PENGGUNAAN STRATEGI SQ4R (SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN STRATEGI SQ4R(SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENGGUNAAN STRATEGI SQ4R (SURVEY, QUESTION, READ,

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH M ELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF SEBAB AKIBAT MELALUI MEDIA FLIPCHART

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LERANING) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI TRIREJO

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA POP UP BOOK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG TRANSPARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MENGGUNAKAN STRATEGI KARTU SORTIR (CARD SORT)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP DARATAN MELALUI METODE GUIDED NOTE TAKING (GNT) BERBASIS MULTIMEDIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI PENGGUNAAN METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

PENGUASAAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL TAI KELAS IV SDN KARANGASEM II

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN METODE CROSSWORD PUZZLE

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENGGUNAAN STRATEGI SQ4R (SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN Runiatun 1), Siti Istiyati 2), Matsuri 3), M. Ismail Sriyanto 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta email: runni.wibowo@gmail.com Abstract: The purpose of this research is to improve reading comprehension skill by applying SQ4R strategy among 5 th grade students Elementary School of SD N Soropadan No.108 on 2015/2016.The type of this research is a Classroom Action Research (CAR), it contains of 2 cycles and each cycles was held in two times learning. Each cycles consists of four phases, they are planning, acting, observing, and reflecting. Research subject are teacher and 5 th grade students Elementary School of SD N Soropadan No.108 Surakarta amount 33 students. Source of data are derived from teacher and students. Data collection techniques that used are interview, observation, test, and documentation. Data validity techniques is tested by using data content. Data analyzed techniques is tested by using interactive-analysis model and descriptive-comparative analysis technique. The conclusion of the researh is the applying of SQ4R teaching stategy can improve reading comprehension skill among 5 th grade of Soropadan No.108 Elementary School in 2015/2016. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman melalui strategi SQ4R pada siswa kelas V SDN Soropadan No.108 Surakarta tahun 2015/2016. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SDN Soropadan No.108 Surakarta tahun 2015/2016 yang berjumlah 33 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa kelas V. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan validitas isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif dan deskriptif komparatif. Simpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi SQ4R dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD N Soropadan No.108 Surakarta tahun 2015/2016. Kata kunci: strategi SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review), keterampilan, membaca pemahaman menjadikan proses pembelajarannya dapat berlangsung sesuai yang diharapkan. Hal ter- Bahasa merupakan kunci pokok bagi sebut terbukti dengan adanya permasalahan kehidupan manusia karena mempunyai peran yang timbul dalam kegiatan pembelajaran yang sangat penting bagi perkembangan anak membaca pemahaman di sekolah. Pernyataan menjadi manusia dewasa seutuhnya. Manusia tersebut didukung dari kenyataan yang ada menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari dilapangan yang menunjukkan bahwa kebicara, untuk berpikir, menyimak, berterampilan membaca pemahaman di SD N membaca, dan menulis. Bahasa digunakan Soropadan No.108 Surakarta masih tergolong sebagai alat komunikasi untuk ber- rendah dibandingkan dengan mata pelajaran interaksi dengan orang lain. Pada dasarnya yang lain. bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan Berdasarkan hasil observasi, wawan- suatu pikiran, perasaan, atau cara, dan pretest yang telah dilakukan me- sikap. Keterampilan berbahasa dalam kurikulum nunjukkan bahwa keterampilan membaca pe- di sekolah mencakup empat aspek, mahaman masih rendah. Hal tersebut dibuktinunjukkan yaitu: (1) keterampilan menyimak/ mendengarkan kan dengan data nilai pretest siswa banyak (listening skills); (2) keterampil- yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan an berbicara (speaking skills); (3) keterampilan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu se- membaca (reading skills); dan (4) besar 66. Dari 33 siswa, sebanyak 22 siswa keterampilan menulis (writing skills) Tarigan atau 66,67% masih memperoleh nilai di (2015: 1). bawah KKM, sedangkan jumlah siswa yang Pentingnya keterampilan membaca lulus atau nilainya melebihi KKM yaitu 11 yang harus dikuasai oleh siswa tidak commit lantas to anak user atau 33,33%. 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3, 4) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS 1 Tidak dapat dipungkiri bahwa penyebab rendahnya keterampilan membaca

2 pemahaman adalah guru masih sulit untuk menerapkan pembelajaran yang bervariasi. Guru masih cenderung menggunakan strategi konvensional dimana peran aktif siswa kurang tampak. Pembelajaran membaca jarang sekali dilaksanakan untuk mendorong siswa agar memiliki kecepatan dan gaya membaca yang tepat melainkan hanya ditunjukan untuk kepentingan praktis belaka yakni siswa mampu menjawab pertayaan bacaan. Dampaknya adalah bahwa siswa memiliki kecepatan membaca yang rendah bahkan diikuti pula oleh tingkat pemahaman yang rendah pula. Oleh karena itu perlu upaya untuk mengoptimalkan pembelajaran membaca pemahaman sebagai bentuk pelajaran membaca dan keterampilan berbahasa di sekolah dasar. Upaya tersebut adalah menggunakan strategi pembelajaran SQ4R(Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) yang dapat memberikan nuansa baru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Strategi pembelajaran ini dapat mengembangkan kognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan bacaan secara seksama dan cermat. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Shoimin (2014: 190) bahwa dalam strategi pembelajaran ini terdapat unsur reflect yaitu aktivitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan membayangkannya dengan konteks aktual yang relevan. Dengan demikian kemampuan siswa dalam berpikir dapat berkembang. Strategi i- ni merupakan sebuah sistem yang diterapkan dalam melakukan aktivitas membaca atau belajar karena strategi ini merupakan sebuah mata rantai yang setiap bagiannya saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga harus dilalui oleh pembaca untuk memperoleh pemahaman yang maksimal. Meski terkesan mekanistik, membaca dengan SQ4R ini dianggap lebih memuaskan, dengan strategi ini dapat mendorong seseorang untuk dapat lebih mudah memahami intisari atau kandungan yang tersurat maupun tersirat dalam sebuah bacaan. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran keterampilan membaca pemahaman melalui strategi SQ4R pada siswa kelas commit V to METODE user pada penelitian ini yaitu pertama, Guru menyediakan teks bacaan yang akan dibaca oleh siswa. Teks bacaan yang digunakan memiliki judul yang berbeda dalam tiap pertemuannya. Kedua, guru membuka pelajaran dengan apersepsi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ketiga, siswa membentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Kelompok yang terbentuk akan diberi tugas untuk mendiskusikan lembar kerja yang diberikan. Keempat, setelah setiap kelompok menerima teks bacaan, guru memberikan tugas untuk melihat secara sekilas (survey) bacaan tersebut, meliputi judul, panjang teks bacaan, banyak paragraf, dan istilah-istilah yang mungkin ada. Kelima, setiap anggota kelompok membuat pertanyaan (question) mengenai bacaan. Keenam, perwakilan kelompok untuk membaca setiap paragraf secara bergantian (read), sementara anggota kelompok lain mendengarkan dengan sek-sama sembari mencari jawaban atas pertanyaan yang telah dibuatnya. Ketujuh, anggota kelompok menuliskan jawaban pertanyaan tersebut dan kemudian secara bergiliran membacakannya di depan kelompoknya tersebut. Anggota kelompok yang tidak mendapat giliran membacakan jawaban bertugas mengklarisi benar-salahnya jawaban yang telah dibacakan (reflect). Kedelapan, siswa menuliskan pokok-pokok isi cerita tersebut dan menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri (recite). Kesembilan, kelompok membaca ulang bacaan (review) un-tuk menyelesaikan tugas baru secara bersamasama (diskusi), yaitu dengan membuat kesimpulan atau intisari. Kemudian guru merefleksikan materi di akhir pembelajaran. Kelebihan dalam menggunakan strategi SQ4R menurut Shoimin (2014: 194) yaitu dengan adanya tahap survei pada awal pembelajaran, hal ini membangkitkan rasa i- ngin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan dan mencoba menemukan jawaban dari pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan membaca, materi yangdipelajari siswa melekat pada waktu yang lama. Penelitian ini dilakukan di SD N Soropadan No.108 Surakarta yang beralamat-

3 kan di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Waktu pelaksanaan pelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun 2016 selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 2016 sampai dengan bulan Juli 2016 yang dimulai dengan pengajuan judul sampai dengan sidang skripsi. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas model siklus yang terdiri atas empat kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN Soropadan No.108 Surakarta yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan dan semua siswa tidak ada anak yang berkebutuhan khusus (ABK). Sumber data berasal dari nilai keterampilan menulis narasi peserta didik, hasil observasi pembelajaran, dan hasil wawancara dengan guru atau peserta didik, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, foto dan video saat pelaksanaan tindakan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumen, dan tes. Uji validitas data menggunakan validitas isi kemudian data dianalisis dengan deskriptif interaktif. Tahapan deskriptif interaktif meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan selain menggunakan deskriptif interaktif, peneliti juga menggunakan deskriptif komparatif dengan membandingan hasil tindakan setiap siklusnya. HASIL Sebelum melaksakan tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi, wawancara, dan tes pratindakan pada siswa kelas V SDN Soropadan No.108 Surakarta untuk mengetahui kondisi awal. Hasil uji pratindakan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN Soropadan No.108 Surakarta tergolong rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Pernyataan tersebut dibuktikan dari data kuantitatif hasil tes pratindakan tentang keterampilan membaca pemahaman sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Nilai Pratindakan Interval Persentase (%) 20-30 25 7 175 21,21 31-41 35 4 144 12,12 42-52 47 6 282 18,18 53-63 58 5 290 15,15 64-74 69 4 276 12,12 75-85 80 7 560 21,21 Jumlah 33 1727 100 Nilai rata-rata kelas = 52,33 Ketuntasan Klasikal = 33,33% Nilai Tertinggi =80 Nilai Terendah = 20 Berdasarkan data di atas diketahui bahwa terdapat 33,33% siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebesar >70, sedangkan 66,67% siswa mendapat nilai di bawah KKM sebesar >70. Hal ini menunjukkan bahwa dengan KKM yang ditetapkan sebesar >70, terdapat 11 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebesar >70 dan 22 siswa memperoleh nilai di bawah KKM sebesar >70. Nilai tertinggi uji pratindakan yaitu 80 dan nilai terendahnya adalah 20. Perbaikan nilai keterampilan membaca pemahaman setelah guru menggunakan strategi SQ4R pada siklus I diperoleh data kuantitatif sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Ferekuensi Data Nilai Siklus I Interval Persentase (%) 45-51 48 3 144 9,09 52-58 55 7 385 21,21 59-65 62 3 186 9,09 66-72 69 13 897 39,39 73-79 76 6 456 18,19 80-86 83 1 83 3,03 Jumlah 33 2151 100 Nilai rata-rata kelas = 65,18 Ketuntasan Klasiklal = 60,60% Nilai Tertinggi = 84 Nilai Terendah =45 Berdasarkan data di atas diketahui bahwa terdapat 60,6% siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebesar >70, sedangkan commit to 39,4% user siswa lainnya mendapat nilai di bawah KKM. Hal ini menunjukkan bahwa dengan KKM yang ditetapkan sebesar >70, terdapat

4 20 siswa memperoleh nilai di atas KKM dan 9 siswa memperoleh nilai kurang dari KKM. Nilai tertingginya yaitu 84 dan nilai terendah 45. Berdasarkan data di atas terbukti bahwa indikator kinerja penelitian yang ditetapkan sebesar 85% belum tercapai pada siklus I, oleh karena itu penelitian dilanjutkan pada siklus II. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Nilai Siklus II Interval ( Persentase (%) 52-58 55 1 55 3,03 59-65 62 3 186 9,09 66-72 69 7 483 21,21 73-79 76 15 1140 45,45 80-86 83 5 415 15,15 87-93 90 2 180 6,06 Jumlah 33 2495 100 Nilai rata-rata kelas = 73,96 Ketuntasan Klasikal = 87,87% Nilai Tertinggi = 88 Nilai Terendah = 52 Data di atas menunjukkan bahwa terdapat 87,87% siswa yang mencapai nilai KKM sebesar >70 sedangkan 12,13% lainnya belum tuntas atau mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 29 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dan 4 siswa lainnya memperoleh nilai di bawah KKM. Dengan adanya data tersebut menunjukkan adanya peningkatan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN Soropadan No.108 Surakarta. Ketuntasan klasikal pada siklus II sudah mencapai bahkan melampaui indikator kinerja penelitian yang ditetapkan yaitu sebesar 85%. Oleh karena itu tindakan penelitian tidak dilanjutkan dan dihentikan pada siklus II. Tabel 5. Perkembangan Nilai Rata-rata dan Persentase Ketuntasan Pratindakan, Siklus I dan Siklus II Kriteria Nilai Tertinggi Nilai Terendah Frekuensi Ketuntasan Persentase Ketuntasan Nilai Ratarata Pratindakan Siklus 1 2 80 84 88 20 45 52 11 20 29 33,33 60,60 87,87 52,33 65,42 73,96 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan nilai antara pratindakan dengan setelah digunakan strategi SQ4R. Nilai tertinggi siswa pada pratindakan 80, siklus I 84, dan siklus II 88. Nilai terendah siswa pada pratindakan yaitu 20, siklus I 45, dan siklus II 52. Frekuensi ketuntasan peserta didik juga mengalami peningkatan, dari pratindakan terdapat 11 siswa, pada siklus I terdapat 20 siswa, dan siklus II terdapat 29 siswa. Hal tersebut berbanding lurus dengan persentase ketuntasan siswa, pada pratindakan 33,33%. Pada siklus 60,60%, dan siklus II 87,87%. Sebagai dampaknya nilai rerata siswa juga meningkat. Pada pratindakan nilai reratanya 52,33, pada siklus I nilai reratanya 65,42, pada siklus II nilai reratanya 73,96. Faktor penyebab dari rendahnya keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD N Soropadan No.108 yakni guru masih sulit menerapkan pembelajaran yang bervariasi. Guru masih menggunakan strategi konvensional dimana peran aktif siswa kurang tampak. Pembelajaran membaca jarang sekali dilaksanakan untuk mendorong siswa agar memiliki kecepatan dan gaya membaca yang tepat melainkan hanya ditunjukan untuk kepentingan praktis belaka yakni siswa mampu menjawab pertayaan bacaan. Dampaknya adalah siswa memiliki kecepatan membaca yang rendah bahkan diikuti pula oleh tingkat PEMBAHASAN Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil sebelum dan setelah tindakan. Perbedaan tersebut terjadi karena hasil dari pratindakan, siklus I, dan siklus II pada penelitian ini terus mengalami perkembangan hingga mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Data perkembangan nilai keterampilan membaca pemahaman pada saat pratindakan, siklus I, dan user yang rendah pula. Dengan demi- commit to pemahaman siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini: kian perlu upaya untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran membaca pemahaman

5 sebagai bentuk pelajaran membaca dan keterampilan berbahasa di sekolah dasar. Melihat kondisi tersebut peneliti melakukan tindakan penggunaan strategi SQ4R untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD N Soropadan No.108 Surakarta tahun 2015/2016. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus I, keterampilan membaca pemahaman siswa meningkat dibandingan sebelum dilakukan tindakan. Pada tindakan siklus I juga masih ditemui kekurangan dalam pelaksanaan yakni: (1) pembelajaran belum sesuai dengan langkah strategi SQ4R; (2) guru belum terbiasa menggunakan strategi SQ4R; (3) siswa belum aktif secara mandiri; (4) nilai keterampilan membaca pemahaman belum memenuhi indikator kinerja penelitian. Kekurangan pada siklus I kemudian direfeksikan dan diperbaiki pada siklus II agar indikator kinerja dapat tercapai. Hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut: (1) pembelajaran sudah sesuai dengan langkah strategi SQ4R; (2) guru lancar dalam penggunaan strategi SQ4R; (3) siswa aktif dan berani mengeluarkan pendapatnya sendiri; (4) nilai keterampilan membaca pemahaman mencapai indikator kinerja penelitian. Hasil tindakan siklus II juga diper-kuat dengan wawancara terhadap guru kelas dan siswa. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru senang karena kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan menumbuhkan keaktifan siswa. Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa. berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa lebih mudah memahami materi karena pembelajaran dilakukan melalui cara yang bertahap dan berurutan sesuai langkah SQ4R. Siswa semakin mudah memahami teks bacaan sehingga nilai keterampilan membaca pemahaman meningkat. Hal ini merefleksikan bahwa penggunaan strategi SQ4R dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman kelas V SDN Soropadan No.108 Surakarta tahun 2015/2016 karena adanya peningkatan yang signifikan dari pratindakan, siklus I dan siklus II. Trianto (2007: 158) menjelaskan bahwa strategi SQ4R dapat membantu siswa untuk mengambil sikap bahwa sumber yang dibaca dapat sesuai kebutuhan atau tidak. Hal ini dimaksudkan untuk membekali siswa dengan suatu pendekatan yang sistematis terhadap jenis-jenis membaca khususnya membaca pemahaman. Oleh karena itu dapat mencerminkan bekal untuk keperluan peningkatan cara belajar sistematis, efektif, dan efisien. Penggunaan strategi dalam pembelajaran berlandaskan pada argumen bahwa keberhasilan belajar siswa pada langkah yang telah disusun guru dari awal sampai akhir pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Joni dalam Anitah (2009: 125) bahwa strategi adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Temuan di SDN Soropadan No.108 Surakarta bahwa dengan penggunaan strategi dalam pembelajaran dapat mencapai tujuan yang ditetapkan dalam hal ini adalah peningkatan nilai keterampilan membaca pemahaman yang mencapai indikator kinerja penelitian. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan strategi SQ4R dalam keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD N Soropadan No.108 Surakarta tahun 2015/2016 diperoleh hasil pratindakan sebesar 52,33 dengan persentase ketuntasan 33,33% atau terdapat 11 siswa yang tuntas. Pada siklus I nilai rata-rata keterampilan membaca pemahaman siswa sebesar 65,42 dengan persentase ketuntasan 60,60% atau terdapat 20 siswa yang mencapai KKM sebesar >70. Pada siklus II nilai rata-rata keterampilan membaca pemahaman siswa sebesar 73,96 dengan persentase ketuntasan 87,87% atau terdapat 29 siswa yang mencapai KKM sebesar >70. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi SQ4R dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman user kelas V SD N Soropadan No.108 commit to Surakarta tahun 2015/ 2016.

6 DAFTAR PUSTAKA Anitah, S. (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Tarigan, H. G. (2015). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Trianto. (2007). Pembelajaran Inovatif Berbasis Konstruktivistik. Jakarta: Bumi Aksara. commit to user