PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO Oleh: Cintya Nurika Irma Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo cintya_nurikairma@yahoo.co.id ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan: (1) pembelajaran berbicara yang dikembangkan dengan pendekatan kooperatif tipe STAD; (2) perubahan sikap dan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran berbicara menggunakan model kooperatif tipe STAD; dan (3) peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI IPA semester II SMA Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2012/2013 setelah mengikuti pembelajaran berbicara menggunakan model kooperatif tipe STAD. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan nontes. Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan metode kualitatif. Teknikpenyajianhasilanalisis data yang digunakan adalah metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa (1) penerapan model pembelajaran berbasis kooperatif tipe STAD meliputi materi pembelajaran dan pembagian tim, menentukan skor awal, membangun tim, tes individu, dan penghargaan kelompok; (2) siswa mengalami perubahan perilaku positif terhadap proses pembelajaran berbicara melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, hasil prasiklus sebesar 85%, siklus I 90%, dan siklus II 90% siswa memiliki perhatian baik selama kegiatan pembelajaran sedangkan aspek aktif dala mpembelajaran pada prasiklus sebesar 75%, siklus I 90%, dan siklus II 95%; dan (3) hasil kemampuan berbicara siswa mengalami peningkatan melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, nilai rata-rata pada prasiklus sebesar 67,4, siklus I 74,4, dan siklus II sebesar 84. Kata Kunci: kemampuan berbicara, pembelajaran kooperatif, student team achieve ment divisions(stad). PENDAHULUAN Pembelajaran berbicara diarahkan agar siswa mampu secara efektif dan efisien mengungkapkan gagasan, pendapat, kritikan, dan perasaannya dalam berbagai bentuk kepada lawan bicarannya sesuai dengan tujuan dan konteks pembicaraan. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Arayad dan Mukti, 1986: 1.1).Di samping itu, guru dituntut untuk mampu melatih dan memotivasi siswa agar 1
berani dalam mengkomunikasikan apa yang hendak disampaikannya serta berusaha untuk mengembangkan potensi siswa sesuai dengan kemampuannya. Tarigan (2008: 16-17) mengemukakan bahwa berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu: a) memberitahukan dan melaporkan (to inform); b) menjamu dan menghibur (to inform); dan c) membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan (topersuade). Arikunto (2008: 26) menambahkan pembicara dapat menentukan yang terbaik dari empat metode yang dapat dipilih, yaitu : 1) penyampaian secara mendadak (impromptu delivery), 2) penyampaian tanpa persiapan (extemporaneous delivery), 3) penyampaian dari naskah (delivery from manuscript), dan 4) penyampaian dari ingatan (delivery from memory). Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Sajino, S.Pd. yang merupakan guru bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2012/2013 pada tanggal 22 Oktober 2012, ditemukan bahwa masih terdapat kurang optimalnya kualitas pembelajaran berbicara disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (1) minat siswa yang tidak optimal pada ketrampilan berbicara, (2) sebagian siswa merasa malu, gugup, dan tidak percaya diri ketika ditunjuk untuk berbicara dihadapan teman-teman maupun guru, (3) siswa kesulitan memilih diksi yang tepat saat berbicara, (4) siswa merasa jenuh dan kurang menarik terhadap sistem konvensionsal yang menganggap guru sebagai pusat pembelajaran dan kurang mengakomodasi siswa untuk mengembangkan kemampuannya, dan (5) guru mengalami kendala menemukan inovasi dan strategi yang tepat untuk menyampaikan materi dan praktik berbicara yang menarik perhatian dan minat siswa. Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif dengan tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Suprijono (2013: 54) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentukbentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. 2
Selanjutnya Slavin (2005: 143) berpendapatbahwastudent Team Achievement Divisions (STAD) merupakansalahsatupembelajarankooperatif yang sederhanadanmerupakan model yang paling baikuntukpermulaanbagipara guru yang barumenggunakanpendekatankooperatif. Huda (2012: 116) menambahkan bahwa dalam Student Team Achievement Divisions (STAD) siswa dikelompokan secara beragam berdasarkan kemampuan, gender, ras, dan etnis. Pertama-tama siswa mempelajari materi bersama dengan teman-teman satu kelompoknya selanjutnya mereka diuji secara individual melalui kuis-kuis. Mengacupadarumusanmasalah di atas, tujuanpenelitianiniadalah(1) mendeskripsikan penerapan pembelajaran berbicara yang dikembangkan dengan pendekatan kooperatif tipe STAD, (2) mendeskripsikan perubahan sikap dan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran berbicara menggunakan model kooperatif tipe STAD, dan (3) mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI IPA semester II SMA Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2012/2013 setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus yang dilaksanakan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Purworejo yang berlokasi di jalan Kiai Brengkel Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2012/2013, dengan jumlah 20 siswa. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes dan nontes.teknik non tes meliputi wawancara, lembar observasi, kuesioner, dan dokumenter.dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan metode kualitatif. Teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah metode penyajian 3
informal karena hasil analisis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) sebagai upaya meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas XI IPA semester II SMA Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penerapan pembelajaran kemampuan berbicara dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu praiklus, siklus I, dan siklus II. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berdasarkan hasil kuesioner, diperoleh data bahwa minat dan kemampuan siswa dalam pembelajaran berbicara tergolong rendah. Data ini selanjutnya peneliti diskusikan bersama kolabolator untuk melaksanakan tindakan selanjutnya pada siklus I guna meningkatkan kemampuan berbicara siswa.peningkatan kemampuan berbicara siswa dapat terlihat melalui nilai rata-rata pada siklus I 74,4. Nilai rata-rata tersebut masih dibawah nilai KKM. Berdasarkan hasil pengamatan tindakan siklus I, belum tercapainya nilai diatas KKM dikarenakan sebagian siswa belum termotivasi dan kurang memperhatikan penjelasan peneliti. Oleh sebab itu, peneliti dan kolabolator menyepakati untuk melakukan tindakan siklus II. Masalah-masalah pada siklus I, diperbaiki oleh peneliti pada siklus II. Nilai rata-rata pada siklus II diperoleh 84 dan telah memenuhi nilai KKM. Siswa mengalami perubahan perilaku positif terhadap proses pembelajaran berbicara melalui model pembelajaran kooperatif tipe STADyaitu: (a) pada prasiklus 85% siswa memiliki perhatian baik dan 75% siswa yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran, (b) pada siklus I 90% siswa memiliki perhatian baik dan 90% siswa yang aktif mengikuti pembelajaran, dan (c) pada siklus II 90% siswa memiliki perhatian baik dan 95% siswa yang aktif mengikuti pembelajaran. Hasil observasi padasiklus II dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbicara dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipestudent Team Achievement Divisions (STAD) merubah perilaku siswa dalam belajar. Siswa terlatih untuk berani dan lincah berbicara di depan umum, menyimak pembelajaran dengan 4
baik, aktif bertanya jika mengalami kesulitan, dan mengerjakan tugas yang diberikan peneliti dengan sangat baik. Penilaian pada penelitian ini diperoleh melalui hasil tes dan nontes. Hasil tes berdasarkan hasil kemampuan berbicara dengan kompetensi sebagai pembawa acara yang dicapai siswa sedangkan hasil nontes diperoleh peneliti melalui hasil observasi, jurnal, kuesioner, dan dokumentasi. Hasil kemampuan berbicara siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD memperoleh nilai rata-rata padaprasiklus sebesar 67,4 termasuk kategori cukup, nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 74,4 termasuk kategori cukup, dan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 84 termasuk kategori baik. Berikut ini peneliti paparkan perbandingan skor rata-rata-prasiklus, siklus I, dan siklus II dalam bentuk diagram dan grafik. 100 80 60 40 20 67,4 74,4 84 0 Prasiklus Siklus I Siklus II Gambar 1. Grafik Peningkatan Kemampuan Berbicara Dari hasilanalisis di atas, dapat dibuktikan bahwa terjadi peningkatan dalam pembelajaran berbicara melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)pada siswa kelas XI IPA semester II SMA Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, simpulan penelitian peningkatan kemampuan berbicara berbasis kooperatif tipe Student Team Achievement 5
Divisions (STAD) pada siswa kelas XI IPA semester II SMA Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2012/2013 disajikan berikut ini. 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD perlu memperhatikan lima langkah yakni (a) persiapan mencakup materi pembelajaran dan pembagian tim dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah, (b) menentukan skor awal, (c) membangun tim, (d) tes individu, dan (e) penghargaan kelompok. 2. Siswa mengalami perubahan perilaku positif terhadap proses pembelajaran berbicara melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, hasil prasiklus sebesar 85%, siklus I 90%, dan siklus II 90% siswa memiliki perhatian baik selama kegiatan pembelajaran sedangkan aspek siswa aktif dalam pembelajaran pada prasiklus sebesar75%, siklus I 90%, dan siklus II 95%. 3. Peningkatan kemampuan berbicara melalui model pembelajaran STAD memperoleh nilai rata-rata pada prasiklus sebesar 67,4. Pada siklus I nilai ratarata yang diperoleh sebesar 74,4 dan siklus II sebesar 84. Saran yang diajukan peneliti berdasarkan hasil penelitian di atas adalah: (a) bagi guru, selain diberikan teori siswa perlu diberikan kesempatan untuk mempraktikan kemampuan berbicara dalam acara resmi maupun nonresmi sehingga kemampuan mengolah kata semakin; (b) bagi siswa, diharapkan siswa dapat meningkatkan percaya diri, berani, dan aktif untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui atau belum dipahami selama proses pembelajaran; (c) bagi peneliti, diharapkan peneliti berikutnya kemampuan berbicara berbasis kooperatif tipe STAD dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk penelitian berikutnya dari aspek lain sehingga menambah hasil penelitian yang bermakna bagi peneliti berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Arayad Maidar G danmukti M.S.1984.Berbicara II. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 6
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bugin, Burhan. 2012. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial. Jakarta: Fajar Interpratama Offset. Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning Metode, Teknik, Strukturdan Model Terapan. Yogyakarta: PustakaPelajar. Lundgren, Linda. 1994. Cooperative Learning In The Science Classroom. New York: Glencoe McGraw-Hill. Meleong, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Purwanto.2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta : Duta Wacana University Press. Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Slavin, Robert, E. 2005.Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara sebagai Suatu Ketrampilan Bahasa. Bandung: Angkasa. 7