BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

III. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2012:9)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian Pemetaan Profil Risiko Spekulatif PDAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. tentang relokasi pasar tradisional. Untuk menjelaskan hal tersebut,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2011:4), metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Sugiyono (2011:9) adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme, digunakan untuk meniliti pada kondisi obyek yang alamiah. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan tipe deskriptif. Tipe deskriptif menurut Sugiyono (2007:11) adalah tipe yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif untuk memaparkan dan menganalisis data yang didapatkan, sehingga

46 mendapatkan gambaran secara luas dan penjelasaan mengenai koordinasi antar instansi dalam pengawasan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung. B. Fokus Penelitian Fokus penelitian merupakan pedoman untuk membatasi penelitian dalam memilih data apa saja yang relevan serta untuk dapat menyelesaikan masalah yang diajukan dalam penelitian ini secara tepat, maka diperlukan upaya-upaya pembatasan dan pemfokuskan terhadap data-data yang ada dilapangan. Menurut Moleong (2013:97) fokus penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih data yang relevan dan data yang tidak relevan. Fokus dari penelitian ini adalah: 1. Koordinasi antar instansi dalam pengawasan minuman beralkohol. Fokus ini akan diarahkan pada teknik-teknik untuk mencapai koordinasi yang dikemuakan oleh Tripathi dan Reddy dalam Moekijat (1994:129-134) yang meliputi: a. Hierarki Hierarki berkenaan dengan bagaimana antar Instansi memiliki wewenang dan mampu mengatur sedemikian rupa usaha-usaha dari tiap kegiatan individu sehingga terdapat keserasian didalam mencapai hasil. b. Peraturan, prosedur, dan kebijaksanaan Peraturan, prosedur, dan kebijaksanaan berkenaan dengan bagaimana antar Instansi dalam melakukan serta melaksanakan koordinasi yang dikomunikasikan pada setiap individu didalam organisasi, ketersediaan sumberdaya untuk melaksanakan koordinasi dan bertanggungjawab atas tugas yang dilaksankan.

47 c. Perencanaan Perencanaan berkenaan dengan bagaimana antar Instansi bertindak sebelum melakukan kegiatan di lapangan sehingga koordinasi dapat berjalan efektif dalam melakukan pengawasan. d. Panitia Panitia berkenaan dengan bagaimana pihak pihak dalam pembagian kerja yang dilakukan antar Instansi sehingga koordinasi yang dilakukan dapat berjalan efektif. e. Ide Ide berkenaan dengan bagaimana gagasan antar Instansi dalam melakukan pengawasan minuman beralkohol agar koordinasi yang dilaksanakan dapat mencapai hasil yang diharapkan. f. Indoktrinasi Insentif Indoktrin Insentif berkenaan dengan bagaimana kesatuan tindakan yakni antar Instansi dapat melakukan perincian tugas dan pekerjaan dari setiap individu agar koordinasi yang dilaksanakan dapat mencapai hasil yang diharapkan. g. Insentif Insentif berkenaan dengan pemberian reward dan juga sangsi antar instansi dalam berkoordinasi di lapangan. h. Bagian Penghubung Bagian Penghubung berkenaan dengan bagaimana hubungan langsung antar Instansi dalam menghadapi perubahan yang terjadi di internal maupun eksternal organisasi sehingga koordinasi dalam melakukan pengawasan berjalan dengan efektif

48 2. Faktor pendukung dan penghambat koordinasi antar instansi dalam pengawasan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung. C. Lokasi Penelitian Dalam menentukan lokasi penelitian, Moleong (2007:128) berpendapat bahwa cara terbaik yang perlu ditempuh dalam penentuan lapangan penelitian adalah dengan mempertimbangkan teori subtantif dan dengan mempelajari secara mendalam fokus serta rumusan masalah penelitian. Keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi penelitian. Lokasi penelitian ini bertempat di Diskoperindag Kota Bandar Lampung, Satpol PP Kota Bandar Lampung sebagai dinas yang mengawasi perdagangan,peredaran dan penertiban minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung dan BBPOM Kota Bandar Lampung. Ketiga tempat tersebut menjadi tempat utama bagi peneliti untuk mendapatkan informasi karena Diskoperindag Kota Bandar Lampung serta Satpol PP Kota Bandar Lampung, memiliki wewenang dalam pengawasan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung dan BBPOM sebagai instansi yang ikut terlibat dalam mengawasi minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung. D. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 222), dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya akan turun ke lapangan. Dalam

49 Penelitian ini juga yang menjadi instrumen penelitian yakni alat tulis serta dokumentasi. E. Jenis dan Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2013: 157), sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian ini peneliti membagi 2 jenis data, yaitu: 1. Jenis Data Data adalah catatan atas kumpulan fakta yang ada, merupakan hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata atau citra. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni : a. Data Primer Data primer dari penelitian ini adalah hasil wawancara. Menurut Tresiana (2013: 86) Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari informan atau obyek penelitian. Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini maka peneliti telah melakukan wawancara kepada beberapa informan. Informan pertama yaitu Kepala Bidang Pengawasan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdangan Kota Bandar Lampung, informan kedua yaitu Kepala Satpol PP Kota Bandar Lampung serta Kepala Bagian Pengawasan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung.

50 b. Data sekunder Data sekunder merupakan data-data tertulis yang digunakan sebagai informasi pendukung dalam analisis data primer. Data ini pada umumnya berupa dokumendokumen tertulis, foto, dan lain-lain yang terkait dengan koordinasi instansi dalam pengawasan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung. 2. Sumber Data Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain, Lofland dan Lofland dalam Moleong (2011:157). Sumber data dalam penelitian ini adalah : a. Informan Sumber data primer diperoleh dengan cara menggali informasi langsung melalui wawancara kepada informan penelitian. Adapun informan dalam penelitian ini adalah : Tabel 2. Informan Terkait Koordinasi Instansi dalam pengawasan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung No Informan Substansi/Jabatan Informan 1. Bapak Syahril Thamrin Kepala Seksi Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung 2. Bapak Hartadi Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung 3. Ibu Meidi Kepala Bidang Penegakkan Perundangan Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung 4. Bapak Buyung Supervisor Food and Drink Chandra Supermarket Bandar Lampung 5. Steven Karyawan Chandra Supermarket Bandar Lampung Sumber: Diolah oleh Peneliti,2015

51 b. Dokumen Sumber data ini merupakan berbagai dokumen yang berhubungan dengan pengawasan minuman beralkohol di Bandar Lampung yang nantinya akan digunakan untuk melihat sejauh mana keberhasilan koordinasi antar instansi dalam pengawasan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung. Berikut merupakan daftar dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian : Tabel 3. Dokumen Terkait koordinasi instansi dalam pengawasan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung No Dokumen-Dokumen Substansi 1. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 20/M/- DAG/PER/4/2014 Tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol 2. Instruksi Walikota Bandar Lampung Nomor 01 tahun 2015 tentang peredaran dan penjualan minuman beralkohol 3. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 Tentang pengawasan dan pengendalian pengedaran penjualan minuman beralkohol 4. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas, Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Bandar Lampung tahun2010-2015 Sumber : diolah penulis 2015 Berisi pernyataan baik di supermarket, minimarket ataupun warung-warung dilarang menjual minuman beralkohol sesuai dengan golongan yang telah ditentukan Mengatur tentang peredaran dan penjualan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung Mengatur tentang pengawasan dan penjualan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung Berisi rencana kegiatan F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.

52 Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga bentuk pengumpulan data: 1. Observasi Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (realibilitas) dan kesahihannya (validitasnya). Hadi dalam Sugiyono (2011:145), berpendapat bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi yang telah dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan pengamatan di lapangan mengenai minuman beralkohol yang masih terjual di Kota Bandar Lampung salah satu nya di Chandra Supermarket dan Hypermarket Central Plaza. Peneliti mengamati peraturan dan prosedur tentang koordinasi serta penjualan minuman beralkohol antara instansi yang terkait dengan pedagang minuman beralkohol. Selain kegiatan observasi di lapangan peneliti juga mengabadikan foto-foto untuk menunjang hasil observasi ini. 2. Wawancara Mendalam Esterberg dalam Sugiyono (2011:231) menyatakan bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis alternatif

53 jawabannya pun telah disiapkan. Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan maka peneliti telah melakukan wawancara mendalam yang dilakukan di Dinas Koperasi,Perindustrian, dan perdangan Kota Bandar Lampung menemui Kepala Seksi bidang perdagangan dalam negeri Dinas Koperasi, Perindustrian dan perdagangan Kota Bandar Lampung, selanjutnya peneliti melakukan wawancara di Satpol PP Kota Bandar Lampung menemui Kepala Bidang Penegakkan Peraturan Daerah Satpol PP Kota Bandar Lampung setelah itu peneliti juga telah melakukan wawancara kepada kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen di BBPOM Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung. 3. Dokumentasi Menurut Sugiyono (2011:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari pengguna metode observasi dan wawancara dalam metode kualitatif. Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, maka peneliti juga telah melakukan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Yaitu kegiatan antar instansi pada pelaksanaan koordinasi dalam melakukan pengawasan minuman beralkohol yang berasal dari Balai Besar Pengawas obat dan makanan Kota Bandar Lampung serta foto-foto yang diambil oleh peneliti saat observasi di lapangan.

54 G. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Nasution dalam Sugiyono (2011: 245) menyatakan bahwa analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penelitian hasil penelitian. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang telah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Selain itu Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011:246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data pada penelitian kualitatif adalah sebagai berikut : 1. Reduksi Data (Data Reduction) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Teknik dalam penelitian yaitu dengan merangkum dan memilah hal-hal pokok yang dibutuhkan untuk mempermudah peneliti dalam menggambarkan pola serta hubungan atau koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdangan Kota Bandar Lampung, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung serta Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung

55 dalam memperbaiki manajemen pengawasan minuman beralkohol di Kota Bandar Lampung. 2. Penyajian Data (Data Display) Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian kualitatif, dapat diberikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan, antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan dalam penyajian data adalah dengan teks yang bersifat naratif. Teknik dalam penelitian ini adalah Berisi mengenai informasiinformasi yang telah didapat peneliti yang berguna untuk menarik kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif maka peneliti telah menyajikan data berupa teks naratif yang berisi hasil wawancara yang dilakukan di Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdangan Kota Bandar Lampung, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung serta menyajikan data hasil dari meneliti dokumen-dokumen yang ada. 3. Verifikasi (Conclusion drawing) Menarik kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan kesimpulan juga diferifikasi selama penelitian berlangsung. Dalam penelitian teknik ini adalah kesimpulan di lakukan selama penelitian berlangsung sampai dengan penelitian ini selesai, sehingga peneliti dapat mengetahui inti dari setiap kegiatan yang dilakukan selama melakukan penelitian di Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdangan Kota Bandar Lampung, Satuan

56 Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung. H. Teknik Keabsahan Data Menurut Sugiyono (2011:270) dalam penelitian kualitatif, uji keabsahan data meliputi: 1. Derajat kepercayaan (credibility) Teknik ini dapat dijalankan dengan : a. Perpanjangan Pengamatan Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan narasumber yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbuka. Sehingga memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan yang ada. b. Meningkatkan Ketekunan Bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. c. Triangulasi Triangulasi dalam penelitian kualitatif diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan

57 demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. d. Kecukupan Refrensi Dalam peneliatan kualitatif kecukupan refrensi diartikan sebagai pengumpulan data dari berabagi bahan-bahan yang berupa catatancatatan dan rekaman-rekaman yang dapat digunakan dalam melakukan analisis data. 2. Uji Keteralihan (transferability) Uji keteralihan merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penilitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. 3. Kebergantungan (dependability) Dalam penelitian kuaitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Apabila dalam proses penelitian tidak dilakukan uji dependability dan peneliti memiliki data maka peneliti tidak reliable. 4. Kepastian (confirmability) Dalam penelitian kualitatif uji kepastian mirip dengan uji ketergantungan, sehingga pengujianya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji confirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasil ada.

58 Berdasarkan teknik-teknik keabsahan data di atas, maka peneliti menggunakan teknik keabasahan data: 1. Derajat kepercayaan, dengan menempuh teknik: a. Kecukupan Refrensi Pada proses ini peneliti mengumpulakan data dari berbagai refrensi, seperti dokumen-dokumen, catatan-catatan yang akan digunakan oleh peneliti dalam analisis data. b. Triangulasi Pada proses ini peneliti telah melakukan pengecekan berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu agar data yang diperoleh lebih relevan.