BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG P E R U B A H A N ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD, keadaaan yang menyebabkan pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan sisa lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan, maka perlu dilakukan perubahan APBD Tahun Anggaran 2010; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perubahan APBD Tahun Anggaran 2010 perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 130 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3988) 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); - 2 -
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kalinya, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 12. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416), sebagaimana telah diubah yang ketiga kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); - 3 -
17. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 23. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 24.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 25.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; - 4 -
26.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 Tahun 2008 tentang Hibah Daerah; 27.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010; 28.Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 25 Tahun 2003 tentang Kedudukan Keuangan Bupati dan Wakil Bupati (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2003 Nomor 16); 29. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 01 Tahun 2005 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2005 Nomor 01) sebagaimana telah diubah yang ketiga kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02 Tahun 2007 (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2007 Nomor 01); 30.Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2006 Nomor 12); 31. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 14 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 Nomor 04); 32. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 Nomor 05); 33. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 01 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2010 Nomor 01); 34. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 03 Tahun 2010 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009. (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2010 Nomor 02); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK dan - 5 -
B U P A T I N G A N J U K Menetapkan : MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 Pasal 1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010 semula berjumlah Rp. 907.630.769.183,54 bertambah sejumlah Rp. 114.578.731.715,17. sehingga menjadi Rp. 1.022.209.500.898,71 dengan rincian sebagai berikut : 1. Pendapatan Daerah a. Semula Rp. 833.185.438.585,12 b. Bertambah Rp. 107.431.322.607,23 Jumlah Pendapatan setelah Rp. 940.616.761.192,35 2. Belanja Daerah a. Semula Rp. 907.630.769.183,54 b. Bertambah Rp. 114.578.731.715,17 Jumlah Belanja setelah Rp.1.022.209.500.898,71 (Defisit) Rp (81.592.739.706,36) 3. Pembiayaan a. Penerimaan 1) Semula Rp. 82.207.211.598,42 2) Bertambah Rp. 6.132.409.107,94 Jumlah Penerimaan setelah Rp. 88.339.620.706,36 b. Pengeluaran 1) Semula Rp. 7.761.881.000,00 2) Berkurang Rp. ( 1.015.000.000,00) Jumlah pengeluaran setelah Rp. 6.746.881.000,00 Jumlah Pembiayaan neto - 6 -
Rp. 81.592.739.706,36 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp. 0,00 Pasal 2 (1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Pendapatan Asli Daerah 1) Semula Rp. 71.846.356.327,12 2) Bertambah Rp. 8.816.366.101,23 Jumlah pendapatan asli daerah Rp. 80.662.722.428,35 b. Dana Perimbangan 1) Semula Rp. 710.021.783.995,00 2) Bertambah Rp. 4.249.955.545,00 Jumlah dana perimbangan Rp. 714.271.739.540,00 c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 1) Semula Rp. 51.317.298.263,00 2) Bertambah Rp. 94.365.000.961,00 Jumlah lain-lain pendapatan daerah yang sah setelah - 7 -
Rp. 145.682.299.224,00 (2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan : a. Pendapatan Pajak Daerah 1) Semula Rp. 9.463.452.159,45 2) Bertambah Rp. 1.925.974.926,30 Jumlah pendapatan asli daerah Rp. 11.389.427.085,75 b. Hasil Retribusi Daerah 1) Semula Rp. 7.153.758.676,00 2) Bertambah Rp. 923.234.765,00 Jumlah retribusi daerah Rp. 8.076.993.441,00 c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 1) Semula Rp. 2.201.080.280,67 2) Bertambah Rp. 406.013.560,93 Jumlah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan setelah Rp. 2.607.093.841,60 d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 1) Semula Rp. 53.028.065.211,00 2) Bertambah Rp. 5.561.142.849,00 Jumlah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Rp. 58.589.208.060,00 (3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan : a. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak - 8 -
1) Semula Rp. 53.513.029.995,00 2) Bertambah Rp. 4.249.955.545,00 Jumlah dana bagi hasil Rp. 57.762.985.540,00 b. Dana Alokasi Umum sejumlah 1) Semula Rp. 598.046.354.000,00 2) Bertambah Rp. 0 Jumlah Dana Alokasi Umum Rp. 598.046.354.000,00 c. Dana Alokasi Khusus sejumlah 1) Semula Rp. 58.462.400.000,00 2) Bertambah Rp. 0 Jumlah dana alokasi khusus Rp. 58.462.400.000,00 (4) Lain-lain Pendapatan daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan : a. Pendapatan Hibah 1) Semula Rp. 2.000.000.000,00 2) Bertambah Rp. 1.167.550.000,00 Jumlah Pendapatan hibah Rp. 3.167.550.000,00 b. Dana Darurat 1) Semula Rp. - 2) Bertambah/(berkurang) Rp. -. Jumlah Dana Darurat setelah - 9 -
Rp. -. c. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya. 1) Semula Rp. 37.272.418.263,00 2) Bertambah Rp. 3.583.851.161,00 Jumlah dana bagi hasil pajak Rp. 40.856.269.424,00 d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1) Semula Rp. 0,00 2) Bertambah Rp. 87.694.949.800,00 Jumlah dana penyesuaian dan otonomi khusus setelah Rp. 87.694.949.800,00 e. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya 1) Semula Rp. 12.044.880.000,00 2) Bertambah Rp. 1.918.650.000,00 Jumlah bantuan keuangan dari provinsi atau dari Pemerintah Daerah lainnya Rp. 13.963.530.000,00 Pasal 3 (1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Belanja Tidak Langsung 1) Semula Rp. 667.379.078.590,54 2) Bertambah Rp. 57.500.217.829,17-10 -
Jumlah belanja tidak langsung Rp. 724.879.296.419,71 b. Belanja Langsung 1) Semula Rp. 240.251.690.593,00 2) Bertambah Rp. 57.078.513.886,00 Jumlah belanja langsung Rp. 297.330.204.479,00 (2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja : a. Belanja Pegawai sejumlah 1) Semula Rp. 560.297.534.008,00 2) Bertambah Rp. 96.045.070.549,00 Jumlah belanja pegawai Rp.656.342.604.557,00 b. Belanja Bunga 1) Semula Rp. - 2) Bertambah Rp. - Jumlah belanja bunga Rp. -. c. Belanja Subsidi 1) Semula Rp. - 2) Bertambah Rp. - Jumlah belanja subsidi Rp. -. d. Belanja Hibah 1) Semula Rp. 64.688.071.000,00-11 -
2) Berkurang Rp. (42.169.375.000,00) Jumlah belanja hibah setelah Rp. 22.518.696.000,00 e. Belanja Bantuan Sosial 1) Semula Rp. 5.469.300.000,00 2) Bertambah Rp. 636.000.000,00 Jumlah belanja bantuan sosial Rp. 6.105.300.000,00 f. Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa. 1) Semula Rp. 971.532.148,00 2) Bertambah Rp. 144.943.386,23 Jumlah belanja bagi hasil Rp. 1.116.475.534,23 g. Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa. 1) Semula Rp. 33.739.382.719,00 2) Bertambah Rp. 4.052.334.155,00 Jumlah belanja bantuan keuangan Rp. 37.791.716.874,00 h. Belanja Tidak Terduga. 1) Semula Rp. 2.213.258.715,54 2) Berkurang Rp. (1.208.755.261,06) Jumlah belanja tidak terduga Rp. 1.004.503.454,48 (3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja : - 12 -
a. Belanja Pegawai 1) Semula Rp. 35.995.942.540,00 2) Berkurang Rp. (706.619.150,00) Jumlah belanja pegawai Rp. 35.289.323.390,00 b. Belanja Barang dan Jasa 1) Semula Rp. 129.236.013.603,00 2) Bertambah Rp. 12.281.715.950,00 Jumlah belanja barang dan jasa Rp. 141.517.729.553,00 c. Belanja Modal 1) Semula Rp. 75.019.734.450,00 2) Bertambah Rp. 45.503.417.086,00 Jumlah belanja modal Rp. 120.523.151.536,00 Pasal 4 (1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Penerimaan : 1) Semula Rp. 82.207.211.598,42 2) Bertambah Rp. 6.132.409.107,94 Jumlah penerimaan setelah Rp. 88.339.620.706,36 b. Pengeluaran : 1) Semula Rp. 7.761.881.000,00 2) Berkurang Rp. (1.015.000.000,00) Jumlah pengeluaran setelah - 13 -
Rp. 6.746.881.000,00 (2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan : a. SILPA tahun anggaran sebelumnya : 1) Semula Rp. 74.571.239.138,42 2) Bertambah Rp. 2.793.062.667,94 Jumlah SILPA tahun anggaran sebelumnya Rp. 77.364.301.806,36 b. Pencairan Dana Cadangan : 1) Semula Rp. - 2) Bertambah/(berkurang) Rp. -. Jumlah pencairan dana cadangan Rp. -. c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan : 1) Semula Rp. - 2) Bertambah/(berkurang) Rp. -. Jumlah Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan setelah Rp. -. d. Penerimaan Pinjaman Daerah : 1) Semula Rp. - 2) Bertambah/(berkurang) Rp. -. Jumlah Penerimaan pinjaman daerah setelah - 14 -
Rp. -. e. Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman : 1) Semula Rp. - 2) Bertambah/(berkurang) Rp. -. Jumlah Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman setelah Rp. -. f. Penerimaan Piutang Daerah : 1) Semula Rp. 7.635.972.460,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. 3.339.346.440,00 Jumlah Penerimaan Piutang Daerah Rp. 10.975.318.900,00 (3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan : a. Pembentukan Dana Cadangan : 1) Semula Rp. - 2) Bertambah/(berkurang) Rp. -. Jumlah pembentukan dana cadangan Rp. -. b. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah : 1) Semula Rp. 7.761.881.000,00 2) Berkurang Rp. (1.015.000.000,00) - 15 -
Jumlah penyertaan modal (investasi) daerah setelah Rp. 6.746.881.000,00 c. Pembayaran Pokok Utang : 1) Semula Rp. - 2) Bertambah/(berkurang) Rp. -. Jumlah pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo Rp. -. d. Pemberian Pinjaman Daerah : 1) Semula Rp. - 2) Bertambah/(berkurang) Rp. -. Jumlah Pemberian pinjaman daerah dan obligasi daerah Rp. -. Pasal 5 Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari : 1. Lampiran I Ringkasan APBD; 2. Lampiran II Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi ; 3. Lampiran III Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan; - 16 -
4. Lampiran IV Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi SKPD, Program dan Kegiatan; 5. Lampiran V Rekapitulasi Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam kerangka Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Lampiran VI Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan; 7. Lampiran VII Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini ; 8. Lampiran VIII Daftar Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah. Pasal 6 Bupati menetapkan Peraturan Bupati tentang perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan operasional pelaksanaan. Pasal 7 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk. Ditetapkan di N G A N J U K pada tanggal 13 Oktober 2010 BUPATI NGANJUK, ttd. TAUFIQURRAHMAN - 17 -
Diundangkan di : Nganjuk Pada tanggal : 13 Oktober 2010 SEKRETARIS DAERAH, ttd. Drs. SUMARLAN, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19550221 198003 1 004 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2010 NOMOR 03 SERI A Disalin sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM S U W O N D O, SH, SP Pembina NIP.19600902 199103 1 005-18 -