RPPI 6. OBAT-OBATAN ALTERNATIF TANAMAN HUTAN Koordinator : Dr. Ir. Maman Turjaman, DEA Wakil Koordinator : Dra. Lincah Andadari, M.Si Pembina : Prof riset. Dr. Nina Mindawati, M.Si KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP & KEHUTANAN BADAN LITBANG & INOVASI LHK BALIKPAPAN, 10 JUNI 2015 KONDISI SAAT INI Tanaman obat hutan diambil dari alam (hutan) sehingga menjadi ancaman konservasi 80% tanaman obat diambil langsung dari alam, hanya 20% yang sudah dibudidayakan Perlu upaya konservasi jenis-jenis yang langka dan peningkatan minat upaya budidaya Teknik budidaya dan manfaat tanaman obat hutan belum banyak dikuasai Rantai pemasaran masih tertutup, hanya menguntungkan salah satu pihak WHO telah mendorong penggunaan obat-obat tradisional (herbal) isu back to nature Program di Indonesia saintifikasi jamu (60% sumber tanaman obat merupakan jenis tanaman hutan) 1
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NO P. 35/MENHUT-II/2007 Tentang HASIL HUTAN BUKAN KAYU KOMODITI HASIL HUTAN BUKAN KAYU YANG MENJADI URUSAN KLHK 157 JENIS TANAMAN OBAT 1. RPI HHBK FEMO 2010 2014 : 9 jenis 2. Informasi 13 jenis yang telah diketahui kandungan fitokimia 3. Kajian-kajian etnobotani Bagan alir RPPI 6. Obat-obatan alternatif tanaman hutan Riset dasar 1 2 Pengembangan produk 3 4 Riset Aplikasi Marketing 6 5 Produksi 7 Distribution Bio-resources 9600 species-pharmacological activity (Kemenkes, 2015) 2
LIPI TARGETKAN ENAM OBAT PADA TAHUN 2030 MENURUT LIPI (KOMPAS, IPTEK, hal.14 28 MEI 2015) JENIS OBAT WAKTU (TAHUN) PENDANAAN OBAT BIOSIMILAR 8-9 Investasi tinggi OBAT HERBAL 5 Investasi sedang OBAT DIAGNOSTIK 5 Investasi tinggi Riset Tanaman Obat Hulu - Potensi sebagai bahan obat dari tanaman hutan - Budidaya tanaman obat - Pemanenan/Penyediaan bahan baku Riset Tanaman Obat di Hilir -Uji Toksisitas -Praklinis -Klinis PRODUK OBAT HERBAT DARI TANAMAN HUTAN BUNGA Thymelaeaceae Aquilaria Gyrinops Enkleia Wikstroemia Gonystylus Phaleria DAUN BUAH 3
TEH DAUN GAHARU Aquilaria malaccensis ANALISIS LAB : NILAI MANFAT OBAT HERBAL UNTUK KESEHATAN TEH BUNGA GAHARU Aquilaria malac 4
TEH BUAH GAHARU Aquilaria malaccensis Penurunan income masyarakat baik lokal & nasional (devisa negara) Peningkatan populasi penduduk dan penurunan kualitas kesehatannya Kelangkaan sumber obat-obatan untuk kesehatan manusia Terdegradasinya lahan hutan secara massive & kepunahan sumber genetik Percepatan kerusakan hutan tropika dan punahnya keanekaragaman obat-obatan alternatif tanaman hutan Minimnya Data Dasar Tanaman obat Minimnya pengetahuan ttg Budidaya tanaman obat hutan Minimnya Pengetahuan & pemanfaatan tanaman obat hutan Kurangnya data Potensi tanaman obat ekologi Sebaran tanaman di tipe Ekosistem hutan yg berbeda Tentang teknik perbenihan/ persemain tentang produktivitas Tanaman obat hutan Tentang kandungan Fitokimia setiap jenis Tanaman obat hutan teknologi pengolahan tanaman obat hutan identifikasi tanaman obat/ Kearifan lokal tentang budidaya tanaman obat Hutan skala massal Teknologi pemanfaatan Obat hutan (medicinal uses) tentang sosial ekonomi tanaman obat hutan Diagram Problem Tree RPPI 6. OBAT-OBATAN ALTERNATIF TANAMAN HUTAN 5
KONSERVASI GENETIK & KELESTARIAN JENIS TANAMAN OBAT PRODUKTIVITAS TANAMAN OBAT NILAI EKONOMI PRODUK TANAMAN OBAT EKOLOGI : POTENSI,SEBARAN DAN IDENTIFIKASI SILVIKULTUR & PEMULIAAN PENGOLAHAN &PEMANFAATAN SOSIAL EKONOMI TANAMAN OBAT JENIS-JENIS TANAMAN BERPOTENSI OBAT DARI HUTAN TROPIKA INDONESIA Diagram POHON SASARAN RPPI 6. OBAT-OBATAN ALTERNATIF TANAMAN HUTAN STATE OF THE ART 1913-1922 K. Heyne: De Nuttige Planten van Naderlansch-Indie- 4 volumes (The Curative and preventive uses of plant material of Indonesia 1953 Van Steenis-Kruseman:Select Indonesian Medicinal Plants based on historical literature 1999 PROSEA Medicinal and Poisonous Plants 6
RPI HHBK FEMO 2010-2014 Dalam RPI HHBK FEMO (Food, energy, medicine and other), tanaman obat menjadi salah satu aspek yang diteliti 157 kajian etnobotani STATE OF THE ART 1. Masohi (Cryptocaria massoia) 2. Tengkawang (Shorea stenoptera) 3. Rotan jernang (Daemonorops draco) 4. Ganitri (Elaeocarpus ganitrus) 5. Bidara laut (Strychnos ligustrina) 6. Mimba (Azadirachta indica)(note:penelitian silvikultur intensif) 7. Kulilawang (Cinamommum cullilawan) 8. Kilemo (Litsea cubeba) 9. Pasak bumi (Eurycoma longifolia) UNTUK MENDUKUNG PEMANFAATAN TANAMAN OBAT SECARA LESTARI MAKA PERLU DILAKUKAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP JENIS TANAMAN OBAT ALTERNATIF DI INDONESIA 7
Penanganan komoditas untuk pengelolaan TANAMAN OBAT Preliminary: penanganan komoditas tanaman obat pada aspek eksplorasi, sebaran dan potensi, identifikasi prospek pemanfaatan serta aspek konservasi genetik untuk yang terancam punah; Intermediate: penanganan komoditas tanaman obat terfokus pada pemuliaan, budidaya penanganan paska panen dan pengolahan; dan Advance: penanganan komoditi tanaman obat yang terfokus pada peningkatan kualitas, diversifikasi dan daya saing produk, pengelolaan secara berkelanjutan. Sasaran tersedianya IPTEK Pengelolaan jenis tanaman obat dalam rangka meningkatkan produktivitas, konservasi jenis dan nilai ekonomi produk di Indonesia. Tujuan menyediakan paket telaahan ilmiah dan teknis pengelolaan jenis HHBK tanaman obat berdasarkan status riset terkini Output 1. Menyediakan Paket informasi tumbuhan hutan berkhasiat obat (jenis, tempat tumbuh, etnobotani, etnofarmakologi, dan kandungan aktif senyawa kimia) 2. Menyediakan informasi teknologi budidaya jenis tumbuhan hutan berkhasiat obat) 3. Menyediakan Paket informasi ekonomi, pasar dan kelembagaan 8
KEGIATAN 2015 1. Memetakan status penanganan jenis tanaman obat hutan 2. Mengakomodir seluruh kegiatan yg sudah diusulkan, yg dinilai penting, prospektif & mendukung IKK Eselon I KLHK KEGIATAN RPPI 6 T.A. 2015 No. Satker Judul Kegiatan 1. BPK AEK NAULI 2. BPK PALEMBANG 3. BPK BANJARBARU Budidaya tumbuhan obat potensial di kebun percobaan Sipisopiso, Sumatera Utara Strategi konservasi, budidaya dan tata niaga rotan jernang Pengembangan tumbuhan berkaisat obat degeneratif dan metabolik di sub regional Sumbagsel Teknologi pengembangan gaharu di Kalimantan Selatan Teknologi Budidaya Gemor (Notaphoebe coriacea, Kostem) 4. BPK MANADO Teknologi budidaya tanaman hutan obat berpotensi 5. BPK CIAMIS Penerapan model agroforestry tanaman hutan penghasil obat jenis Jamblang 6. BPK KUPANG Teknik Budidaya & pemanfaatan Faloak sebagai tanaman obat 7. BPTHHBK MATARAM Peningkatan produktivitas HHBK jenis Pranajiwa (Euchresta horsfieldii) dan Bidara Laut (Strynosch lucida) sebagai sumber obat potensial di Bali & NTB 8. P3H-BOGOR Teknik budidaya intensif tanaman penghasil senyawa aromatis (kilemo) di Jawa Barat 9. B2PBPTH Pemuliaan jenis kayu putih tingkat lanjut untuk peningkatan produktivitas minyak kayu putih 9
METODOLOGI Eksplorasi : potensi, sebaran & identifikasi Koleksi materi tanaman obat Silvikultur & Pemuliaan Skrining dan analisis kandungan fitokimia Pengolahan dan pemanfaatan Kajian sosial ekonomi tanaman obat KEGIATAN 2016 Melakukan kegiatan lanjutan terhadap kegiatan-kegiatan yang penanganan komoditas belum advance (masih preliminery ataupun intermediate) 10
KERANGKA KERJA LOGIS NO NARASI INDIKATOR CARA VERIFIKASI 1. Tujuan : menyediakan paket telaahan ilmiah dan teknis pengelolaan jenis HHBK tanaman obat berdasarkan status riset terkini 2. Sasaran : tersedianya IPTEK Pengelolaan jenis tanaman obat dalam rangka meningkatkan produktivitas, konservasi jenis dan nilai ekonomi produk di Indonesia. 3. Luaran : 1.Menyediakan Paket informasi tumbuhan hutan berkhasiat obat; informasi teknologi budidaya jenis tumbuhan hutan berkhasiat obat; informasi ekonomi, pasar dan kelembagaan Data potensi Teknologi, budidaya, dan pemanfaatann ya Informasi sebaran, teknik budidaya Informasi teknik pengolahan sederhana Paket data dan informasi laporan Laporan Laporan ASUMSI Koordinasi, waktu dan biaya Koordinasi, Waktu dan biaya Koordinasi, waktu dan biaya SLIDE 9 4. Kegiatan : 11 ( 9 Satker) Data & info Laporan Koordinasi, waktu dan biaya Thank you Terimakasih 11