digunakan dalam suatu badan perairan adalah phytoplankton, zooplankton, bentos dan nekton. Sungai Brantas di Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu sungai yang aliranya melewati kawasan pemukiman masyarakat, pabrik dan pengerukan atau pertambangan pasir. Dengan adanya aktivitas tersebut. Dengan adanya aktivitas tersebut limbah langsung dibuang ke badan perairan, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas sungai Brantas. Keuntungan makrozoobentos digunakan sebagai indikator pencemaran organik adalah karena memiliki karakter yang khas di antaranya masa hidup yang panjang, fase juvenil dan dewasa bersifat immobile, bersifat filter feeder, memiliki bagian tubuh lunak yang dapat digunakan untuk analisis kimia (Ramadani et al. 2011). Pemanfaatan sungai sebagai tempat pembuangan sampah dan pertambangan pasir dan aktifitas-aktifitas lain menyebabkan perubahan faktor lingkungan

3 sehingga akan berakibat buruk bagi kehidupan organisme air. Keseluruhan aktifitas tersebut diatas maka perlu dilakukan pengamatan kualitas sungai Brantas di Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung agar lingkungan perairan dapat dipertahankan kualitasnya secara berkelanjutan baik untuk aktifitas manusia maupun hewan serta organisme perairan lainnya. Salah satu indikator yang dapat dijadikan untuk menentukan baik buruknya dari ekosistem perairan dapat dilihat dari keberadaan organisme makrozoobentos. Peranan makrozoobentos selain berperan sebagai mineralisasi dan pendaurulang bahanbahan organik. Menurut Odum (1993), menjelaskan bahwa komponen biotik dapat memberikan gambaran mengenai kondisi fisika, kimia, dan biologi dari suatu perairan. Salah satu biota yang dapat digunakan sebagai parameter biologi dalam menentukan kondisi suatu perairan adalah hewan makrozoobentos. Sebagai organisme yang hidup di perairan, hewan makrobentos sangat peka terhadap perubahan kualitas air tempat hidupnya sehingga akan berpengaruh terhadap komposisi dan kelimpahannya. Hal ini tergantung pada toleransinya terhadap perubahan lingkungan, sehingga organisme ini sering dipakai sebagai indikator tingkat pencemaran suatu perairan. Zat-zat yang mengendap mengurangi masuknya cahaya, akan menekan pertumbuhan ganggang dan mematikan akar-akar tanaman. Emdapan lumpur akan menyebabkan arus berubah dan menghilangkan hewan-hewan yang hidup di sungai tersebut. Beragam binatang dan tumbuhan yang hidup pada atau di dasar aliran sungai, kolam, danau, dan lautan merupakan bentos (Michael, 1984).

4 Diantara hewan bentos yang relatif mudah diidentifikasi dan peka terhadap lingkungan perairan adalah jenis - jenis yang termasuk dalam kelompok invertebrata makro. Kelompok ini lebih dikenal dengan makrozoobentos. Keragaman makrozoobentos menunjukan ekspresi sintetik kualitas air sungai tersebut (Angeleier, 2003). Pada saat ini penggunaan bioindikator menjadi sangat penting untuk memperlihatkan hubungan antara lingkungan biotik dengan non-abiotik. Bioindikator ekologis merupakan kelompok organisme yang sensitive dan dapat dijadikan petunjuk bahwa mereka dipengarui oleh tekanan akibat dari kegiatan manusia dan destruksi system biotik (Alis & Fajar, 2007). Ditinjau dari beberapa sumber menyatakan bahwa makrozoobentos digunakan sebagai bioindikator kualitas perairan antara lain sebagai berikut : Makrozoobentos adalah organisme yang hidup pada dasar perairan yang digunakan sebagai indikator pencemaran perairan, karena keberadaan organisme tertentu dapat berasal dari penyesuaian terhadap kondisi lingkungan, sebagai akibat dari hubungan timbal balik antara organisme tersebut dengan sumber pencemaran, baik pencemar organik, anorganik dan logam berat (Noortiningsihet al. 2008). Kelompok makrozoobentos merupakan kelompok hewan yang relatif menetap di dasar perairan dan kerap digunakan sebagai petunjuk biologis (indikator) kualitas perairan (Zulkifli et al. 2009) Makrobentos dapat digunakan sebagai penduga status suatu perairan. Penduga kualitas air dapat digunakan untuk kepentingan pendugaan pencemaran baik yang berasal dari point source pollution maupun diffuse source pollution (Handayani et al. 2001).

5 Ditinjau dari zona lingkungan perairan tempat hidupnya organisme dibagi menjadi 3 zona yaitu : Zona litoral, zona Sub Litoral, dan zona Profundal. Zona litoral ini di daerah pinggir/tepi air sampai batas akar tumbuhan. Zona sub litoral yaiyu daerah yang memanjang dari batas terendah akar tumbuhan sampai batas penyusupan sinar. Zona profundal yaitu zona sub litoral sampai dasar sungai (Michael, 1984). Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan dan tuntutan kurikulum 2013 di sekolah menengah atas (SMA), maka perlu adanya pengembangan bahan ajar kontekstual dan erat kaitannya dengan pemahaman mengenai aspek sosial, budaya dan lingkungan alam (Kemendikbud, 2012). Dari penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar pada mata pelajaran biologi SMA yaitu materi keanekaragaman hayati karena berkaitan dengan ekositem lingkungan. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan ajar biologi khususnya materi biologi SMA kelas X yaitu keanekaragaman hayati. Bahan ajar yang akan dibuat berdasarkan penelitian ini adalah bahan ajar cetak, yaitu poster yang diterapkan pada mata belajaran biologi SMA kelas X materi keanekaragaman hayati karena penelitian ini berjudul Hubungan Keanekaragaman Makrozoobentos DenganKarakteristik Perairan Sungai Brantas Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Dan Sebagai Bahan Ajar Cetak Biologi SMA

6 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana profil hewan makrozoobentos yang terdiri dari keanekaragaman,, jenis-jenis, dan karakteristik yang ditemukan di sungai Brantas Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung sebagai bioindikator kualitas air? 2. Bagaimanakah penggunaan makrozoobentos yang ditemukan di sungai Brantas Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung sebagai bioindikator kualitas air? 3. Bagaimana membuat metode pengembangan bahan ajar yang berupa poster bahan ajar biologi SMA dari hewan makrozoobentos yang ditemukan di sungai Brantas Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung sebagai bioindikator kualitas air? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengidentifikasii profil hewan makrozoobentos yang terdiri dari keanekaragaman,, jenis-jenis, dan karakteristik yang ditemukan di sungai Brantas Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung sebagai bioindikator kualitas air? 2. Untuk mengetahui penggunaan makrozoobentos yang ditemukan di sungai Brantas Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung sebagai bioindikator kualitas air dan? 3. Membuat membuat metode pengembangan bahan ajar yang berupa poster bahan ajar biologi SMA dari hewan makrozoobentos yang ditemukan di

7 sungai Brantas Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung sebagai bioindikator kualitas air? 1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara teoritik Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi ilmiah bagi peneliti selanjutnya atau sebagai referesi dan acuan bagi penelitian yang lebih mendalam yang berhubungan dengan makrozoobentos sungai Brantas Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung dan di daerah-daerah lain. Hal ini sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan masyarakat sekitar agar lebih melestarikan lingkungan hidupnya khusunya sungai. Makroozoobentos secara umum sangat berpengaruh terhadap pencemaran perairan karena habitatnya dipengaruhi oleh faktor-faktor fisika dan kimia perairan. 2. Secara praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait diantaranya sebagai berikut. a. Bagi Pendidikan Manfaat bagi bidang pendidikan yaitu terkait dengan pencemaran air sungai dan keanekaragaman makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas air pada mata pelajaran biologi khusunya pada jenjang SMA, serta terkait materi pengaruh aktivitas manusia terhadap perubahan dan pencemaran lingkungan pada peserta didik SMA/MA Kelas X Semester Genap dalam SK 3 KD 3.4 yaitu

8 mendiskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan Peranannya bagi kehidupan. b. Bagi Masyarakat Bermanfaat bagi masyarakat untuk memberikan informasi khusunya yang tinggal di sekitar sungai Brantas tentang kondisi sungai agar masyarakat lebih menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas air sungai yang sangat berpengaruh pada kelangsungan ekosistem lingkungan. Karena pada dasarnya pencemaran sangat berdampak negatif bagi ekosistem lingkungan dan sangat berpengaruh bagi makhluk hidup. 1.5 Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pengambilan sampel diawali dengan observasi lokasi di sungai brantas Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung yang dibagi menjadi 3 stasiun berbeda yang tercemar dengan tiga kali pengulangan menurut (Fachrul 2012). 2. Pengukuran kimiawi air meliputi oksigen terlarut atau DO (Dissolved Oxygen), BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), Dan ph. 3. Pengukuran faktor fisika air meliputi suhu, kecepatan arus, kedalaman dan kecerahan.

9 4. Pengambilan sampel markozoobentos difokuskan pada ukuran lebih dari 1,0 mm dengan menggunakan jarring makrozoobentos. 5. Pengukuran biologi meliputi kelimpahan, kepadatan, dan keanekaragaman makrozoobentos. 1.6 Definisi Operasional 1. Keanekaragaman adalah Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk derajat keanekaragaman sumberdaya alam hayati, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun gen di suatu daerah (Mardiastuti, 2011). 2. Makrozoobentos adalah hewan yang hidup di dasar sungai. Hewan bentik ini selalu terdedah oleh air sungai dan berumur cukup panjang sehingga makrozoobentos dapat menggambarkan kualitas air sungai (Mason 1981). 3. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis (Depdiknas, 2008). 4. Bahan ajar cetak (poster) merupakan media grafis perpaduan antara gambar dengan tulisan untuk menyampaikan informasi, saran, seruan, peringatan dan ide-ide lain serta yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Depdiknas, 2008).