BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education,

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan

DESKRIPTIF PELAKSANAAN EVALUASI BELAJAR ANAK KELOMPOK BERMAIN NURUL HIKMAH KECAMATAN BULANGO UTARA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan formal (Taman Kanak Kanak, Raudhatul Athfal,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pasal 28 menyatakan bahwa: (1) Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

GAMBARAN TENTANG PERANAN KEGIATAN BERNYANYI DALAM PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK BUDI MULIA

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem. Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. ketika anak lahir. Tidak semua masyarakat Indonesia menyadari pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 sebagai Bibit Perkembangan PAUD di Indonesia. Mela Nugradini

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu membudayakan manusia. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan dan upaya sadar untuk membentuk pribadi anak menjadi orang dewasa yang mandiri dan membuat adanya perubahan baik dalam pengetahuan, perilaku, maupun sikap. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pendidikan juga berlaku bagi siapa saja. education for all. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 31 UUD 1945, yang menyatakan bahwa Tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Ketentuan ini diperkuat dengan pasal 5 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Selain itu pendidikan juga berlangsung seumur hidup life long education. Kalimat yang sering kita dengar yang artinya Pendidikan sepanjang hayat, dalam ajaran islam pun disebutkan Tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat. Semua itu menjelaskan bahwa pendidikan itu telah menjadi kebutuhan pokok manusia. Adanya konsep pendidikan seumur hidup memungkinkan seseorang mengembangkan potensi sesuai dengan kebutuhan. 1

2 Konsep pendidikan sepanjang hayat menjadi panduan dalam meningkatkan harkat dan martabat manusia. Anak anak bangsa ini tidak boleh tertinggal dengan bangsa lainnya didunia. Oleh karena itu pendidikan sejak dini harus ditanamkan pada mereka. Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung pendidikan sepanjang hayat adalah diakuinya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Disebutkan secara tegas dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan akan dimulai sejak usia dini, jadi bukan lagi setelah berusia sekolah. Lebih lanjut disebutkan dalam undang undang tersebut (Bab I, pasal 1 butir 14) bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif, maupun sosialnya. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada 3 jalur yaitu: jalur pendidiknan formal berbentuk Taman Kanak Kanak (TK), Raudatul Athfal (RA) atau yang berbentuk yang sederajat,jalur pendidikan nonformal bebentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat, jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga. Perluasan akses dan layanan Paud merupakan salah satu program prioritas Kemendikbud. Melalui program PAUD Holistik-Integratif, Direktorat

3 Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Ditjen PAUDNI) berharap, mampu mengoptimalkan atau melejitkan kecerdasan anak sesuai tahap tumbuh kembang anak. Dari aspek pendidikan, stimulasi dini sangat diperlukan guna memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan anak, yang mencakup penanaman nilai nilai dasar (agama dan budi pekerti), pembentukan sikap (disiplin dan mandiri), dan pengembangan kemampuan dasar ( berbahasa, motorik, kognitif dan sosial). Salah satu bentuk kemampuan dasar yang harus dikembangkan anak adalah kemampuan berbahasa. Bahasa adalah segala bentuk komunikasi, perasaan dan pikiran manusia disimbolkan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Berdasarkan fakta sebagaimana dikemukakan para ahli maka harus ada lingkungan yang kondusif, termasuk Taman Kanak Kanak yang mengupayakan pengembangan bahasa anak, termasuk anak usia pra sekolah seara intensif. Karena kebutuhan akan berbahasa dalam penyelenggaraan pendidikan dirasakan merupakan kebutuhan setiap anak. Pengembangan kemampuan berbahasa anak (Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2007: 3) dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Agar anak dapat mengolah kata secara komperhensif. 2. Agar anak dapat mengekspresikan kata kata dalam bahasa tubuh yang dapat dipahami oleh orang lain. 3. Agar anak mengerti setiap kata yang di dengar dan diucapkan, mengartikan dan menyampaikan secara utuh kepada orang lain. 4. Agar anak dapat berargumentasi meyakinkan orang melalui kata kata yang diucapkan. Untuk belajar bahasa, menurut Dickinson dan Snow (Seefeldt dan Wasik 2008: 354), anak anak memerlukan kesempatan untuk bicara dan didengarkan. Pengalaman menyaksikan, mendengarkan, dan terlibat pembicaraan dengan anggota keluarga merupakan pengalaman yang sangat berharga karena anak dapat belajar bahwa situasi yang mereka hadapi menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam berbicara.

4 Dalam pengembangan bahasa banyak sekali metode metode yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan aspek perkembangan bahasa anak diantaranya adalah melalui kegiatan bercerita, bermain peran, demonstrasi, bercakap cakap, tanya jawab, bernyanyi dan masih banyak lagi lainnya. Dari berbagai metode tersebut kegiatan bernyanyi merupakan salah satu metode yang mendukung perkembangan bahasa anak. Melalui kegiatan bernyanyi anak akan diminta bernyanyi. Metode bernyanyi akan sangat berperan penting dalam pengembangan bahasa anak apabila dalam pelaksanaan lebih ditekankan dan lenih menstimulasi pada pengembangan bahsa anak, seperti pada saat bernyanyi anak dikenalkan kata demi kata terlebih dahulu sehingga anak mengerti apa kata yang diucapkan anak tersebut. Melalui nyanyian yang sesuai, perbendaharaan bahasa, kreativitas serta kemampuan anak berimanjinasi dapat mengembangkan daya pikir anak sehingga perkembangan inteligensinya dapat berkangsung dengan baik. Akan tetapi kenyataan dilapangan saat ini sangat miris. Masih ada anak yang sulit mengungkapkan perasaanya dengan kata kata dan kita masih mendapati anak anak yang dapat mengucapkan kosakata akan tetapi tidak tahu maknanya. Serta di sekolah sudah menggunakan metode- metode dalam pengembangan bahasa di atas, tetapi dalam metode bernyanyi hanya sebatas untuk menghibur anak, dikala anak jenuh dalam proses pembelajaran tanpa menekankan pada kemampuan bahasa anak seperti menjelaskan kata kata sukar pada nyanyian dan mengabaikan makna dari kata kata tersebut kepada anak. Seharusnya bernyanyi itu berperan penting dalam pengembangan bahasa anak karena melalui bernyanyi anak bisa secara langsung mengucapkan kata demi kata sehingga anak lebih mudah mengungkapkan apa yang dirasakannya daripada anak diajarkan mengeja kata perkata dan melalui bernyanyi anak akan diajak mengetahui kata kata sukar pada nyanyian serta makna dari nyanyian tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memandang bahwa kegiatan bernyanyi memiliki peranan penting dalam mengambangkan bahasa anak. Berangkat dari pemikiran inilah peneliti ingin mengetahui lebih jauh dan akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul MENINGKATKAN

5 KEMAMPUAN BERBAHASA DENGAN METODE BERNYANYI PADA ANAK KELOMPOK A DI PAUD AL HIDAYAH DESA LOROG KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 B. PEMBATASAN MASALAH Pembahasan dalam suatu penelitian diperlukan pembatasan masalah, dengan adanya pembatasan masalah pembahasan tidak akan meluas. Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah meneliti tentang kemampuan berbahasa anak kelompok A di PAUD AL HIDAYAH Desa Lorog, Tawangsari, Sukohrjo TahunAjaran 2014/2015 melalui metode bernyanyi dengan bahasa sederhana. C. RUMUSAN MASALAH Perumusan masalah dapat diistilahkan sebagai problematika yang merupakan bagian penting yang harus ada dalam penulisan suatu Penelitian Tindakan Kelas. Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah sebagaimana diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah melalui metode bernyanyi dengan bahasa sederhana dapat meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak kelompok A di PAUD Al Hidayah, Desa Lorog, Tawangsari Sukoharjo Tahun Ajaran 2014/2015? D. TUJUAN PENELITIAN 1. TujuanUmum Tujuan umum dari penelitian ini adalah: Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa pada Anak Kelompok A di PAUD Al Hidayah, Desa Lorog, Tawangsari, Sukoharjo TahunAjaran 2014/2015.

6 2. TujuanKhusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Metode Bernyanyi pada Anak Kelompok A di PAUD Al Hidayah, Desa Lorog, Tawangsari, Sukoharjo TahunAjaran 2014/2015 E. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini memberikan sumbangan ilmu tentang: a. Dapat memberikan masukan kepada pembelajaran di taman kanak-kanak (TK) utamanya dalam meningkatkan kecerdasan linguistik anak. b. Dapat memberikan kontribusi pada strategi pembelajaran di Taman kanak-kanak (TK). 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi anak 1) Dapat meningkatkan kemampuan berbahasa melalui metode bernyanyi. 2) Agar anak terstimulasi sehingga dapat menumbuhkan minat anak dalam proses belajar hal hal baru, yang belum pernah ditemuinya di alam sekitar dan untuk mengamati informasi lebih lanjut dalam dunia luar. b. Manfaat bagi guru Menambah pengetahuan keprofesian yang selalu dituntut untuk melakukan upaya inovatif sebagai implementasi berbagai teori dan pembelajaran dalam kegiatan bermain sambil belajar bagi anak didiknya terutama dalam hal meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak usia dini. c. Manfaat bagi orang tua Membantu pemahaman orang tua akan pentingnya peranan bernyanyi dalam pengembangan bahasa anak.

7 d. Manfaat bagi lembaga PAUD Informasi atau masukan bagi lembaga PAUD untuk memfasilitasi guru dalam merumuskan konsep dalam mengembangkan bahasa anak usia dini dimasa yang akan datang.