BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang memberikan gambaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan menurut Arikunto (2002), yaitu Weak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki definisi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai sifat-sifat, serta hubungan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

O X O Pretest Perlakuan Posttest

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas. (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya:

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN, LOKASI, DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang memberikan gambaran mengenai kemampuan kerjasama siswa pada praktikum Uji Urin. Penelitian ini dilakukan terhadap satu kelas (tanpa adanya kelas eksperimen atau kelas diberi perlakuan), sehingga hasil penelitian hanya menggambarkan suatu karakteristik atau fenomena dari suatu keadaan yang sedang berlangsung. 2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2010/2011. 3. Subjek Penelitian a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah karakteristik kemampuan kerjasama siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2010/2011. b. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah karakteristik kemampuan kerjasama siswa kelas XI IPA 4 semester 2 SMA Negeri 10 Bandung yang terdiri dari satu kelas dengan jumlah siswa 44 orang yang terjaring melalui rubrik penilaian aspek kerjasama.

22 B. DEFINISI OPERASIONAL 1. Kerjasama: kemampuan-kemampuan yang muncul pada siswa selama kegiatan praktikum atau pembelajaran yang meliputi aspek social skill (berada dalam kelompok, berdiskusi dengan anggota kelompok, memberi dorongan kepada sesama anggota kelompok, menerima tanggung jawab, dan mengurangi ketegangan) dan investigative skill (membaca prosedur percobaan, mengambil giliran dan berbagi tugas, dan melakukan tugas). 2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD: pendekatan pembelajaran kooperatif dengan membagi siswa kedalam satu kumpulan/ kelompok yang terdiri dari 4-6 orang siswa secara heterogen, guru memberikan tugas untuk didiskusikan dalam kelompok tersebut dengan tujuan saling membantu antar siswa dalam penguasaan materi, terakhir guru memberikan ujian dan skor pada siswa secara individu-individu berkaitan dengan penguasaan materi mereka. C. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. LKS (Lembar Kegiatan Siswa) digunakan sebagai penuntun kegiatan praktikum dan sebagai data penunjang atau data sekunder agar hasil penelitian lebih akurat. LKS berisi panduan pengukuran ph urin, mengetahui bau ammonia dari hasil penguraian urea dalam urin, uji glukosa, dan uji protein. 2. Format observasi kerjasama siswa yang didalamnya terdapat aspek-aspek kerjasama social skill dan investigative skill yang akan dinilai selama kegiatan praktikum. 3. Aspek kerjasama social skill terdapat pada tabel 3.1 berikut ini,

23 Tabel 3.1 Aspek Kerjasama Social Skill No. Indikator Penegasan Indikator Penjabaran Indikator 1. Berada dalam kelompok Tetap berada dalam kelompok selama kegiatan berlangsung 2. Berdiskusi dengan anggota kelompok 3. Memberi dorongan kepada sesama anggota kelompok 4. Menerima tanggung jawab Bernegosiasi mengenai masalah yang muncul selama kegiatan berlangsung dengan sesama anggota kelompok Saling membantu dan memberikan kontribusi terhadap tugas-tugas Bersedia dan mampu melaksanakan tugas hingga tuntas. Menyumbang kan ide atau saran. Menerima ide atau saran dari anggota lain. Meminta bantuan sesama anggota kelompok dalam hal alat dan bahan, cara kerja dan hasil praktikum. Memberi bantuan sesama anggota kelompok dalam hal alat dan bahan, cara kerja dan hasil praktikum. 5. Mengurangi ketegangan Menciptakan suasana damai, saling bantu dan menghindari perselisihan. 4. Aspek kerjasama investigative skill terdapat pada tabel 3.2 berikut ini, Tabel 3.2 Aspek Kerjasama Investigative Skill No. Indikator Penegasan Indikator 1. Membaca prosedur percobaan Ikut membaca prosedur percobaan tugas kelompok sehingga dapat melakukan kerja berdasarkan urutan petunjuk dengan lancar.

24 No. Indikator Penegasan Indikator 2. Mengambil giliran dan berbagi tugas Menentukan tugas kerjasama anggota kelompok agar tugas dari percobaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. 3. Melakukan tugas Berpartisipasi dalam: - Menggunakan peralatan secara hatihati dan tidak merusak. - Menggunakan bahan dengan tepat sesuai petunjuk - Mengamati percobaan. - Menganalisis hasil pengamatan. - Menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam LKS. - Menyimpulkan hasil pengamatan. 5. Pedoman angket dan wawancara tentang aspek kerjasama untuk mengetahui respon siswa dan guru mengenai kerjasama saat praktikum. D. TEKNIK ANALISIS DATA Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian format observasi aspek kerjasama siswa dalam kelompok praktikum, pengisian LKS oleh siswa, angket dan wawancara untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai aspek kerjasama siswa dan tipe STAD yang digunakan. Pengamatan aspek kerjasama yang dilakukan menggunakan format pedoman observasi yang berisi aspek-aspek kerjasama dari COISLA yang telah dimodifikasi sesuai dengan assesmen kinerja praktikum. Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia di lembar observasi berdasarkan aspek kerjasama yang diamati sewaktu praktikum.

25 Data diperoleh dari format observasi aspek kerjasama dan jawaban LKS maupun hasil wawancara siswa kemudian dianalisis lebih lanjut. Langkah-langkah Analisis: 1. Memberikan skor terhadap setiap sub kegiatan kerjasama untuk aspek social skill dan investigative skill pada setiap siswa dalam tiap kelompok praktikum. 2. Menjumlahkan kegiatan kerjasama aspek social skill untuk setiap siswa dalam tiap kelompok praktikum. 3. Menjumlahkan kegiatan kerjasama aspek investigative skill untuk setiap siswa dalam tiap kelompok praktikum. 4. Menentukan nilai presentase (skor mentah dan skor maksimal). 5. Menentukan nilai presentase berdasarkan perbandingan jumlah kegiatan kerjasama untuk aspek social skill dan investigative skill. Keterangan : X= Persentase munculnya aspek kerjasama siswa selama pembelajaran n= Jumlah aspek kerjasama yang muncul selama pembelajaran N= Jumlah aspek kerjasama yang diharapkan muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 6. Untuk mendapatkan kesimpulan dengan menafsirkan angka persentase yang didapat dari menganalisis data ke dalam tabel berikut: Tabel 3.3 Skala Kategori Kemampuan No Nilai (%) Kategori Kemampuan 1. 76% - 100% Baik

26 2. 56% - 75% Cukup 3. 40% - 55% Kurang baik 4. 0% - 40% Tidak baik Arikunto (1998 : 246) 7. Menentukan presentase jumlah siswa dalam setiap kategori (tinggi, sedang, rendah) untuk aspek kerjasama social skill dan investigative skill. Kategori siswa (tinggi, sedang, rendah) diambil dari rerata ulangan sehari-hari. Keterangan: a= Jumlah siswa dalam presentase pada setiap kategori kemampuan. q= Jumlah siswa yang melakukan kegiatan pada setiap kategori kelompok (tinggi, sedang, rendah) dalam tiap kategori kemampuan. Q= Jumlah siswa maksimal pada setiap kategori kelompok (tinggi, sedang, rendah). 8. Menafsirkan nilai-nilai presentase pada setiap kategori tersebut berdasarkan tabel tafsiran harga presentase. Tabel 3.4 Tafsiran Presentase Jumlah Siswa dalam Kategori Kemampuan No. Harga (%) Tafsiran 1. 0 Tidak Ada 2. 1-25 Sebagian Kecil 3. 26-49 Hampir Separuhnya 4. 50 Separuhnya 5. 51-75 Sebagian Besar 6. 76-99 Hampir Seluruhnya 7. 100 Seluruhnya Koentjaraningrat (1990 dalam Suryani, 2001)

27 9. Menganalisis angket Data yang diperoleh melalui angket diolah dengan cara mengubah kedalam bentuk presentase. (Sudjana, 2008 :131) Keterangan : P= Presentase setiap jawaban f= Frekuensi/ jumlah siswa pada item tersebut n= Jumlah keseluruhan siswa 10. Menganalisis transkripsi wawancara dari guru dan setiap kelompok praktikum secara kualitatif untuk memperjelas hal-hal yang tidak diperoleh dari pengamatan-pengamatan jawaban pada LKS. Setiap butir soal yang diujicobakan dianalisis dengan menggunakan rumus: a. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. Jika banyak peserta tes yang dapat menjawab dengan benar maka tingkat kesukaran tes tersebut tinggi, sebaliknya jika yang dapat menjawab hanya sedikit maka tingkat kesukarannya rendah (Arikunto, 2008 : 175). Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, Keterangan: TK = X Smax TK = Tingkat Kesukaran B = Rata- tata skor pada kelompok atas dan kelompok bawah Smax = Skor tertinggi

28 Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran No. Rentang Keterangan 1. 0,00 0,30 Soal sukar 2. 0,31 0,70 Soal sedang 3. 0,71 1,00 Soal mudah (Arikunto, 2007 : 208) Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat terlihat pada tabel 3.6 berikut, Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal No Soal Tingkat Kesukaran Keterangan 1. 0,54 Sedang 2. 0,48 Sedang 3. 0,54 Sedang 4. 0,50 Sedang 5. 0,62 Sedang 6. 0,56 Sedang 7. 0,45 Sedang 8. 0,54 Sedang 9. 0,45 Sedang b. Validitas Tes Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2007: 72). Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas soal dalam penelitian sebagai berikut,

29 Keterangan: = Jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut = Jumlah skor total seluruh siswa pada tes N= Jumlah seluruh siswa X= skor tiap siswa pada item tersebut Y= Skor total tiap siswa rxy= Koefisien korelasi = validitas item Interpretasi Indeks Validitas: Tabel 3.7 Klasifikasi Validitas Tes No. Rentang Keterangan 1. 0,8-1,00 Sangat tinggi 2. 0,6-0,80 Tinggi 3. 0,4-0,60 Cukup 4. 0,2-0,40 Rendah 5. 0,0-0,20 Sangat rendah (Arikunto, 2007: 72) Hasil perhitungan validitas soal dapat terlihat pada tabel 3.8 berikut, Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validitas Soal No Soal Validitas Keterangan 1. 0,68 Tinggi 2. 0,76 Tinggi 3. 0,76 Tinggi 4. 0,78 Tinggi 5. 0,64 Tinggi 6. 0,61 Tinggi 7. 0,71 Tinggi 8. 0,65 Tinggi 9. 0,75 Tinggi

30 c. Reliabilitas Tes Reliabilitas merupakan tingkat keajegan (kekonsistenan) dari suatu instrumen, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg (tidak berubah-ubah) walaupun diujikan pada situasi yang berbeda-beda (Arikunto, 2007 : 86). Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas soal dalam penelitian ini sebagai berikut, r11 = )( ) Keterangan: r 11 n = reliabilitas yang dicari = banyaknya item = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total Nilai r 11 yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan reliabilitas instrumen dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.9 berikut ini, Tabel 3.9 Klasifikasi Nilai Reliabilitas Butir Soal No. Rentang Keterangan 1. 0,8-1,00 Sangat tinggi 2. 0,6-0,79 Tinggi 3. 0,4-0,59 Cukup 4. 0,2-0,39 Rendah 5. 0,0-0,19 Sangat rendah (Arikunto, 2007 : 109) Hasil reliabititas tes soal diperoleh yaitu sebesar 0,86 yaitu sangat tinggi. d. Daya Pembeda

31 Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2007 : 211). Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, Keterangan: DP X A X B = Daya Pembeda = Rata-rata skor pada kelompok atas = Rata-rata skor pada kelompok atas Smax = Skor tertinggi X X = Smax DP A B Tabel 3.10 Klasifikasi Daya Pembeda No. Rentang Keterangan 1. 0,00-0,20 Jelek 2. 0,20-0,40 Cukup 3. 0,40-0,70 Baik 4. 0,70-1,00 Baik sekali (Arikunto, 2007 : 211) Hasil perhitungan daya pembeda soal dapat terlihat pada tabel 3.11 berikut, Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal No Soal Daya Pembeda Keterangan 1. 0,91 Baik Sekali 2. 0,58 Baik 3. 0,33 Cukup 4. 1 Baik Sekali 5. 0,25 Cukup 6. 0,33 Cukup 7. 0,91 Baik Sekali 8. 0,91 Baik Sekali 9. 0,41 Baik

32 E. ALUR PENELITIAN Perumusan masalah penelititan Penyusunan proposal penelitian Seminar proposal Penyusunan instrumen Judgement instrumen, dan uji coba Analisis hasil uji coba Revisi Format angket dan wawancara LKS Rubrik kriteria kerjasama Pembiasaan pelaksanaan observasi aspek kerjasama siswa dengan materi praktikum kapasitas paru-paru Pelaksanaan penelitian dengan tipe STAD Analisis data

33 Tahap Persiapan Penyusunan prosedur Eksplorasi Materi Persiapan alat dan bahan Judgement guru LKS siap pakai Pelaksanaan Praktikum Guru menerangkan topik pembahasan Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang secara heterogen Guru memberikan LKS Ujian secara individu Siswa mengerjakan LKS Reward untuk siswa dengan hasil ujian yang tinggi Penilaian Kerjasama dan Evaluasi

34