ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. ARWANA CITRAMULIA Tbk.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

PENERAPAN ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI SARANA EVALUASI UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL TBK SIDOARJO

PERANAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN DALAM KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA CALON NASABAH OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT IS TAHUN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB IV KESIMPULAN. Tabel 4.1 PT XL AXIATA TBK DAN ENTITAS ANAK. Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain: informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN RASIO PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT LMG Periode Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN)

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

Analisa Laporan keuangan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT. Garuda Multi Valasindo Jakarta )

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

Transkripsi:

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya ABSTRAK Perkembangan dunia usaha menyebabkan tingginya persaingan, sehingga perusahaan perlu menganalisis laporan keuangan. Berdasarkan tujuan penelitian untuk menilai kinerja keuangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah studi pustaka dan dokumentasi, dan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis bersifat kualitatif. Dari hasil penelitian analisis laporan keuangan pada rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas kinerja perusahaan kurang baik, dan rasio profitabilitas kinerja perusahaan baik. Kata Kunci: Analisis Laporan Keuangan, Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan. ABSTRACT Business development resulted in increased competition, so companies need to analyze the financial statements. Based on research purposes to assess financial performance. Data collection techniques used in this research is literature study and documentation, and data analysis techniques used are the analysis is qualitative. From the results of analysis of financial statements on liquidity ratio, solvency ratio, activity ratio less good corporate performance, and profitability ratio good corporate performance. Keywords: Financial Statement Analysis, Financial Performance, Financial Ratios. PENDAHULUAN Pada umumnya pasar bebas di dunia usaha, membuat setiap pelaku bisnis harus semakin cermat menyikapinya dengan pesaing. Perusahaan didirikan salah satunya untuk memperoleh laba yang optimal. Laba bukan hanya menjadi tolak ukur efektivitas kinerja perusahaan, tetapi laba juga penting untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Penerapan analisis laporan keuangan dalam perusahaan tentu akan berimbas pada meningkatnya kinerja keuangan secara otomatis sumber daya (resources) yang dimiliki perusahaan juga akan meningkat, karena ada upaya setelah mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan dan memperbaiki kelemahan- kelemahan tersebut. Untuk itu suatu perusahaan harus mengetahui kondisinya yaitu 53

dengan menganalisis laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi, ada beberapa rasio yang digunakan diantaranya yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas. Hasil analisis tersebut sangat penting bagi perusahaan, untuk melakukan perbaikan penyusunan rencana yang akan dilakukan di masa datang. Berdasarkan permasalahan diatas tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kinerja keuangan pada perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Laporan Keuangan Menurut Kartikahadi (2012:118), yaitu suatu penyajian yang terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Neraca Menurut Rudianto (201 2:17), yaitu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta informasi dari mana sumber daya diperoleh yang meliputi: aset, kewajiban, modal saham, dan laba ditahan. Laporan Laba Rugi Menurut Rudianto (2012:17), yaitu laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi atau satu tahun. Secara umum, laporan laba rugi terdiri dari unsur pendapatan dan unsur beban usaha. Rasio Likuiditas Menurut Fahmi (2012:65), yaitu kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Rasio Solvabilitas Menurut Fahmi (2012:63), yaitu mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai utang. Rasio Profitabilitas Menurut Fahmi (2012:80), yaitu mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan, investasi, maupun modal. Rasio Aktivitas Menurut Fahmi (201 2:177), yaitu mengambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki guna menunjang aktivitas perusahaan. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian metode deskriptif penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder, sumber data sekunder di peroleh dari neraca dan laporan laba rugi tahun 2009-2013. Penelitian kinerja keuangan dilakukan dengan analisis 54

laporan keuangan penulis batasi dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas. Unit analisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data yaitu studi pustaka (library reseach) dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis yang bersifat kualitatif, dimana data diperoleh akan dilakukan perhitungan : 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Menurut Fahmi (2012:66) a. Rasio Lancar (Current Ratio) b. Rasio Cepat (Quick Ratio) 2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Menurut Fahmi (2012:72) a. Rasio Utang atas Harta (Debt to Asset Ratio) b. Rasio Utang atas Modal (Debt to Equity Ratio) 3. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) Menurut Fahmi (2012:81) a. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) b. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Invesment) c. (Return on Equity) 55

4. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) Menurut Fahmi (2012:77) a. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) b. Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover) Menurut Kasmir (2009:176) c. Perputaran Piutang (Receivable Turnover) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Aset Lancar Utang Lancar Dengan menggunakan analisis laporan keuangan akan tergambar suatu ringkasan laporan neraca dan laporan laba rugi selama periode yang bersangkutan. Tahap-tahap yang perlu dilaksanakan dalam analisis ini adalah membuat neraca dan laporan laba rugi, perbandingan antara beberapa periode yang berkaitan dan kemudian menganalisis dengan menggunakan rasio keuangan. Neraca perbandingan memberikan gambaran tentang perkembangan aktivitas keuangan perusahaan dari beberapa periode tersebut, sehingga dapat memperlihatkan kenaikan dan penurunan pada pos-pos yang tercantum dalam neraca yang diperbandingkan. Laporan Laba Rugi yaitu laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi atau satu tahun. Secara umum, laporan laba rugi terdiri dari unsur pendapatan dan unsur beban usaha. 1. Likuiditas Tabel 1 PRESENTASE RASIO LANCAR (CURRENT RATIO) 3,598,793 3,454,869 3,748,130 4,402,940 4,446,219 6,474,594 5,035,962 7,535,896 5,862,939 8,419,442 Current Ratio 104.17% 85.13% 68.67% 66.83% 69.64% 56

Tabel 2 PRESENTASE RASIO CEPAT (QUICK RATIO) Aset Lancar Persediaan Utang Lancar 3,598,793 1,340,036 3,454,869 3,748,130 1,574,060 4,402,940 4,446,219 1,812,821 6,474,594 5,035,962 2,061,899 7,535,896 5,862,939 2,084,331 8,419,442 Quick Ratio 65.38% 49.38% 40.67% 39.47% 44.88% 2. Rasio Solvabilitas Tabel 3 PRESENTASE RASIO UTANG ATAS HARTA (DEBT TO ASSET RATIO) Total Utang Total Aset 3,776,415 7,484,990 4,652,409 8,701,262 6,801,375 10,482,312 8,016,614 11,984,979 9,093,518 13,348,188 Debt to Asset Ratio 50.45% 53.47% 64.88% 66.89% 68.13% Tabel 4 PRESENTASE RASIO UTANG ATAS MODAL (DEBT TO EQUITY RATIO) Total Utang 3,776,415 4,652,409 6,801,375 8,016,614 9,093,518 Total Modal Sendiri 3,708,575 4,048,853 3,680,937 3,968,365 4,254,670 Debt to Equity Ratio 3. Rasio Profitabilitas 101.83% 114.91% 184.77% 202.01% 213.73% Tabel 5 PRESENTASE MARGIN LABA BERSIH (NET PROFIT MARGIN) Laba Setelah Pajak Penjualan 3,043,354 18,246,872 3,384,648 19,690,239 4,164,304 23,469,218 4,839,145 27,303,248 5,352,625 30,757,435 Net Profit 16.68% 17.19% 17.74% 17.72% 17.40% Margin 57

Tabel 6 PRESENTASE HASIL PENGEMBALIAN INVESTASI (RETURN ON INVESMENT) Laba Setelah Pajak Total Aset 3,043,354 7,484,990 3,384,648 8,701,262 4,164,304 10,482,312 4,839,145 11,984,979 5,352,625 13,348,188 Return on 40.66% 38.90% 39.73% 40.38% 40.10% Invesment Tabel 7 PRESENTASE HASIL PENGEMBALIAN EKUITAS (RETURN ON EQUITY) Laba Setelah Pajak Modal Sendiri Return on Equity 4. Rasio Aktivitas 3,043,354 3,708,575 3,384,648 4,048,853 4,164,304 3,680,937 4,839,145 3,968,365 5,352,625 4,254,670 82.06% 83.60% 113.13% 121.94% 125.81% Tabel 8 PRESENTASE PERPUTARAN PERSEDIAAN (INVENTORY TURNOVER) Harga Pokok Penjualan Persediaan 9,200,878 1,340,036 9,485,274 1,574,060 11,462,805 1,812,821 13,414,122 2,061,899 14,978,947 2,084,331 Inventory Turnover 686.61% 602.60% 632.32% 650.57% 718.64% Tabel 9 PRESENTASE PERPUTARAN TOTAL ASET (TOTAL ASSETS TURNOVER) Penjualan Total Aset Total Assets Turnover 18,246,872 7,484,990 19,690,239 8,701,262 23,469,218 10,482,312 27,303,248 11,984,979 30,757,435 13,348,188 243.78% 226.29% 223.89% 227.81% 230.42% 58

Tabel 10 PRESENTASE PERPUTARAN PIUTANG (RECEIVABLE TURNOVER) Penjualan Piutang 18,246,872 1,345,255 19,690,239 1,348,173 23,469,218 2,188,280 27,303,248 2,666,875 30,757,435 3,441,068 Receivable 1356.39% 1460.51% 1072.50% 1023.79% 893.83% Turnover Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh penulis pada pembahasan bisa kita nilai bagaimana kinerja perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia melalui rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, serta rasio aktivitas dengan menyesuaikan data hasil analisis yang ada dengan landasan teori yang telah diambil. Hasil dari analisis kinerja keuangan melalui rasio-rasio diatas bisa dirangkum dalam tabel dibawah ini. Kinerja rasio likuiditas kurang baik, rasio solvabilitas kurang baik, rasio profitabilitas baik, dan rasio aktivitas kurang baik. Current Ratio Quick Ratio Tabel 11 IKHTISAR RASIO KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Rasio 2009 2010 2011 2012 2013 Keterangan Debt to Asset Ratio Debt to Equity Ratio Net Profit Margin Return on Invesment Return on Equity Inventory Turnover Total Assets Turnover Receivable Turnover 104.17% 85.13% 68.67% 66.83% 69.64% Kurang Baik 65.38% 49.38% 40.67% 39.47% 44.88% 50.45% 53.47% 64.88% 66.89% 68.13% 101.83% 114.91% 184.77% 202.01% 213.73% 16.68% 17.19% 17.74% 17.72% 17.40% 40.66% 38.90% 39.73% 40.38% 40.10% 82.06% 83.60% 113.13% 121.94% 125.81% 6.87% 6.03% 6.32% 6.51% 7.19% 2.44% 2.26% 2.24% 2.28% 2.30% 13.56% 14.61% 10.73% 10.24% 8.94% Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Kurang Baik Dari Tabel 11, bisa kita lihat kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk. di Bursa Efek Indonesia selama lima periode berturut. Bila dilihat dari rasio likuiditas dan solvabiltas memang kurang baik karena jumlah modal serta aset lancar yang dimiliki perusahaan belum bisa menutupi seluruh utang lancar yang dimilikinya, sehingga menimbulkan asumsi jika perusahaan harus menjual saham atau obligasi serta meningkatkan penjualan bila ingin melunasi seluruh hutang-hutangnya baik jangka 59

pendek maupun jangka panjangnya. Hal ini dikarenakan perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia merupakan perusahaan publik yang artinya sebagian dari sahamnya memang dimiliki oleh umum. Oleh sebab itu jumlah modal yang dimiliki sendiri memang tidak begitu besar. Bila dilihat dari rasio profitabilitas margin laba bersih (net profit margin) dikatakan kurang baik, karena rendahnya laba setelah pajak dan penjualan. Hasil pengembalian investasi (return on invesment) perusahaan dapat dikatakan baik, karena investasi yang yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai yang diharapkan. Hasil pengembalian ekuitas (return on equity) perusahaan dapat dikatakan baik karena perusahaan mampu mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan laba atas ekuitas. Bila dilihat dari rasio aktivitas perputaran persediaan dan perputaran piutang dikatakan kurang baik, karena rendahnya penjualan. Perputaran total aset dapat dikatakan baik, karena perusahaan dapat menggunakan total aset atas penjualan dengan baik. Pada rasio likuiditas standart current ratio (rasio lancar) yaitu 200%, dan quick ratio (rasio cepat) yaitu 150%. Pada rasio solvabilitas standart debt to asset ratio (rasio utang atas harta) yaitu di bawah 35%, dan debt to equity ratio (rasio utang atas modal) yaitu di bawah 90%. Pada rasio profitabilitas standart net profit margin rasio (margin laba bersih) yaitu 20%, return on investment (rasio hasil pengembalian investasi) yaitu 30%, dan return on equity (rasio hasil pengembalian modal) yaitu 40%. Pada rasio aktivitas standart inventory turnover (rasio perputaran persediaan) yaitu 20 kali, total asset turnover (rasio perputaran aset) yaitu 2 kali, dan receivable turnover (rasio perputaran piutang) yaitu 15 kali. 60

Sumber : PT. Unilever Indonesia Tbk. di Bursa Efek Indonesia Gambar 1 GRAFIK IKHTISAR RASIO KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam kinerja perusahaan, maka akan dikemukakan simpulan dan saran sebagai berikut : Simpulan 1. Rasio Likuiditas perusahaan dari tahun 2009 sampai tahun 2013 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan berfluktuasi dan tidak stabil, karena kewajiban lancar lebih besar dari aset lancar. Hal ini berarti perusahaan belum bisa menutup kewajiban lancar dengan aset lancar yaitu illikuid. 61

2. Rasio Solvabilitas dari tahun 2009 sampai tahun 2013 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan mengalami kenaikan kewajiban. Hal ini berarti semakin besar perusahaan didanai utang, sehingga besar tingkat resiko perusahaan untuk membayar utang. 3. Rasio Profitabilitas dari tahun 2009 sampai tahun 2013 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan, khususnya rasio margin laba bersih befluktuasi dan tidak stabil. Hal ini berarti kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pengembalian investasi dan pengembalian ekuitas cukup baik, tetapi untuk menghasilkan margin laba bersih masih kurang baik. 4. Rasio Aktivitas dari tahun 2009 sampai tahun 2013 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan, khususnya rasio perputaran persediaan dan perputaran piutang berfluktuasi dan tidak stabil. Hal ini berarti kemampuan perusahaan untuk menghasilkan rasio perputaran total aset cukup baik, tetapi untuk menghasilkan rasio perputaran persediaan dan perputaran piutang masih kurang baik. Saran 1. Kinerja perusahaan rasio likuiditas yang berfluktuasi dan tidak stabil, karena kewajiban lancar lebih besar dari aset lancar. Dengan demikian sebaiknya perusahaan meningkatkan aset dan mengurangi hutang, sehingga perusahaan akan mampu mempertahankan aset lancarnya dengan cara penjualan saham atau penjualan obligasi yang dapat di manfaatkan untuk mengurangi hutang lancar. 2. Kinerja perusahaan rasio solvabilitas yang mengalami kenaikan kewajiban, ini berarti semakin besar resiko perusahaan untuk membayar hutang. Dengan demikian sebaiknya perusahaan melakukan kombinasi dari masing-masing dana harus dipertimbangkan agar tidak membebani perusahaan. Melakukan 62

penambahan aset dan mengurangi hutang yang ada yaitu dengan tambahan modal sendiri. Dengan kata lain penggunaan dana yang bersumber dari pinjaman harus dibatasi dan memaksimalkan pengelolaan modal dan aset. 3. Kinerja perusahaan rasio profitabilitas yang berfluktuasi dan tidak stabil atas margin laba bersih. Dengan demikian sebaiknya perusahaan melakukan penambahan kapasitas produksi, sehingga peluang untuk meningkatkan laba dimasa datang terbuka lebar. Selain itu yang harus diperhatikan adalah menekan biaya produksi dan beban operasional perusahaan. Manajemen perusahaan juga harus lebih meningkatkan pengendalian terhadap pengeluaran biaya pada masing- masing devisi atau unit. Perusahaan harus dapat mempertahankan hasil pengembalian investasi dan hasil pengembalian ekuitas, supaya perusahaan memperoleh keuntungan sesuai yang diharapkan perusahaan. 4. Kinerja perusahaan rasio aktivitas yang berfluktuasi dan tidak stabil, karena penjualan atas persediaan dan piutang. Dengan demikian perusahaan harus meningkatkan penjualan agar persediaan segera terjual dan tidak terjadi penumpukan persediaan, dengan melakukan program penjualan dan pemasaran, misalkan pemasangan iklan di truk, bus, media cetak, dan elektronik secara intensif. Untuk menyeimbangkan biaya atas usaha peningkatan penjualan produk tersebut, perusahaan harus menekan biaya lainnya misalkan berinovasi dalam pemilihan bahan baku, alternative untuk berproduksi, program penghematan listrik untuk mengurangi konsumsi daya listrik per ton produksi dan mengurangi aset yang kurang produktif. Perusahaan sebaiknya memperkecil piutang dengan cara penjualan tunai. 5. Peneliti selanjutnya bisa menggunakan beberapa perusahaan sejenis untuk perbandingan kinerja antar perusahaan dan juga dapat meneliti rasio-rasio lain 63

yang belum peneliti lakukan seperti: rasio kas, rasio perputaran kas, rasio laba kotor, rasio laba operasi, rasio perputaran aktiva tetap. DAFTAR PUSTAKA Fahmi, Irham 2012, Pengantar manajemen, Alfabeta, Bandung. Kartikahadi, Hans 2012, Akuntansi keuangan SAK berdasarkan berbasis IFRS, Salemba Empat, Jakarta. Kasmir 2009, Analisis laporan keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Rudianto 2012, Pengantar akuntansi : Konsep dan teknik penyusunan laporan keuangan, Erlangga, Jakarta. 64